ANGGOTA :
1.NUR ISLAHATI
2.PRADA TRISNA DWIGUNI
TRAUMA INTRAKRANIAL
A.DEFENISI
Trauma merupakan cedera fisik sedangkan
kranial adalah tulang tempurung kepala jadi
trauma kranial adalah
Trauma tajam
Kerusakan sistem saraf terjadi hanya
terbatas pada daerah dimana terjadinya
robekan pada otak, misalnya tertusuk bambu,
tertembak.
Trauma tumpul
Hilangnya kesadaran
Infark
Iskemi
Kematian
F . PENATALAKSANAAN
Menilai jalan nafas
Bersihkan jalan nafas dari debris dan muntahan, lepaskan gigi palsu,
pertahankan tulang servikal segaris dengan badan dengan memasang
kolar servikal, pasang guedel bila dapat ditolerir.
Menilai pernapasan
Tentukan apakah pasien bernapas spontan atau tidak. Jika tidak
berikan oksigen melalui masker oksigen. Jika. Jika pasien bernapas
spontan, selidiki dan atasi cedera dada berat seperti pneumotoraks tensif,
hemopneumotoraks.
Menilai sirkulasi
Otak yang rusak tidak mentolerir hipotensi. Hentikan semua
perdarahan dengan menekan arterinya. Perhatikan secara khusus adanya
cedera intrabdomen atau dada. Ukur dan catat frekuensi denyut jantung
dan tekanan darah, pasang alat pemantau dan EKG bila tersedia.
G . WOC
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. Pengkajian
Identitas
Identitas Pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat,
agama, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status perkawinan,
pendidikan , pekerjaan, golongan darah nomor register, tanggal
masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya klien dengan trauma intrakranial pernah mengalami
kerusakan sistem syaraf akibat benturan dan kecelakaan.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien dengan trauma intrakranial merasakan sakit
kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama,
merasakan nyeri yang hebat akibat benturan dan kecelakaan.
Riwayat Kesehatan keluarga
Biasanya tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : biasanya mengalami
peningkatan
Suhu : biasanya mengalami
peningkatan
Nadi : biasanya nadi lebih cepat
Pernafasan : biasanya mengalami
peningkatan
Kepala
Biasanya terdapat lesi atau luka akibat benturan benda keras
Mata (kiri/kanan)
Biasanya terdapat penurunan lapangan pandang
Hidung
Biasanya tidak ada tanda-tanda peradangan, pernafasan melalui hidung.
Telinga
Biasanya ditemukan adanya gangguan pendengaran, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan.
Leher
Biasanya terlihat baik, tidak ada gangguan, tidak ada pembengkakkan kelenjar getah bening.
Dada/Thorak
Jantung
Inspeksi : Biasanya ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Biasanya ictus teraba
Perkusi : Biasanya redup
Auskultasi : Biasanya irama jantung tidak teratur
Perut/Abdomen
Inspeksi : Biasanya perut datar
Palpasi : Biasanya tidak ada benjolan
Perkusi : Biasanya tidak ada nyeri tekan
Genetalia Urinaria
Biasanya keadaan genetalia urinaria bersih, tidak
ada gangguan.
Lengan-Lengan Tungkai
Biasanya ekstremitas atas dan bawah normal
System Persyarafan
Biasanya memiliki keluhan pada system persyarafan
dan mengalami penurunan pada lapangan pandang
Data Psikososial
Biasanya emosi klien tidak stabil, gelisah dan tidak
tenang
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan peningkatan volume
otak.
2. Nyeri akut berhubungan dengan
peningkatan tekanan intrakranial.
3. Bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penurunan kesadaran.
TERIMAKASIH