Penatalaksanaan Leptospirosis
Putri Setiawati
102013417
Skenario 10
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang
dengan keluhan demam tinggi di sertai nyeri
kedua betis sejak 4 hari yang lalu.
Tatalaksana
Pemeriksaan
Penunjang
RM.
Patofisiologi Diagnosis
Kerja
Diagnosis
Epidemiologi Banding
Etiologi
Anamnesis
• Identitas :laki-laki 45 tahun
• Ku: Demam yang tinggi sepanjang hari disertai
menggigil ,
• RPS:nyeri pada kedua betis
• RPD:-
• RPK:-
• RP/ sosial: rumah padat penduduk,sanitasi
buruk, seminggu yang lalu banjir.
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran compos mentis • Pemeriksaan Mata
• Tampak sakit sedang (inspeksi)
– Terdapat Sclera tampak
• Tekanan darah 120/80
Ikterik.
mmHg
– Injeksi Subconjungtival
• Frekuensi nadi 90x/menit
• Pada abdomen
• Suhu 390C. – Nyeri tekan kanan atas
• Frekuensi nafas 18x/menit – Hepar teraba 2 jari di bawah
arcus costae
– Konsistensi lunak
• Kedua betis nyeri tekan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium
umum khusus
Leptospira berkembang
Keluar melalui biak terutama di ginjal , respon
urin serta akan bertahan imunologik
• Hipotesis di terima
• Pasien di diagnosis dengan leptosprirosis yang di
sebabkan oleh bakteri leptospira berdasarkan
hasil anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang serta riwayat terjadi
banjir di lingkungan pasien dimana bila air yang
tercemar oleh urin dari perantara berkontak
dengan kulit memungkinkan untuk manusia
terkena leptospirosis.