Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

BAB 2: SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI


PANCASILA

 DELTA BAGUS K.A. (09)


 FRISILIA TRIYANTIKA M. (12)
 OKTAVIANI ANANDA P. (27)
 SEPTIA GALUH W. (30)
 SEPTIAN AKMAL H. (31)
 NURLAILLY L.S. (35)
XI MIPA 7
SMAN 1 NGAWI
A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Makna Demokrasi
Demokrasi yaitu pemerintahan yang
berasal dari rakyat, oleh rakyat, untuk
rakyat sehingga rakyatlah yang
menentukan segala pemerintahan.
2. Klasifikasi Demokrasi
a. Berdasarkan titik berat perhatiannya
demokrasi dibagi menjadi 3 yaitu demokrasi
formal, demokrasi material, dan demokrasi
gabungan.
b. Berdasarkan ideologi demokrasi dibagi
menjadi 2 yaitu demokrasi konstitusional atau
demokrasi liberal dan demokrasi rakyat atau
demokrasi proletar.
c. Berdasarkan proses penyaluran kehendak
rakyat dibedakan menjadi 2 yaitu demokrasi
langsung dan demokrasi tidak langsung.
3. Prinsip - prinsip demokrasi
a) Menyelesaikan perselisihan dengan cara
damai
b) Menjamin terselenggaranya perubahan
secara damai
c) Menyelenggarakan pergantian pimpinan
secara teratur
d) Membatasi pemakaian kekerasan
e) Mengakui serta menganggap wajar
adanya keanekaragaman
f) Menjamin tegaknya keadilan
B. DINAMIKA PENERAPAN
DEMOKRASI PANCASILA
1. 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha
Esa
b. Demokrasi dengan kecerdasan
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
d. Demokrasi dengan rule of law
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan
negara
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia
g. Demokrasi dengan pengadilan
yang merdeka
h. Demokrasi dengan otonomi
daerah
i. Demokrasi dengan kemakmuran
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial
2. Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
1. Indikator sistem demokratis menurut Affan Gaffar:
a. Akuntabilitas. Setiap wakil rakyat harus dapat
mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang
hendak dan telah ditempuhnya
b. Rotasi kekuasaan. Rotasi kekuasaan harus ada dan
dilakukan secara teratur dan damai.
c. Rekrutmen politik. Setiap orang yang memenuhi
syarat untuk mengisi jabatan politik, mempunyai
peluang yang sama untuk mendapat jabatan
tersebut.
d. Pemilihan umum. Rakyat dapat memilih sesuai
dengan kehendaknya
2. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
periode 1945-1949
• Pemberian hak-hak secara menyeluruh
• Presiden secara konstitusional memiliki
kemungkinan untuk menjadi seorang
diktator, dibatasi kekuasaan ketika KNIP
dbentuk untuk menggantikan parlemen
• Maklumat Wakil Presiden, dimungkinkan
terbentuknya sejumlah partai politik yang
kemudian menjadi peletak dasar bagi
sistem kepartaian di Indonesia untuk masa
selanjutnya dalam sejarah politik.
3. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
pada periode 1949-1959
• Pertanggung jawaban pemegang jabatan
dan politisi pada umumnya sangat tinggi.
• Kehidupan kepartaian berkembang secara
maksimal.
• Pemilihan umum hanya dilakukan sekali
tetapi dengan prinsip demokrasi.
• Masyarakat pada umumnya merasa
bahwa hak-hak dasar mereka tidak
dikurangi sama sekali.
4.pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1959 –
1965
 Mengaburnya sistem perpartaian.partai politik bukan
merpenapkan diri dalam mengin jabatan politik tetapi
merupakan elemen penopang lembaga
 Hak dasar manusia menjadi sangat lemah
 Demokrasi terpimpin membuat kebebasan berkurang
 Terbentuknya DPR –GR membuat lembaga legislatif
lemah karena segalanya diatur presiden
5.Pelaksanaan demokrasi pada periode 1965 –
1998
• Rotasi kekuasaan eksekutif sangat kecil
terjadi
• Pengisian jabtan politik bersifat tertutup
• Pemilihan umum yang jauh dari semangat
demokrasi
• Pengekangan kebebasan pers.beberapa
media massa dicabut hak izinya karena
menginvestisigasi penyelenggaraan
kekuasaan pejabat negara
6.Pelaksanaan demokrasi pada periode 1998
sampai sekarang
• Diberikanya ruang kebebasan pers sebagai
ruang publik untuk berpartispati dalam
berbangsa dan bernegara
• Pemilu dilaksanakan dengan semangat
demokrasi
• Rotasi kekuasaan dilaksanakan mulai dari
pemerintah pusat sampai ke desa
• Pengisian jabatan politik bersifat terbuka
c.Membangun kehidupan yang
demokrasi di indonesia
Negara yang demokratis:

1. Pesamaan kedudukan dimata hukum


2. Partisipan dalam pembuatan keputusan
3. Distribusi pendapatan secara adil
4. Kebebasan yang bertanggung jawab
Perilaku yang mendukung tegaknya nilai demokrasi:
• Membiasakan diri bertindak sesuai hukum yang
berlaku
• Membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan
dengan musyawarah
• Membiasakan memilih pemimpin dengan cara
demokratis
• Membiasakan diri untuk mengadakan perubahan
secara damai
• Menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban
• Menghormati hak orang lain
• Memberikan kritik yang bersifat membangun
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai