Anda di halaman 1dari 14

Anatomi fisiologi

Neurotransmiter

KELOMPOK 2
Neurotransmiter

 Zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan


dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia
ini di lepaskan dari akson terminal melalui eksositosis
dan juga direabsorpsi untuk daur ulang.
 Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar
neuron. Setiap neuron melepaskan satu transmiter. Zat
zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel
neuron, sehingga dengan bantuan zat kimia ini neuron
dapat mudah dalam menyalurkan impuls, tergantung
dari jenis neuron dan transmiter (Muttaqin, 2008)
Cara kerja

 Neurotransmitter disintesis di precursor dengan katalis


enzim.
 Neurotransmitter disimpan di vesikel dalam neuron presinaps
 Karena adanya potensial aksi, saluran Ca terbuka sehingga Ca
masuk dalam sinaps
 Adanya potensial aksi menyebabkan vesikel berikatan dengan
presinaps dan melepaskan neurotransmitter
 Neurotransmitter yang dilepaskan akan berikatan dengan
autoreseptor dan menghambat melepaskan neurotransmitter
lainnya
 Neurotransmitter yang dilepaskan berikatan dengan reseptor
pada postsinaps
 Neurotransmitter yang dilepaskan di de-aktivasi baik oleh up
take maupun degradasi enzimatik
Sifat Neurotransmitter

 Disintesis di neuron presinaps


 Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps
 Dilepaskan dari neuron dibawah kondisi fisiologis
 Segera dipindahkan dari sinaps melalui up take atau
degradasi
 Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon
biologis
Macam – Macam jenis neurotransmitter
Terima Kasih
Dopamine

 Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi


 Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga
eksitasi pada beberapa area. Sistem norepinefrin yang
bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara
serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis
dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)
 Dopamin umumnya terkait dengan sistem kesenangan
otak, memberikan perasaan senang dan sumber motivasi
seseorang secara proaktif utuk melakukan kegiatan
tertentu (rasa senang yang berlebih)
Efek dari Rendahnya Kadar Dopamin

 Kadar dopamin yang rendah dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:


• Mood sering berubah-ubah
• Sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran anda
• Insomnia atau sulit tidur
• Merasa lelah
• Merasa cemas
• Makan secara berlebihan yang dapat menyebabkan peningkatan berat
badan
 Selain itu, degenerasi sel-sel yang berfungsi untuk menghasilkan dopamin
atau adanya gangguan dalam sistem neurotransmiter dapat menyebabkan
terjadinya berbagai gangguan neurologis dan kejiwaan.
Penyakit Parkinson merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
degenerasi sel-sel saraf penghasil dopamin di daerah nigrostriatal. Bila
terjadi gangguan fungsi atau produksi dopamine di daerah mesokortikal
dan mesolimbic, maka dapat terjadi skizofrenia, depresi, dan gangguan
cemas.
Apa Efek Kekurangan Dopamin?

 Beberapa penyakit dan masalah dapat disebabkan oleh


kurangnya konsentrasi dopamin di otak. Kekurangan
dopamin membuat seseorang cenderung merasa bosan,
tidak termotivasi atau bahkan depresi.
 Kondisi ini juga bisa menyebabkan anhedonia dimana
seseorang sulit untuk merasakan dan menikmati
kesenangan dan tidak berusaha untuk mencarinya.
 Beberapa masalah kesehatan yang ditandai dengan
rendahnya kadar dopamin adalah depresi, fobia sosial,
ADHD, penyakit parkinson. Umumnya dokter akan
membantu meningkatkan kadar dopamin dalam otak
pasien ini dengan memberikan obat yang dapat
meningkatkan kadar dopamin namun dalam dosis kecil
untuk menghindari kecanduan.
Apa Efek Kelebihan Dopamin?

 Kelebihan dopamin di otak dikaitkan dengan berbagai gangguan


mental seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Pengobatan
kondisi ini biasanya dengan meresepkan obat penghambat
dopamin, dimana obat ini akan membuat dopamin membutuhkan
waktu lebih lama untuk berpindah dari satu neuron ke neuron lain
sehingga mengurangi efek kelebihan dopamin yang terjadi.
 Di sisi lain, kelebihan kadar dopamin yang tidak berlebihan
dipercaya dapat menguntungkan kondisi kesehatan mental maupun
fisik. Kondisi seperti ini tentu saja akan meningkatkan kinerja
seseorang dalam belajar ataupun bekerja.
 Adapun gejala akibat kelebihan dopamin diantaranya, agitasi tinggi,
mudah gelisah, ketajaman kognitif, mudah senang, hedonisme,
bersemangat, libido tinggi, hiperaktif, insomnia, maniak,
kemampuan belajar tinggi, mudah bersosialisasi, mencari
penghargaan dan mudah stres.

Anda mungkin juga menyukai