Anda di halaman 1dari 24

MEMBANGUN SISTEM

PELAYANAN CONSULTATION
LIAISON PSYCHIATRY
di RSKD PROV.MALUKU
Oleh : dr. David Santoso.T.SpKJ.MARS
PENDAHULUAN
 Penyelesaian masalah kesehatan tidak hanya
tertuju pada penanganan terpisah antara fisik
dan mental.
 Mengacu pada pemahaman mind and body
unity.
 Pengenalan terhadap keluhan dan gejala fisik
yang ternyata dapatdipengaruhi dan
berdampak pada kondisi mental-emosional
dan sosialnya,
 Keluhan dan gejala penyakit tidak hanya
diatasi dengan model medik tetapi juga
tertuju pada KUALITAS hidup penderita.
 CLP sebagai kegiatan sub-spesialis Psikiatri,
masih belum banyak dikenal/dipahami
dikalangan medis, bahkan dikalangan psikiatri
sendiri.
 CLP merupakan kegiatan yang memerlukan
kolaborasi dengan sejawat dokter dari spesialis
lain, bukan merupakan kegiatan mandiri
psikiatri sepihak
 Berbeda dengan pengertian “Konsultasi”, CLP
tidak hanya meliputi kemampuan pelayanan
sebatas menerima dan menjawab konsultasi
dari disiplin kedokteran lainnya.
LATAR BELAKANG
Pelayanan CLP di RSKD Prov. Maluku
dilatarbelakangi dengan adanya kasus-
kasus penyakit umum, cendrung memiliki
prevalensi tinggi terkait komorbiditas
kondisi medik dengan permasalahan dalam
aspek Psikiatri.
Laporan Triwulan Juli – September 2012
InstalasiGawatDarurat (IGD)
RSKD Prov.Maluku
Dari Konsultasi menuju ke Liaison
 CL-Psychiatrist mengemban 2 kegiatan klinis utama :
1) Konsultasi Psikiatri
2) Psikiatri Liaison
 Konsultasi Psikiatri : mengikuti aturan/etika kegiatan
konsultasi bidang spesialis kedokteran umumnya.
 Psikiatri Liaison : (liaison=penghubung)- merupakan
kegiatan, psikiatrik spesialistik dalam hubungan
kolaboratif dengan bidang kedokteran lain, dalam
mengatasi aspek psikiatrik khusus terkait kondisi medik
tertentu
 Disamping fungsi lain dibidang pendidikan, administrasi
dan riset.
Definisi Consultation Liaison
Psychiatry
 “Adalah subspesialis Psikiatri yang
memadukan pelayanan klinis, pengajaran,
serta penelitian pada bidang batas psikiatri
dan medicine.” (Lipowsky 1983)
 “Subspesilisasi cabang ilmu psikiatri yang
mendalami aspek psikiatrik dari kondisi
medik lain, baik dalam evaluasi, diagnosis,
terapi, prevensi, riset maupun
pendidikan.”(Wibisono 1983)
 CLP merupakan integrasi tim multidisplin,
meliputi Spesialis, Psikolog, Perawat, Pekerja
Sosial dan Praktisi agama.

 Dalam prosesnya, diperlukan peningkatan


dalam komunikasi, pertukaran informasi serta
masukan dari semua pihak interdisiplin.
 Psikiater yang tergabung dalam tim ini,
memerlukan kompetensi khusus terutama
dalam pengetahuan mengenai manajemen
pasien secara holistik yang meliputi mental-
emosional dan sosial, serta mampu
menjelaskannya kepada pasien, keluarga dan
masing-masing yang terlibat dalam tim
tersebut
 Diperlukan kompetensi dalam komunikasi ,
Ilmu Kedokteran secara umum dan Psikiatri
secara khusus, bahkan yang berkaitan dengan
isu legal.
Psychosomatic Medicine
 Psychosomatic Medicine – menitikberatkan
pada :
1. Studi korelasi fenomena psikologis dan sosial
dengan fungsi fisiologis, dan peran faktor
biologis dan psikososial dalam perkembangan,
perjalanan dan dampak dari semua penyakit.
2. Advokasi pendekatanbiopsikososial pada
penanganan pasien.
 Peran sangat penting dalam pendidikan
dokter(dan penentuan kurikulum), untuk
meningkatkan kesadaran terhadap aspek
psikososial dari penderitaan pasien.
Kegiatan apa saja yang mencakup
CLP
 Di bidang klinik :
- Aspek konsultasi dilakukan sesuai dengan prinsip
profesionalisme dan etika konsultasi medik.
- Dalam aspek Liaison : tindakan spesialistik psikiatri
sesuai kebutuhan kondisi medik yang dihadapi.
Dilaksanakan dalam format kolaborasi atau
teamwork. Prinsip kerja adalah saling menghargai /
menghormati dalam batas kompetensi profesional
 Dalam bidang edukasi, riset pencegahan : sejalan
dengan kegiatan / pendekatan psikosomatik.
Area layanan CLP yang terdapat dalam
masalah medis atau bedah, antara lain :
 Gangguan stres akut
 Agresi dan impulsitas
 Penyakit AIDS dan HIV
 Penyalahgunaan zat, alkohol dalam tatanan medis umum, termasuk sindroma putus zat
 Kecemasan dalam tatanan medis umum
 Penyesuaian dan penerimaan terhadap penyakit
 Kematian, kondisi terminal dan kedukaan
 Delirum dan Demensia
 Demensia didalam tatanan medis umum
 Depresi dalam tatanan medis umum
 Penentuan kapasitas dan isu forensik lainnya
 Gangguan buatan dan malingering
 Rasa sakit
 Gangguan kepribadian didalam tatanan medis umum
 Manifestasi psikiatri didalam penyakit medis dan neurologi
 Faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis
 Psiko-onkologi
 Psikofarmalogi pada penyakit medis,termasuk interaksi obat
 Psikoterapi pada penyakit medis
 Gangguan somatoform
Membangun sistem pelayanan CLP
di RSKD Prov. Maluku
 Dengan latar belakang kasus-kasus penyakit
umum di RSKD Prov.Maluku memiliki prevalensi
tinggi terkait komorbiditas kondisi medik dengan
permasalahan dalam aspek psikiatri.
 Jika tidak dievaluasi/didiagnosis dan dilakukan
tatalaksana yang benar, dapat :
- Memperpanjang durasi lamanya perawatan
-Meningkatkan resiko menjalani prosedur
diagnostik yang lebih banyak
- Meningkatkan biaya manajemen
- Menurunkan efektivitas terapi medis – bedah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai