Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4:

» M.Shidieq «
» Antos A. «
» Devi Nurfauziah «
» Rika Rosyana «
» Rosi Riztiani «
» Tini Fitriyani «

Hadist No. 6470


 
‫ْا َل ِهاد َ ْعن َ ْ ِب‬
‫عد‬ ‫َ َّ َِحدنثي ْا ُبن‬ ‫اَّْلي ُث‬ ‫َ َّ َحدانث‬ ‫وس َف‬ ُ ‫ُي‬ ‫عد ِهَّللا ْ ُبن‬ ‫َ ْ ُب‬ ‫َ َّ َحدانث‬
ُ ‫صى هَّللا‬ ‫ا َّ ِلنبَّي َ َّل‬ ‫َ ِس َمع‬ ‫ْا ُلخِدْر ِّي ََّنأُه‬ ‫َ ِس ٍعيد‬ ‫َِبأي‬ ‫اب َ ْعن‬ ‫ِهَّللا ْ ِبن َ َّب‬
ٍ‫خ‬
ِ ‫ََِّ َنإفام ِهَي ِ ْمن هَّللا‬ ‫حَاه‬
‫ُ ِي ُّب‬ ‫َ َأ ُ ْحدكم ُ ْ َرايؤ‬ ‫َِإاذ َ َأرى‬ ‫ول‬ ُ ‫سم َ ُيق‬ ‫َو َ َّل‬ ‫َْ ِيلعه‬
‫ََِّ َنإفام‬ ‫َْ َيك ُره‬ ‫غر َِ َلذك ِ َّمما‬ ‫َ ْ َي‬ ‫َ َِإاوذ َ َأرى‬ ‫َ ْ ُ َيلوحد ِّْث ِ َباه‬ ‫َْ َيلعاه‬ ‫َْ َ ْيلف َ ْحمد َهَّللا‬
‫ََِّنإَفاه اَل‬ ‫َْ ُ ْيذك َراه أِل َ َ ٍحد‬ ‫سعذ ِ ْمن َ ِّشر َاه َاَلو‬ ‫َْ َيلفْ َِ ْت‬ ‫لشَّي َط ِان‬ْ‫ا‬ ‫ِهَي ِ ْمن‬
‫ضرُه‬ُّ ُ ‫َت‬
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan
kepada kami Al Laits telah menceritakan kepada kami Ibnul Al Had dari
Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa'id Al Khudri, ia mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian
bermimpi yang ia sukai, sebenarnya mimpi tersebut berasal dari Allah,
maka hendaklah ia memuji Allah karenanya dan ceritakanlah, adapun
jika ia bermimpi selainnya yang tidak disukai, maka itu berasal dari
setan, maka hendaklah ia meminta perlindungan dari keburukannya, dan
jangan menceritakannya kepada orang lain, sehingga tidak
membahayakannya."
BIOGRAFI :
Abu Said Al-Khudri

Abu Sa’id Al-Khudri lahir pada tahun 10 sebelum hijrah atau tahun ke tiga
dari kenabian. Beliau adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadits
dari Rasulullah saw. Telah meriwatakan 1.170 hadits. Orang-orang pernah
memintanya agar mengizinkan mereka menuliskan hadits-hadits yg pernah ia
dengar, tetapi beliau menjawab “Jangan sekali-kali kalian menulisnya dan jangan
kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi hapalkan sebagaimana aku
menghapalkannya”.
Nama asli beliau adalah Sa’ad bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa’labah
bin Ubaid bin Al-Abjar (Khudrah bin Auf) Al-Khazraji Al-Anshori Al-Khudri.
Ayahnya Malik bin Sinan syahid dalam peperangan Uhud. Ibu beliau adalah
Anisah bintu Abi Haritsah dari Bani ‘Adi. Abu Sa’id adalah seorang Khudri,
nasabnya bersambung dengan Khudrah bin Auf Al-Harits bin Al-Khajraz yang
terkenal dengan julukan “Abjar”.
Ketika terjadi perang Uhud,
Abu Said baru berusia 13 tahun,
tetapi ia diajak oleh ayahnya untuk
ikut bergabung dengan pasukan
yang siap berangkat membela
panji-panji keimanan. Sayangnya
keberadaan ini diketahui oleh
Rasulullah saw., dan beliau
melarangnya. Ayahnya berdalih
bahwa anaknya ini kuat,
mempunyai keterampilan
bertempur dan semangat tinggi
untuk berjihad, tetapi beliau tetap
menolak karena usianya yang
masih sangat muda.
Abu Said adalah salah satu diantara
sahabat yang melakukan bai’at kepada
Rasulullah saw., mereka berikrar tidak
akan tergoyahkan oleh cercaan orang
dalam memperjuangkan agama Allah.
Mereka tergabung dalam kelompok Abu
Dzar al-Ghifari , Sahl bin Sa’ad, Ubaidah
bin Ash-Shamit dan Muhammad bin
Muslimah.
Abu Said mengikuti banyak
peperangan, dan beberapa kali (12 kali)
beliau berperang bersama-sama dengan
Rasulullah saw., seperti perang Bani
Musthaliq, Khandak, dll.
Riwayatnya dari sahabat lain
banyak sekali, namun sumber paling
terkenal adalah bapaknya Malik bin
Sinan, saudaranya se-ibu Qatadah
bin Nu’man, Abu bakar, Umar,
Utsman, Ali, Abu Musa Al-Asy’ari,
Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin
Salam.
Sedangkan orang yang
meriwayatkan hadits darinya adalah
anaknya sendiri Abdurrahman,
istrinya Zainab bin Ka’ab bin Ajrad,
Abdullah bin Umar, Abdullah bin
Abbas, Abu Thufail, Nafi’ dan
Ikrimah.
Abu Said pernah membawa anaknya ke pemakaman Baqi, dan
berpesan agar ia nanti dimakamkan di bagian jauh dari tempat
itu. Beliau berkata: “ Wahai anakku, apabila aku meninggal
dunia kelak, kuburkanlah aku disana, jangan engkau buat tenda
untukku, jangan engkau mengiringi jenazahku dengan membawa
api, jangan engkau tangisi aku dengan meratap-ratap, dan
jangan memberitahukan seorangpun tentang diriku”.
Kemudian beliau wafat tahun 76 H di Madinah, dengan begitu
beliau melewati berbagai Khalifah dan berakhir di pemerintahan
khalifah Abdul Malik bin Marwan Dinasti Umayyah
Nahwu
&
Sharaf
‫يَ ْذ ُك ْرهَا‬ ‫‪:‬‬ ‫إِنَّهُ َ‬
‫س ِم َع ‪Maf’ul bih‬‬ ‫‪: Isim Inna‬‬

‫أَ َح ُد ُك ْم ر ُْؤيَا‬ ‫‪ :‬إِ َذا َرأَ‬ ‫ش ْيطَا ِن ‪Maf’ul bih‬‬


‫‪ِ : Jar majrur‬م َن ال َّ‬

‫صلي هّللا ُ‬
‫َ‬ ‫‪:‬‬ ‫‪Fi’il fa’il‬‬

‫فعل مضي‬ ‫‪Wajan‬‬

‫َح ِم َد‬ ‫فعل االمر‬ ‫َف ِع َل‬ ‫حمد‬


‫َفليَ َ‬
‫ث‬
‫َح َّد َ‬ ‫فعل االمر‬ ‫َف َّع َل‬ ‫ح ِ ّدث‬
‫َواليُ َ‬
‫اِستَ َع َذ‬ ‫فعل االمر‬ ‫اِفتَ َع َل‬ ‫َفليَستَ ِعذ‬

‫َض َّر‬ ‫فعل مضارع‬ ‫َف َّر‬ ‫تَ ُض ُّر‬

‫ك َِر َه‬ ‫فعل مضارع‬ ‫َف ِع َل‬ ‫كر ُه‬


‫يَ َ‬
HIKMAH
1. Jika hendak tidur mintalah perlindungan kepada Allah
dengan memperbanyak do’a dan istigfar.
2. Jika mendapat mimpi baik hendaklah bersyukur dengan
memuji-Nya, dan boleh diceritakan karena bukan termasuk
aib.
3. Jika mendapat mimpi buruk maka jangan diceritakan,
karena bisa berupa aib.
4. Mengajarkan kita untuk menjaga/tidak mengumbar aib
orang lain maupun diri sendiri.
5. Tidak boleh sembarangan menjadikan mimpi sebagai hujjah
suatu hukum syara atau isyarat terjadinya seuatu.
6. Ada beberapa mimpi yang Allah berikan sebagai tanda
dari-Nya, seperti mimpi yang berulang 3 kali.
7. Mimpi merupakan salah satu cara Alloh menyampaikan
wahyu.
8. Tidur yg berkualitas adalah tidur tanpa mimpi.
9. Jangan sembarangan menta’wil sebuah mimpi, karena
mimpi bukan suatu hal yang bisa dita’wil dengan mudah.
10.Rasul melarang kita menceritakan mimpi buruk karena di
khawatirkan akan di “Aamiin”kan oleh orang lain
sehingga ditakutkan terjadi di dunia nyata.
11.Mimpi baik boleh di ceritakan karena meskipun di
“Aamiin”kan maka yg terjadi ialah hal baik
TERIMAKASIH
Sekian Dan…

Anda mungkin juga menyukai