Epidemiologi Filariasis Kel 4 Kelas 2.a
Epidemiologi Filariasis Kel 4 Kelas 2.a
A
KELOMPOK 4
ANGGOTA:
5. Pembesaran tungkai,lengan,buah -
buah dada, kantong zakar kemerahan
dan panas
Pembesaran menetap /elephantiasis pd tungkai,
lengan, buah dada, buah zakar.
Diagnostik :
1. Klinis Akut / kronis
2. Laboratorium
Filariasis disebabkan oleh cacing Filaria berikut ini
adalah beberapa species cacing Filaria yaitu:
1.WUCHERERIA BANCROFTI
2. BRUGIA MALAYI
3.BRUGIA TIMORI
SPESIES CACING FILARIA
1 Cacing dewasa (makrofilaria), bentuknya seperti benang berwarna putih
.
kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk
seperti benang berwarna putih susu.
2 Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65 - 100 mm,
.
ekornya berujung tumpul, untuk makrofilarial yang jantan memiliki
panjang kurang lebih 40 mm, ekor melingkar. Sedangkan mikrofilaria
berukuran panjang kurang lebih 250 mikron, bersarung pucat.
Vektor
AGENT ENVIRONMENT
M IKROFILARIA Lingkungan
VEKTOR
D A L A M T U B U H N YA M U K
• Mikrofilaria yang diisap nyamuk akan
berkembang dalam otot nyamuk
• Setelah 3 hari menjadi larva l1
• Setelah 6 hari menjadi larva l2
• Setelah 8-10 hari untuk brugia atau 10 – 14
hari untuk wuchereria akan menjadi larva l3
• Larva l3 sangat aktif dan merupakan larva
infektif.
• Ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk (tetapi tdk. Spt malaria)
Manusia merupakan hospes definitif
Hampir semua dapat tertular terutama pendatang dari daerah
non-endemik
Beberapa hewan dapat bertindak sebagai hospes reservoir
B. Lingkungan biologik
Lingkungan hayati yg mempengaruhi penularan; hutan,
reservoir, vektor
C. Lingkungan sosial-ekonimi-budaya
Kap
- PSN
- Managemen / manipulasi lingkungan
LANJUT..
Cara memutus mata rantai penularan filariasis dapat
dilakukan dengan Pemberian Obat Massal Pencegah Filariasis
(POMP filariasis) di daerah endemis dengan menggunakan
Diethylcarbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kg berat badan yang
dikombinasikan dengan albendazole 400 mg sekali setahun dan
dilakukan minimal 5 tahun. Pelaksanaan POMF filariasis dilakukan
dengan berbasis kabupaten, upaya program tersebut belum dapat
menjangkau seluruh penduduk di wilayah kabupaten/kota tersebut.
Pola program seperti ini kurang efisien dan tidak efektif karena
tetap terdapat risiko penularan (re-infeksi) karena belum seluruh
penduduk terlindungi (Kemenkes RI, 2012).
KASUS FILARIASIS DI JAWA BARAT
Di Jawa Barat tahun 2013, kasus filariasis ditemukan ada sekitar 872 orang penduduk
dengan jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Banjaran, Soreang dan Majalaya
Kabupaten Bandung yang jumlahnya mencapai 450 orang (Dinkes Jabar, 2013). Di
Jawa Barat spesies Wuchereria bancrofit dan Brugia malayi umum dijumpai. Di Jawa
Barat hingga November tahun 2008 sebanyak 875 orang telah positif terjangit
filariasis, bahkan 420 diantaranya termasuk penderita kronik (Garna, 2012). Menurut
data profil kesehatan provinsi Jawa Barat tahun 2013, jumlah kasus filariasis kronis
selama kurun waktu 2002-2013 berjumlah 872 orang. Untuk penemuan filariasis
kronis tahun 2013 berjumlah 43 kasus, lebih tinggi dari penemuan tahun 2012 yang
berjumlah 37 kasus (Dinkes Jawa Barat, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Terdiri dari 3 jenis serotipe, yaitu virus polio type 1 (Brunhilde, Maryland,
penyebab paralytic polio), virus polio type 2 (Lansing, Michigan,
penyebab fatal paralytic polio) dan virus polio type 3 (Leon, California,
penyebab fatal paralytic polio).
ETIOLOGI Penyakit polio disebabkan oleh
infeksi virus yang berasal dari
genus enterovirus dan famili
picorna viridae
Catatan: Penyakit polio secara aktif biasanya berlangsung sekitar dua minggu, tetapi kerusakan saraf dapat
berlangsung seumur hidup dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
POLIO NON-PARALISIS
POLIO PARALISIS
POLIO BULBAR
1 POLIO NON-PARALISIS
yang berarti poliovirus telah mencapai selaput otak (meningitis
aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan
leher
2 POLIO PARALISIS
MENYERANG SARAF TULANG BELAKANG, MENGHANCURKAN SEL
TANDUK ANTERIOR YANG MENGONTROL PERGERAKAN PADA BATANG
TUBUH DAN OTOT TUNGKAI
3 POLIO BULBAR
DISEBABKAN OLEH TIDAK ADANYA KEKEBALAN ALAMI SEHINGGA BATANG
OTAK IKUT TERSERANG.BATANG OTAK MENGGANDUNG SARAF MOTORIK
YANG MENGATUR PERNAFASAN DAN SARAF KRANIAL. ( Wilson, 2001 )
POLIO BULBAR
Polio jenis ini di sebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami
sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung
neuron motorik yang mengatur pernapasan dan syaraf kranial, yang
mengirim sinyal ke barbagai otot yang mengontrol pergerakan bola
mata saraf tregeminal dan syaraf muka yang berhubungan dengan
pipi, kelenjar air mata, gusi dan otot muka, syaraf auditori yang
mengatur pendengaran, syaraf glossofaringeal yang membantu
proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan, pergerakan
lidah dan rasa, dan syaraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus,
paru-paru, dan syaraf tambahan yang mengatur pergerakan leher.
(Wilson,2001).
RESIKO TERJADINYA POLIO
Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani
pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)
Kehamilan
memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum
1 usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh
penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis,
tetanus, campak, hepatitis B).
2 lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima tahun
diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan
LANJUTAN…
Pada bulan April 2005, Laboratorium Biofarma di Bandung mengkonfirmasi adanya virus polio
liar tipe 1 pada anak berusia 18 bulan yang menderita lumpuh layuh akut pada bulan Maret 2005.
Anak itu tidak pernah mendapat imunisasi polio sebelumnya. Virus polio liar tersebut selanjutnya
menyebar dan menyebabkan wabah yang merebak ke 10 propinsi dan 48 kabupaten. Sampai bulan
April 2006 tercatat 349 kasus polio, termasuk 46 kasus VDPV (vaccine derived polio virus) di
Madura. (Oktober 22, 2015)
https://ridwananalis.wordpress.com/2012/08/13/makalah-polio/ Diakses tanggal
12 Mei 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Poliomielitis
Diakses 12 Mei 2016.
http://selukbelukvaksin.com/vaksin-poliomyelitis-latar-belakang-penyakit-
poliomyelitis/
Diakses1 Juni 2016
https://mediaimunisasi.com/2015/10/22/indonesia-bebas-polio-tetapi-kasus-
tetap-bermunculan/
http://mediskus.com/penyakit/penyakit-polio
Diakses 1 Juni 2016
HIPOKALEMIA
PENGERTIAN
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium
yang terdapat di dalam darah berada pada jumlah yang lebih
rendah dari 3.8 mEq/L darah. Hipokalemia merupakan tanda
dari kekurangan kalium tubuh. Kalium merupakan salah satu
dari sejumlah elektrolit penting yang diperlukan oleh tubuh.
LANJUTAN..
Kalium adalah ion bermuatan positif yang paling penting bagi tubuh. Nomralnya,
kadar kalium darah adalah 3,6-5,2 milimol per liter (mmol / L) darah, kalium yang
lebih rendah dari nilai normal disebut hipokalemia sedangkan jika lebih tinggi disebut
hiperkalemia.
Hipokalemia ringan biasanya tidak menunjukkan gejala sama sekali, namun
hipokalemia yang lebih berat dengan kadar kalium darah kurang dari 3 mEq/L darah
dapat menyebabkan gejala terkait penyakit hipokalemia.Kadar kalium yang sangat
rendah (kurang dari 2,5 mmol / L)
Sebagian besar makanan yang kita makan sebenarnya mengandung kalium, jadi
bukan suatu alasan jika tubuh kita kekurangan kalium. Sumber terbaik kalium adalah
dari buah-buahan dan sayuran segar. Pilihan terbaik antara lain adalah: kentang, jeruk,
wortel, kubis, dan bawang . Sumber kalium terbesar lainnya adalah biji-bijian,
seperti kacang-kacangan, gandum, salmon, sarden, bawang putih dan peterseli. Dan
makanan paling tinggi kalium adalah buah pisang
PENGARUH KEKURANGAN KALIUM
Penyimpangan fungsi hati umumnya dianggap Stres dapat menyebabkan peningkatan natrium dalam
sebagai tanda klasik dari kekurangan kalium. tubuh. Hormon-hormon adrenal memproduksi
Magnesium dan kalium sangat penting bagi aldosteron dan kortisol, yang merupakan dua hormon
berfungsinya seluruh sistem kardiovaskular, dan utama yang mengatur natrium dan kadar kalium.
hal ini akan mencegah penyakit jantung dan Perbandingan Natrium-kalium dapat
stroke. Rasio natrium > kalium tinggi dalam digunakan sebagai indikator kasar sekresi aldosteron
tubuh juga bisa menjadi indikasi akibat keracunan dalam kaitannya dengan kortisol. Dan keseimbangan
logam. Mineral seperti tembaga, kadmium, ini sangat penting untuk kesehatan yang lebih
merkuri, nikel dan aluminium akan meningkatkan optimal. Ketika tubuh Anda menjadi lelah, adrenal
kadar natrium, sehingga kalium akan menekan dan tiroid akan menurunkan aktivitas kelenjar, ini
peningkatan ini, akibatnya rasio natrium> kalium menyebabkan respon stres akut yang juga
menyebabkan perbandingan natrium-kalium yang
tinggi.
1. Kelemahan otot
2. kram otot
3. kejang otot
4. kelumpuhan otot termasuk otot bantu pernapasan
5. detak jantung abnormal
6. Tubuh menjadi lebih lemah
7. Tubuh terasa sangat lelah dan tidak bertenaga
8. Sembelit berkepanjangan
9. Perasaan kram otot
10. Detak jantung yang tidak normal
11. Tekanan darah rendah
12. Buang air kecil terus menerus
13. Rasa haus yang berlebihan
14. Gangguan pencernaan seperti mual dan muntah
15. Tidak nafsu makan.
Penyebab
1. Masalah saluran pencernaan
2. Asidosis tubular ginjal : menyebabkan ginjal tidak berfungsi secara
normal sehingga ginjal tidak dapat menahan kalium dengan baik malah
mengeluarkan kalium terlalu banyak.
3. Penggunaan diuretik
4. Penyakit hormon endokrin
5. Asupan kalium rendah : merupakan penyebab hipokalemia yang paling
jarang karena sumber kalium banyak sekali ditemukan dalam makanan
sehari-hari.
PENGOBATAN
4. Pemberian suplemen Kalium intravena KCl pada keadan aritmia atau kelumpuhan
otot pernapasan dapat dilakukan melalui vena sentral dengan kecepatan 40-100
mEq/jam.
5. Monitor kadar kalium setiap 2-4 jam dianjurkan pada pemberian suplemen Kalium
intravena untuk menghindari hiperkalemia.
6. Monitor EKG dan observasi ketat dianjurkan pada keadaan aritma atau kelumpuhan
otot pernapasan.
REFERENSI
zwanger m. hypokalemia. emedicine.com/emerg/topic273.html
cohn jn, kowey pr, whelton pk, prisant lm. new guidelines for potassium replacement in clinical practice. arch intern med 2000;160:2429-2436.
gennari f.j. hypokalemia: current concept. the new england journal of medicine 1998 aug 13;339(7): 451-458
tannen r.l. potassium disorders. in kokko & tannen. fluid and electrolytes. wb saunders company 3rd ed., p.123
halperin ml, goldstein mb. fluid electrolyte and acid-base physiology. a problem-based approach. wb saunders co. 2nd ed., p 358
sunil gomber and viresh mahajan. clinico-biochemical spectrum of hypokalemia. indian pediatrics 1999;36:1144-1146
aj nicholls & ih wilson. perioperative medicine : managing surgical patients with medical problems. oxford university press; 2000.
salah e. gariballa, thompson g. robinson and martin d. fotherby. hypokalemia and potassium excretion in stroke patients. journal of the american
geriatrics society 1997;45(12)
http://kliksma.com/2015/04/fungsi-kalsium-bagi-ibu-hamil.html
http://www.tipscaramanfaat.com/akibat-jika-tubuh-kekurangan-kalium-301.html