Anda di halaman 1dari 17

Yahya Djafar

10542 0444 12

PEMBIMBING :
dr. Miftahul Akhyar Latief, Ph.D, Sp.M, M.Kes
ANATOMI
DEFINISI
• Hifema merupakan keadaan dimana terdapat
darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah
di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi
akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar dan
bercampur dengan humor aqueus (cairan
mata) yang jernih.
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
• Trauma
• Kesalahan prosedur operasi mata
• Keadaan lain yang dapat menyebabkan
hifema namun jarang terjadi: adanya tumor
mata (contohnya retinoblastoma), dan
kelainan pembuluh darah (contohnya juvenile
xanthogranuloma)
PATOMEKANISME
• Terdapat 2 mekanisme yang diduga menyebabkan terjadinya
hifema. Mekanisme pertama adalah mekanisme dimana kekuatan
trauma menyebabkan kontusi sehinga terjadi robekan pada
pembuluh darah iris dan badan silier yang rentan rusak.
Mekanisme kedua adalah trauma tersebut menyebabkan
peningkatan tekanan intraokuler akut sehingga menyebabkan
rupture pembuluh darah pada iris dan badan silier.
DIAGNOSIS
• Adanya riwayat trauma.
• Pada gambaran klinik ditemukan adanya perdarahan pada
COA (dapat diperiksa dengan flashlight)
• Akibat langsung terjadinya hifema adalah penurunan visus
• Ditemukan adanya tanda-tanda iritasi dari conjunctiva dan
pericorneal
• fotofobia
• penglihatan ganda
• blefarospasme, edema palpebra, midriasis, dan sukar
melihat dekat
• kemungkinan disertai gangguan umum yaitu letargic,
disorientasi atau somnolen.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan ketajaman penglihatan
• Lapangan pandang
• Pengukuran tonografi
• Slit Lamp Biomicroscopy
• Pemeriksaan oftalmoskopi
• Tes provokatif
PENATALAKSANAAN
Perawatan Konservatif/Tanpa Operasi
• Tirah baring (bed rest total): elevasi kepala
30º - 45o
• Bebat mata: Penggunaan bebat mata pada
mata yang terkena trauma yaitu untuk
mengurangi pergerakan bola mata yang sakit.
• Pemakaian obat-obatan
1. Sulfat Atropin
2. Anti Glaukoma: Acetazolamide 3x1,
pemakaian intravena urea, manitol dan
glyserin
• Kortikosteroid
Pemberian hidrokortison 0,5% secara topikal
Perawatan Operasi
indikasi :
1. Empat hari setelah onset hifema total
2. Microscopic corneal bloodstaining (setiap waktu)
3. Total dengan dengan Tekanan Intra Okular 50 mmHg atau lebih selama 4
hari (untuk mencegah atrofi optic)
4. Hifema total atau hifema yang mengisi lebih dari ¾ COA selama 6 hari
dengan tekanan 25 mmHg (untuk mencegah corneal bloodstaining)
5. Hifema mengisi lebih dari ½ COA yang menetap lebih dari 8-9 hari (untuk
mencegah peripheral anterior synechiae)
6. Pada pasien dengan sickle cell disease dengan hifema berapapun
ukurannya dengan tekanan Intra ocular lebih dari 35 mmHg lebih dari 24 jam.
Jika Tekanan Inta Ocular menetap tinggi 50 mmHg atau lebih selama 4 hari,
pembedahan tidak boleh ditunda.
Tindakan Operasi:
• Parasentesis
• Melakukan irigasi di bilik depan bola mata
dengan larutan fisiologik.
• Dengan cara seperti melakukan ekstraksi
katarak dengan membuka korneoscleranya
sebesar 1200
KOMPLIKASI
• Perdarahan sekunder
• Glaukoma sekunder
• Hemosiderosis kornea
• Sinekia Posterior
• Atrofi optic
PROGNOSIS
• Biasanya hifema dengan darah yang sedikit
dan tanpa disertai glaukoma, prognosisnya
baik (bonam) karena darah akan diserap
kembali dan hilang sempurna dalam beberapa
hari.
• Bila tajam penglihatan telah mencapai 1/60
atau lebih rendah maka prognosis penderita
adalah buruk (malam) karena dapat
menyebabkan kebutaan.
KESIMPULAN
• Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah
di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh
darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor aqueus (cairan mata) yang jernih.
• Klasifikasi hifema dapat dikelompokkan berdasarkan penyebab, onset perdarahannya, darah
yang terlihat, dan pemenuhan darah dibilik mata depan
• Hifema biasanya disebabkan oleh trauma tumpul, kesalahan prosedur operasi mata,tumor
mata (contohnya retinoblastoma), dan kelainan pembuluh darah (contohnya juvenile
xanthogranuloma).
• Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris,
akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan
• Pasien akan mengeluh nyeri pada mata disertai dengan epifora, penglihatan pasien kabur dan
akan sangat menurun.
• Prinsip pengobatan : menghentikan pendarahan atau mencegah pendarahan
berulang,mengeluarkan darah dari bilik mata depan, mengendalikan tekanan bola
mata,mencegah imbibisi kornea, mengatasi uveitis, mendeteksi dini penyulit yang
mungkinterjadi setelah hifema.
• Komplikasi dari hifema adalah Hemosiderosis kornea, Glaukoma sekunder, Perdarahan
sekunder, Atrofi optic, dan Sinekia Posterior
• Prognosis tergantung pada banyaknya darah yang tertimbun pada kamera okulianterior
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai