Anda di halaman 1dari 55

Utrasonografi Pada Penyakit

Traktus Gastrointestinal
dr. Yetty Sarah
dr. Eddy Sudijanto, Sp.Rad(K)
Pendahuluan
• Evaluasi pada penyakit gastrointestinal masih
kurang dihargai
• Berhubungan dengan kemampuan operator,
tantangan teknis akibat pergerakan usus dan
kurangnya familiaritas dengan penampakan usus
yang normal maupun tidak normal
• Tersedia secara luas, noninvasif, murah, tanpa
radiasi
Pendahuluan
• Biasanya terbatas pada kasus apendisitis, rektum,
sfingter anal. Pada anak-anak, intususepsi dan
HPS.
• Kesulitan:
– Habitus tubuh (Bentuk Fisik)
– Kerja sama pasien
– Penurunan visibilitas karena tertutup oleh gas
usus intraluminal
– Artefak yang berhubungan dengan gas
– Kurangnya pengalaman operator
Pendahuluan
• US(Ultrasonografi) sering menjadi modalitas
pencitraan pertama pada pasien dengan nyeri
perut yang belum terdiagnosis
• Ahli radiologi harus familiar dengan
penampakan statis dan dinamis pada usus
normal dan abnormal, mengenali ciri khas
pada berbagai kondisi patologis, dan
memahami bahwa selalu ada potensi
kesalahan pada interpretasi pencitraan.
Morfologi Usus Normal
• Usus normal terdiri dari perut hingga usus
besar dan memiliki ketebalan mural rata-rata
3-5 mm, bergantung pada derajat distensi
• Usus memiliki morfologi dinding berlapis
yang terdiri dari lima cincin konsentris (ciri
khas usus)
• US adalah satu-satunya pencitraan yang
dapat menggambarkan lapisan histologis ini
Morfologi Usus Normal
Inti Kajian
“ Kondisi benigna sering dikaitkan dengan ciri
khas usus yang intak namun segmen usus
yang terlibat tergolong panjang, sementara
kondisi malignan sering dikaitkan dengan
destruksi dari ciri khas usus namun segmen
usus yang terlibat tergolong pendek.“
Usus normal. Gambar US Gambar US
melintang/transversal memanjang/longitudinal

Lapisan echogenik terdalam (kepala panah putih)


mewakili pertemuan antara lumen usus dan
mukosa
Lapisan hypoechoic (kepala panah hitam)
mewakili mukosa muskularis
Lapisan echogenik (panah putih) mewakili
submukosa
Lapisan hypoechoic (panah hitam) mewakili
muscularis propria
Wilayah echogenik terluar (*) mewakili serosa
Penyakit Ketebalan dinding usus Ciri Khas Usus Aliran pada Color Doppler US

Penyakit Crohn Menebal Biasanya intak ; mungkin Meningkat saat


terganggu apabila terdapat inflamasi
terdapat inflamasi
Kolitis Ulseratif Mungkin normal Intak Meningkat saat terdapat
atau menebal inflamasi aktif

Obstruksi Usus Seringnya normal; Seringnya intak, Biasanya normal


(non neoplastik) dapat menebal mungkin dapat
terganggu
Divertikulosis Mungkin sedikit Intak Normal
menebal akibat
hipertrofi propria
muskularis
Divertikulitis Menebal Seringnya intak kecuali Meningkat saat
apabila terdapat inflamasi terdapat inflamasi
berat aktif
Perdarahan Usus Menebal Dapat intak ataupun Meningkat atau menurun
terganggu
Iskemik Usus Menebal Dapat intak ataupun Biasanya meningkat
terganggu
Neoplasma Usus Menebal secara fokal atau Terganggu Bervariasi,tergantung
sirkumferensial, tergantung tumornya
pada pola pertumbuhan
tumor
Motilitas Usus Normal
• Operator harus memahami pola motilitas dan
kontraksi yang dapat diamati sepanjang traktus
gastrointestinal
• Kondisi patologis usus yang berbeda-beda berpotensi
mengubah motilitas usus normal. Berkurangnya
peristaltik adalah indikator usus tidak sehat, yang
biasanya terlihat pada peradangan usus kecil,
obstruksi, iskemia, enteritis dan proses infiltratif
Teknik Pencintraan
• Evaluasi usus dimulai dengan:
– Riwayat pasien (riwayat klinis, lokasi nyeri)
– Penilaian US terhadap ketebalan dinding, ciri khas usus
dan motilitas
• Pencitraan awal dilakukan di 4 kuadran
menggunakan probe curvilinier untuk mendeteksi
tanda penebalan usus, limfadenopati, inflamasi
lemak perienterik dan kumpulan cairan
Teknik Pencitraan
• Perhatian khusus juga harus difokuskan pada daerah
yang ditemukan nyeri atau bagian yang dikeluhkan
sakit oleh pasien
• Probe frekuensi tinggi dapat digunakan untuk
memberikan resolusi yang lebih baik dari lapisan
dinding usus dan jaringan di sekitarnya.
Teknik Pencitraan
• Penilaian usus dengan CDS (Color Doppler
Sonography) dapat memberikan informasi
tambahan mengenai vaskularisasi dinding
mural.
• Sulit karena artefak gerak jaringan akibat
peristaltik
• Lapisan Mural yang hiperemis sering
ditemukan pada inflamasi atau infeksi
Teknik Pencitraan
• Visualisasi usus di regio pelvis dan kuadran
bawah sering dibatasi oleh posisi usus yang
terlalu dalam, dan sering dikaburkan oleh gas
intraluminal.
• Kompresi bertingkat (Graded Compression),
seperti dijelaskan oleh Puylaert, dapat
meningkatkan kemampuan untuk
memvisualisasikan dan menilai usus.
Teknik Pencitraan
• Aplikasi teknik ini membuat loop usus yang
diinterferensi dapat dipindahkan atau
dikompresi sedemikian rupa sehingga gas
intraluminal yang berada di atasnya dapat
dikeluarkan dari area pemindaian.
• Kompresi bertingkat juga mengurangi jarak
antara transduser dan area yang ingin
dipindai serta memungkinkan penggunaan
transduser frekuensi tinggi dengan resolusi
lebih besar.
Teknik Pencitraan
• Pada wanita, US endovaginal dapat
bermanfaat terutama ketika mengevaluasi
loop usus di cul-de-sac serta kolon sigmoid,
rektum, anus, dan usus buntu yang terletak
di pelvis bagian dalam
Penyakit Radang Usus
Penyakit Chron
• Sensitivitas 75%–94% dan spesifisitas 67%–
100%
• Penebalan dinding usus.
• Paling sering terjadi di ileum terminal dan
sekum tetapi dapat melibatkan bagian
saluran pencernaan manapun.
Penyakit Radang Usus
Penyakit Chron
• Segmen yang terlibat biasanya tidak
terkompresi, kaku, dan terfiksasi. Penebalan
dinding bersifat sirkumferensial dan mungkin
kontinu dan tidak terputus atau intermiten,
dengan daerah yang terkena namun tidak
menebal tampak gambaran khas yang disebut
skip lesion
• Sejumlah kecil cairan bebas perienterik juga
dapat diamati
Penyakit Radang Usus
Penyakit Chron
• Pada bagian usus yang terlibat, ditemukan
hipertrofi jaringan adiposa mesenterika, yang
menyebabkan pemisahan loop usus saat
dilakukan pencitraan.
• Selain itu, terdapat jaringan ektopik yang
dikenal dengan nama “creeping fat”
• Dalam literatur, "creeping fat" sering
didefinisikan sebagai proliferasi dan perluasan
lemak mesenterika.
Gambaran US penyakit Crohn tanpa komplikasi. (a, b) Gambar US longitudinal (a) dan gambar CT aksial (b)
menunjukkan penebalan dinding kontinu dalam segmen panjang kolon sigmoid (panah)(c, d) Gambar melintang (c)
dan longitudinal (d) gambaran US menunjukkan segmen pendek dari usus yang menebal (panah) karena penyakit
Crohn pada wanita hamil berusia 30 tahun yang mengalami kehamilan 18 minggu dengan rasa sakit di kuadran
kanan bawah.
Potongan transversal menunjukkan sejumlah kecil Gambaran transvaginal menunjukkan ileum
cairan bebas perienterik (*) yang mengelilingi loop yang menebal (panah) dengan creeping fat
yang menebal pada ileum terminal (panah). echogenik yang berdekatan (*).

Hilangnya ciri khas usus (a)


Potongan longitudinal
menunjukkan loop usus sigmoid
yang menebal (panah) karena
penyakit Crohn yang aktif. Dinding
usus bersifat difus hypoechoic,
dengan hilangnya stratifikasi dari
lapisan usus normal.(b) Gambar
CT aksial menunjukkan penebalan
difus dari loop kolon sigmoid
(panah) yang terlibat.
Penyempitan luminal dengan ciri
khas usus yang tetap
dipertahankan pada reseksi bagian
distal ileum dan anastomosis
ileokolik serta mengalami rekurensi
Penyempitan luminal dan hilangnya ciri khas usus normal akut. US Gambaran longitudinal
(a)Gambaran US potongan longitudinal menunjukkan penebalan menunjukkan penebalan dan
dinding ileum fokal, penyempitan luminal, dan hilangnya ciri khas usus penyempitan luminal segmen
normal (panah) karena penyakit Crohn yang aktif. Usus halus bagian panjang ileum neoterminal (kepala
proksimal (kepala panah) melebar sebagai akibat dari obstruksi usus panah), yang meluas ke
halus. anastomosis ileocolic (panah) dan
(b) Gambaran CT potongan koronal menunjukkan peningkatan serta menyebabkan obstruksi sebagian
penebalan dinding, dan didapatkan kolaps lumen yang hampir kecil usus halus. C = Kolon.
komplit pada segmen ileum (panah) yang terlibat, dengan dilatasi
proksimal loop usus halus (kepala panah).
Enteroenteric pada penyakit Crohn. C = cecum. TI=
Ulkus intramural pada penyakit Ileum Terminal
Crohn.
(a) US gambaran longitudinal menunjukkan ileum
US Gambaran oblique menunjukkan
terminal yang menebal akibat penyakit Crohn,
hypoechoic band linier (panah putih)
dengan tiga fistula (*) yang meluas ke sekum.
di segmen ileum, yang mewakili ulkus
(b) Gambaran dari studi barium pada usus halus
intramural yang melintang melalui
menunjukkan ileum terminal menebal (kepala
submukosa echogenik (*). Panah
panah), dengan trek tipis bahan kontras (panah)
hitam = muskularis propria, kepala
yang mewakili fistula yang menghubungkan ke
panah hitam = mukosa muskularis,
sekum. Fistula tunggal terlihat pada studi barium.
kepala panah putih = pertemuan
mukosa, L = lumen.
Abses yang mengandung udara pada penyakit Crohn. TI = Ileum Teminal.
(A) US Potongan longitudinal menunjukkan ileum terminal yang menebal dengan
abses (panah). Fokus Echogenic (kepala panah), yang menunjukkan gelembung
udara kecil, terlihat bersebelahan dengan dinding usus.
(B) CT potongan aksial menunjukkan segmen ileum yang menebal, dengan abses
kecil yang berdekatan (panah). Beberapa gelembung udara (Kepala panah) terlihat
di abses.
Penyakit Radang Usus
Kolitis Ulseratif
• Inflamasi mukosa dan melibatkan usus secara
kontinu dari distal hingga proksimal.
• Terjadi penebalan, hiperemis, dan hilangnya
haustra coli dari dinding usus.
• Stratifikasi mural tetap intak
Penyakit Radang Usus
Kolitis Ulseratif
• Toksik megacolon harus dicurigai apabila,
pada pemeriksaan US didapatkan penipisan
(<2 mm) ketebalan dinding usus yang
ditemukan bersamaan dengan dilatasi (> 6
cm) dari usus besar dan peningkatan adanya
cairan bebas.
Kolitis ulseratif pada wanita berusia 34 tahun. Gambaran US transvaginal potongan
longitudinal (a) dan transversal (b) dari kolon sigmoid (kepala panah di b)
menunjukkan intaknya ciri khas usus. Lapisan yang berbeda diberi label dalam gambar
a (* = serosa, kepala panah putih = pertemuan mukosa, kepala panah hitam =
muscularis mukosa, panah putih = submukosa, panah hitam = muscularis propria).
Kondisi Akut
Obstruksi Usus
• Bergantung pada waktu yang realtif terhadap
onset timbulnya obstruksi.
• Pada fase akut, dinding usus masih tipis, dan
terjadi hiperperistaltik usus
• Ketika obstruksi berlanjut, usus menjadi
aperistaltik dan dinding menebal dan terjadi
edema.
• Jika terdapat suatu obstruksi, usus bagian distal
dari lesi obstruksi memiliki ukuran lebih kecil
dibanding loop usus proksimalnya.
Kondisi Akut
Obstruksi Usus
• Ileus adalah kondisi fungsi adinamis dari usus.
Lumen usus tersumbat (paten), dilatasi, dan
berisi cairan serta peristaltik minimal.
• Sering terdapat kesulitan pencitraan dan
penilaian dari usus akibat peingkatan gas
intralumen.
Kondisi Akut
Divertikulosis dan divertikulitis
• Di AS, divertikulum normal tampak sebagai
kantong-kantong oval atau bulat berdinding
tipis yang mengandung material ekogenik
seperti udara atau feses, yang menghasilkan
bayangan akustik distal. Lemak perienterika di
sekitar divertikulum memiliki ekogenitas
normal
• Pada divertikulosis, lapisan muskularis
dapat menebal akibat mengalami hipertrofi
Kondisi Akut
Divertikulosis dan divertikulitis
• Divertikulum yang mengalami inflamasi
tampak sebagai kantong-kantong
berdinding tebal, dengan penebalan
hipoekoik dari usus sekitar.
• Segmen usus yang menebal dapat
menunjukkan peningkatan vaskularisasi
mural pada CDS
• Lemak perienterik sekitar hampir selalu
ekogenik dan menebal
Kondisi Akut
Divertikulosis dan divertikulitis
• Divertikulitis komplikata dapat menjadi
abses, obstruksi usus, perforasi bebas, atau
pembentukan fistula.
• Traktus fistula dapat terjadi dan tampak
sebagai jalur linear dari kolon ke kandung
kemih, vagina, atau lingkaran usus sekitar,
yang memiliki ekogenitas berdasarkan benda
yang terkandung di dalamnya.
Divertikulitis akut pada dua pasien. (a, b) gambaran US transversal dari kuadran kiri
bawah (a) menunjukkan segmen kolon sigmoid yang berdinding tebal (panah),
dengan divertikulum yang meradang berdinding tebal yang berisi fekalit ekogen
(kepala panah). Lemak sekitar (*) tampak ekogenik, tebal, dan terinflamasi. CT scan
aksial (b) menunjukkan segmen kolon sigmoid yang menebal (panah), dengan
penipisan lemak sekitar (*).
(d) menunjukkan cecum berdinding tebal (panah) dan divertikulum berdinding tebal
(kepala panah) akibat divertikulitis. Peningkatan vaskularisasi dinding cecum dan
jaringan sekitar terlihat pada d. Lemak sekitar divertikulum (*) bersifat ekogenik dan
terinflamasi. Gambar US longitudinal diperoleh setelah terapi selama 19 hari
(e) menunjukkan cecum berdinding tipis (panah), dengan lemak sekitar norma
hipoekoik (*). Divertikulum tidak dapat diidentifikasi di e.
Kondisi Akut
Perdarahan Usus
• Penebalan memanjang simetris homogen hipoekoik
dari segmen usus yang terkena dan penyempitan
lumen
• Stratifikasi mural dapat masih utuh dapat pula tidak
pada kasus perdarahan dinding usus
• Vaskularisasi di dalam hematoma intramural telah
dilaporkan sebagai normal, berkurang, atau
menghilang pada pemeriksaasn US Doppler
• Penyebab perdarahan usus antara lain terapi
antikoagulan, penyakit iskemik usus, vaskulitis,
hemofilia, dan kelainan koagulasi.
Perdarahan intramural pada dua pasien. (a, b) Pada laki-laki usia 23
tahun dengan hemofilia, gambaran US longitudinal (a) menunjukkan
jejunum dengan dinding tebal (panah), dengan hilangnya gambaran
khas usus. Gambaran CT aksial dengan kontras (b) menunjukkan
penebalan konsentris dari lingkaran jejunum (panah) akibat darah
intramural. (c, d) Pada wanita usia 27 tahun dengan SLE (systemic
lupus erythematosus), gambaran US longitudinal (c) menunjukkan
jejunum berdinding tebal (panah) akibat perdarahan intramural,
dengan masih didapatkan gambaran khas usus. Gambaran US
Doppler warna transversal (d) menunjukkan preservasi aliran darah
pada tepi lingkaran jejunum yang menebal (panah). L = lumen.
Kondisi Akut
Kolitis Iskemik
• Disebabkan oleh penurunan perfusi usus akibat
oklusi arteri atau vena atau hipoperfusi akibat
hipovolemia atau hipotensi.
• 80% kasus iskemik usus mengenai kolon sisi kiri,
dengan area penyerapan air yang paling rentan.
