Gambaran Umum Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian MasalahKesehatan Jiwa Sosialisasi 2 Maret 17
Gambaran Umum Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian MasalahKesehatan Jiwa Sosialisasi 2 Maret 17
Gangguan mental emosional (gejala depresi dan anxietas) ≥15 thn sebesar 6%;
Gangguan jiwa berat (psikotik): 1.7/1000 (>400.000 penduduk)
Sebanyak 14,3% dari penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat
(>57.000) , mengatakan pernah dipasung
Prevalensi Demensia di Indonesia berjumlah 1,2 juta jiwa (2015) dan
kecenderungan juga meningkat (4 juta jiwa di tahun 2050)
12/09/21
Beban Global Penyakit
PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT
BERDASARKAN DALYs
1990 2020
Infeksi pernafasan bawah 1 1 Penyakit jantung iskemik
Penyakit diare 2 2 Depresi mayor unipolar
Keadaan yang timbul pada 3 Kecelakaan lalu lintas
periode perinatal 3
4 Penyakit serebrovaskular
Depresi mayor unipolar 4
5 Penyakit paru obstruktif
Penyakit jantung iskemik 5 kronik
Penyakit serebrovaskular 6 6 Infeksi pernafasan bawah
(Global Burden of Disease – WHO)
Orang yang mengalami penyakit fisik kronis 2-3 kali lebih sering
mengalami depresi
dalam Guthrie EA, et al. J Psychosom Res, 2016
Cakupan pengobatan
gangguan mental emosional
INDONESIA (cemas & depresi)
Pernah berobat ke Dalam 2 minggu
fasyankes terakhir berobat ke
fasyankes
26,6% 11,9%*
*berarti
bahwa 88,1% penduduk yang baru mengalami cemas & depresi
belum mendapatkan layanan kesehatan jiwa
*kesenjangan pengobatan
SDM Kesehatan Jiwa (2015)
Tenaga kesehatan jiwa profesional: 3 per 100,000 populasi
B. Organisasi layanan
Mengintegrasikan kesehatan jiwa dalam layanan primer
Penguatan sistem rujukan
nasional/JKN.
Kolaborasi dengan sektor sosial dalam layanan kesehatan jiwa
ODGJ
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui kampanye
publik
Strategi dalam upaya mengatasi
pemasungan
C. Pengembangan SDM bagi keswa
Pelatihan bagi tenaga kesehatan non-spesialis
standar.
2) Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar.
3)Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
4) Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.