Anda di halaman 1dari 76

PENYAKIT

TULANG PADA
USIA LANJUT
Dr. Henry Yurianto, M.Phil,Ph.D,SpOT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN


MAKASSAR
2006
Ada dua penyakit tulang pada usia lanjut

• Osteoporosis atau keropos tulang


• Osteoarthritis atau perkapuran sendi
OSTEOPOROSIS
( Keropos Tulang )
OSTEOPOROSIS (KEROPOS TULANG)

• Suatu penyakit yang ditandai dengan


berkurangnya massa tulang dan adanya
kelainan microarchitecture jaringan tulang
dengan risiko terjadinya patah tulang.
Faktor risiko timbulnya osteoporosis
• Umur
• Ras (kulit putih risiko lebih tinggi)
• Jenis kelamin (wanita > pria)
• Makanan/obat-obatan (kortikosteroid)
• Merokok dan alkohol
• Penyakit kronik tertentu (penyakit hati, ginjal)
• Immobilisasi yang lama
INSIDENS
•Quality of life , jumlah lansia 

•Penyakit geriatrik 
•40 % berisiko terjadi patah tulang
•Di Indonesia, kira-kira 11 juta lansia
dengan risiko osteoporosis
INSIDENS
• Amerika Serikat
 25 juta jiwa berisiko osteoporosis
 Dlm 1 thn, 1,5 juta mengalami patah tulang
 10-15% meninggal dalam tahun pertama
 50 % patah tulang leher tdk bisa mandiri
 Menghabiskan dana $ 7-8 bilyun /thn
•Angka Harapan Hidup
•Tahun
•Pria •Wanita
•1971 •45,0 •48,0
•1980 •50,9 •54,0
•1985 •57,8 •61,5
•1985-1990 •61,0 •64,7
•1990-1995 •62,9 •66,7

Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia per provinsi 1985-1995. Profil


Kesehatan Indonesia
O
S Pembentukan matriks tulang menurun
T Resorbsi tulang meningkat
E
O
P
O Tulang rapuh
R
O
S
I Mudah patah
S
PROSES TERJADINYA OSTEOPOROSIS
Terjadi proses perusakan tulang yang
berlebihan dan tidak diikuti proses
pembentukan tulang yang cukup.
Normal Osteoporosis
Normal Osteoporosis

Gambaran skematik tulang normal dan osteoporosis


Faktor endokrin
Defisiensi estrogen Inaktivitas fisik/
 produksi androgen immobilisasi lama
Defisiensi calcitonin

Ras Hipercalciuria gagal


Faktor genetik ginjal kronis
Kelamin wanita

OSTEOPOROSIS
Penyakit hati
Defisiensi kalsium
Defisiensi vit. D Rokok-cafein
Diet tidak seimbang Alkoholik
Gangguan absorbsi Diet tinggi protein

Obat-obatan
Steroid
Malabsorbsi kalsium
Antikonvulsan Akloshidria
Antasida
ETIOLOGI
Usia Menopause dini
Ras/suku Gizi
Turunan Hormonal
Densitas tulang Obat-obatan
Aktivitas fisik Fatigue damage
Tdk pernah melahirkan Jenis kelamin
Osteoporosis pada laki-laki
• Osteoporosis pada laki-laki umumnya
terjadi pada usia 60 tahun dan berlangsung
lebih lambat
KLASIFIKASI
• Primer
 Tipe I , pasca menopause osteoporosis
 Tipe II, age related osteoporosis
• Sekunder
 Penyakit tulang erosif
 Obat- obatan toksik
• Idiopatik
Penyebab ???
OSTEOPOROSIS PRIMER
• Tipe I
• Pada wanita menopause
• Penurunan kadar estrogen gangguan absorpsi kalsium
gangguan remodelling tulang

• Tipe II
• Pada pria & wanita = 2 : 1
• Gangguan absorpsi kalsium berkaitan dengan ketuaan
(penurunan gonadal,Calcitonin dan fungsi ginjal),
gangguan remodelling tulang
Identifikasi dan risiko osteoporosis
• Usia lanjut
– (60-70 th) > 30 % wanita
– (>80 th) 70% wanita
• Wanita > laki oleh karena kurangnya estrogen
pada wanita dimasa menopause
GEJALA KLINIS
• Nyeri tlg belakang menahun,
hilang timbul
• Pembengkokan tulang
belakang
• Tinggi badan berkurang
• Patah pada Manula
1

1. Fraktur Colles (lateral)


2. Fraktur Colles (AP)
Osteoporosis pada tlg. belakang
1 2 3

1. Fraktur leher femur


2. Fraktur leher femur setelah di fiksasi
3. Pemasangan Austin Moore (Arthroplasty)
- 4 cm - 9 cm

55 years 65 years 75 years

Gambaran pemendekan akibat osteoporosis


- 4 cm - 9 cm

55 tahun 65 tahun 75 tahun

Gambaran pemendekan akibat osteoporosis


DIAGNOSIS
Gejala klinis
Pemeriksaan penunjang
– Laboratorium :
Kadar estrogen, fungsi kel. Tiroid, PTH,
Kalsium, Bence Jones protein
– Pencitraan; Radiografi, Densitometri
– Biopsi tulang; Histomorfometry
Beberapa contoh alat pemeriksaan penunjang

Ultra Sound CT Scanner Dual Energy

Single Photon Dual Photon


Dexa (Lunar DPX) AP Normal

Dexa (Lunar DPX)


AP Normal

Dexa (Lunar DPX)


AP Osteoporosis
DIAGNOSIS
World Health Organization (WHO) Criteria for
Osteoporosis in Women

Catagories Criteria

Normal BMD < 1 SD below the young adult reference range

Low bone Mass BMD 1-2,5 SD below the mean of young healthy women

Osteoporosis BMD > 2,5 SD below the mean of young healthy women

Severe Osteoporosis BMD > 2,5 below the mean of young healthy women and the
presence of one or more fragility fractures.
• Pentingnya uji saring: (USG)
• Osteoporosis sering tersamar, tanpa gejala
hingga terjadi fraktur.
• Dampak ekonomi & sosial besar bila telah
terjadi fraktur leher panggul
• Pencegahan lebih baik daripada mengobati
PENANGANAN

• TUJUAN
• Cegah berlanjutnya kehilangan massa tulang.
• Stimuli pembentukan tulang
• Cegah terjadinya fraktur
• Atasi nyeri
Pengobatan
• Pencegahan
• Latihan fisik yang teratur
• Makanan yang baik
• Kebiasaan dan gaya hidup baik; kurangi merokok,
kafein dan alkohol
• Hindari obat-obat yang menginduksi osteoporosis
• Hindari trauma pada tulang (jatuh), bila ada
kerapuhan tulang
• Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
kalsium (sayuran hijau, jeruk, citrum, shelfish)
• Latihan fisik (pembebanan : jogging, aerobik) latihan yang
berlebihan tidak dianjurkan karena dapat mengganggu
menstruasi
• Hindari faktor yang dapat menghambat penyerapan
kalsium (merokok, alkohol, obat-obatan penyebab
osteoporosis)
Obat-obatan
•Calcitonin Anabolik steroid
•Biophosfonates Kalsium
•Garam-garam florida Kalcitriol
•Hormon Replacement Vitamin D dan
Therapy derivatnya
Contoh Obat Osteoporosis yang beredar
(Silahkan anda memilih)
OSTEOARTHRITIS
(Penyakit Sendi)
Osteoartritis
• Penyakit degeneratif sendi, disebabkan oleh multi-
faktor: genetik, usia, metabolik, traumatik dan infeksi.
• Tidak mengancam jiwa tapi menurunkan kualitas hidup
penderita
• Penyebab tersering gangguan sendi pada orang tua.
• Ruang sendi menyempit, sklerosis, kista sub-kondral,
osteofit, mal-alignment .
Faktor Risiko
A. Tak dapat berubah B. Dapat berubah
• Obesitas
• Riwayat keluarga/ • Kelainan kongenital
genetik • Aktifitas fisik
• Kelemahan otot
• Jenis kelamin • Trauma
• Hormonal
• Etnik • Perokok
• Hipertensi
• Umur • Hiperurikemia
• Diet
Berdasarkan prevalensinya, sendi yang paling
sering mengalami osteoartritis:

 Sendi lutut.
 Sendi panggul.
 Tulang belakang.
 Pergelangan kaki.
 Sendi-sendi lainnya.
Jenis Osteoartritis
Osteoartritis primer
• Penyebab yang jelas tidak diketahui, berhubungan
dengan usia dan merupakan keausan tulang rawan
akibat proses penuaan.

Osteoartritis sekunder
• Akibat penyakit atau kelainan tertentu, seperti
infeksi sendi, fraktur intra-artikular.
Gejala Klinis

• Sakit / nyeri hilang timbul


• Nyeri setelah melakukan suatu aktifitas
• Rasa kaku pada persendian
• Kelemahan otot / tulang
• Perubahan bentuk sendi
Gambaran klinis
• Gejala dominan nyeri
• Nyeri bersumber dari:
– Sinovium , karena adanya inflamasi
– Tulang, karena adannya tekananan pada sum-sum
tulang dan fraktur sub-kondral.
– Fraktur subkondral
– Osteofit, karena adanva : reaksi periosteal, tekanan
syaraf
– Kapsul sendi, karena adanya : distensi, instabilitas
– Otot/Ligamen, karena adanya: spasme, strain
Gambaran klinis
Pemeriksaan fisik
• Mal-alignment sendi
• Pembengkakan sendi lokal
• Jalan pincang dan disabilitas fungsional
lainnya.
• Krepitasi
• Nyeri tekan
• Efusi sendi
• Deformitas sendi
• Range of Movement (ROM) terbatas
DIAGNOSIS
• Umumnya dapat ditegakkan dengan:
1. Gambaran klinis
2. Pemeriksaan radiologis.
Jenis Osteoartritis
Osteoartritis primer
• Penyebab yang jelas tidak diketahui, berhubungan
dengan usia dan merupakan keausan tulang rawan
akibat proses penuaan.

Osteoartritis sekunder
• Akibat penyakit atau kelainan tertentu, seperti
infeksi sendi, fraktur intra-artikular.
Radiologis
Foto polos sendi
• Penyempitan celah sendi
• Sklerosis tulang subkondral
• Osteofit
• Kista sub-artikular
• Deformitas
Radiologis
• Ruang sendi menyempit
• Sklerosis tulang sub-khondral
• Kista subkondral
• Remodeling sendi
• Mal-alignment sendi
• Osteofit
PENANGANAN
1.Konservatif
2.Operatif
PENANGANAN
Tujuan
• Menghilangkan/mengurangi nyeri
• Meningkatkan mobilitas sendi
• Meningkatkan kualitas hidup penderita
PENANGANAN
Prinsip penanganan
• Pengendalian faktor-faktor risiko, latihan dan
fisioterapi serta alat bantu/ortotik.
• Untuk membantu mengurangi nyeri digunakan
analgesik atau NSAID
• Pada fase lanjut diperlukan pembedahan
PENANGANAN
Obat-obatan
• NSAID (Non steroid anti-inflammatory drugs)
• COX-2 spesific inhibitors
• SYSADOA (Symptomatic Slow Acting Drugs for Osteoarthritis)
• DMOADSs (Disease Modifying Osteoarthritis Drugs)
• Ditemukan obat baru yang bersifat Kondroprotektif
– Rawan sendi dapat beregenerasi
PENANGANAN
1. Konservatif
– Pengendalian faktor risiko seperti penurunan berat
badan, fisioterapi
– Pemakaian alat bantu ortotik, (brace, crutch)
– Injeksi ekstra-artikuler/intra-artikuler
– Pemberian obat, analgesik anti-inflamasi
2. Operasi
Injeksi dalam sendi 5 kali berturut-turut setiap minggu
Injeksi dalam sendi
PENANGANAN
2. Pembedahan
– Artroskopi
– Sinovektomi (Artroskopi & terbuka)
– Osteotomi ( realignment tulang)
– Artroplasti sendi
– Artrodesis
Artroskopi sendi lutut
Gambaran Artroskopi
High tibial osteotomi

Koshino Blade Plate


High tibial osteotomi
Operasi artroplasty (Penggantian sendi)
1 2 3
Operasi Total Artroplasty
1. Alat prostesis
2. Artritis sendi lutut
3. Setelah artrosplasty
1 2 3

1. Osteoartritis berat sendi lutut berat


2. Setelah artroplasty posisi AP
3. Setelah artroplasty posisi lateral
PENCEGAHAN
Penurunan beban sendi
• Kegemukan merupakan faktor risiko osteoartritis.
Latihan
• Dianjurkan latihan dengan tekanan sendi yang
rendah seperti berenang, bersepeda dan berjalan.
Situasi pekerjaan
• Stres yang berlebihan dan stres yang berulang-
ulang pada pekerjaan tertentu bisa menimbulkan
osteoartritis.
PENCEGAHAN
Makanan
• Vitamin C 1 g 3-4 kali sehari untuk mendukung tulang
rawan.
• Vitamin E untuk menghambat kerusakan tulang rawan.
• Antioksidan seperti vitamin A 5.000 IU, zinc 20-30 mg,
selenium 200 mcg sehari dapat melindungi tulang rawan.
• Niasinamida meningkatkan mobilitas sendi dan
mengurangi nyeri.
• Pengaturan diet untuk mengontrol berat badan penderita.
OSTEOARTHRITIS
• Lutut
• Panggul
• Tulang Belakang
• Jari – jari tangan
DIAGNOSIS BANDING

• Artritis Reumatoid / Encok


• Artritis septik
• Artritis Gout
• Artritis Tuberkulosa
Artritis Reumatoid
Artritis Tuberkulosa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai