, Ns
Konsep luka
Klasifikasi luka
Fisiologi penyembuhan
Bentuk penyembuhan
luka
Faktor yang
mempengaruhi
penyembuhan luka
Komplikasi luka
Proseskeperawatan
Modern dressing
◦ Tujuan
◦ Contoh
◦ Tehnik perawatn luka
baru
adalah terputusnya
hubungan atau kontinuitas
jaringan tubuh yang dapat
menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh
sehingga dapat
mengganggu aktivitas
sehari – hari (A. Aziz
Alimul, 2006)
Jaringan tubuh : kulit, otot,
tulang, organ, organ
viseral, pembuluh darah
dan lain-lain
pengertian
Terbukanya kulit
Pendarahan
Rasa nyeri
Memar/kebiruan
Luka terbuka: Luka tertutup:
◦ Luka lecet ◦ Luka memar
◦ Luka robek ◦ Hematoma
◦ Luka sayat ◦ Luka remuk
◦ Luka tusuk
◦ Luka avulsi
◦ Luka amputasi
clean wounds (luka bersih)
luka bedah tak terinfeksi
(pd sist. Nafas, genital &
urinari). Kemungkinan
infeksi <3%
clean – contaminated
wound
Luka pembedahan dimana
sist pencernaan, genital,
perkemihan tdk sll tjd
infeksi. 3-11%
Tingkat kontaminasi
contamined wounds (luka
terkontaminasi)
luka terbuka, fresh, luka
akibat kecelakaan
/oprasi dgn kerusakan.
Kemungkinan infeksi 10-
17%
Dirty or Infected wounds
(luka kotor atau infeksi)
terdapat mikroorganisme
pd luka
Tingkat kontaminasi
Berdasarkan luas dan dalamnya luka
stadium I :luka supervisial yaitu luka yang terdapat pada
lapisan epidermis kulit
stadium II: luka partial thikness yaitu hilangnya lapisan kulit
pada lapisan epidermis, dan bagian atas dari dermis.
Stadium III : luka full thikness yaitu hilangnya kulit keseluruhan
meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang
dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan
yang mendasarinya. Lukanya sampai pada epdesmis, dermis,
dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dan tidak merusak jaringan
sekitarnya.
Stadium IV : luka full thickness yaitu luka yang sudah
mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi/ kerusakan yang luas.
Penjelasan
Luka bakar
Luka akut
Penyembuhan sesuai dgn
kesepakatan
Luka kronik
Penyembuhan
mengalami kegagalan
Mekanisme
terjadinya luka
Fase Fase
matura luka destruk
si si
Fase
prolifes
ari
Fase Fase Destruksi
peradangan 1-6 hari
3-4 hari, Polimorf dan makrofag:
- membersihan
ada dua jaringan yang mati
proses dan bakteri
utama - Merangsang
pembentukan
hemostasis fibroblas
dan - Melakukan sintesa
phagositosi struktur protein
s kolagen
Fase Maturasi
Hari 21 setelah
Fase proliferasi muncul luka
4-21 hr. Fibroblas sintesis
Terbentuk kolagen kolagen scar
dan proteoglikan 5hr menjadi tipis , elastis
stlh luka berkurang dan
Kolagen : subtansi timbul garis putih
protein berwarna Fase remodeling
keputihan 3 minggu-1 tahun
Fibroblas akan Reepitalisasi,
mengendapkan fibrin kontraksi luka dan
organisasi luka
Fase apa?
◦Luka
tertutup
◦Dehisence
◦Keloid
Usia Penyakit DM
Nutrisi Infeksi
◦ Protein Merokok
◦ Karbohidrat Sirkulasi
◦ Lemak Faktor mekanik
◦ Vitamin Desication
◦ mineral Obat
Oksigen
1. Protein
diperlukan untuk proses inflamasi, imun,
dan perkembangan jaringan granulasi.
Protein utama yang disintesis selama
fase penyembuhan luka adalah kolagen.
2. Karbohidrat
Segala aktifitas seluler dipengaruhi oleh
ATP yang diperoleh dari glukosa
(karbohidrat). Karbohidrat berfungsi
membantu pemecahan protein dalam
aktivitas seluler
3. Lemak
Kekurangan lemak tubuh dapat menunda
penyembuhan luka. Omega-3 polyunsaturated fatty
acids (PUFAs) diketahui lebih bermanfaat ketimbang
omega-6 PUFAs. Omega-3s merupakan anti-
inflamasi yang berguna untuk penyembuhan luka,
tetapi pemakaiannya dapat menghambat
pembekuan darah, sehingga dinilai merugikan
4. Vitamin
Vitamin K :Kofaktor sejumlah fungsi metabolik, Ko
faktor enzim karboksilase mengubah residu protein
berupa asam glutamat (glu) menjadi gamma-
karboksiglutamat (gla). Gla disebut juga gla-protein.
Gla protein dapat mengikat ion kalsium, yang mana
kinerja ini merupakan langkah yang esensial untuk
pembekuan darah. Ion kalsium berguna untuk
mengaktifkan faktor pembekuan.
Vitamin C berfungsi merangsang pembentukan
kolagen
Mineral.
Mineral yang diketahui
bermanfaat untuk
penyembuhan luka ialah besi
dan seng. Besi berfungsi
sebagai kofaktor pada sintesis
kolagen, sehingga defisiensi
besi membuat penyembuhan
luka tertunda
Infeksi
Perdarahan
Dehisensi
dan
eviserasi
Dolor
adalah rasa nyeri
Kalor
adalah rasa panas, pada daerah yang
mengalami infeksi akan terasa panas.
Ini terjadi karena tubuh
mengkompensasi aliran darah lebih
banyak ke area yang mengalami infeksi
untuk mengirim lebih banyak antibody
dalam memerangi antigen atau
penyebab infeksi.
Tumor
Pada area yang mengalami infeksi akan
mengalami pembengkakan karena
peningkatan permeabilitas sel dan
peningkatan aliran darah.
Rubor
adalah kemerahan.
Fungsio Laesa
adalah perubahan fungsi dari jaringan
Tanda infeksi
yang mengalami infeksi.
Proses keperawatan
Pengkajian Umum
Pengkajian status nutrisi
Pengkajian Nyeri
Faktor-faktor Psikososial
Mengkaji luka
Pengkajian luka