Area ini meliputi fleksura splenica pada
persimpangan daerah arteri mesenterika superior
dan mesenterika inferior dan daerah persimpangan
rektosigmoid pada perbatasan daerah arteri
hipogastrika dan mesenterika inferior.
Kondisi Akut
Kolitis Iskemik
• US umumnya menunjukkan penebalan
hipoekoik sirkumferensial dari dinding usus,
hilangnya stratifikasi mural yang bervariasi,
dan perubahan mendadak dari segmen
iskemik ke segmen usus normal.
• Aliran warna menghilang atau
berkurang pada dinding usus pada
sebanyak 80% dari kasus.
Kolitis iskemik dari emboli multipel pada kolon sigmoid pria 59 tahun. B =
kandung kemih. (a) Gambaran US koronal menunjukkan bagian kolon
sigmoid yang menebal (panah), dengan hilangnya gambaran khas usus dan
gelembung udara kecil pada dinding usus (kepala panah) akibat kolitis
iskemik. (b) Gambaran CT aksial menunjukkan penebalan lingkaran kolon
sigmoid (panah). Gelembung udara intramural tidak terlihat pada CT.
Kondisi Akut
Intususepsi
• pada pencitraan belah-lintang,
gambaran khas adalah tanda “target”
• Pada sudut pandang longitudinal,
keseluruhan sruktur lebih memanang,
menyerupai garpu rumput (pitchfork)
• Berbagai derajat dilatasi usus proksilam dapat
terlihat, namun obstruksi komplit jarang
terjadi.
Intususepsi pada pria 48 tahun akibat limfoma usus primer. (a) Gambaran US
longitudinal menunjukkan intususepsi dari segmen ileum akibat limfoma usus. Cincin
luar dari usus menunjukkan intususipien (panah), dan usus berdinding tebal,
hipoekoik, sebelah dalam menunjukkan intususeptum (*). Intususeptum dan ileum
proksimal (kepala panah) berdinding tebal akibat limfoma, sedangkan intususipien
berdinding tipis tidak menunjukkan keterlibatan limfoma. (b) Gambaran US
transversal intususepsi menunjukkan intususipien luar (panah) dan intususeptum
hipoekoik sentral (*).
Kondisi Akut
Pneumoperitoneum
• Garis peritoneum normal tampak sebagai garis
hiperekoik tunggal atau ganda ke dalam dinding
abdomen anterior.
• Pneumoperitoneum meghasilkan penyangatan
pada garis peritoneum.
• Bayangan (shadowing) posterior atau artifak
reverberasi dapat terlihat, bergantung pada jumlah
udara bebas.
Pneumoperitoneum dengan perforasi ulkus dudodenal. L = liver. (a) Gambaran US
transversal menunjukkan garis peritoneal (panah putih) sebagai garis ekogenik tipis.
Gelembung udara kecil (keapala panah hitam) dan kantong udara besar (panah hitam)
menghasilkan penyangatan dan penebalan garis peritoneal, temuan berhubungan
dengan artifak reverberasi (kepala panah putih). (b) Gambaran CT aksial menunjukkan
gelembung udara kecil (kepaa panah dan kantong udara bersar disekitar (panah).
Kondisi Akut
Pneumatosis Intestinalis
• Diagnosis is cukup sulit dan membutuhkan
dokumentasi udara di dalam dinding usus.
• Pneumatosis intestinalis palsu, atau
pseudopneumatosis intestinalis, dapat terjadi
akibat berbagai penyebab, antara lain benda
asing di dalam dinding usus yang
menghasilkan refleksi yang cerah menyerupai
udara, gelembung udara kecil yang terjebak di
antara lipatan dinding usus
Pneumatosis intestinalis dan pseudopneumatosis intestinalis. (a) Gambaran US longitudinal
menunjukkan pneumatosis intestinalis sungguhan. Fokus multipel ekogenik cerah (panah)
menunjukkan gelembung-gelembung udara kecil yang teridentifikasi pada dinding usus
dependen, yang terletak di antara lapisan muskularis (kepala panah) dan serosa (*). (b) US
longitudinal menunjukkan pseudopneumatosis intestinalis. Fokus multipel ekogenik cerah
(panah) erlihat pada dinding usus halus dependen dan nondependen yang menebal. Fokus
ekogenik menunjukkan staoles usus multipel pada dinding konduit ileus pasien. (c)
Gambaran CT sagital pada pasien yang sama dengan b menunjukkan barisan staples usus
(panah) pada konduit ileus
