Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU

HAMIL NORMAL DENGAN PRE


EKLAMSI RINGAN

Oleh :SELVI ERLANDA FITRI


PENDAHULUAN

Angka kematian ibu di Indonesia masih sangat


tinggi, menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia(SDKI) 2007 sebesar 307/100.000 kelahiran
hidup. Dan pada tahun 2012 AKI meningkat menjadi
359/100.000 kelahiran hidup meninggal dunia karena
berbagai penyebab. Secara berturut-turut penyebab
kematian ibu adalah perdarahan(28%),
eklampsia(24%), infeksi(11%), komplikasi masa
nifas(8%), masing-masing 5% untuk emboli obstetric,
abortus, trauma obstetric, persalinan macet, dan 11 %
untuk penyebab lainnya. (Asuhan Kebidanan pada
Masa Kehamilan, tahun 2009 hal 1)
Pre eklamsia

 Preeklamsi adalah tekanan darah tinggi yang


disertai dengan proteinuria atau edema yang
terjadi pada kehamilan >20 minggu sampai akhir
minggu pertama setelah persalinan.(Manuaba,
1998)

 Preeklamsi
merupakan penyulit kehamilan yang akut
dan dapat terjadi pada antenatal, intranatal dan
postpartum
Jenis-jenis preeklamsi :
Preeklamsi Ringan (PER)
diagnosis :
 hipertensi : sistolik/diastolic ≥140/90 mmHg
 proteinuria : ≥300 mg/24 jam atau ≥1 + dipstick
 edema : edema local tidak dimasukkan dalam
kriteria preeklamsi, kecuali edema pada
lengan,ekstremitas, muka dan perut.
Penanganan :
 Rawat jalan, ibu hamil dengan PER dapat dirawat
secara rawat jalan. Dianjurkan ibu hamil banyak
istirahat (berbaring atau miring) agar tekanan
terhadap vena besar didalam perut yang
membawa aliran darah menjadi lancar. Diet cukup
protein, rendah karbohidrat, lemak, garam
secukupnya.
 Rawat inap (dirawat di rumah sakit),kriteria PER
dirawat dirumah sakit
Preeklamsi berat (PEB)
Diagnosis :
 TD sistolik/diastolic ≥160/110 mmHg, tekanan darah ini
tidak menurun meskipun ibu sudah dirawat drumah
sakit dan sudah menjalani tirah baring
 Proteinuria : > 5 g/24 jam atau 4+ dipstick
 Oliguria, yaitu produksi urin <500 cc/24 jam
 Nyeri epigastrium,pandangan kabur, nyeri kepala
 Sindrom HELLP
Penatalaksanaan PEB
 Pencegahan kejang, pengobatan hipertensi,
pengelolaan cairan
 Ibu dengan PEB harus segera masuk rumah sakit untuk
rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring kekiri.
Pengelolaan cairan yaitu pemberian infus Ringer Laktat
dan pemasangan kateter untuk mengukur pengeluaran
urin. Oliguria terjadi bila produksi urin <30 cc/jam dalam 2-
3 jam atau <500 cc/24 jam. Diet yang cukup protein,
rendah karbohidrat, lemak dan garam.
 Pemberian obat antikejang, yaitu :
 MgSO4
 Diazepam, fenitoin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai