PENGAWAS MENELAN OBAT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PASIEN PENDAHULUAN
Latar Belakang • Tuberkulosis sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di 1 dunia, termasuk indonesia.
• Untuk mencapai kesembuhan
diperlukanmkepatuhan berobat bagi 2 setiap penderita.
• Ketidakpatuhan penderita merupakan
penyebab terpenting kegagalan 3 pengobatan tuberkulosis. PENDAHULUAN Identifikasi Masalah Penyakit TB paru sulit untuk disembuhkan karena pengobatannya memakan waktu yang lama. Masih tingginya Kurangnya perhatian prevalensi penderita pada pasien tuberkulosis di tuberkulosis dari Indonesia berbagai pihak terkait, menunjukkan bahwa akibatnya program angka keberhasilan penanggulangan TB di pengobatan di berbagai tempat Indonesia masih menjadi amat lemah. rendah. PENDAHULUAN
Tujuan Tenelitian
• Untuk mengetahui hubungan pengetahuan
penderita TB Paru, pelayanan kesehatan dan pengawas menelan Obat terhadap tingkat kepatuhan berobat di Rumah Sakit X Jambi Tahun 2015. METODE PENELITIAN
1. Sampel penelitian adalah pasien yang
didiagnosa TB Paru dengan pengobatan fase lanjutan rawat jalan di poliklinik DOTS TB paru Rumah Sakit X Jambi pada Agustus – Oktober yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 24 orang. m
2. Data yang diperoleh dianalisis secara
univariat dan bivariat (Spearman’s correlation). METODE PENELITIAN
Sampel Pengumpulan Spearman’s
Analisa deskriptif penelitian data correlation
Dikerjakan Pasien yang
didiagnosa Data Data yang diperoleh secara dikumpulkan dianalisis secara prospektif TB Paru dengan univariat dan terhadap dengan wawancara bivariat suatu pengobatan menggunaka populasi fase rawat n kuesioner terbatas jalan (yang memenuhi kriteria inklusi yaitu Durasi penelitian: Agustus – Oktober 24 pasien) 2015 Subjek penelitian: Pasien yang Penelitian studi didiagnosa TB Paru di Rumah Sakit X cross-sectional Jambi HASIL DAN PEMBAHASAN Kategori Pengetahuan Pelayan Pengawas Kepatuhan kesehatan Menelan berobat Obat (PMO)
Kurang baik N 17 (70.8) 11 (45.8) 7 (29.2) 10 (41.7)
(%)
Baik N (%) 7 (29.2) 13 (54.2) 17 (70.8) 14 (58.3)
Total N (%) 24 (100) 24 (100) 24 (100) 24 (100)
1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan
kepatuhan berobat
1. Ada hubungan yang signifikan antara pelayanan kesehatan dengan
kepatuhan berobat
1. Ada hubungan yang signifikan antara PMO dengan kepatuhan
berobat KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
m pengetahuan penderita TB Paru dengan kepatuhan berobat dan terdapat hubungan antara pelayanan kesehatan serta pengawas menelan obat (PMO) terhadap tingkat kepatuhan berobat di Rumah Sakit X Jambi Tahun 2015. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. (2005). Pharmaceutical care untuk tuberculosis. Direktorat Bina Farmasi Depkes RI. Hapsari, JR. Hubungan kinerja pengawas minum obat (PMO) dengan keteraturan berobat pasien TB paru strategi DOTS di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Skripsi. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret;2008. Ariani, Rizky. (2011) Hubungan Tingkat Efek Samping Obat Dengan Kepatuhan Penderita TB Paru Kasus Baru. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Lambung Mangkurat. Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangn Tuberkulosis, Jakarta : Gedurnas TB. Edisi 2 Hal. 4-6.