Anda di halaman 1dari 22

FRAKTUR BASIS CRANII

Ns. Aditya N.A. M.Kep


PENDAHULUAN
• Trauma kepala atau trauma kapitis adalah suatu ruda paksa (trauma) yang
menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural
dan atau gangguan fungsional jaringan otak
• Fraktur basis kranial sekitar 21% dari semua semua patah tulang tengkorak
dan 4% dari semua kasus cedera kepala
• Otak manusia kira-kira merupakan 2% dari berat badan orang dewasa
• Metabolisme otak merupakan proses yang kontinue, tanpa adanya masa
istirahat
ANATOMI KEPALA
1. Kulit Kepala
2. Tulang tengkorak
- Kalvarium
- Basis Kranii
3. Meningen
4. Otak
5. Cairan Serebrospinalis
6. Ventrikel
7. Batang Otak
8. Tentorium
BASIS KRANII
1. Fossa Anterior
2. Fossa media
3. Fossa posterior
FOSSA ANTERIOR

• Dibatasi oleh; os.spenoid, procesus clinoidalis anterior, dan jagum spenoidalis.


• Manifestasi / tanda gejalanya terjadi perlahan 12-24 jam
• Rinorhea
• Brill hematom
• Lesi N I, II
• Racoon Eyes
• Hematome subconjungtiva
• Gangguan Visus
FOSSA MEDIA
• Dibatasi oleh; os.temporalis, procesus clinoidalis posterior,
dan dorsum sella.
• Tanda-gejala; echymosis mastoid (battle sign), othorrea,
hematompanum, sakit kepala, Gg.visus dan gerak bola
mata.
• 25% Gg.N.VII, N.VIII.
FOSSA POSTERIOR
• Merupakan dasar kompartemen
infratentorial
• Sering tidak disertai tanda yg jelas namun
segera menimbulkan kematian

Penekanan batang otak


JENIS FRAKTUR BASIS CRANII

• Fraktur Temporal
• Fraktur clivus
• Fraktur condylus occipital
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium
• Evaluasi rinorea cairan serebrospinal
• Glukosa/Protein Analisis
• Diagnosis Immunologi kebocoran CSF
• Metode Dye >>> sodium fluorescein
• Pemeriksaan Radiologi
• computer tomography (CT). Gambar diambil di axial (sinus frontal dan
dinding lateral sinus sphenoid) dan koronal (plate cribriform dan atap
ethmoid).
PENATALAKSANAAN
PRE HOSPITAL
• A= Airway + cervical control
• B= Breathing
• C= Circulation
• D= Disfunction of CNS
• E= Exposure
PLANNING AND
IMPLEMENTATION
• Observasi adanya kebocoran CSS (biasanya membaik
spontan)
• Kolaborasi tim medis (untuk TIDAK memberikan obat
anti biotik)

Hindari resisten obat


• Jangan memberikan irigasi terhdp otorhea
(mempermudah terjadinya infeksi)
• Jangan melakukan pemasangan NGT pd Fr.fossa
anterior(mempermudah infeksi intrakranial)
PLANNING AND IMPLEMENTATION
(LANJUT...)
• Pada umumnya konservatif:
• Tidur miring
• Oto toilet/ rhino toilet
• Kultur swab
• Antibiotik
• masih ada kontroversi
• Untuk mencegah komplikasi meningitis
EVALUATION

• Monitor patensi jalan napas, usaha napas


dan ABG
• Monitor tanda-tanda vital
• Monitor CSS, jika 2 minggu kebocoran CSS
blm berhenti

• Operasi (bedah saraf)


UNTUK RUJUKAN PENDERITA FRAKTUR BASIS
CRANI PERLU DICANTUMKAN INFORMASI
PENTING:

• Umur penderita, waktu dan mekanisme cedera


• Status respiratorik dan kardiovaskuler (terutama
tekanan darah)
• Pemeriksaan neurologis,terdiri dari GCS terutama
nilai respon motorik dan reaksi cahaya pupil
INDIKASI OPERASI

• Kebocoran likour tidak berhenti


• Ada komplikasi
• Residif
KOMPLIKASI

• Infeksi otak
• Udara dalam otak → TIK ↑
• Bocor pembuluh darah
• CCF → lesi N III, IV, VI, II
CATATAN
• GCS < 15 pada penilaian awal oleh tenaga kesehatan profesional
• Nyeri atau kaku pada leher
• Defisit neurologis fokal
• Parestesia di ekstremitas
• Kecurigaan klinis lainnya mengenai cedera tulang leher

Anda mungkin juga menyukai