Anda di halaman 1dari 34

Perdarahan AntePartum

Nama : Silverius Seantoni Sabella


NIM : FAA 110 044
Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan
yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu
atau lebih
Klasifikasi
1. Kelainan implantasi plasenta
 PLASENTA PREVIA
 PLASENTA LETAK RENDAH

2. VASA PREVIA

3. SOLUSIO PLASENTA
PLASENTA PREVIA
Definisi:
plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim (SBR) demikian rupa
sehingga menutupi seluruh atau sebagian
dari ostium uteri internum (OUI)
Klasifikasi plasenta previa
 Placenta previa totalis: seluruh ostium
internum tertutup
 Placenta previa parsialis: hanya sebagian
dari ostium tertutup
 Placenta previa marginalis: hanya pada
pinggir ostium terdapat jaringan placenta
 Plasenta letak rendah : plasenta yg
berimplantasi pd SBR sedemikian rupa
sehingga tepi bawahnya berada pd jaraknya
± 2 cm dari OUI.
...Klasifikasi plasenta previa
Etiologi:
Blastokistaberimplantasi pada SBR
Vaskularisasi desidua yg tidak memadai
→ akibat proses radang atau atrofi:
◦ Paritas tinggi
◦ Usia lanjut
◦ Cacat rahim : bekas SC, miomektomi, dll
Plasenta yg terlalu besar
Gejala Plasenta Previa :
Perdarahan tanpa nyeri
Perdarahan berulang-ulang sebelum
partus
Perdarahan keluar banyak
Darah berwarna merah segar
Pada pemeriksaan dalam teraba jaringan
placenta.
Diagnosis Plasenta previa
1. Anamnesis
◦ Perdarahan p/v pada kehamilan setelah 28 minggu
◦ Sifat perdarahan causeless, painless dan recurrent.

2. Inspeksi
◦ Perdarahan
◦ Ibu kelihatan anemis/pucat
...Diagnosis Plasenta previa
3. Palpasi abdomen
◦ Sering dijumpai kelainan letak janin
◦ Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak
kepala, kepala masih floating diatas PAP
◦ Dapat dirasakan suatu bantalan pada SBR terutama
pada ibu yg kurus
4. Inspekulo
◦ Dengan memakai spekulum, secara hati-hati dilihat
dari mana asal perdarahan: uterus, kelainan servik,
vagina, erosi, polip atau varises.
...Diagnosis Plasenta previa
5. USG
 Dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak
tepi plasenta thd ostium
6. Pemeriksaan dalam
 Sudah jarang dilakukan berhubung telah
tersedia USG
 To awake a sleeping tiger.
Komplikasi
1. Anemia / syok
2. Plasenta melekat
(akreta/perkreta/inkreta)
3. Serviks dan SBR rapuh dan kaya
pembuluh darah → robek dan
perdarahan yg banyak
4. Kelainan letak janin → tindakan operasi
5. Kelahiran prematur dan gawat janin.
...Komplikasi
6. Komplikasi lain:
◦ Rawatan yg lebih lama
◦ Solusio plasenta
◦ Seksio sesarea Kelainan letak janin
◦ Perdarahan pasca persalinan
◦ Kematian maternal akibat perdarahan
◦ DIC (Disseminated intravascular coagulation)
Terapi Ekspektatif
Tujuan : agar janin tidak lahir prematur.
Penderita dirawat tanpa melakukan pem.dalam.
Diagnosis secara non invasif.
Pemantauan secara ketat dan baik
Syarat-syarat:
◦ Kehamilan preterm dgn perdarahan sedikit yg
kemudian berhenti
Belum ada tanda-tanda inpartu
◦ KU ibu cukup baik
◦ Janin masih hidup
...Terapi Ekspektatif
 Rawat inap, tirah baring dan berikan AB profilaksis

 Pem. USG: implantasi plasenta, usia kehamilan, profil


biofisik, letak dan presentasi janin

 Berikan tokolitik bila ada kontraksi:


◦ MgSO4 4gr IV dosis awal dilanjutkan 4 gr setiap 6 jam
◦ Nifedipin 3x20mg
◦ Betamethason 24 mg IV dosis tunggal utk pematangan paru janin
Terapi Aktif
 Penyelesaian persalinan dengan segera
 Wanita hamil > 20 minggu dengan perdarahan
p/v yg aktif dan banyak, harus ditatalaksana
secara aktif tanpa memandang maturitas janin
 Indikasi:
1. Perdarahan pada usia kehamilan > 37 mgg
2. Pasien dalam proses persalinan (inpartu)
3. KU jelek pada saat masuk
4. Perdarahan berlanjut ke tingkat yg mengancam
nyawa ibu
5. Janin mati atau dgn kelainan kongenital
berat,infeksi intrauterin, ketuban sudah pecah
Cara persalinan

1. Perabdominam (Seksio Sesarea)


2. Pervaginam
Faktor-faktor yg mempengaruhi sikap dan tindakan
persalinan:
 Jenis plasenta previa
 Perdarahan: banyak atau sedikit tapi berulang
 KU ibu hamil
 Keadaan janin: hidup, gawat atau meninggal
 Pembukaan jalan lahir
 Paritas atau jlh anak hidup
 Fasilitas penolong dan RS
Cara Persalinan:
Seksio Sesarea

 Prinsip: menyelamatkan ibu


 Tujuan:
◦ Melahirkan janin dgn segera shg uterus dapat segera berkontraksi dan
menghentikan perdarahan
◦ Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri, jk
janin dilahirkan p/v
 Hati-hati:
bekas tempat implantasi plasenta sering mjd
sumber perdarahan → histerektomi
 Siapkan darah pengganti
 Perawatan lanjut pascabedah
Cara Persalinan

Pervaginam
Perdarahan akan berhenti jk ada penekanan pada
plasenta.Penekanan dapat dilakukan dgn cara:
Amniotomi dan akselerasi
◦ Pada plas.previa lateralis/marginalis dgn pembukaan
> 3 cm serta presentasi kepala.
◦ Ketuban dipecahkan,plasenta akan mengikuti SBR
dan ditekan oleh kepala janin. Jk kontraksi (-) atau
lemah → akselerasi dgn infus oksitosin
VASA PREVIA
Vasa previa merupakan keadaan dimana
pembuluh darah umbilikalis janin berinsersi
dengan vilamentosa yakni pada selaput
ketuban.
Diagnosis:
PD : diraba pembuluh darah pada selaput
ketuban.
Bila sudah terjadi perdarahan  denyut
jantung janin yang tidak beraturan,
deselerasi atau bradikardi, khususnya bila
perdarahan terjadi ketika atau beberapa saat
setelah selaput ketuban pecah
Penatalaksanaan :
 Tergantung pada status janin.
Bila ada keraguan tentang maturitas
janin tentukan lebih dahulu umur
kehamilan, ukuran janin, maturitas paru
dan pemantauan kesejahteraan janin
dengan USG dan kardiotokografi.
 Janin hidup & Matur : sc segera namun
bila janin sudah meninggal atau imatur,
dilakukan persalinan pervaginam.
VASA
PREVIA
SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya sebagian atau seluruh
permukaan maternal plasenta dari tempat
implantasinya yg normal pada lapisan
desidua endometrium sebelum waktunya
yakni sebelum anak lahir
KLINIS SOLUSIO PLASENTA

Ringan Sedang
◦ Terlepas < 25%, 1/6 ◦ 25 – 50 %
bgn ◦ Jlh darah 250 -1000ml
◦ Jlh darah < 250 ml ◦ Nyeri perut (+)
◦ Warna darah ◦ Djj janin cepat
kehitaman ◦ Hipotensi, takikardi
◦ Komplikasi (-)
Berat
◦ > 50%
◦ > 1000 ml
◦ Ku pasien buruk, syok
◦ Janin meninggal
◦ Komplikasi koagulopati dan gagal ginjal
ETIOLOGI
Faktor risiko
 Pernah solusio plasenta
 KPD
 Sindroma preeklampsia
 Hipertensi kronik
 Mioma di belakang plasenta
 Gangguan pembekuan darah
 Acquired antiphospholipid auto ab
 Trauma abdomen dlm kehamilan
 Plasenta sirkumvallata
GEJALA & TANDA
Anamnesis Pemeriksaan fisik
 Perdarahan disertai  Palpasi sukar karena

nyeri. abdomen terus menerus


 Perdarahan hanya tegang dan adanya nyeri
tekan.
keluar sedikit  Rahim keras seperti
papan.
 Anemia dan syock
 VT : ketuban tegang
terus-menerus
 Darah berwarna merah
tua/kehitaman.
SOLUTIO PLASENTA
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Riw perdarhan p/v
Nyeri dan mules terus menerus
Gerakan janin berkurang/hilang
2. Pem. Fisik
Ku : baik s/d buruk (syok)
Uterus tegang terus menerus
Nyeri tekan pada uterus
Djj bradikardia atau menghilang
3. Konfirmasi usg
Penatalaksanaan
1. Optimalisasi ku ibu : transfusi darah,
infus
2. Terminasi kehamilan
◦ Partus p/v
◦ Sectio caesarea
3. Mengurangi tek intaruterin → ketuban
segera dipecahkan.
...Penatalaksanaan
Janin
◦ Keadaan pd saat ditegakkan dx solusio plasenta.
◦ Jk janin masih hidup, tergantung pada waktu antara
terjadinya solusio dengan pengeluaran janin
◦ Ada tidaknya fasilitas / kemampuan resusitasi dan
perawatan intensif yg baik pasca persalinan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai