Anda di halaman 1dari 19

Ikatan Kimia Dan Bentuk Molekul

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. RITA AGUSTINA
2. REZA NOPRIANTO
3. RIZKA RAHMADILA
A. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA

1. Ikatan Ion (Elektrokovalen)

ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai akibat dari serah
terima (transfer) elektron antar atom-atom yang berikatan. Atom yang
memberikan/menyerahkan elektron membentuk ion fositif, sedangkan
atom yang menerima elektron membentuk ion negatif. Muatan yang
menyebabkan terjadinya daya tarik menarik antar ion-ion tersebut
sehingga terbentuklah ikatan yang disebut ikatan ion.
Next..
Contoh ikatan ion adalah natrium klorida (NaCl) atau disebut juga garam dapur. NaCl
tersusun atas ion Na+ dan ion Cl- yang saling tarik menari secara elektrostatik. Ikatan
ion pada NaCl terbentuk dengan cara atom Na menyerahkan 1 elektron terluar ke atom
Cl sehingga membentuk ion Na+ dan ion Cl- dengan konfigurasi stabil seperti halnya
gas mulia.

11Na = 2 8 1, melepas 1 elektron pada kulit terluar sehingga menjadi Na+ = 2 8

17Cl = 2 8 7, menerima 1 elektron pada kulit terluar dari Na sehingga menjadi Cl = 2


8 8

Muatan elektron yang saling berlawanan menyebabkan daya tarik antar ion Na+ dan
Cl—sehingga membentuk NaCl.
Sifat-sifat Senyawa Ion

1. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar


2. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
3. Penghantar listrik yang baik dalam larutan, lelehan, dan leburan.
4. Umumnya mudah larut dalam air
Contohnya :
1. NaCl : Natrium Klorida/ garam dapur
2. Na2S : Natrium Sulfida
3. KCL : Kalium Klorida/Silvit
4. CaBr2 : Kalsium Klorida
5. MgBr2 : Magnesium Bromida
6. Al2O3 : Aluminium Oksida
2. Ikatan kovalen

ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan
unsur nonlogam yang lain, dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron. Pada ikatan kovalen, atom-atom yang berikatan memungkinkan
untuk mencapai konfigurasi stabil (aturan duplet dan oktet) saeprti halnya
konfigurasi gas mulia.
Next..

adapun jenis ikatan kovalen, yakni

o ikatan tungal yaitu dua atom yang berikatan melaui sepasang elektron

o Ikatan rangkap dua, yaitu ikatan antara dua atom yang menggunakan
bersama dua pasang elektron.

o Ikatan rangkap tiga, yaitu terbentuk dua atom yang menggunkan 3 pasang
elektron
Next..
o Titik didih rendah
o Tidak dapat menghantarkan daya
o Umumnya tidak larut dalam pelarut polar misalnya air
o Umunya tidak larut dalam pelarut nonpolar
Contoh senyawa kovalen:
1. CH4 : Metana
2. CO2 :Karbon Dioksida
3. CO : Karbon Monoksoda
4. HCL: Asam Klorida
5. H2O : Air
6. Senyawa Asam Basa
7. Senyawa Karbon
3. IKATAN LOGAM
CIRI-CIRI IKATAN LOGAM

 Atom logam bisa diibaratkan seperti bola pimpong yang terjejal rapat satu sama
lain
 Memiliki sedikit elektron valensi, sehingga dapat sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion fositif
 Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehinga elektron valensi
mengalami suatu delokaisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi
tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa bepindah-pindah
dari atom 1 keatom lain
 Elektron valensi tersebut berbentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion
positif
Sifat-sifat logam

 bersifat padat
 Memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi
 Berkilau dan memantulkan cahaya
 Memilki valensi kekuatan mekanik
 Tidak memiliki arah, sehingga ikatan tidak rusak ketika logam
ditempa

Proses pembentukan ikatan logam


Pada ikatan terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja
jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron
valensinya. Setiap atom akan menyerahkan elektron valensi untuk di
pakai bersama, dengan demikian akan ada tarik menarik atar atom-
atom yang saling berdekatan
2. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
dan teori ikatan valensi
Beberapa bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
1. Menentukan atom pusat
2. Tulis jumlah elektron valensi dari atom pusat
3. Menentukan jumlah elektron valensi dari masing-masing substituen jika
berupa atom
4. Satu elektron dari subttituen telah dipasangkan dengan satu elektron dari
atom pusat sehingga membentuk pasangan elektron (pasangan elektron,
(PEI).
5. Jika semua subtituen telah di pasangkan dengan elektron atom pusat dan
masih terdapat elektron yang tidak berpasangan, maka elektron tersebut tetap
ditulis pada atom pusat sebagai PEB.
6. Jika berupa ion poliatonik, maka setelah semua subtituen dipasangkan
kurangi elektron jika ion bermuatan fositif dan tambahkan elektron jika ion
bermuatan positif
7. Menentukan bentuk molekul serta perkiraan besarnya sudut-sudut ikatan di
sekitar atom pusat dengan memperhatikan tolakan-tolakan yang terjadi agar
diperoleh bentuk dengan tolakan yang minimum
Contoh pada berilium klorida BeCL2

Be sabagai atom pusat memiliki 2 elektron velensi dan cl sebagiai subtituen


memiliki 7 elektron valensi. Setelah satu elektron valensi dipasangan dengan
satu elektron dari satu atom Be, masih terdapat satu elektron bebas pada atom
Be. Oleh sebab itu, 1 elektron tersebut dipasangkan tidak ada lagi elektron
bebas pada atom Be. Agar tolak menolak minimum maka kedua atom CL
letaknya berlamanan memebentuk sudut 180 derajat. Seperti pada gambar
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensi adalah salah satu dari dua pendekatan mekanika kuantum
yang menjelaskan ikatan dalam molekul . Teori ini menjelaskan paling tidak
secara kualitatif, kestabilan ikatan kovalen sebagai akibat tumpang tindih
orbital-orbital atom. Dengan menggunakan konsep hibridasi. Teori ini
menjelaskan geometri molekul diramalkan oleh TPEKV
Teori orbital molekul

Teori ini menggambarkan ikatan sebagai kombinasi orbital-orbital


atom untuk membentuk orbital yang terkait dengan molekul secara
keseluruhan. Molekul akan stabil jika jumlah elektron dalm orbital
molekul ikatan lebih besar dari pada jumlah elektron dalam orbital
molekul antiikatan. Kita menulis menulis konfigurasi elektron untuk
orbital molekul seperti pada orbital otom., dengan mnggunakn
larangan pauli dan aturan hund
Orbital molekul ikatan dan antiikatan

Orbital molekul ikatan memiliki energi tumpang tindih yang lebih tinggi dan
kestabilan yang lebih rendah dibandingka dengan orbital atom pembentuknya.
Orbital antiikatan memiliki energi yang lebih rendah da kestabilan yang lebih
rendah dibandingkan dengan orbital-orbital atom pembentuya.

Anda mungkin juga menyukai