Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 4

-Widya Wulandari
- Siti Nurhidayati Putri
-Try Purnomo
-Sulastri
-Wira Hadi Syahbana
-Septi Nursuci Ananda
-Yogi Ferdi Arisandi
-Santi Susilawati
Keperawatan kesehatan jiwa
masyarakat komunitas adalah
pelayanan keperawatan yang
komprehensif, holistik, dan
paripurna yang berfokus pada
masyarakat yang sehat jiwa,
rentan terhadap stres (risiko
gangguan jiwa) dan dalam tahap
pemulihan serta pencegahan
kekambuhan (gangguan jiwa)
PELAYANAN KEPERAWATAN
JIWA KOMPREHENSIF

Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah


pelayanan keperawatan jiwa yang diberikan pada
masyarakat pasca bencana dan konflik,dengan
kondisi masyarakat yang sangat beragam dalam
rentang sehat-sakit yang memerlukan pelayanan
keperawatan.
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa yang
komprehensif mencakup 3 tingkat pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tersier
Pencegahan Primer

Fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada


peningkatan kesehatan dan pencegahan terjadinya
gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mencegah
terjadinya gangguan jiwa,mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan jiwa. Target pelayanan
yaitu anggota masyarakat yang belum mengalami
gangguan jiwa sesuuai dengan kelompok umur
yaitu anak,reamaja,dewasa,dan usia lanjut.

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :


1. Memberikan pendidikan kesehatan pada orang
tua
2. Pendidikan kesehatan mengatasi stres
Pencegahan Sekunder
Fokus pelayanan keperawatan pada pencegahan
sekunder adalah deteksi dini dan penanganan
dengan segera masalah psikososial dan gangguan
jiwa. Tujuan pelayanan adalah menurunkan angka
kejadian gangguan jiwa. Target pelayanan adalah
anggota masyarakat yang berisiko/memperlihatkan
tanda-tanda masalah psikososial dan gangguan jiwa.

Aktivitas pada pencegahan sekunder adalah :


1. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara
memperoleh informasi dan berbagai sumber
seperti masyarakat,tim kesehatan lain,dan
penemuang langsun
2. Melakukan penjaringan kasus
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang
berfokus pelayanan keperawatan adalah peningkatan fungsi
dan sosiolisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien
gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mengurangi
kecacatan/ketidakmampuan akibat gangguan jiwa. Target
pelayanan yaitu anggota masyarakat yang mengalami gangguan
jiwa pada tahap pemulihan.

Aktivitas pada pencegahan tersier meliputi:


1. Program dukungan sosial dengan menggerakan sumber-
sumber di masyarakat seperti sumber
pendidikan,dukungan masyarakat(tetangga,teman
dekat,tokoh masyarakat)dan pelayanan terdekat yang
terjangkau masyarakat
2. Program rehabilitasi untuk memberdayakan pasien dan
keluarga hingga mandiri fokus pada kekuatan dan
kemampuan pasien dan keluarga
3. Program sosialisasi
4. Program mencegah stigma
PROGRAM KESEHATAN JIWA
MASYARAKAT

Kesehatan jiwa masyarakat merupakan suatu orientasi kesehatan


jiwa yang mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan di
masyarakat.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya
peran serta masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan jiwa
komunitas, sehingga status kesehatan jiwa masyarakat meningkat.
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah :
1. Terpaparnya informasi kesehatan jiwa dan deteksi dini
gangguan jiwa terpaparnya informasi kesehatan jiwa dan
deteksi dini gangguan jiwa kepada tenaga puskesmas sehingga
puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan
mendeteksi dini masyarakat
2. Terpaparnya informasi kesehatan jiwa kepada kader
kesehatan, tokoh msyarakat, tokoh agama, aparat desa, dan
kelompok beresiko, agar terbangun pandangan dan sikap yang
positif
3. Berkurangnya dampak sosial akibat penyakit gangguan jiwa
seperti menurunnya stigma, diskriminasi, isolasi, dan
tertanganinya kasus pasung
4. Terbangunnya sistem rujukan yang baik sehingga pelayan
kesehatan jiwa dapat berkesinambungan
ASUHAN KEPERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT

Tahapan proses keperawatan kesehatan jiwa adalah


sebagai berikut:
1. Pengkajian. Pengkajian awal dilakukan dengan
menggunakan pengkajian 2 menit berdasarkan keluhan
pasien. Setelah ditemukan tanda-tanda menonjol yang
mendukung adanya gangguan jiwa, maka pengkajian
dilanjutkan dengan menggunakan format pengkajian
kesehatan jiwa.
2. Diagnosis Keperawatan. Diagnosis keperaatan dapat
dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah
yang bersifat aktual maupun yang berisiko mengalami
gangguan jiwa.
3. Perencanaan Keperawatan. Rencana tindakan keperawatan
disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang
mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu penggunaan berbagai
teknik komunikasi terapeutik dalam membina hubungan dengan
pasien; pendidikan kesehatan tentang prinsip-prinsip kesehatan jiwa
dan gangguan jiwa; aktivitas kehidupan sehari-hari meliputi
perawatan diri; terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok,
terapi lingkungan dan terapi keluarga, tindakan kolaborasi .

Rencana tindakan keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,


kelompok, dan komunitas.
 Pada tingkat indvidu difokuskan pada peningkatan keterampilan
dalam melaksanaan ADL dan keterampilan koping adaptif dalam
mengatasi masalah
 Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga
dalam merawat pasien dan mensosialisasikan pasien dengan
lingkungan
 Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam
rangka sosialisasi agara pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan
 Pada tingkat komunitas di fokuskan pada peningkatan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, menggerakkan
sumber-sumber yang ada dimasyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh
pasien dan keluarga
4. Tindakan Keperawatan. Tindakan keperawatan
dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi pasien saat ini. Tujuannya adalah
memberdayakan pasien dan keluarga agar mampu mandiri
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan keterampilan
koping dalam menyelesaikan masalah

5. Evaluasi Asuhan Keperawatan. Evaluasi dilakukan untuk


menilai perkembangan kemampuan pasien dan keluarga
dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah.
Kemampuan yang diharapkan adalah:
Pada tingkat individu diharapkan pasien mampu:
Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai
kemampuannya, Membina hubungan dengan orang lain
dilingkungannya secara bertahap
Pada tingkat keluarga diharapkan keluarga mampu:
Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien hingga
pasien mandiri, Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya
gangguan jiwa, Mengidentifikasi perilaku pasien yang
membutuhkan konsultasi segera
Thanks 4
nice
attention

Anda mungkin juga menyukai