Faringitis Akut
Disusun oleh:
Himawan Widyatmiko, S.Ked
1765050050
Pembimbing:
dr. Lina Marlina, Sp. THT-KL
2
Identitas Pasien
• Nama : Ny. D.H
• Umur : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu tumah tangga
• Alamat : Jl. Cipinang Cimpedak A/17, Jakarta Timur
• Agama : Islam
• Pendidikan terakhir : SMA
• Suku : Batak
3
Anamnesis
• Keluhan utama
• Nyeri tenggorok
• Keluhan tambahan
• Batuk berdahak
4
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke poli THT RSU UKI dengan keluhan nyeri tenggorok
dan nyeri telan sejak ±2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
keluhannya bermula dari nyeri tenggorokan dan nyeri telan. Kemudian
batuk berdahak setiap pagi hingga siang dan berkurang pada malam
hari, dahak berwarna putih namun susah dikeluarkan, dan beberapa
hari kemudiannya menjadi serak. Pasien mengeluh adanya demam
selama ±3 hari, berkurang jika diberi obat penurun demam
(paracetamol). Pasien juga mengeluh pusing, mual muntah, tidak nafsu
makan, badan terasa lemas. Pasien sudah berobat ke Puskesmas
namun tidak berkurang keluhannya. Pasien mendapatkan obat batuk
hitam dan paracetamol dari puskesmas.
5
• Riwayat penyakit dahulu :
• disangkal.
• Riwayat penyakit keluarga :
• Hipertensi ada pada Ibu.
• Riwayat Alergi :
• Debu
• Riwayat kebiasaan pribadi :
• Pasien tidak merokok
6
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis
• Tanda-tanda vital :
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• RR : 20x/menit
• Nadi : 92x/menit
• Suhu : 36,7oC
7
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis Telinga)
Telinga Luar
Kanan Kiri
Normotia, Fistula (-), Hematoma (-), Normotia,Fistula (-), Hematoma (-),
Aurikulare
Arikularis acc (-), Nyeri Tarik (-) Arikularis acc (-), Nyeri Tarik (-)
Normal; Fistel (-); Sikatriks (-); Nyeri Normal; Fistel (-); Sikatriks (-); Nyeri
Preaurikuler
Tekan (-) Tekan (-)
Normal; Fistel (-); Sikatriks (-); Normal; Fistel (-); Sikatriks (-);
Retroaurikuler
Hematoma (-); Nyeri Tekan (-) Hematoma (-); Nyeri Tekan (-)
8
Telinga Tengah
Kanan Kiri
Liang Telinga Lapang Lapang
Warna Epidermis Merah Muda Merah Muda
Sekret - -
Serumen - -
Kelainan Lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Telinga Dalam
Membran Timpani Kanan Kiri
Intak + +
Putih keabu-abuan seperti Putih keabu-abuan seperti
Warna
mutiara mutiara
Refleks Cahaya + +
Perforasi - -
Kelainan Lain Tidak ditemukan kelainan Tidak ditemukan kelainan 9
Uji Pendengaran
Kanan Kiri
Rinne Positif Positif
Weber Tidak ada lateralisasi
Swabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Audiogram
Kanan Kiri
Normal Normal
Uji Keseimbangan
Tidak ada gangguan keseimbangan
10
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis Hidung)
Luar
Kanan Kiri
Normal; Simetris, deviasi (-). Normal; Simetris, deviasi
Bentuk Luar
Saddle nose (-) (-). Saddle nose (-)
Deformitas Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Nyeri Tekan:
• Dahi Tidak ada Tidak ada
• Pipi Tidak ada Tidak ada
Krepitasi Tidak ditemukan Tidak ditemukan
11
Dalam (Rinoskopi Anterior)
Kanan Kiri
14
Faring Hasil Pemeriksaan
Uvula Ditengah; Merah muda
Arkus Faring Simetris; hiperemis
Mukosa Hiperemis
Dinding Faring Hiperemis
15
Status Lokalis Kelenjar Getah Bening
Hasil Pemeriksaan
18
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa Medikamentosa
• Istirahat yang cukup. • Antibiotik
• Makan makanan yang lunak, dan • Analgetik
perbanyak minum minuman
yang hangat.
• Berkumur dengan air garam.
• Hindari asap rokok, debu, dan
polutan.
19
Prognosis
Ad Vitam • Bonam
Ad Functionam • Bonam
Ad Sanationam • Bonam
20
TINJAUAN PUSTAKA
21
Anatomi Faring
22
Otot Faring
• Otot-otot yang sirkular
• m.konstriktor faring
superior, media, dan
inferior
• Otot-otot yang
longitudinal
• m.stilofaring dan
m.palatofaring
23
Fungsi Faring
• Menelan
• fase oral, fase faringal dan fase esofagal.
• Proses bicara
24
DEFINISI
Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi Keenam. Cetakan ke-5. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta: 2010; h.217-9 25
ETIOLOGI
Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi Keenam. Cetakan ke-5. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta: 2010; h.217-9 26
EPIDEMIOLOGI
Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada
dewasa. Sekitar 15 – 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia
4 – 7 tahun, dan sekitar 10%nya diderita oleh dewasa. Faringitis ini jarang terjadi
pada anak usia <3 tahun. Penyebab tersering dari faringitis ini yaitu streptokokus
grup A, karena itu sering disebut faringitis GAS (Group A Streptococci). Bakteri
penyebab tersering yaitu Streptococcus pyogenes. Sedangkan, penyebab virus
tersering yaitu rhinovirus dan adenovirus. Masa infeksi GAS paling sering
yaitu pada akhir musim gugur hingga awal musim semi
FARINGITIS FARINGITIS
VIRAL FUNGAL
FARINGITIS
BAKTERIAL
28
PATOFISIOLOGI
Melepaskan pirogen
merangsang
hipotalamus
demam
Merangsang
Menginfiltrasi lapisan
Mikroorganisme Infiltrasi leukosit bradikinin, serotonin,
epitel sehingga jaringan
(Bakteri, virus) masuk polimorfonuklear prostaglandin
limfoid superfisial
melalui droplet (Proses inflamasi) sinyal ke nosiseptor
beraksi
Nyeri tenggorokan
Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi 31
Keenam. Cetakan ke-5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta: 2010; h.217-9
FARINGITIS BAKTERIAL
• Gejala dan tandanya adalah nyeri kepala yang hebat,
muntah kadang-kadang disertai demam dengan suhu yang
tinggi, jarang disertai batuk.
• Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan
tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya.
• Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada
palatum dan faring. Kelenjar limfa leher anterior
membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan.
Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi
Keenam. Cetakan ke-5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta: 2010; h.217-9 32
FARINGITIS BAKTERIAL
Terapi:
Antibiotik.
Penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB, IM dosis tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB
dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hariatau
eritromisin 4 x 500 mg/hari
Kortikosteroid:
deksametason 8-16 mg, IM, 1 kali. Pada anak 0.08-0.3 mg/kgBB, IM, 1 kali.
Analgetika
Kumur dengan air hangat atau antiseptic
Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi
Keenam. Cetakan ke-5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta: 2010; h.217-9 33
CENTOR CRITERIA
http://www.mdcalc.com/modified-centor-score-for-strep-pharyngitis 34
FARINGITIS FUNGAL
• Candida dapat tumbuh di mukosa rongga
mulut dan faring. Keluhan nyeri tenggorok dan
nyeri menelan. Pada pemeriksaan tampak plak
putih di orofaring dan mukosa faring lainnya
hiperemis. Pembiakan jamur ini dilakukan
dalam agar Saburoud dextrose.
• Terapi dengan Nystatin 100.000-400.000 2
kali/hari dan analgetika.
Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi Keenam.
Cetakan ke-5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta: 2010; h.217-9 35
KOMPLIKASI
• sinusitis,
• otitis media,
• epiglotitis,
• mastoiditis,
• pneumonia,
• abses peritonsilar,
• abses retrofaringeal.
Mansjoer, A (ed). 2005. Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorok : Tenggorok dalam: Kapita Selekta
36
Kedokteran Edisi 3. FK UI. Jakarta; h.118
TERIMA KASIH
37