Anda di halaman 1dari 38

BIOKIMIA NUTRISI

Metabolisme D
Vitamin
Ole
h:
Kelompo
k 13
~
1) Agustin
" K.
2) Noorma Paramitha
(4411413022)
"'
(4411413009)
.,..

~~ -D , ..

---
Vitamin D in Health and Disease :
Current Perspectives

Sub Judul :
Penggunaan Vitamin D untuk
Pencegahan Penyakit Degeneratif

Ran Zhang, Declan P Naughton


A. Siagian
Tujuan :
 Menjelaskan proses metabolisme vitamin D.
 Mengetahui akibat daridefisiensi vitamin D.
 Mengetahui bukti penelitian bahwa vitamin D
dapat mencegah penyakit degeneratif.

' ' ' .

I
..
l . . , r
Vitamin D
Larut lemak

Berperan dalam kesehatan tulang dan gigi

Meningkatkan efisiensi penyerapan kalsium

Berperan dalam pencegahan penyakit degeneratif

Kemampuan pertumbuhan sel dan penurunan proliferasi sel kanker

' ' ' .

I
..
l . . , r
/
-
l
UV,
'
BI
7-eehvdrcchole
sterol
! Lumisterol

Inactive
product: Previtamin D3 .
Tachysterol,

Ctrculation+---
(diet or supplment)
VitaminD3
SKIN

LIVER vitamin DJ, vitamin D2

GITR.ACT
25(0H) D 24,25(0H)2D


Circulation

l,25(0H)2D
KIDNEY
Synthesis and effects of vitamin D
ultraviolet light
l l l

Vitamin 03 Vitamin D2
(ch (ergocalciferol)
olecalciferol)
! ~
Liver

Parathyroid~
hormone~ .-@-Cytokines
(PTH)

1, 25-dihydroxyvitamin 03
(calcitriol
)
1
Increased bone resorption (mediated via PTH)
Increased intestinal absorption of calcium and phosphate
Decreased renal excretion of calcium
Regulates cellular growth, function, and differentiation

Gambar 1. Metabolisme D4
vitamin
ABSTRAK
Vitamin D adalah vitamin larut dalam lemak. Vitamin ini biasanya
dikenal sebagai vitamin yang mengambil bagian dalam kesehatan tulang,
selain itu vitamin D juga berperan meningkatkan efisiensi penyerapan kalsium
di usus halus. Tanpa vitamin D, usus kecil manusia hanya dapat menyerap
kalsium hingga 15%. Vitamin D dapat meningkatkan efisiensi penyerapan
kalsium hingga 30%. Sampai tahun 1980-an, vitamin D diketahui memiliki
peran yang penting dalam pembentukan tulang dan gigi. Namun, penelitian
epidemiologi mengungkapkan bahwa paparan sinar matahari yang
meningkatkan produksi vitamin D dalam kulit, juga berperan dalam
pencegahan penyakit degeneratif, misalnya kanker, diabetes mellitus tipe 1,
dan hipertensi.
Misteri peran vitamin D dalam pencegahan penyakit degeneratif mulai
terungkap karena para peneliti menemukan bahwa sebagian besar tubuh sel
dan jaringan, termasuk jantung, pankreas, lambung, usus, kulit, dan limfosit,
memiliki reseptor untuk vitamin D. Bukti-bukti bahwa vitamin D diperlukan
enzimatik untuk memodifikasi vitamin D dari yang awalnya tida'k. aktif enjadi
oleh
aktif. jaringan
Kemudian tersebut
vitaminadalah salah
D fungsi untsatu
' ' temuan penting
u k mengatur tentangsel
pertumbuhan kemampuan
dan untuk
vitamin
mengurangi D dalam penurunan
proliferasi proliferasi sel
mereka.
kanker usus besar, kanker payudara,
I
l dan kanker paru-paru
.
,
.. kanker. Banyak jenis kanker seperti
. memilikir alat
ABSTRAK
• Meskipun banyak laporan Asosiasi vitamin D dengan
spektrum pengembangan, pengobatan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan, kekurangan vitamin D umum
terjadi. Hal itu disebabkan oleh transformasi dari paparan
sinar matahari, banyak penduduk menderita kekurangan
• vitamin D khususnya selama bulan-bulan musim dingin.
Hal ini terkait dengan pengobatan dan patogenesis
dan/atau perkembangan beberapa gangguan termasuk
• kanker, hipertensi, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis,
osteoporosis, kelemahan otot dan diabetes.
Kekurangan Vitamin D ini membuat dipikirkannya manfaat
tentang pertimbangan kebijakan yang luas termasuk
meningkatkan kesadaran diantara para profesional yang
Pendahuluan
• Dewasa ini, kita tidak sulit menemukan produk pangan
dan minuman yang diperkaya kalsium. Konon, pangan
tersebut dapat secara ‘ajaib’ menambah tinggi badan.
Hal tersebut membuat kalsium sangat populer di
kalangan masyarakat. Kepopulerannya mengalahkan
pamor vitamin D yang sebenarnya tidak kalah
• pentingnya.
Vitamin D berperan meningkatkan efisiensi penyerapan
kalsium di usus. Tanpa vitamin D, usus manusia hanya
mampu menyerap 10-15% kalsium dalam makanan.
Apabila
80%. vitamin D cukup,' 'efisiensi penyerapan ' . kalsium
dapat mencapai 30%. Khusus .. pada masa pertumbuhan
atau masa hamil, efisiensi
I
l . tersebut dapat,
. mencapai r
• Sampai dengan era 1980-an, vitamin D
lebih dikenal karena perannya pada
proses
termasuk pembentukan
mencegah tulang dan gigi,
pengeroposan
tulang. Namun, memasuki abad ini, kita
memperoleh berita gembira tentang
berbagai peran vitamin D untuk
kesehatan, selain peran yang selama ini
dikenal. Berbagai penelitian
epidemiologis telah membuktikan
bahwa paparan terhadap sinar
matahari, yang meningkatkan produksi
vitamin D di kulit, berperan pada
pencegahan penyakit degenerative
seperti kanker, ' d' iabetes tipe 1, ' d. an
hipertensi.
I
l .
..
. , r
• Penelitian pada penderita hipertensi
menunjukkan bahwa mereka yang
terpapar dengan sinar ultraviolet selama 3
bulan mengalami peningkatan konsentrasi
vitamin D aktif pada aliran darahnya
• sebesar 180%.
Akibatnya, terjadi penurunan tekanan
darah diastolik dan sistolik, masing-
masing sebesar 6 mmHg. Angka ini setara
dengan penurunan yang diharapkan jika
mengonsumsi obat penurun tekanan
darah. Vitamin D efektif mengatur
angiotensin (suatu protein yang
bertanggung jawab pada peningkatan
tekanan darah) dan renin (enzim y.ang
mengatalisis pem' ' bentukannya) (Kr'ause

I
dkk, 1998).
l
... ., r
Vitamin D
• Vitamin D tergolong vitamin yang mudah larut dalam lemak dan
merupakan prahormon jenis sterol. Vitamin D merupakan
kelompok senyawa sterol yang terdapat di alam, terutama pada
hewan. Vitamin D terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin D2
(ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kholekalsiferol). Ergokalsiferol
biasanya terdapat dalam steroid tanaman, sedangkan
kholekalsiferol terdapat pada hewan. Kedua jenis vitamin D
tersebut memiliki struktur kimia berbeda, namun fungsinya
identik.
• Sebenarnya, terdapat kurang lebih 10 derivat sterol yang memiliki
aktivitas vitamin D, namun ergosterol dan 7α-dehidrokolesterol
merupakan provitamin D utama yang menghasilkan D2 dan D3.
Pada tumbuhan, iradiasi ergosterol
' ' menyebabkan 'te. rbentukny
ergokalsiferol (vitamin D2). hewan, iradiasia 7α-
...
, ·
dehidrokolesterol menghasilka
I
l
Padan kholekalsife
-rol .
(vi tam i
\ n ......r
Struktur Kimia Vitamin D
• Vitamin D termasuk dalam grup sterol.
• Nama vitamin D adalah nama umum dari
semua steroid yang secara kualitatif
memperlihatkan aktivitas kholekalsiferol.

' ' ' .

I
..
l . . , r
HO
VH•rni ~ (calciferol)
u

CH
2

HO
Vitamin Ds
Bentuk Vitamin D
• Bentuk pro vitamin D yang terpenting :
– Ergosterol : dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan ragi)
– 7-dehidro kholesterol : dari hewan (pada kulit)
• Penyinaran langsung oleh sinar UV pada :
– Ergosterol : menghasilkan ergokalsiferol = vit.D2
– 7-dehidro kholestero l: menghasilkan kholekalsiferol
= vit.D3
– ergokalsiferol dan kholekalsiferol mempunyai
potensi = vitamin D ' ' ' .

I
..
l . . , r
Sifat-sifat Vitamin D
• Kholekalsiferol tidak larut dalam air, larut dalam
larutan organik dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Cairan aseton akan menyebabkan Kholekalsiferol
berbentuk kristal putih halus. Kholekalsiferol
dapat rusak oleh sinar ultraviolet yang
berlebihan, dan oleh peroksida dengan adanya
asam lemak tidak jenuh yang tengik.
• Bahan pangan campuran yang cukup kandungan
vitamin E dan antioksidan bisa melindungi
rusaknya vitamin D. ' ' .
'

I
..
l . . , r
Metabolisme Vitamin D
• Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus.
Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80%
dari jumlah vitamin D yang dikonsumsi, tergantung faktor-faktor
yang membantu atau menghambat penyerapan. Setelah diserap,
vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam
sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D dilepaskan dari
• Di dalam plasma darah, vitamin D diikat oleh suatu protein
kilomikron dan masuk ke saluran darah.
pentransport, yaitu vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin.
Melalui saluran darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati
dan olehke-25,
posisi mikrosom/mitokondria
menjadi kalsidiolhati, vitamin D3 dihidroksilasi
(calcidiol, pada
atau 25-hidroksi-
kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-
D3-hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki
sirkulasi menuju ginjal. ' .
' '

I
..
l . . , r
• Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar
paratiroid mengeluarkan parathormon yang
akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol.
• Proses ini terjadi di mitokondria tubulus
proksimalis ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin
D3 mengalami hidroksilasi pada posisi ke-1
menjadi 1α- 25-dihidroksi vitamin D3, dengan
bantuan enzim 1α-hidroksilase.
• Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin D3 inilah
yang merupakan metabolit vitamin D3 yang
paling kuat dan berperan dalam
meningkatkan absorbsi
' '
kalsium dala' usus
dan reabsorbsi kalsium...dalam m.
Iginjal. l . , r
Bila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar
gondok (tiroid) mengeluarkan hormon
kalsitonin (calcitonin) yang akan mengubah
kalsidiol menjadi 24,25-dihidroksi vitamin D3
dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase
yang menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3
pada posisi 24.
Metabolit 24,25-dihidroksi vitamin D3 ini
adalah bentuk vitamin D inaktif,
berkepentingan dalam peningkatan absorbsi
kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium
dan fosfor serum untuk meningkatkan
mineralisasi tulang. ''
' .

I
..
l . . , r
METABOLISME VITAMIN D
• Individu yang mendapat sinar matahari sangat kuat
dapat mempunyai kadar 25 (OH)D mencapai 250
nmol/l (100 ng/ml). Serum 25(OH)D menunjukkan
kadar 25(OH)D2 dan 25(OH)D3.

Rasio dari kedua vitamin D ini tergantung kandungan
D2 dan D3 dalam diet dan jumlah previtamin D3 dari
• Pembuatan
pajanan sinar25(OH)D
matahari.di hati diatur oleh mekanisme
umpan balik, yakni peningkatan konsumsi diet dan
produksi endogen vitamin D3. Kadarnya dapat
meningkat sampai 500 ng/ml. Serum 25(OH) menurun
pada penyakit hati kronik berat. ' .
' '

I
..
. l . , r
• Setelah pembentukan di hati, vitamin D akan
dibawa ke ginjal oleh protein pengikat vitamin D
(vitamin D binding protein) dan mendapat
tambahan C1 dan C24. Aktivasi 25(OH)D di
mitokondria ginjal ditingkatkan oleh hipokalsemia
dengan meningkatkan konversi 25(OH)D menjadi
1,25(OH)2D. Hipokalsemia tidak mengontrol proses
ini secara langsung. Penurunan serum kalsium
merangsang naiknya sekresi PTH yang
mengakibatkan hiperparatiroidisme sekunder.
• Produksi 1,25(OH)2D meningkatkan efek PTH,
menurunkan kadar fosfat, terutama di sel ginjal.
1,25(OH)2D juga membatasi aktivitas 25(OH)D-1α-
hydroxylase dan meningkatkan aktivitas 25(OH)D ke
24R,25-dihydroxyvitamin D [24,25(OH)2'D. ] yang
kadar normal di serum ' 0' ,5 – 5,0 ng/ml.
I
l .
.. , . r
24,25(OH)2D adalah substrat 25(OH)D-1α-hydroxylase
dan dikonfirmasi ke 1α,24R,25 trihydroxyvitamin D
[1α,24,25(OH)3D] yang memetabolisir substansi asam
calcitroic tidak aktif. 1,25(OH)2D diproduksi di ginjal dan
plasenta, pertama berikatan dengan protein pengikat
vitamin D dibawa ke berbagai target organ, lalu bentuk
bebas diambil oleh sel serta dibawa ke protein reseptor
inti khusus.
Reseptor vitamin D (VDR) merupakan reseptor golongan
steroid-retinoid-thyroid hormone-vitamin D. VDR
berinteraksi dengan reseptor asam retinoic X (RXR) ke
bentuk kompleks heterodinamik (RXR-VDR) dan mengikat
DNA spesifik serta dinamakan vitamin D respon elemen
(VDRE). ' '
' .

I
..
l . . , r
• Di usus, VDR mengaktivasi sintesis protein pengikat
kalsium, sedangkan di tulang merangsang produksi
osteocalcin, osteopontin, dan alkali fosfatase.
• 1,25(OH)2D meningkatkan transpor kalsium dari
ekstrasel ke intrasel dan memobilisasi kalsium dari
intrasel. Disini 1,25(OH)2D merangsang transpor
kalsium dan fosfat dari lumen usus halus ke sirkulasi.
• 1,25(OH)2D meningkatkan resorpsi tulang yang sinergis
dengan PTH. PTH dan 1,25(OH)2D berinteraksi dengan
reseptor osteoblas dan stroma fibroblas serta
merangsang produksi ligan RANK pada permukaan sel
osteoblas. ' .
' '

I
..
l . . , r
• Ligan RANK berinteraksi dengan reseptornya pada
osteoklas imatur merangsang prekursor osteoklas imatur ke
osteoklas matur. Ablasi VDR berakibat gangguan absorpsi
kalsium usus dan hiperparatiroisdisme sekunder.
• Dalam proses bioaktifasi vitamin D formasi bentuk
1,25(OH)2D dari 1,25(OH)D dalam kondisi fisiologi normal,
utamanya dilakukan di ginjal, tetapi ternyata terdapat
beberapa organ lain yang dapat melakukan perubahan
tersebut
ginjal terutama dalam
kronik, kondidi spesifik
sarkoidosis, (kehamilan,
tuberkulosis, gagal
kelainan
granulomatosa, dan rheumatoid arthritis).
• Bagaimanapun juga produksi 1,25(OH)2 dari ekstra renal
utamanya digunakan sebagai faktor autokrin/parakrin
dengan
hormon fungsi sel yang dapat
pertumbuhan spesifik. mengubah
Estrogen, prolaktin,
produksi
1,25(OH)2D. Peningkatan kebutuhan kalsium selama
pertumbuhan, hamil, dan 'm' enyusui meningkatk' a. n orpsi
kalsium susu dan meningk .a.. tkan aktivitas
abs )D-1α-
,
hydroxylase.
25(OH
I
l
- . r
Sintesis Vitamin D

ChKMei::3 t~l'erol
mln
(oal:;bt•1ta
HO
CH., D:Jl
7-0ettJlt«:hliai'larol
I-
IO
Figure 45-.l. Syrrthe!!:i!> aifvit.i miITT (] il"i
the !S:kiITT.
7 I
lSki
n
n
Dehidrokolestero
UV

Vitamin
D
liver [] Fosfor Fruktos
+< ,, (-
25 (OH)
Vitamin
D
I (-)/(+) - + Fosforus
)
n
...__.,_(+ . I Alpha 01- I
kidney
1-
,!,j, • I
~---::~--;(,:--+-- I
l,25(0H)Vitarni
PTH
I D(-)
1 n

[Diferensiasi
il D Ca 2+
.
serum
.

•J Proliferasi ¢=J Intestin unggr


D
LI

_P_ro_sta_t_C_e_l e
l_
L-----~
Bone
Kidney q A_bs_o_b_si_C
_a_
._!
Manfaat Vitamin D
• Vitamin D2 dan D3, memiliki nilai antirachitis yang sama untuk
manusia, anjing, babi, tikus dan ruminansia, namun pada unggas, D3
lebih bermanfaat daripada D2.
• Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-
sama dengan parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor
sangat diperlukan pada proses-proses biologik. Kalsium penting
untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah dan
struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi
enzim-enzim, seperti lipase dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan
penting sebagai komponen DNA dan RNA, fosforilasi protein-
protein untuk pengaturan jalur-jalur metabolik. Kalsium dan Fosfor
serum pada kadar tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara
normal .
• Sumber Vitamin D
' .
' '
Vitamin D terkandung dalam minyak hati dari berbagai ikan, s usu,

I
\
......
, ·
mentega, kuning telur, dan tuml bu..h. -tumbuha n yan.g te lahr
-
Table 1 03 and 02 sources and contents
Vitamin
Source Typical 'vitamin D content
Salmon, fresh, "'11d (3.5 600-1000 IU ci vitamin
oz) D3
Salmon, fresh, famied (3.5 oz) 100-250IU d vitamin 03 or 02
Salmon, canned (35 oz) 300-600 IU d vitamin 03
Sardines,canned (3.5 o:lj 300 IU of vitamin 03
Mad<erel,canned (.35 oz) 250IU of vitamin 03
Natu-al source
Tuna, canned (3.6 02' 230 IU of vitamin 03
Cod liver oil (I 400-1 000 I U ci vitamin
tsp) 03
Sliotake must.ooms, fresh (35 oz) 100 IU of vitamin 02
Sliitake must.com, sun-dried (3.5 oz) 1600IU of vitamin 02
Egg yolk 20 IU of vitamin 03 or 02
Exposure to sunligh~ UVB (0.5 3000 IU of vitamin 03
ME01)
Fortified butter SO IU/3.5 oz, usually vitamin
03
Fortified milk 100 IU/8 oz, usually viramin
03
Fortified orange juice 100 IU/8 oz, vitamin 03
Fortified )'09Ul1S 100 IU/8 oz, usually vitamin 03
Fondled foods
Infant formulas I 00 IU/8 oz, vitamin 03
Fornfied 430 IU/3.5 oz, usually vitamin 03
margar,ne
Forbfied cheeses 100 IU/3 oz, usually vitamin 03
Fortified breakfastcereals 100 IU/servmg, usually vitamin
03
• IU refers to units, which equal 25 ng.
International
t About 0.5 MED of UVB radiation would be absorbed afu!r an average of 5 to minutes of exposure (depending on the time of day, season, latitude, and
10 sensitivky) of the arms and legs to direct sunlight. skin
Efek Defisiensi Vitamin D
Pada tahun 1979, Journal of Hypertension
mengungkapkan bahwa masyarakat yang tinggal di
lintang yang lebih tinggi, baik di Eropa maupun di
Amerika, memiliki risiko yang lebih tinggi menderita
hipertensi (Rostand, 1979). Hingga menjelang tahun
1990, para peneliti masih belum memahami sepenuhnya
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Berbagai penelitian yang dilakukan dekade 1990-an
memberi jawaban pada pertanyaan ini. Holick, dari seksi
Endokrinologi, Diabetes, dan Gizi, Fakultas Kedokteran
Universitas Boston, telah merangkum beberapa hasil
penelitian berkaitan dengan ‘peran baru’ vitamin D untuk
kesehatan. Melalui publikasinya
' '
pada American Journal of
bahwa
Clinical vitamin
NutritionDedisi
pentin g untuk
Maret 2004,pencegahan
Holick m kanker
enyatakan
' .
diabetes tipe 1, dan hipertelns.i... ., ,
I
r
Defisiensi Vitamin D
• Gejala defisiensi vitamin D antara lain :
• (1) rakhitis, yaitu suatu kelainan dari tulang akibat
kekurangan kalsium dan/fosfor. Terjadi terutama pada bayi
atau hewan muda. Hanya mamalia dan burung yang dapat
terserang rakhitis.
• (2) Osteomalasia, suatu keadaan yang ditandai oleh
dekalsifikasi sebagian tulang yang mengakibatkan tulang
menjadi lunak dan rapuh. Hal ini terjadi pada orang
dewasa dan hewan yang tulangnya sudah tumbuh
sempurna.
• (3) Konsentrasi fosfor serum yang rendah. ' .
' '
• (4) Penebalan dan pembengka... kan
persendian.
I
l , . r
Masalah Kesehatan Vitamin D
 Defisiensi vitamin D :
pada anak-anak : Ricketsia (gangguan proses penulangan /
osifikasi sehingga tulang melengkung kaki berbentuk X atau O)
pada dewasa : osteomalacia (tulang rapuh, kadar Ca darah
menurun sehingga terjadi perubahan ratio Ca / P karena ekskresi
kalsium lebih besar dari ekskresi fosfat
 Hipervitaminosis D :
pemberian vitamin D dalam jumlah besar pada umumnya tidak
berbahaya, tetapi juga tidak menguntungkan:
 pada bayi kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti paru-
paru dan ginjal hiperkalsemia
 Pada dewasa kerapuhan' ' tulang dan batu ginjal ' .

I
..
l . . , r
• Penyakit lain yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin D adalah gigi akan
lebih mudah rusak, otot mengalami
kejang-kejang, pertumbuhan tulang
tidak normal yang biasanya betis kaki
akan membentuk huruf O atau X.
• Defisiensi vitamin D primer, bisa
terjadi apabila dalam diet kurang
kalsium, kurang sinar matahari, yang
terjadi pada ibu hamil pada iklim dingin.
Defisiensi sekunder bisa terjadi karena
beberapa hal, antara lain gangguan
absorbsi lemak, kegagalan
hipoparatiroid, fungsi ginjal,
pemakaian obat
' .
antikonvulsi dala' m
' waktu lama.

I
..
l . . , r
Mekanisme Pencegahan Penyakit
Degeneratif
Tabir misteri peran vitamin D pada pencegahan
berbagai penyakit degeneratif mulai terungkap melalui
salah satu temuan penting adalah kemampuan vitamin
D untuk menurunkan proliferasi (pelipatgandaan secara
cepat) sel kanker.
Berbagai sel kanker; seperti kanker kolon, kanker
payudara, kanker paru, dan kanker prostat; memiliki
perangkat enzimatis untuk mengubah vitamin D yang
tidak aktif menjadi vitamin aktif. Selanjutnya vitamin D
berperan mengatur pertu' m' buhan sel dan m'e.nurunkan
aktivitas penggandaannya. ..
I
l . ., r
• Oleh karena itu, sangat beralasan bahwa orang yang tinggal
di daerah pada lintang yang lebih tinggi memiliki risiko
menderita kanker lebih besar. Mereka berisiko lebih besar
kekurangan vitamin D karena paparan sinar matahari (sinar
ultraviolet) lebih rendah. Reseptor vitamin D juga hadir
pada limposit T dan B serta makrofag aktif (komponen
• Penyakit autoimmune ⎯penyakit akibat gangguan pada
sistem kekebalan
pembentukan tubuh).
antibodi ⎯ yang paling lazim, seperti diabetes
tipe 1, telah berhasil dicegah pada hewan coba (yang
dibuat sangat rentan terhadap penyakit ini), dengan
pemberian vitamin D3. Risiko mengalami diabetes tipe 1
pada tikus coba menurun 80%. Penelitian pada anak juga
menunjukkan hal yang taat asas. Konsumsi vitamin D
sebanyak 2000 IU pada usia ' ' 1 tahun mampu menurunkan

I
l . . ,
.. (Hyponen dkk' ,. 2001).r
risiko diabetes tipe 1 sebesar 80%
TERIMAKASIH
Rohmatul : vit D menurunkan resiko penyakit
degenerasi (kanker), caranya?? Vit D di dlm
tbuh atau dr luar?
Reva : ibu hamil terkena diabetes, bgmn cara
mengatasi kekurangan vit D?

Anda mungkin juga menyukai