Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
• Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di
negara berkembang
• Di pelayanan kesehatan primer, diare menempati urutan ke-2 dalam
urutan 10 penyakit terbanyak di populasi
Definisi
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
Epidemiologi
• Di dunia, 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare. Sebagian
besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang
• Riskesdas 2007: diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi
dan pada 25,5% anak usia 1-4 tahun
Cara penularan
Melalui cara fekal – oral, yaitu melalui makanan atau minuman yang
tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan
penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja penderita atau
tidak langsung melalui lalat (melalui 4 F = finger, flies, fluid, field).
Faktor resiko
• Tidak memberikan ASI secara penuh pada 4 - 6 bulan pertama
kehidupan bayi
• Penyediaan air bersih tidak memadai
• Pencemaran air oleh tinja
• Sarana kebersihan (MCK) tidak memadai
• Hygiene pribadi dan lingkungan yang buruk
• Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
• Lain-lain: gizi buruk, imunodefisiensi, berkurangnya keasaman
lambung, menurunnya motilitas usus, dan faktor genetik
Sebagian besar episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan.
Insidensi tertinggi terjadi pada kelompok umur 6 - 11 bulan pada saat
diberikan makanan pendamping ASI. Hal ini karena:
• Efek penurunan kadar antibodi ibu
• Kurangnya kekebalan aktif bayi
• Pengenalan makanan yang mungkin terkontaminasi bakteri tinja
• Kontak langsung dengan tinja manusia atau binatang pada saat bayi
mulai merangkak
Etiologi
• Penyebab infeksi utama timbulnya diare umumnya adalah golongan
virus, bakteri dan parasit.
Bakteri 1. Aeromonas 8. Salmonella
2. Bacillus cereus 9. Shigella
3. Campylobacter jejuni 10. Staphylococcus aureus
4. Clostridium perfringens 11. Vibrio cholera
5. Clostridium defficile 12. Vibrio parahaemolyticus
6. Escherichia coli 13. Yersinia enterocolitica
7. Plesiomonas shigeloides
Kesempatan
Peristaltik
bakteri tumbuh Diare
menurun
dalam usus
Patogenesis
Cairan beserta
makanan yang tidak Hiperperistaltik
Diare osmotik terserap terdorong usus
keluar usus melalui
anus
Manifestasi klinis
• Gejala gastrointestinal, berupa diare, kram perut dan muntah
• Dehidrasi, asidosis metabolik dan hypokalemia akibat kehilangan
cairan dan elektrolit (melalui diare dan muntah)
• Demam
Gejala Klinis Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Sifat tinja
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Lendir darah - Sering Kadang - + -
Bau - - Busuk + - Amis khas
Warna Kuning- Merah- kehiajauan Tak Merah- Seperti air
hijau hiaju berwana hijau cucian beras
Leukosit - + + - - -
Lain lain Anoreksia Kejang Sepsis Meteoris Inf -
mus sistemik
Gejala lain
Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72jam 48-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual muntah Sering jarang sering + - Sering
Nyeri perut tenesmus Tenesmus Tenesmus - Tenesmus Kram
Anamnesis
• Diare: lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada / tidak
lendir dan darah
• Bila disertai muntah: volume dan frekuensinya
• Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6 - 8 jam terakhir
• Makanan dan minuman selama diare, rasa haus
• Adakah demam
• Adakah penyakit lain yang menyertai, seperti: batuk, pilek, otitis media, campak
• Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare: memberi oralit, membawa
berobat Puskesmas atau ke Rumah Sakit dan obat-obatan yang diberikan serta
riwayat imunisasinya
• Penderita diare di sekitarnya
Pemeriksaan fisik
• KU, kesadaran, tanda vital
• Berat badan
• Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit (nafas cepat
dan dalam pada asidosis metabolik, kembung pada hipokalemi,
kejang pada hipo atau hipernatremia)
• Penilaian derajat dehidrasi
Tanda dehidrasi
• Tanda utama: KU gelisah/cengeng atau lemah/letargi/koma, rasa
haus, turgor kulit abdomen menurun
• Tanda tambahan: ubun- ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa
bibir, mulut dan lidah
Derajat dehidrasi
1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% BB)
• Tidak ditemukan tanda utama maupun tanda tambahan
• KU baik, sadar
• Turgor dan bising usus normal
• Akral hangat
2. Dehidrasi ringan-sedang (kehilangan cairan 5-10% BB)
• Terdapat 2 tanda utama + 2 atau lebih tanda tambahan
• KU gelisah/cengeng
• UUB sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang, mukosa
mulut dan bibir sedikit kering
• Turgor kurang, akral hangat
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% BB)
• Terdapat 2 tanda umum + 2 atau lebih tanda tambahan
• KU lemah/letargi/koma
• UUB sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa
mulut dan bibir sangat kering
• Turgor sangat kurang dan akral dingin
• Pasien harus rawat inap
Simptom Minimal atau tanpa Dehidrasi ringan-sedang, Dehidrasi berat,
dehidrasi, kehilangan kehilangan cairan 5-10% BB kehilangan cairan >10% BB
cairan <5% BB
Kesadaran Baik Normal, lelah, gelisah, iritable Apatis, letargi, tidak sadar