Hadits Kelompok 4 EDITED by MuShiq
Hadits Kelompok 4 EDITED by MuShiq
» M.Shidieq «
» Antos A. «
» Devi Nurfauziah «
» Rika Rosyana «
» Rosi Riztiani «
» Tini Fitriyani «
Abu Sa’id Al-Khudri lahir pada tahun 10 sebelum hijrah atau tahun ke tiga
dari kenabian. Beliau adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadits
dari Rasulullah saw. Telah meriwatakan 1.170 hadits. Orang-orang pernah
memintanya agar mengizinkan mereka menuliskan hadits-hadits yg pernah ia
dengar, tetapi beliau menjawab “Jangan sekali-kali kalian menulisnya dan jangan
kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi hapalkan sebagaimana aku
menghapalkannya”.
Nama asli beliau adalah Sa’ad bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa’labah
bin Ubaid bin Al-Abjar (Khudrah bin Auf) Al-Khazraji Al-Anshori Al-Khudri.
Ayahnya Malik bin Sinan syahid dalam peperangan Uhud. Ibu beliau adalah
Anisah bintu Abi Haritsah dari Bani ‘Adi. Abu Sa’id adalah seorang Khudri,
nasabnya bersambung dengan Khudrah bin Auf Al-Harits bin Al-Khajraz yang
terkenal dengan julukan “Abjar”.
Ketika terjadi perang Uhud,
Abu Said baru berusia 13 tahun,
tetapi ia diajak oleh ayahnya untuk
ikut bergabung dengan pasukan
yang siap berangkat membela
panji-panji keimanan. Sayangnya
keberadaan ini diketahui oleh
Rasulullah saw., dan beliau
melarangnya. Ayahnya berdalih
bahwa anaknya ini kuat,
mempunyai keterampilan
bertempur dan semangat tinggi
untuk berjihad, tetapi beliau tetap
menolak karena usianya yang
masih sangat muda.
Abu Said adalah salah satu diantara
sahabat yang melakukan bai’at kepada
Rasulullah saw., mereka berikrar tidak
akan tergoyahkan oleh cercaan orang
dalam memperjuangkan agama Allah.
Mereka tergabung dalam kelompok Abu
Dzar al-Ghifari , Sahl bin Sa’ad, Ubaidah
bin Ash-Shamit dan Muhammad bin
Muslimah.
Abu Said mengikuti banyak
peperangan, dan beberapa kali (12 kali)
beliau berperang bersama-sama dengan
Rasulullah saw., seperti perang Bani
Musthaliq, Khandak, dll.
Riwayatnya dari sahabat lain
banyak sekali, namun sumber paling
terkenal adalah bapaknya Malik bin
Sinan, saudaranya se-ibu Qatadah
bin Nu’man, Abu bakar, Umar,
Utsman, Ali, Abu Musa Al-Asy’ari,
Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin
Salam.
Sedangkan orang yang
meriwayatkan hadits darinya adalah
anaknya sendiri Abdurrahman,
istrinya Zainab bin Ka’ab bin Ajrad,
Abdullah bin Umar, Abdullah bin
Abbas, Abu Thufail, Nafi’ dan
Ikrimah.
Abu Said pernah membawa anaknya ke pemakaman Baqi, dan
berpesan agar ia nanti dimakamkan di bagian jauh dari tempat
itu. Beliau berkata: “ Wahai anakku, apabila aku meninggal
dunia kelak, kuburkanlah aku disana, jangan engkau buat tenda
untukku, jangan engkau mengiringi jenazahku dengan membawa
api, jangan engkau tangisi aku dengan meratap-ratap, dan
jangan memberitahukan seorangpun tentang diriku”.
Kemudian beliau wafat tahun 76 H di Madinah, dengan begitu
beliau melewati berbagai Khalifah dan berakhir di pemerintahan
khalifah Abdul Malik bin Marwan Dinasti Umayyah
Nahwu
&
Sharaf
يَ ْذ ُك ْرهَا : إِنَّهُ َ
س ِم َع Maf’ul bih : Isim Inna
صلي هّللا ُ
َ : Fi’il fa’il