Asuhan Keperawatan BBLR
Asuhan Keperawatan BBLR
B. Bayi
bayi lahir langsung menangis merintih,
tonus otot lemah, retraksi minimal , crt lebih
dari 3 sampai 5, trakikardi, sianosis prerifer,
daya isap lemah, BBLR:bbl 1600 gr, pb 46 cm,
Lk 29 cm, Ld 28 cm
1.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan kelelahan otot pernafas
2. Gangguan pertukaran gas b/d
3. Termoregulasi berhubungan dengan suhu
imatur
4. Resti Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d berhub
5. Resti infeksi b/d kurangnya pertahanan
imunologis
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan kelelahan otot pernafas
Tujuan :
Mempertahankan pola pernapasan normal 40
– 60 x/mnt
Mempertahankan pemenuhan kebutuhan
oksigen spo2 87-92%
Kriteria :
Membran mukosa merah muda
Frekwensi pernafasan normal.
1. Kaji frekwensi pernapasan dan pola
pernapasan, perhatikan adanya apnea
2. Isap adanya lendir di jalan napas sesuai
kebutuhan
3. Berikan rangsang taktil yang segera (mis :
gosokkan punggung bayi ) bila terjadi
apnea.
4. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai
indikasi
Termoregulasi berhubungan dengan suhu
imatur
Tujuan :
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas
normal 36.5-37.5
Kriteria :
Bebas dari tanda – tanda stres dingin atau
hipotermia
Suhu tubuh : 36,5 – 370C
1. Pertahankan suhu incubator.
2. Monitor tanda – tanda vital bayi setiap 4 jam
3. Monitor suhu bayi
◦ Jika suhu dibawah normal (Selimuti dengan 2
selimut, Pasang tutup kepala.
◦ Jika suhu di atas normal : Lepaskan selimut,
Lepaskan tutup kepala.
4. Keringkan setiap bagian untuk mengurangi
evaporasi Kurangi dan hindarkan sumber –
sumber kehilangan panas pada bayi seperti
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d imaturitas sistem
pencernaan
Tujuan :
Memenuhi kebutuhan nutrisi.
Mencerna masukan nutrisi adekuat untuk
penambahan berat badan.
Kriteria hasil :
Berat badan meningkat 750 – 1000 gr /
bulan
Berat badan naik 30 gr / hari
1. Berikan pemberian makan / nutrisi dengan
proses adaptasi secara bergantian ASI-
PASI/OGT
2. Kaji pola minum bayi dan kebutuhan-
kebutuhan nutrisi
◦ Kaji volume, durasi dan upaya selama pemberian
minum, kaji respon bayi.
◦ Kaji masukan kalori / nutrisi yang lalu, kenaikan /
penurunan BB selalu dicatat
3. Ajarkan pada orang tua tentang tehnik –tehnik
pemberian Asi/ Pasi yang efektif
4. Berikan Intervensi spesifik untuk
meningkatkan pemberian makanan peroral
yang efektif :
Resiko infeksi berhubungan dengan kurang
pertahanan imunologis
Tujuan :
Menunjukkan luka tali pusat mengering
dalam waktu 7-10 hari.
Bebas dari tanda – tanda infeksi
Kriteria :
Menunjukkan pemulihan tepat waktu pada
tali pusat dan sisi sirkumsisi bebas dari
drainase atau eritema
TANGGAL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
03/12/2018 Observasi TTV suhu 36,4 C, S:-
jam 22.21 WIB respirasi 6 3 x/menit, Nadi O: Bayi berada di
130x/menit, SPO2 91 CRT <3. inkubator dengan
suhu inkubator 37,
bayi takipneu retraksi
minimal.
Menjaga suhu bayi di dalam S:-
inkubator dengan suhu 37 C O : suhu 36.7
S: -
06/12/1 O: Ku TSR kes cm . Ikterik kremer
8 Observasi Ku dan TTV 3-4
S:-
Kolaborasi dengan dokter Sp.A O: Aff Cpap . Hasil bilirubin
wining 02 . Cek bilirubin total dan total : 13,32mg/dl direx:1.92
direx mg/dl