Neoplasma Usus
Limfoma
• Hipoekoik hingga anekoik berhubungan
dengan destruksi gambaran khas usus
• Dinding sirkumferensial
• Penyakit ini dapat muncul dengan berbagai
pola pertumbuhan, antara lain pertumbuhan
segmental sirkumferensial, massa fokal soliter
berdasar-mural, penebalan dinding usus
multifokal dan tumor ekstraluminal yang
menyebar ke dalam mesenterika
Limfoma usus primer pada dua pasien. (a, b) Gambar US longitudinal (a)
dan CT koronal (b) pada pria 70 tahun menunjukkan dilatasi aneurismal dan
penebalan lingkaran ileum (panah) dengan distensi lumen (*) akibat
limfoma. (c) Gambaran US transversal dari pria 41 tahun dengan limfoma
menunjukkan penebalan kasar ileum terminal (panah hitam) dengan
hilangnya gambaran khas usus, kolapsnya lumen (kepala panah), dan
ulserasi fokal dinsing (panah putih).
Neoplasma Usus
Adenokarsinoma
• Merupakan keganasan paling sering dari TGI
• Massa hipoekoik dengan hilangnya stratifikasi
mural normal.
• Tumor fokal dapat muncul sebagai segmen
pendek penebalan annuler dinding atau lesi
polipoid, yang dapat berhubungan dengan
ulserasi superfisial atau obstruksi usus
bergantung pada ekstensi penyempitan lumen.
• Pada beberapa kasus, infiltrasi tumor menembus
atau sepanjang dinding usus dapat menyebabkan
penebalan mural difus dan penurunan peristaltik
Adenokarsinoma. Gambaran US transversal (a) dan CT aksial (b) menunjukkan
penebalan dinding anterior perut (kepala panah) akibat adenokarsinoma
berdiferensiasi buruk. Hilangnya gambaran khas usus normal tampak pada a.
Neoplasma Usus
Tumor Karsinoid
• Keganasan usus halus paling umum, paling sering
terjadi pada ileum distal, dan menyusun sekitar 2%
dari seluruh tumor GI
• Di AS:
– Halus
– Intraluminal
– Massa hipoekoik oval mengganggu lapisan submukosa
– Penebalan lapisan muskularis, pengerutan, retraksi
dinding, invasi serosa dan penyakit metastasis
mesenterika dapat pula terlihat
– Metastase mesenterika memliki kogenitas sama dengan
tumor primer dan dapat menunjukkan kalsifikasi
Tumor karsinoid. Gambaran US transversal (a) dan CT aksial (b) menunjukkan
massa berdasar-mesenterika (C), yang menunjukkan metastasis tumor
krsinois, yang dikelilingi lingkaran usus halis yang terdilatasi (SB).
Neoplasma Usus
Tumor Stromal Gastrointestinal
• Tumor mesenkim TGI paling umum (>>gaster, usus
halus), muncul dari sel interstisial dari cajal pada
lapisan muskularis
• Tumor ini dapat tumbuh ke dalam lumen usus dan
bermanifestasi sebagai massa intraluminal, atau
dapat meluas menembus serosa dan bermanifestasi
sebagai massa eksofitik besar.
US dari GSIT meliputi :
- Besar, seringkali eksofitik, berbatas jelas
- Massa padat predominan dengan ekogenisitas bervariasi
- Batas ekogen tebal pada beberapa kasus
- Area hipoekoik sentral pada daerah nekrotik dapat terlihat

Degenerasi kistik dari GIST pada pria 36 tahun. SB = usus halus. (a) Gambaran US
gray-scale transversal (panah) menunjukkan komponen kistik dari GIST, yang berisi
serabut-serabut internal akibat degenerasi. (b) Gambar US Doppler warna
transversal pada komponen GIST yang lebih padat (panah) menunjukkan aliran
pada dinding tumor. (c) Gambaran CT aksial menunjukkan GIST (panah) sebagai
massa suram. Tumor ditunjukkan pada usus halus di a dan b.
Kesimpulan
• Modalitas pencitraan yang tidak
menggunakan radiasi ionisasi, seperti US,
perlu dipertimbangkan.
• Ilmu mengenai US abdomen perlu berpindah dari
modalitas yang berfokus utamanya pada organ
padat dan sistem vaskuler agar dapat melibatkan
usus, dalam pemeriksaan yang lengkap.
• Meskipun dapat muncul skeptisisme awal
mengenai penggunaan US dalam mendiagnosis
dan monitor penyakit usus, US dapat menjadi
modalitas rutin untuk evaluasi usus.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai