Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

FAUZI RAHMAN DHARMAWAN (KETUA)

Kekerasan pada anak


MUHAMMAD FAHMI MUBARAK (WAKIL)
KEVIN GABRIEL
(ANGGOTA)
RENALDY HAECAL Z
(ANGGOTA)
ANDRI KURNIADI
(ANGGOTA)
Pengertian Anak
 Secara umum dikatakan anak adalah seorang
yang dilahirkan dari perkawinan antar
seorang perempuan dengan seorang laki-laki
dengan tidak menyangkut bahwa seseorang
yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak
pernah melakukan pernikahan tetap
dikatakan anak
Pengertian Anak Menurut Undang-
Undang
 Pengertian anak menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud anak
menurut undang undang
tersebut adalah seseorang yang belum berumur 18 (delapan belas)
tahun
termasuk anak yang masih dalam kandungan
1. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979
Tentang Kesejahteraan Anak, pada bab I ketentuan umum pasal (1)
poin (2).
Yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21
(dua puluhsatu) tahun dan belum kawin. Sedangkan pengertian anak
menurut pasal 1 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (HAM), anak
adalah setiap
manusia yang berusia di bawah 18 tahun dan belum menikah,
termasuk anak yang masih dalam kandungan
Apa yang dimaksud dengan kekerasan terhadap
anak
 Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan
baik yang disengaja maupun tidak disengaja yang dapat
merusak anak baik berupa serangan fisik, mental
sosial, ekonomi maupun seksual yang melanggar hak
asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan
norma-norma dalam masyarakat.
Faktor- Faktor Yang Mendorong Timbulnya
Kekerasan Terhadap Anak

 Beberapa  faktor  memicu kekerasan terhadap anak Menurut Komnas


Perlindungan Anak  pemicu kekerasan terhadap anak yang terjadi
diantaranya:
 A.Pewarisan Kekerasan Antar Generasi (intergenerational
transmission of violance)
 B.Stres Sosial (social stress)
 C. Isolasi Sosial dan Keterlibatan Masyarakat Bawah
 D. Struktur Keluarga
Bentuk- Bentuk Kekerasan Terhadap
Anak
 Kekerasan secara Fisik (physical abuse)
 Kekerasan Emosional (emotional abuse)
 Kekerasan secara Verbal (verbal abuse)
 Kekerasan Seksual (sexual abuse)
  Kekerasan Anak Secara Sosial
 Hampir 3.000 Kasus Kekerasan Anak Terjadi
di Tahun 2017
 VIVA – Sepanjang tahun 2017 Komisi Nasional Perlindungan
Anak (Komnas PA) telah menerima pengaduan 2.737 kasus
kekerasan pada anak. Angka ini menurun bila dibandingkan
laporan yang diterima tahun 2016, yakni 3.339 kasus.
 Aries Merdeka Sirait:"Dari angka 2.737 tersebut, 52 persen lebih

didominasi kejahatan seksual, yang tidak hanya dilakukan orang


per orang, tapi juga secara bergerombol atau disebut gang rape,"
ujarnya saat menggelar konferensi pers di kantor Komnas PA
Pasar Rebo, Jakarta, Rabu 27 Desember 2017.
 Bentuk kekerasan seksual itu, lanjut Arist, adalah perkosaan,

pencabulan, inses, dan yang paling mendominasi adalah sodomi.


 Total keseluruhan korban dari laporan yang diterima sepanjang

2017 adalah 2.848. Dengan korban anak laki-laki yang paling


banyak menjadi sasaran predator, jumlahnya 59 persen.
Sementara jumlah korban anak perempuan mencapai 40 persen.
 Hampir 80 persen didominasi orang dekat. Pelaku kandung

jumlahnya 91 dan tiri 66 pelaku, lainnya adalah dari teman,


tetangga, guru, pacar, pengasuh, oknum aparat," imbuh Arist.
Upaya yang dilakukan Pemerintah
Membuat Komisi nasional perlindungan anak
indonesia
 KPAI didirikan pada 20 Oktober 2002

berdasarkan undang-undang nomor 23


tahun 2002
Tugas dan Fungsi KPAI

 Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan


perundangundangan yang berkaitan dengan Perlindungan anak,
mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan
masyarakat, melakukan penelaan, pemantauan, evaluasi, dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Perlindungan anak.
 Memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada
Presiden dalam rangka Perlindungan anak
 Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat dalam
perlindungan anak.
 Membangun sistem dan jejaring pengawasan Perlindungan anak.
 Meningkatkan jumlah dan kompetensi pengawas Perlindungan anak.
 Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan utilitas laporan pengawasan
Perlindungan anak.
 Meningkatkan kapasitas, aksesibilitas, dan kualitas layanan
pengaduan masyarakat;
 .
Undang – Undang Yang Mengatur
Perlindungan Anak
 Undang- undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
 Undang- undang nomor 11 tahun 2012 tentang  sistem peradilan
pidana anak.
 Peraturan presiden nomor 18 tahun 2014  tentang perlindungan
anak dan pemberdayaan anak dan perempuan dalam konflik sosial.
  
Upaya Menanggulangi Kekerasan Terhadap
Anak
 Pendidikan dan Pengetahuan Orang Tua Yang Cukup
 Keluarga yang hangat dan demokratis
 Membangun Komunikasi Yang Efektif
 Mengintegrasikan isu hak anak kedalam peraturan perundang-
undangan, kebijakan program dan kegiatan sampai dengan
penganggaran sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan  evaluasi sehingga  menjadi responsif terhadap hak anak.
Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai