Anda di halaman 1dari 82

K3

OLEH :
TIM K3 RS LAVALETTE
K3
Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan

keamanan kerja serta meningkatkan derajat kesehatan

para karyawan dengan cara pencegahan kecelakaan dan


penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat

kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.


TUJUAN K3 :

Adalah terciptanya lingkungan kerja yang :

Nyaman
Aman
Sehat

dan dalam rangka MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN


karyawan rumah sakit.
MANFAAT K3 :

• Meningkatkan mutu pelayanan


Bagi RS • Mempertahankan kelangsungan operasional RS
• Meningkatkan citra RS

Bagi Karyawan • Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)

RS • Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Bagi Pasien dan • Mutu layanan yang baik

Pengunjung • Kepuasan pasien dan pengunjung


PRINSIP K3 :

Setiap pekerjaan bisa Kecelakaan pasti ada


dilakukan dengan selamat sebabnya

Penyebab kecelakaan harus Bekerja dengan aman dan


dicegah atau ditiadakan selamat

Mengetahui pekerjaan yang Mengetahui langkah atau


akan dilakukan tahapan pekerjaan tersebut

Mengetahui cara
Mengetahui bahaya-bahaya
mengendalikan bahaya-
nya
bahaya tersebut
DASAR HUKUM :

UU NO. 1 TH 1970 TTG


KESELAMATAN KERJA

PERMENAKER NO. 5 TH 1996 TTG


SMK3

UU NO. 13 Tahun 2003 tentang


ketenagakerjaan

Permenkes Nomor 66 tahun 2016


tentang K3 Rumah Sakit
INSIDEN K3

Pengertian :
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat
terjadi (termasuk insiden ialah keadaan darurat).

Kecelakaan Kerja :
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK)
ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalan (kematian).
PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA

Setiap Terjadi
1 Kecelakaan Fatal/Kematian

Kecelakaan Ringan
Di dalamnya terdapat
10 Sebelumnya

Yang di dalamnya Insiden yang menimbulkan


terdapat 30 kerusakan alat/bahan
sebelumnya

Yang didalamnya Nearmiss


terdapat 600 (hampir celaka)
Sebelumnya
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung

1. Kurangnya 1. Faktor Pekerjaan 1. Tindakan Tidak 1. Kontak Dengan 1. Manusia (Cedera,


Prosedur / Aturan 2. Faktor Pribadi Aman Bahaya. Keracunan, Cacat,
2. Kurangnya Sarana 2. Kondisi Tidak 2. Kegagalan Kematian, PAK).
3. Kurangnya Aman Fungsi. 2. Mesin/Alat
Kesadaran (Kerusakan Mesin/
4. Kurangnya Alat).
Kepatuhan 3. Material/Bahan
(Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak, B
encana Alam).

Teori Efek Domino – H.W. Heinrich


UPAYA PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA

Identifikasi dan
Pengendalian • Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
Bahaya Di • Pemantauan Tindakan Tidak Aman.
Tempat Kerja

Pembinaan • Pelatihan dan Pendidikan.


dan • Konseling & Konsultasi.
Pengawasan • Pengembangan Sumber Daya.

• Prosedur dan Aturan.


Sistem
• Penyediaan Sarana dan Prasarana.
Manajemen
• Penghargaan dan Sanksi.
PENYAKIT AKIBAT
KERJA (PAK)
PENGERTIAN
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan dan atau
diperparah karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan.

CONTOH
Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back Pain, White Finger Syndrom, dsb.

FAKTOR PENYEBAB
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan
Berbahaya / Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik
(Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).

PENCEGAHAN
* Pemeriksaan Kesehatan Berkala. * Pelayanan Kesehatan
* Pemeriksaan Kesehatan Khusus. * Penyedian Sarana dan Prasarana.
KEWAJIBAN MANAJEMEN KLINIK

Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang


1 diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas

Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan

2 semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang


mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas.

Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga

3 kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja
disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai
pengawas

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 14


KEWAJIBAN KARYAWAN KLINIK

Memberi keterangan yang


Menggunakan Alat Pelindung
benar apabila diminta pegawai
Diri (APD) yang diwajibkan.
pengawas / keselamatan kerja.

Memenuhi dan menaati semua Meminta pada Pengurus agar


syarat-syarat K3 yang dilaksanakan semua syarat-
diwajibkan. syarat K3 yang diwajibkan.

Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang


diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12


Apa sih
pentingnya
K3?
MAKNA RAMBU DI TEMPAT KERJA

Tanda Sarana Keselamatan, P Tanda Sarana Tanda Sarana /


3K dan Evakuasi Darurat Darurat Kebakaran Fasilitas Umum

Tanda jalur evakuasi


Terima Kasih,
Anda Mendukung Kesehatan Pasien Dan
Karyawan Kami, Dengan Tidak Merokok
Di Lingkungan Rumah Sakit
Keselamatan Kerja

1 • Perhatikan safety sebelum bekerja

• Selalu menggunakan APD yang sesuai jenis


2 pekerjaan

3 • Patuhi SPO yang sudah ditetapkan


Contoh Program Keamanan
di RS Lavalette

1 3
Melakukan patroli keliling oleh
Melakukan monitoring SATPAM termasuk deteksi perokok
keamanan & pengocokan APAR tiap 2 minggu
sekali

2 4

Mengisi buku tamu dan


Pemantauan keamanan
pemberian tanda pengenal
melalui CCTV
bagi tamu.
KESEHATAN KERJA

PENGERTIAN
penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya
dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari tenaga kerja pada semua
pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang
disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja dari
resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan
dan pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya, dan sebagai
kesimpulannya merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia
dan manusia kepada pekerjaanya.

Sumber : Joint ILO-WHO Committee 1995


Contoh Program Kesehatan Kerja
Di RS Lavalette

1 2 3 Pemberian vaksin
Medical Check Up Melakukan senam
hepatitis B bagi
pagi seminggu 2x
untuk calon karyawan yang
(setiap hari Jumat dan
bekerja di tempat-tempat
karyawan baru sabtu)
berisiko

4 5 6

SPO tentang Melakukan rectal


Promosi Kesehatan
ergonomic swab bagi tim dapur
ERGONOMI
HOSPITAL
DISASTER PLAN
APA ITU DISASTER PLAN ?
DISASTER PLAN
• Rencana Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit
• Suatu perencanaan yang dibuat oleh rumah sakit / klinik
untuk menghadapi situasi darurat akibat bencana yang
terjadi
• Ketika terjadi bencana, selalu akan terjadi keadaan yang
kacau (chaos), yang bisa menganggu proses penanganan
pasien, dan mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Deng
an HDP yang baik, chaos akan tetap terjadi, tetapi diusaha
kan
agar waktunya sesingkat mungkin sehingga pelayanan
dapat tetap dilakukan sesuai standard yang ditetapkan.
DASAR KEBIJAKAN
Kepmenkes No 28 / Menkes SK / I / 1995
Tiap RS harus mempunyai DISASTER PLAN agar bila
terjadi bencana dapat dilakukan pertolongan secara
cepat dan tepat

Kepmenkes No 106 / Menkes SK / I / 2004


Pelatihan, advokasi, pembinaan teknis & manajemen serta
menyusun standar / pedoman untuk menunjang SPGDT dari pra RS
sampai RS di IRD, HCU, ICU, dan kamar jenazah serta antar RS.

Kepmenkes No 462 / Menkes SK / V / 2004


Pengembangan TEKNOLOGI bidang gadar
HOSPITAL DISASTER PLAN

Eksternal =
Internal =
• bencana yang
• Bencana yang
terjadi di luar
terjadi di kawasan
kawasan rumah
Rumah sakit
sakit
Bencana = Disaster
 Korban manusia, kerusakan materi, terganggunya mekanisme
kehidupan sehari-hari.
 Dikategorikan :
1) Bencana alam ( Natural disaster )
2) Bencana akibat ulah manusia ( Man made disaster )
a. Teknologi : KLL, kebakaran, ledakan nuklir
b. Konflik sosial : Perang, huru hara, teroris
BENCANA

MASALAH KESEHATAN KOMPLEKS HARUS


TERTANGGULANGI

KERJASAMA TERPADU DARI BERBAGAI PIHAK RUMAH SAKIT


SEBAGAI RUJUKAN DARI KORBAN BENCANA

HOSPITAL DISASTER PLAN


RUMAH SAKIT
MEMILIKI PERENCANAAN DAN PROSEDUR PENANGANAN BENCANA

MEDICAL SUPPORT MANAGEMENT SUPPORT


(Kemampuan teknis medis) (Kemampuan manajemen)
Disaster
Perlu kejelasan tentang :

Alur informasi • Penerimaan, penerusan

Aktivasi - mobilisasi • SDM, Sarana Prasarana Alat

Koord-pengendalian
kegiatan pelayanan medik • Antar unit didalam RS, antar RS

Penyiapan ruang • Penerimaan korban, ruang tindakan, ruang


cadangan perawatan, ruang jenazah

Data informasi
• Keluarga korban, medis massa, instansi
induk terkait

Sumber cadangan logistik medik


PENANGANAN KORBAN BENCANA

SIAGA I Kepala IGD

BENCANA
Kepala Bagian
(Korban dibawa SIAGA II Pelayanan
ke Rumah Sakit)

Kepala Rumah
SIAGA III Sakit

Tahap Siaga Penanggung Jawab


Management support
Proses penanganan korban sendiri secara umum dapat dibagi dalam
kelompok-kerja / tahapan sebagai berikut :

Tahap komando ( Command ):

meliputi saat ditentukan bahwa prosedur


a penanggulangan bencana mulai berlaku, sampai
saat semua petugas dan satuan kerja aktif bekerja.
Selanjutnya harus ada sistim komando baku yang
diterapkan dalam operasionalisasi tim.

Tahap Persiapan Keamanan ( Safety ):


b
meliputi persiapan untuk keamanan
Petugas,keamanan Lingkungan, dan Keamanan
Korban.
Management support
Proses penanganan korban sendiri secara umum dapat dibagi dalam
kelompok-kerja / tahapan sebagai berikut :

Tahap Komunikasi( Communication ):

c meliputi pengaturan komunikasi internal maupun

eksternal.

Tahap Penilaian Cepat Situasi (Assessment ) :


merupakan proses penilaian terhadap situasi
d yang dihadapi serta strategi yang akan dilakukan.
Yang paling berperan dalam proses ini
seharusnya adalah Komandan Bencana.
MEDIC SUPPORT

Tahap Triase (Triage)

Tahap Penanganan Medis (Treatment)

Tahap (Transport)/Pemulangan korban


yang telah selesai ditangani.
SIAGA I FASILITAS :
Bagian Penunjang Medik yaitu Laboratorium,
Koordinator : Radiologi, UDD PMI siap dengan dengan petugas
dan peralatannya.
Kepala Instalasi Gawat Darurat
FARMASI :
Jumlah penderita yang masuk Persediaan alat kesehatan dan obat masih dapat
10 – 20 orang ditanggulangi oleh IGD

LOGISTIK :
TENAGA : Persediaan alat dan berbagai keperluan lain masih
• Dokter Jaga IGD dapat ditanggulangi oleh IGD
• Dokter Jaga On Call GIZI :
• Perawat Jaga IGD Siap konsumsi untuk petugas dan pasien.
• Perawat Jaga Rawat Jalan
• Perawat Jaga Rawat Inap SATPAM :
Siap dengan pasukan dan komandonya.
(setiap ruangan 1 perawat)
• Perawat Tambahan (Tim AMBULANCE :
Khusus) Siap dengan peralatannya dan sopirnya.

Lingkungan hidup dan kebersihan :


Siap dengan petugas dan peralatannya
CONTOH DENAH LOKASI TEMPAT PELAYANAN PASIEN
MUSIBAH MASAL / BENCANA TAHAP SIAGA I

KORIDOR
RUANG KEMOTERAPI DEPAN LABORA-
LABORATORIUM,
KORIDOR TORIUM,
FISIOTERAPI, &
ICCU /ICU DEPAN
ICCU / ICU
FISIO
TERAPI, DAN HEMODIALISA
HEMODIALISA

KORIDOR BELAKANG UGD KORIDOR BELAKANG UGD

PINTU BELAKANG UGD


KA- KA-
MAR MAR
POLI DOK-
TER
PERA-
WAT
GIGI
2
IGD KORIDOR
SAMPING IGD
RADIOLOGI
WC
POLI POLI
POLI
GIGI 1 KLINIK
KLINIK
UMUM
UMUM
WC PINTU DEPAN UGD

KORIDOR DEPAN RADIOLOGI


KORIDOR DEPAN POLIKLINIK KORIDOR DEPAN UGD

PINTU MASUK
PINTU MASUK

= TEMPAT PELAYANAN PASIEN MUSIBAH MASAL / BENCANA


SIAGA II FASILITAS :
Bagian Penunjang Medik yaitu Laboratorium,
Koordinator : Radiologi, UDD PMI siap dengan dengan petugas
dan peralatannya.
Kepala Bagian Pelayanan
FARMASI :
Jumlah penderita yang masuk Persediaan alat kesehatan dan obat masih dapat
21 – 40 orang ditanggulangi oleh IGD

LOGISTIK :
TENAGA : Persediaan alat dan berbagai keperluan lain masih
• Dokter Jaga IGD dapat ditanggulangi oleh IGD
• Dokter Jaga On Call GIZI :
• Perawat Jaga IGD Siap konsumsi untuk petugas dan pasien.
• Perawat Jaga Rawat Jalan
• Perawat Jaga Rawat Inap SATPAM :
Siap dengan pasukan dan komandonya.
(setiap ruangan 1 perawat)
• Perawat Tambahan (Tim AMBULANCE :
Khusus) Siap dengan peralatannya dan sopirnya.

Lingkungan hidup dan kebersihan :


Siap dengan petugas dan peralatannya
CONTOH DENAH LOKASI TEMPAT PELAYANAN PASIEN
MUSIBAH MASAL / BENCANA TAHAP SIAGA II

KORIDOR
RUANG KEMOTERAPI DEPAN LABORATORIUM,
KORIDOR LABORA- FISIOTERAPI, &
ICCU /ICU DEPAN
ICCU / ICU
TORIUM,
FISIO
HEMODIALISA
TERAPI, DAN
HEMODIALISA

KORIDOR BELAKANG
KORIDOR UGD UGD
BELAKANG KORIDOR BELAKANG
KORIDOR UGDUGD
BELAKANG

PINTU BELAKANG IGD


KA- KA-
MAR MAR
POLI DOK-
TER
PERA-
WAT
GIGI
2
IGD KORIDOR
SAMPING UGD RADIOLOGI

WC
POLI POLI
POLI
GIGI 1 KLINIK
KLINIK
UMUM
UMUM
WC PINTU DEPAN IGD

KORIDOR DEPAN RADIOLOGI

KORIDORDEPAN
KORIDOR DEPANPOLIKLINIK
POLIKLINIK KORIDOR
KORIDOR DEPAN
DEPAN UGD UGD

PINTU MASUK
PINTU MASUK

= TEMPAT PELAYANAN PASIEN MUSIBAH MASAL / BENCANA


SIAGA III FASILITAS :
Bagian Penunjang Medik yaitu Laboratorium,
Koordinator : Radiologi, UDD PMI siap dengan dengan petugas
dan peralatannya.
Kepala Rumah Sakit
FARMASI :
Jumlah penderita yang masuk Persediaan alat kesehatan dan obat masih dapat
lebih dari 41orang ditanggulangi oleh IGD

LOGISTIK :
TENAGA : Persediaan alat dan berbagai keperluan lain masih
• Dokter Jaga IGD dapat ditanggulangi oleh IGD
• Dokter Jaga On Call GIZI :
• Perawat Jaga IGD Siap konsumsi untuk petugas dan pasien.
• Perawat Jaga Rawat Jalan
• Perawat Jaga Rawat Inap SATPAM :
Siap dengan pasukan dan komandonya.
(setiap ruangan 1 perawat)
• Perawat Tambahan (Tim AMBULANCE :
Khusus) Siap dengan peralatannya dan sopirnya.

Lingkungan hidup dan kebersihan :


Siap dengan petugas dan peralatannya
CONTOH DENAH LOKASI TEMPAT PELAYANAN PASIEN
MUSIBAH MASAL / BENCANA TAHAP SIAGA III
KORIDOR
DEPAN
LABORA-
KORIDOR
DEPAN
RUANG KEMOTERAPI TORIUM,
KORIDOR FISIO
ICCU / ICU
ICCU /ICU DEPAN
ICCU / ICU
TERAPI, DAN LABORATORIUM,
HEMODIALISA FISIOTERAPI, &
HEMODIALISA

KORIDOR BELAKANG
KORIDOR UGD UGD
BELAKANG KORIDOR BELAKANG
KORIDOR UGDUGD
BELAKANG

PINTU BELAKANG IGD


KA-
KA-
MAR
MAR
POLI DOK-
TER
PERA-
WAT
KORIDOR
SAMPING UGD
GIGI
2
IGD
KORIDOR
SAMPING UGD

RADIOLOGI
WC
POLI POLI
POLI
GIGI 1 KLINIK
KLINIK
UMUM
UMUM
WC PINTU DEPAN IGD

KORIDOR DEPAN RADILOGI


KORIDOR DEPAN POLIKLINIK KORIDOR DEPAN UGD
KORIDOR
KORIDOR DEPAN
DEPAN POLIKLINIK
POLIKLINIK KORIDOR DEPAN UGD

KORIDOR DEPAN UGD

PINTU MASUK
PINTU MASUK

= TEMPAT PELAYANAN PASIEN MUSIBAH MASAL / BENCANA


API dan
KEBAKARAN
Pengertian Api
Panas
Api adalah suatu reaksi kimia
(oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3
Rantai unsur (panas, oksigen dan bahan
Reaksi mudah terbakar ) yang menghasilkan
panas dan cahaya.
Bahan
Mudah
Oksigen Terbakar Pengertian Kebakaran
Nyala api baik kecil maupun besar
pada tempat, situasi dan waktu yang
Segitiga Api tidak dikehendaki yang bersifat
merugikan dan pada umumnya sulit
dikendalikan.
TEORI API

reaksi

BAHAN BAKAR
METODE PEMADAMAN API
Breaking Chain
Smothering Starvation Reaction
Cooling
(mengisolasi (Stop Supply (Memecahkan
(pendinginan) Bahan Bakar) rantai reaksi
O2) kimia)
COOLING/PENDINGINAN

BAHAN BAKAR

Memadamkan api dengan air


SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN

BAHAN BAKAR

Menutup drum yang terbakar


STARVATION atau
MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR

BAHAN BAKAR

Menutup kran pada


Tangki yang terbakar
BREAKING CHAIN REACTION
MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA

BAHAN BAKAR

Memadamkan API
dengan APAR
APA ITU “APAR” ?
“APAR”

Alat Pemadam Api Ringan yang biasanya


disingkat dengan APAR adalah alat yang
digunakan untuk memadamkan api atau
mengendalikan kebakaran kecil.
Bagian-Bagian APAR
Pin Pengaman

Handle / Pegangan

Pressure gauge

Nozzle Label :
Tipe (CO2, Hallon,
Foam, Powder)
Klasifikasi (A, B, C,D)
Petunjuk Penggunaan
Ilustrasi Cara Penggunaan APAR

Tarik.....

Arahkan...

Tekan....

Sapukan...
BERIKUT KLASIFIKASI BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR
DENGAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN YANG SESUAI

Bahan yang Zat dalam APAR


kelas mudah
terbakar CO2 hallon Foam Powder

A Benda padat  
B
Cairan yang
mudah terbakar    
Bahaya
C
kebakaran
Diakibatkan   
Oleh listrik

D
Bahan bakar  
logam / metal
BAGAIMANA CARA
PELAKSANAAN PEMADAMAN?

Selalu siap mental dan jangan panik

Perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api)

Membelakangi arah angin menghindar dari sisi lain

Semprotkan/arahkan pada sumber api

Harus tahu jenis benda yang terbakar

Usahakan mengatur dan menahan nafas


1 3
2 4

7
5
6
Cara Pemadaman Menggunakan
HYDRANT
APA ITU B3 ?
Definisi B3

Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan atau zat


yang mempunyai karakteristik mudah terbakar, mudah
meledak, beracun, bersifat reaktif, bersifat korosif atau
menyebabkan infeksi
Kebijakan B3 RS
1
Melakukan Identifikasi bahan berbahaya dan beracun (B3) yang ada
di Rumah Sakit dengan cara mendata bahan berbahaya dan beracun
di unit-unit kerja terkait

2
Menetapkan dan membuat aturan yang menyebutkan bahwa setiap
pemasok wajib menyertakan MSDS (Material Safety Data Sheet) dari
setiap bahan dengan cara setiap pembuatan MOU agar pemasok
menyertakan MSDS dari bahan
Kebijakan B3 RS
3 Menyusun panduan, pedoman dan SPO pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3) serta mensosialisasikan kepada seluruh
pegawai yang bekerja dan berinteraksi dengan bahan berbahaya dan
beracun

4 Membuat dan memasang denah tempat berisiko, denah tempat


penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3), serta memasang
label/rambu-rambu/tanda larangan bahan berbahaya dan beracun
(B3).
Contoh Identifikasi B3 di RS
1) Bahan kimia mudah meledak : Tidak ada
2) Bahan kimia cair mudah menyala : Alkohol, Spiritus
3) Gas bertekanan : LPG, Oksigen, N2O, CO2
4) Bahan kimia iritan : Cuka/ Acetic Acid, Formalin Cair, Formalin Tablet
5) Bahan kimia oksidator : Perhidrol (H2O2)
6) Bahan kimia beracun
Formalin cair, Formalin Tablet, Alkohol, beberapa cairan desinfektan
(cidex, hibiscrub, surfanios)
7) Bahan kimia korosif : Chlorin (pemutih pakaian), Acetic Acid.
JENIS B3 :
Jenis Penjelasan Contoh Lambang

Bahan kimia mudah Reaksi kimia bahan Nitrogliserin,


tersebut menghasilkan
meledak gas bertekanan besar TNT
serta suhu tinggi,

Bahan kimia cair Bahan mudah bereaksi Bensin, Alkohol,


dengan oksigen
mudah terbakar Spiritus

Bahan kimia iritan Bahan yang dapat Asam Cuka,


menimbulkan kerusakan
atau peradangan bila Acetic acid,
kontak dengan tubuh. Formaldehid
Jenis Penjelasan Contoh Lambang

Gas bertekanan Gas yang tersimpan dalam tekanan tinggi.

a. Gas yang mudah Acetylene, Hydrogen,


menyala
LPG, O2

b. Gas yang tidak helium,


mudah menyala
nitrogen

c. Gas beracun N2O, CO2,


Chlorine
Jenis Penjelasan Contoh Lambang

Bahan kimia Bahan yang dapat merusak Asam Sulfat (H2SO4) ,


logam, dan menimbulkan
korosif kerusakan/ peradangan –bila Chlorin (pemutih
kontak tubuh pakaian), Acetic Acid.

Bahan kimia Bahan yang mengakibatkan Bensin, Alkohol, Minyak


beracun keracunan pada makluk Tanah, Pestisida,
hidup Formaldehid,
Disinfektan tipe-C

Bahan kimia Bahan tidak mudah Hidrogen Peroksida


terbakar, tetapi dapat
oksidator menghasilkan oksigen yang (H2O2), Permanganat.
menyebabkan kebakaran
JALUR EVAKUASI
PROSEDUR EVAKUASI
Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi atau dari
1 petugas evakuasi

2 Jangan kembali mengambil barang yang tertinggal

3 Lepaskan sepatu hak tinggi

Tutup hidung dan mulut dengan saputangan atau tissue yang telah dibasahi air
4 guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat beracun

Keluar menuju tempat titik kumpul evakuasi di halaman rumah sakit atau tempat
5 lapang yang bebas dari bencana.
SYARAT PENENTUAN TITIK KUMPUL
Ketersediaan area/ruang terbuka yang cukup memadai

Mudah diakses oleh korban bencana maupun penolong

Cukup terlindungi dari jangkauan bahaya langsung atau tidak langsung dari bencana
Ketersediaan tempat naungan/ruang sementara terutama bagi kelompok rentan
(lansia, bayi, ibu hamil, difable)
Adanya kemudahan akses mobilisasii secara cepat
Ketersediaan sarana komunikasi memadai yang terhubung dengan
struktur organisasi kedaruratan
Ketersediaan sarana pertolongan pertama
Ketersediaan akses transportasi memadai yang akan membawa ke tempat yang lebih aman
secara cepat dan aman

Ketersediaan peta jalur evakuasi yang mudah dibaca dan dipahami secara cepat
KESUKSESAN TANPA
PERENCANAAN
HANYALAH SUATU
KEBERUNTUNGAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai