Pembagian Kelompok Field Work
Pembagian Kelompok Field Work
TULANG PADA
USIA LANJUT
Dr. Henry Yurianto, M.Phil,Ph.D,SpOT
•Penyakit geriatrik
•40 % berisiko terjadi patah tulang
•Di Indonesia, kira-kira 11 juta lansia
dengan risiko osteoporosis
INSIDENS
• Amerika Serikat
25 juta jiwa berisiko osteoporosis
Dlm 1 thn, 1,5 juta mengalami patah tulang
10-15% meninggal dalam tahun pertama
50 % patah tulang leher tdk bisa mandiri
Menghabiskan dana $ 7-8 bilyun /thn
•Angka Harapan Hidup
•Tahun
•Pria •Wanita
•1971 •45,0 •48,0
•1980 •50,9 •54,0
•1985 •57,8 •61,5
•1985-1990 •61,0 •64,7
•1990-1995 •62,9 •66,7
OSTEOPOROSIS
Penyakit hati
Defisiensi kalsium
Defisiensi vit. D Rokok-cafein
Diet tidak seimbang Alkoholik
Gangguan absorbsi Diet tinggi protein
Obat-obatan
Steroid
Malabsorbsi kalsium
Antikonvulsan Akloshidria
Antasida
ETIOLOGI
Usia Menopause dini
Ras/suku Gizi
Turunan Hormonal
Densitas tulang Obat-obatan
Aktivitas fisik Fatigue damage
Tdk pernah melahirkan Jenis kelamin
Osteoporosis pada laki-laki
• Osteoporosis pada laki-laki umumnya
terjadi pada usia 60 tahun dan berlangsung
lebih lambat
KLASIFIKASI
• Primer
Tipe I , pasca menopause osteoporosis
Tipe II, age related osteoporosis
• Sekunder
Penyakit tulang erosif
Obat- obatan toksik
• Idiopatik
Penyebab ???
OSTEOPOROSIS PRIMER
• Tipe I
• Pada wanita menopause
• Penurunan kadar estrogen gangguan absorpsi kalsium
gangguan remodelling tulang
• Tipe II
• Pada pria & wanita = 2 : 1
• Gangguan absorpsi kalsium berkaitan dengan ketuaan
(penurunan gonadal,Calcitonin dan fungsi ginjal),
gangguan remodelling tulang
Identifikasi dan risiko osteoporosis
• Usia lanjut
– (60-70 th) > 30 % wanita
– (>80 th) 70% wanita
• Wanita > laki oleh karena kurangnya estrogen
pada wanita dimasa menopause
GEJALA KLINIS
• Nyeri tlg belakang menahun,
hilang timbul
• Pembengkokan tulang
belakang
• Tinggi badan berkurang
• Patah pada Manula
1
Catagories Criteria
Low bone Mass BMD 1-2,5 SD below the mean of young healthy women
Osteoporosis BMD > 2,5 SD below the mean of young healthy women
Severe Osteoporosis BMD > 2,5 below the mean of young healthy women and the
presence of one or more fragility fractures.
• Pentingnya uji saring: (USG)
• Osteoporosis sering tersamar, tanpa gejala
hingga terjadi fraktur.
• Dampak ekonomi & sosial besar bila telah
terjadi fraktur leher panggul
• Pencegahan lebih baik daripada mengobati
PENANGANAN
• TUJUAN
• Cegah berlanjutnya kehilangan massa tulang.
• Stimuli pembentukan tulang
• Cegah terjadinya fraktur
• Atasi nyeri
Pengobatan
• Pencegahan
• Latihan fisik yang teratur
• Makanan yang baik
• Kebiasaan dan gaya hidup baik; kurangi merokok,
kafein dan alkohol
• Hindari obat-obat yang menginduksi osteoporosis
• Hindari trauma pada tulang (jatuh), bila ada
kerapuhan tulang
• Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
kalsium (sayuran hijau, jeruk, citrum, shelfish)
• Latihan fisik (pembebanan : jogging, aerobik) latihan yang
berlebihan tidak dianjurkan karena dapat mengganggu
menstruasi
• Hindari faktor yang dapat menghambat penyerapan
kalsium (merokok, alkohol, obat-obatan penyebab
osteoporosis)
Obat-obatan
•Calcitonin Anabolik steroid
•Biophosfonates Kalsium
•Garam-garam florida Kalcitriol
•Hormon Replacement Vitamin D dan
Therapy derivatnya
Contoh Obat Osteoporosis yang beredar
(Silahkan anda memilih)
OSTEOARTHRITIS
(Penyakit Sendi)
Osteoartritis
• Penyakit degeneratif sendi, disebabkan oleh multi-
faktor: genetik, usia, metabolik, traumatik dan infeksi.
• Tidak mengancam jiwa tapi menurunkan kualitas hidup
penderita
• Penyebab tersering gangguan sendi pada orang tua.
• Ruang sendi menyempit, sklerosis, kista sub-kondral,
osteofit, mal-alignment .
Faktor Risiko
A. Tak dapat berubah B. Dapat berubah
• Obesitas
• Riwayat keluarga/ • Kelainan kongenital
genetik • Aktifitas fisik
• Kelemahan otot
• Jenis kelamin • Trauma
• Hormonal
• Etnik • Perokok
• Hipertensi
• Umur • Hiperurikemia
• Diet
Berdasarkan prevalensinya, sendi yang paling
sering mengalami osteoartritis:
Sendi lutut.
Sendi panggul.
Tulang belakang.
Pergelangan kaki.
Sendi-sendi lainnya.
Jenis Osteoartritis
Osteoartritis primer
• Penyebab yang jelas tidak diketahui, berhubungan
dengan usia dan merupakan keausan tulang rawan
akibat proses penuaan.
Osteoartritis sekunder
• Akibat penyakit atau kelainan tertentu, seperti
infeksi sendi, fraktur intra-artikular.
Gejala Klinis
Osteoartritis sekunder
• Akibat penyakit atau kelainan tertentu, seperti
infeksi sendi, fraktur intra-artikular.
Radiologis
Foto polos sendi
• Penyempitan celah sendi
• Sklerosis tulang subkondral
• Osteofit
• Kista sub-artikular
• Deformitas
Radiologis
• Ruang sendi menyempit
• Sklerosis tulang sub-khondral
• Kista subkondral
• Remodeling sendi
• Mal-alignment sendi
• Osteofit
PENANGANAN
1.Konservatif
2.Operatif
PENANGANAN
Tujuan
• Menghilangkan/mengurangi nyeri
• Meningkatkan mobilitas sendi
• Meningkatkan kualitas hidup penderita
PENANGANAN
Prinsip penanganan
• Pengendalian faktor-faktor risiko, latihan dan
fisioterapi serta alat bantu/ortotik.
• Untuk membantu mengurangi nyeri digunakan
analgesik atau NSAID
• Pada fase lanjut diperlukan pembedahan
PENANGANAN
Obat-obatan
• NSAID (Non steroid anti-inflammatory drugs)
• COX-2 spesific inhibitors
• SYSADOA (Symptomatic Slow Acting Drugs for Osteoarthritis)
• DMOADSs (Disease Modifying Osteoarthritis Drugs)
• Ditemukan obat baru yang bersifat Kondroprotektif
– Rawan sendi dapat beregenerasi
PENANGANAN
1. Konservatif
– Pengendalian faktor risiko seperti penurunan berat
badan, fisioterapi
– Pemakaian alat bantu ortotik, (brace, crutch)
– Injeksi ekstra-artikuler/intra-artikuler
– Pemberian obat, analgesik anti-inflamasi
2. Operasi
Injeksi dalam sendi 5 kali berturut-turut setiap minggu
Injeksi dalam sendi
PENANGANAN
2. Pembedahan
– Artroskopi
– Sinovektomi (Artroskopi & terbuka)
– Osteotomi ( realignment tulang)
– Artroplasti sendi
– Artrodesis
Artroskopi sendi lutut
Gambaran Artroskopi
High tibial osteotomi