Pembimbing Penguji
1. dr. Nur Hilaliyah, Sp. THT-KL, M.Kes 1. dr. H. Zamrud, Sp. THT-KL
2. dr. Satrio Wicaksono, M.Sc 2. dr. H. Hamzah, M.Kes
3. dr. Amiruddin ESO, M.Kes
LATAR BELAKANG
Indonesia anemia
defisiensi besi pada
wanita usia subur
(WUS) tahun 2014
sebesar 27,9% dan
(WHO, 2014)
2015 sebesar 26,9%
2 milyar atau 30 %
dari populasi dunia
TUJUAN TUJUAN
UMUM KHUSUS
Teoritis
•Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan teoritik bagi
berbagai pihak guna mengembangkan ilmu pengetahuan terkait
masalah anemia pada wanita usia subur (WUS)
•Penelitian ini memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan
pengalaman kepada peneliti dalam upaya penanggulangan masalah
gizi khususnya tentang kadar Hb pada wanita usia subur (WUS)
Praktis
•Sebagai bahan informasi bagi puskesmas dibidang gizi khususnya
dalam program penanggulangan masalah anemia pada wanita usia
subur (WUS)
•Sebagai pengetahuan dan tindak lanjut bagi wanita usia subur (WUS)
untuk mengatur pola makannya sehingga terhindar dari anemia
Anemia
Anemia defisiensi Fe
DEFINISI
Anemia yang terjadi karena kekurangan cadangan zat besi
yang diperlukan untuk pematangan eritrosit
Peningkatan
kebutuhan Kehilangan
anemia
fisiologis banyak darah
(kehamilan dan (operasi penyakit)
menyusui)
KERANGKA KONSEP
Frekuensi konsumsi Fe
Anemia pada
wanita usia subur
Jumlah konsumsi Fe
Keterangan :
• Bulan September-
Waktu Oktober 2018
• Wilayah kerja
Tempat Puskesmas Wangi-
Penelitian Wangi, Kabupaten
Wakatobi
POPULASI DAN SAMPEL
Keterangan
N = Jumlah populasi
n = Besar sampel
e = Besar presisi 10%
atau 0,1
(Sujarweni, 2013)
• Bertempat tinggal dilokasi penelitian (wilayah
Kriteria kerja puskesmas Wangi-Wangi, Kab. Wakatobi)
• Wanita usia subur (WUS) usia 15-40 tahun yang
inklusi sehat
• Responden bersedia sebagai sampel penelitian
Data Primer
Data Sekunder
ASPEK ETIK PENELITIAN
1
• Self determinan
2
• Anonimity (tanpa nama)
3
• Confidentiality
4
• Protection from discomfort
DEFINISI OPERASIONAL &
KRITERIA OBJEKTIF
Frekuensi konsumsi Fe
Definisi operasional Definisi objektif
Frekuensi konsumsi Fe dinilai dengan alat ukur a. Cukup : apabila nilai cut
modifikasi food frequency, (FFQ/ Food Frequency of point pada FFQ ≥332
Questioner). Cara penentuan cut of point frekuensi b. Kurang : apabila nilai
makan adalah…. cut of point FFQ <332
Xn = 462
Xm = 202
Kelas = 2 (cukup dan kurang)
𝑅
I =𝐾
462−202
I= 2
Cut of point = hasil bagi+nilai skor rendah
= 130+202
= 332
Ket :
Xm = nilai skor terendah
Xn = nilai skor tertinggi
I = hasil bai-bagi antara nilai R dan kelas
K = kelas
DEFINISI OPERASIONAL &
KRITERIA OBJEKTIF
jumlah konsumsi Fe
Definisi operasional Definisi objektif
Jumlah konsumsi Fe adalah a. Cukup : apabila recall 2x24 jam
totalasupan makanan Fe yang menghasilkan jumlah asupan Fe 18,9 mg/hari
dikonsumsi responden dalam b. Kurang : apabila recall 2x24 jam
kehidupan sehari-hari, diukur menghasilkan jumlah asupan Fe <18,9
menggunakan alat ukur berupa mg/hari (AKG, 2013)
recall 2x24 jam, dilakukan
dengan mencatat jenis dan
jumlah makanan yang
dikonsumsi 24 jam yang lalu.
Jumlah makanan individu
dengan menggunakan alat URT
DEFINISI OPERASIONAL &
KRITERIA OBJEKTIF
Anemia
Definisi operasional Definisi objektif
Keadaan dimana kadar zat darah a. Anemia : apabila kadar Hb < 12 mg/dl
merah atau hemoglobin (Hb) lebih b. Tidak anemia : apabila Hb ≥ 12 mg/dl
rendah dari nilai normal, yang diukur (proverawati 2014)
dengan Easy Touch Meter, darah
sampel diambil melalui ujung jari
ditetetskan strip Hb oleh peneliti dan
dibantu petugas kesehatan pada
puskesmas Wangi-Wangi
ALUR PENELITIAN
Analisis data
TEKNIK ANALISIS DATA
Pengolahan Analisis
data data
Analisis
Editing
Univariat
Analisis
Coding
Bivariat
Entry
Cleaning
LAMPIRAN
LAMPIRAN