Anda di halaman 1dari 39

Pembimbing :

dr. YOSSI ANDILLA, Sp.B

Disusun oleh :
Benny Kosandi (15360412)

SMF BEDAH RUMAH SAKIT HAJI MEDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2018
 Mengatur keseimbangan biokimia tubuh dengan cara mengatur
keseimbangan air (aldosteron dan ADH), konsentrasi garam dalam
darah dan asam basa ginjal juga berperan dalam produksi hormon
seperti:
 Eritropoietin
 1,25-Dihydroxyvitamin D3 (calcitriol)
 Renin
 Prostaglandin
 Urolitiasis atau dikenal dengan penyakit batu saluran
kemih yang selanjutnya disingkat BSK adalah
terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan
substansi yang terdapat dalam air kemih yang
jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain yang
mempengaruhi daya larut substansi.1
Urolithiasis merupakan Angka kejadian BSK di
Indonesia tahun 2002
penyakit tersering ketiga di berdasarkan data yang
bidang urologi dikumpulkan dari
rumah sakit di seluruh
Indonesia adalah
Kejadian pada pria empat kali lebih tinggi 37.636 kasus baru,
daripada wanita, kecuali untuk batu
amonium magnesium fosfat (struvit), dengan jumlah
lebih sering terdapat di wanita kunjungan 58.959
penderita. Sedangkan
jumlah pasien yang
dirawat adalah 19.018
usia rata-rata BSK terjadi penderita, dengan
pada usia 30 - 50 tahun. jumlah kematian 378
penderita.
Infeksi
Gangguan Gangguan
saluran
aliran urin metabolik,
kemih

Dehidrasi Idiopatik
Ekstrinsik Intrinsik
 Asupan air  Herediter (keturunan) : Faktor
 Geografi risiko yang lebih tinggi mungkin
 Iklim dan temperatur karena kombinasi dari
 Diet : purin, oksalat, dan predisposisi genetik dan
kalsium eksposur lingkungan yang lama
 Pekerjaan : Sering dijumpai (misalnya, diet).
pada orang yang pekerjaannya
 Umur : Penyakit ini paling sering
banyak duduk dan kurang
didapatkan pada usia 30-50
aktifitas atau sedentary life.
tahun
 Kebiasaan menahan buang air
kecil  Jenis kelamin : Jumlah pasien
laki-laki > perempuan
 TEORI NUKLEASI
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
(nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan
yang terlalu jenuh (supersaturated) akan mengendap di
dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.

 TEORI MATRIKS
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,
globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.

 TEORI EPITAKSIS
Kristal dapat menempel pada kristal lain yang berbeda
sehingga akan cepat membesar dan menjadi batu campuran.
Keadaan ini disebut nukleasi heterogen dan merupakan kasus
yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang menempel
pada kristal asam urat
Stasis atau akan menyebabkan
hambatan urine kristal-kristal tidak
Nukleasi
pada sistem kalises terlarut didalam
ginjal atau v.u urine

menunggu bahan- menjadi kristal yg


bahan lain lebih besar (belum
menempel pada
diendapkan untuk mampu untuk
epitel saluran kemih
membentuk batu menyumbat saluran
yang lebih besar kemih)

tersumbatnya aliran
urine
Lokasi batu 16,17 Karakteristik radiologi 15
 Nefrolithiasis : Batu  Radiopaque :
yang terbentuk pada kalsium oksalat dihidrat,
pielum, tubuli hingga calyx kalsium oksalat
ginjal. monohidrat, kalsium
 Ureterolithiasis : Batu fosfat.
yang terdapat pada ureter.  semiopak : magnesium
 Vesicolithiasis : Batu ammonium fosfat.
yang terdapat pada vasika  Radiolucent : asam
urinaria. urat, ammonium urat,
 Urethrolithiasis : Batu xantin, 2,8 dihidroxy-
pada saluran uretra adenine.
Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya
adalah : Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter,
Pseudomonas dan Stafilokokus.
 Gejala klinis pada batu ginjal berbeda tergantung
lokasi batu, ukuran dan penyulit yang telah terjadi:
BEDAH INVASIF MINIMAL
 Endoskopik : sistoskopi, ureterorenoskopi (URS), renoskopi (PNL)
 litotripsi intrakorporeal : mekanik, ultrasonik, laser, elektrohidraulik,
pneumatik
 litotripsi ekstrakorkorporeal (ESWL):piezoelektrik, elektrohidraulik,
elektromagnetik

TERGANTUNG INDIKASI & RISIKO


indikasi:
 batu ginjal < 2 cm
 batu ureter (non impacted)
indikasi luas, termasuk:
 batu ginjal dan ureter prox.
 batu staghorn
 batu residif
indikasi:
 batu ureter proximal, tengah dan distal
 stein-strasse (post ESWL)
< 5 mm: bila 2 minggu tetap, perlu tindakan:
 Batu kaliks, pielum, ureter 1/3 prox.:
o ESWL/URS/PNL/terbuka
 Batu ureter 1/3 tengah:
o URS/terbuka
 Batu ureter 1/3 distal:
o ESWL/URS/terbuka
 Pielonefritis akut,
 Tumor ginjal, ureter dan vesika
urinaria,
 Tuberkulosis ginjal,
 Kolesistitis akut, dan
 Appendisitis akut.
 Intake cairan  out put 2-3 L/Hr
 Diet rendah protein : protein hewani
 Batu urat : rendah purin
 Batu kalsium : rendah kalsium
 Batu oksalat : rendah oksalat, coklat, kacang

Prognosis :
baik bila tidak ada komplikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai