Disusun Oleh:
Fellayatul Hapsari
17360318
Pembimbing:
Dr. Joyce Kambodji, Sp.S
Pendahuluan
• Stroke merupakan sindrom klinis akibat gangguan
pembuluh darah otak, timbul mendadak dan biasanya
mengenai penderita usia 45-80 tahun. Umumnya
laki-laki sedikit lebih sering terkena daripada
perempuan. Biasanya tidak ada gejala prodromal
atau gejala dini, dan muncul begitu mendadak.
Secara definisi WHO (World Health Organization)
menetapkan bahwa defisit neurologic yang timbul
semata-mata karena penyakit pembuluh darah otak
dan bukan oleh sebab yang lain.
Epidemiologi
Di Amerika Di Indonesia
Organisasi Serikat, Setiap penyakit ini
Kesehatan Dunia tahun terdapat menduduki posisi
(WHO), sebanyak laporan 700.000 ketiga setelah
20,5 juta jiwa di kasus stroke. jantung dan
dunia sudah Sebanyak 500.000 kanker. Menurut
terjangkit stroke diantaranya kasus data Riset
pada tahun 2001. serangan pertama, Kesehatan Dasar
Dari jumlah itu 5,5 sedangkan 2013, prevalensi
juta telah 200.000 kasus stroke di
meninggal dunia. lainnya berupa Indonesia 12,1 per
stroke berulang. 1.000 penduduk.
Anatomi Sistem Serebrovaskuler
Vaskularisasi otak
Sirkulasi Sirkulasi
anterior posterior
Dapat Dikendalikan
Tidak Dapat
Dikendalikan
Emboli Trombosis
Patofisiologi
• Stroke Emboli
Asal stroke emboli dari a.distal atau jantung
fragmen-fragmen trombus emboli tersangkut
dipembuluh darah yang mengalami stenosis mencapai
otak melalui a.carotis/a.vertebralis timbul gejala
klinis
• Stroke Trombotik
• Sebagian besar dari stroke jenis ini terjadi saat tidur, saat
pasien relatif mengalami dehidrasi dan dinamika sirkulasi
menurun. Stroke ini sering berkaitan dengan lesi
aterosklerotik yang menyebabkan stenosis di arteri karotis
interna, atau, yang lebih jarang, di pangkal arteri serebri
media atau di taut arteri vertebralis dan basilaris. Tidak
seperti trombosis arteri koronaria yang oklusi pembuluh
darahnya cenderung terjadi mendadak dan total,
trombosis pembuluh darah otak cenderung memiliki
awitan bertahap, bahkan berkembang dalam beberapa
hari. Pola ini menyebabkan timbulnya istilah “stroke-in-
evolution”.
Gejala Klinik Stroke Iskemik
Gangguan pada otak bagian tengah (a.serebri media) dapat terjadi gejala :
• Gangguan rasa di daerah muka dan sesisi atau disertai gangguan rasa
di lengan dan tungkai sesisi.
• Gangguan gerak dan kelumpuhan dari tingkat ringan sampai total pada
lengan dan tungkai sesisi (hemiparesis/hemiplegi)
• Gangguan untuk berbicara baik berupa sulit mengeluarkan kata-kata
atau sulit mengerti pembicaraan orang lain, ataupun keduanya (afasia)
• Gangguan pengelihatan dapat berupa kebutaan satu sisi, atau separuh
lapangan pandang (hemianopsia)
• Mata selalu melirik ke satu sisi
• Kesadaran menurun
• Tidak mengenal orang-orang yang sebelumnya dikenalnya
Gangguan pada otak bagian depan (a.serebri
anterior) dapat terjadi gejala:
• Kelumpuhan salah satu tungkai dan gangguan saraf
perasa
• Ngompol (inkontinensia urin)
• Penurunan kesadaran
• Gangguan mengungkapkan maksud
Gangguan pada otak bagian belakang (a.serebri posterior), dapat
memberikan gejala
• Kebutaan seluruh lapangan pandang satu sisi atau separuh
lapangan pandang pada satu sisi atau separuh lapangan
pandang pada kedua mata. Bila bilateral disebut cortical
blindness.
• Rasa nyeri spontan atau hilangnya persepsi nyeri dan getar
pada separuh sisi tubuh.
• Kesulitan memahami barang yang dilihat, namun dapat
mengerti jika meraba atau mendengar suaranya
Definisi Stroke Hemoragik
• Stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak. Hampir 70 % kasus
stroke hemoragik terjadi pada penderita
hipertensi
Etiologi Stroke Hemoragik
– Perdarahan intraserebral primer (hipertensi)
– Rupture Aneurisma sakular (Berry) (75%)
– Malformasi arteriovena (MAV) (10%)
– Ruptur aneurisma fusiform
– Ruptur aneurisma mikotik
– Kelainan darah: leukemia, ITP, anemia aplastik
pengguanaan antikoagulan.
– Infeksi
– Neoplasma
– Trauma
Gejala Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral
• Nyeri kepala karena hipertensi
• Sifat nyeri kepala: nyeri yang hebat sekali
• Mual – muntah
• Hemiparesis/hemiplegi
• Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (65%
terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara ½-2 jam, dan
12% terjadi setelah 2 jam, sampai 19 hari)
Pendarahan Subaraknoid
• Gejala Prodromal : nyeri kepala hebat dan per akut, hanya 10%,
90% tanpa keluhan sakit kepala.
• Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi dari tak sadar
sebentar, sedikit delir sampai koma.
• kaku kuduk, tanda Kernig ada.
• Fundus okuli: 10% penderita mengalami edema-papil beberapa jam
setelah pendarahan.
• Gejala fungsi saraf otonom: demam setelah 24 jam, demam ringan
karena rangsangan mening, dan demam tinggi bila dilihatkan
hipotalamus. Begitupun muntah, berkeringat, menggigil, dan
akikardia, ada hubungannya dengan hipotalamus.
Diagnosis Stroke
Anamnesa
Pemeriksaa Pemeriksaa
n Penunjang n Fisik
Pemeriksaa Pemeriksaa
n Lab n Neurologi
Anamnesa
Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
• Penurunan kesadaran • Perburukan gejala dan
langsung dan lama fokal tanda bertahap fokal
neurologi tidak sesuai neurologi sesuai pola
vaskular yang terkena vaskular yang kena
• Kaku kuduk (SAH) • Tanda kearah kortikal atau
• Gejala sakit kepala, subkortikal umumnya saat
muntah (tanda TIK istirahat (trombus) bisa
meningkat) saat aktifitas (emboli)
• Umumnya saat beraktifitas
Pemeriksaan Fisik
• Hemiparese/hemiplegi, dilakukan pemeriksaan dengan
memerintah pasien mengangkat kedua tangan dan tungkai
• Mulut mencong (parese saraf fasialis atau nervus kranial VII)
• Bicara pelo/disartria (gangguan nervus kranial XII)
• Gangguan menelan/ disfagia (nervus kranial IX dan X)
• Hemihipestesi atau kehilangan rasa peka tubuh sesisi
• Gangguan defekasi dan miksi
• Gangguan bicara
• Gangguan mengontrol emosi
• Gangguan daya ingat.
Pemeriksaan Neurologi
Tanda (Sign) Stroke Hemoragik Stroke Infark
Kaku kuduk + -
Tanda Kernig,
++ -
Brudzinski
• Kaku Kuduk
• Tes Lasegue
• Test Brudzinski
• Test Kernik