Anda di halaman 1dari 55

KELAS II.

A
KELOMPOK 4
ANGGOTA:

 AMELIA MUBAROKAH PUTRI 044.175.14.004

 CICIH HANIAH 044.175.14.011

 DEWI SOFYANDINI 044.175.14.017

 ELANG NURLAELA 044.175.14.023

 GITA MONICA ANANDA 044.175.14.029

 KHALISHAH FITHRIYANI 044.175.14.035


Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit
nematoda, penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat
menurunkan produktivitas penderitanya karena timbulnya gangguan fisik.
Penyakit ini jarang terjadi pada anak karena manisfestasi klinisnya timbul
bertahun-tahun. Penyakit filariasis sering juga disebut penyakit kaki gajah.
Akibat yang paling fatal bagi penderita yaitu kecacatan permanen yang sangat
mengganggu produktivitas (Widoyono, 2008).
Gejala klinis akut Gejala klinis kronis
-
1. Demam berulang 3-5- hr
2. Bengkak kelenjar getah bening

3. Radang sal getah bening

4. Abses/pecah dab bernanah

5. Pembesaran tungkai,lengan,buah -
buah dada, kantong zakar kemerahan
dan panas
Pembesaran menetap /elephantiasis pd tungkai,
lengan, buah dada, buah zakar.

Diagnostik :
1. Klinis  Akut / kronis
2. Laboratorium
Filariasis disebabkan oleh cacing Filaria berikut ini
adalah beberapa species cacing Filaria yaitu:
1.WUCHERERIA BANCROFTI
2. BRUGIA MALAYI
3.BRUGIA TIMORI
SPESIES CACING FILARIA
1 Cacing dewasa (makrofilaria), bentuknya seperti benang berwarna putih
.
kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk
seperti benang berwarna putih susu.
2 Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65 - 100 mm,
.
ekornya berujung tumpul, untuk makrofilarial yang jantan memiliki
panjang kurang lebih 40 mm, ekor melingkar. Sedangkan mikrofilaria
berukuran panjang kurang lebih 250 mikron, bersarung pucat.

3 Tempat hidup Makrofilaria jantan dan betina di saluran limfe dan


.
kelenjar limfe. Sedangkan pada malam hari mikrofilaria terdapat di
dalam pembuluh darah tepi, dan pada siang hari mikrofilaria terdapat di
kapiler alat-alat dalam, misalnya: paru-paru, jantung, dan hati.
 Siklushidup cacing Filaria terjadi
melalui dua tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, perkembangan
cacing Filaria dalam tubuh
nyamuk sebagai vector yang
masa pertumbuhannya kurang
lebih 2 minggu.
2. Tahap kedua, perkembangan
cacing Filaria dalam tubuh
manusia (hospes) kurang lebih 7
bulan.
CACING DEWASA ATAU MAKROFILARIA

 Berbentuk silindris, halus seperti benang,


putih dan hidup di dalam sistem limfe.
 Ukuran 55 – 100 mm x 0,16 mm
 Cacing jantan lebih kecil: 55 mm x 0,09 mm
 Berkembang secara ovovivipar
MIKROFILARIA

 Merupakan larva dari makrofilaria sekali


keluar jumlahnya puluhan ribu.
 Mempunyai sarung. 200 – 600 X 8 um
PENULARAN
Penularan dapat terjadi apabila ada lima unsur utama:

 Sumber penular (manusia dan hewan)


 Parasit

 Vektor

 Manusia yang rentan

 Lingkungan (fisik, biologik dan sosial-ekonomi-budaya)


HOST/PENJAMU Manusia/hewan

AGENT ENVIRONMENT
M IKROFILARIA Lingkungan

VEKTOR
D A L A M T U B U H N YA M U K
• Mikrofilaria yang diisap nyamuk akan
berkembang dalam otot nyamuk
• Setelah 3 hari menjadi larva l1
• Setelah 6 hari menjadi larva l2
• Setelah 8-10 hari untuk brugia atau 10 – 14
hari untuk wuchereria akan menjadi larva l3
• Larva l3 sangat aktif dan merupakan larva
infektif.
• Ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk (tetapi tdk. Spt malaria)
 Manusia merupakan hospes definitif
 Hampir semua dapat tertular terutama pendatang dari daerah
non-endemik
 Beberapa hewan dapat bertindak sebagai hospes reservoir

 Di indonesia hanya brugia malayi yang dapat menginfeksi


hewan
 Hewan tersebut adalah: lutung (presbythis cristata), kera ekor
panjang (macaca fascicularis) dan kucing (felis catus)
 Nyamuk merupakan vektor filariasis
 Di indonesia ada 23 spesies nyamuk yang diketahui
bertindak sebagai vektor dari genus: mansonia,
culex, anopheles, aedes dan armigeres.
 W.Bancrofti tipe perkotaan vektornya culex
quinquefasciatus
 W.Bancrofti tipe pedesaan: anopheles, aedes dan
armigeres
 B.Malayi : mansonia spp, an.Barbirostris.

 B.Timori : an. Barbirostris.


LINGKUNGAN
A. Lingkungan fisik
Iklim, geografis, air dsb.

B. Lingkungan biologik
Lingkungan hayati yg mempengaruhi penularan; hutan,
reservoir, vektor

C. Lingkungan sosial-ekonimi-budaya
Kap

Adat istiadat, kebiasaan dsb

Ekonomi: cara bertani, mencari rotan, getah dsb


 Menghindari gigitan :
- Kelambu
- Kasa nyamuk
- Obat nyamuk
- Repellen
 Pemberantasan nyamuk :

- PSN
- Managemen / manipulasi lingkungan
LANJUT..
Cara memutus mata rantai penularan filariasis dapat
dilakukan dengan Pemberian Obat Massal Pencegah Filariasis
(POMP filariasis) di daerah endemis dengan menggunakan
Diethylcarbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kg berat badan yang
dikombinasikan dengan albendazole 400 mg sekali setahun dan
dilakukan minimal 5 tahun. Pelaksanaan POMF filariasis dilakukan
dengan berbasis kabupaten, upaya program tersebut belum dapat
menjangkau seluruh penduduk di wilayah kabupaten/kota tersebut.
Pola program seperti ini kurang efisien dan tidak efektif karena
tetap terdapat risiko penularan (re-infeksi) karena belum seluruh
penduduk terlindungi (Kemenkes RI, 2012).
KASUS FILARIASIS DI JAWA BARAT
Di Jawa Barat tahun 2013, kasus filariasis ditemukan ada sekitar 872 orang penduduk
dengan jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Banjaran, Soreang dan Majalaya
Kabupaten Bandung yang jumlahnya mencapai 450 orang (Dinkes Jabar, 2013). Di
Jawa Barat spesies Wuchereria bancrofit dan Brugia malayi umum dijumpai. Di Jawa
Barat hingga November tahun 2008 sebanyak 875 orang telah positif terjangit
filariasis, bahkan 420 diantaranya termasuk penderita kronik (Garna, 2012). Menurut
data profil kesehatan provinsi Jawa Barat tahun 2013, jumlah kasus filariasis kronis
selama kurun waktu 2002-2013 berjumlah 872 orang. Untuk penemuan filariasis
kronis tahun 2013 berjumlah 43 kasus, lebih tinggi dari penemuan tahun 2012 yang
berjumlah 37 kasus (Dinkes Jawa Barat, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

 (Dinkes Jawa Barat, 2013) Profil kesehata Jawa Barat


 Widoyono. Penyakit Tropis. Erlangga. Jakarta; 2008.
 http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_306/materi2.html
 www.depkes.go.id/resources/download/.../profil-kesehatan-indonesia-
2012
Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus
polio yang tergolong dalam Picornavirus (Suatu
mikro organisme berukuran kecil, namun
menyebabkan kelumpuhan).
( Miller,N.Z, 2004 )
Berasal dari keluarga Picornavirus, dan virus polio ini juga masuk dalam
sub group enterovirus yang hidup dan berkembang biak atau replikasi
didalam usus manusia, bersama 70 jenis virus lainnya hidup didalam
saluran pencernaan manusia.
Virus polio adalah salah satu virus jenis RNA terkecil yang dikenal,
diameternya hanya sekitar 25-30 nm (nano meter).

Terdiri dari 3 jenis serotipe, yaitu virus polio type 1 (Brunhilde, Maryland,
penyebab paralytic polio), virus polio type 2 (Lansing, Michigan,
penyebab fatal paralytic polio) dan virus polio type 3 (Leon, California,
penyebab fatal paralytic polio).
ETIOLOGI Penyakit polio disebabkan oleh
infeksi virus yang berasal dari
genus enterovirus dan famili
picorna viridae

Virus ini menular melalui kotoran


atau sekret tenggorokan orang
yang terinfeksi serta melaului
benda benda yang terkontaminasi
Gejala penyakit polio akan muncul dalam waktu tiga sampai 21 hari setelah virus polio
masuk dan orang ini akan bisa menularkan pada tujuh sampai 10 hari sebelum dan setelah
gejala muncul. Seseorang yang terinfeksi akan tetap menular selama virus terus dibuang
melalui kotorannya, yang bisa berlanjut selama beberapa minggu. Biasanya, virus tetap di
tenggorokan selama satu sampai dua minggu.
Meskipun gejala yang paling parah bisa menyebabkan kelumpuhan
dan bahkan kematian, kebanyakan kasus polio memiliki gejala yang
lebih ringan. Bahkan beberapa orang yang terkena polio tidak
menderita gejala apapun dan tidak pernah tahu mereka terinfeksi.
Gejala penyakit polio diklasifikasikan menjadi non-paralitik atau
paralitik dan pasien dapat menderita sindrom pasca-polio selama
bertahun-tahun setelah terkena penyakit polio.
GEJALA POLIO DIBAGI 3
1 Gejala Polio non-paralitik

2 Gejala Polio paralitik

Gejala seperti flu yang dapat


bertahan hingga 10 hari, Gejala polio ini adalah kasus yang jarang
terjadi, namun yang paling parah.
termasuk: Sakit tenggorokan,
Gejalanya dapat bervariasi tergantung
demam, kelelahan, sakit bagian tubuh mana yang terkena
kepala, muntah, leher dan misalnya tulang belakang atau otak,
punggung nyeri atau kaku, kadang-kadang keduanya. Gejala awal
otot lemah dan nyeri, kaku akan mirip dengan polio non-
pada lengan dan kaki. paralitik, namun gejalany berkembang
menjadi parah sebagai berikut: hilang
reflek,lemah-lumpuh
..

3 Gejala pasca-Polio Syndrome


Kelelahan setelah aktivitas ringan

Otot-otot mengecil (atrofi)


Merupakan gejala polio yang
dapat membuat seseorang
Sendi dan otot-otot secara progresif
lumpuh selama bertahun- mengalami kelemahan dan nyeri
tahun setelah terserang polio.
Gejala-gejala ini meliputi: Sleep apnea atau henti nafas saat tidur

Tidak tahan terhadap cuaca dingin dan suhu rendah

Catatan: Penyakit polio secara aktif biasanya berlangsung sekitar dua minggu, tetapi kerusakan saraf dapat
berlangsung seumur hidup dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
POLIO NON-PARALISIS

POLIO PARALISIS

POLIO BULBAR
1 POLIO NON-PARALISIS
yang berarti poliovirus telah mencapai selaput otak (meningitis
aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan
leher

2 POLIO PARALISIS
MENYERANG SARAF TULANG BELAKANG, MENGHANCURKAN SEL
TANDUK ANTERIOR YANG MENGONTROL PERGERAKAN PADA BATANG
TUBUH DAN OTOT TUNGKAI

3 POLIO BULBAR
DISEBABKAN OLEH TIDAK ADANYA KEKEBALAN ALAMI SEHINGGA BATANG
OTAK IKUT TERSERANG.BATANG OTAK MENGGANDUNG SARAF MOTORIK
YANG MENGATUR PERNAFASAN DAN SARAF KRANIAL. ( Wilson, 2001 )
POLIO BULBAR
Polio jenis ini di sebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami
sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung
neuron motorik yang mengatur pernapasan dan syaraf kranial, yang
mengirim sinyal ke barbagai otot yang mengontrol pergerakan bola
mata saraf tregeminal dan syaraf muka yang berhubungan dengan
pipi, kelenjar air mata, gusi dan otot muka, syaraf auditori yang
mengatur pendengaran, syaraf glossofaringeal yang membantu
proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan, pergerakan
lidah dan rasa, dan syaraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus,
paru-paru, dan syaraf tambahan yang mengatur pergerakan leher.
(Wilson,2001).
RESIKO TERJADINYA POLIO
Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani
pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)

Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan


polio

Kehamilan

Usia sangat lanjut atau sangat muda

Belum mendapatkan imunisasi polio

Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa


YANG RENTAN TERKENA POLIO

Penyakit ini lebih sering Poliovirus lebih sering


berjangkit di daerah dingin, menyerang bayi dan anak
sehingga penderita penyakit balita, daripada orang
ini akan berkurang di daerah dewasa, karena kekebalannya
tropik masih lemah
UPAYA YANG BISA DILAKUKAN UNTUK
MEMBERANTAS POLIO

memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum

1 usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh
penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis,
tetanus, campak, hepatitis B).

2 lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima tahun
diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan
LANJUTAN…

sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga tak ada


3 kasus polio yang tak
teridentifikasi

4 mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke


rumah di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.
DIAGNOSIS

Jika seseorang curiga telah terkena polio, maka segeralah


periksakan ke dokter. Dokter akan menelusuri setiap gejala yang anda
alami dan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa adanya
kekakuan leher, ganguan refleks, atau kesulitan mengangkat kepala
sambil berbaring datar. Pemeriksaan lab juga diperlukan
terhadap sampel sekret tenggorokan, tinja, atau cairan serebrospinal.
Cairan tulang belakang juga mungkin diperiksa untuk melihat apakah
ada meningitis atau radang selaput otak.
Contoh Kasus..

Pada bulan April 2005, Laboratorium Biofarma di Bandung mengkonfirmasi adanya virus polio
liar tipe 1 pada anak berusia 18 bulan yang menderita lumpuh layuh akut pada bulan Maret 2005.
Anak itu tidak pernah mendapat imunisasi polio sebelumnya. Virus polio liar tersebut selanjutnya
menyebar dan menyebabkan wabah yang merebak ke 10 propinsi dan 48 kabupaten. Sampai bulan
April 2006 tercatat 349 kasus polio, termasuk 46 kasus VDPV (vaccine derived polio virus) di
Madura. (Oktober 22, 2015)
https://ridwananalis.wordpress.com/2012/08/13/makalah-polio/ Diakses tanggal
12 Mei 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Poliomielitis
Diakses 12 Mei 2016.
http://selukbelukvaksin.com/vaksin-poliomyelitis-latar-belakang-penyakit-
poliomyelitis/
Diakses1 Juni 2016
https://mediaimunisasi.com/2015/10/22/indonesia-bebas-polio-tetapi-kasus-
tetap-bermunculan/
http://mediskus.com/penyakit/penyakit-polio
Diakses 1 Juni 2016
HIPOKALEMIA
PENGERTIAN
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium
yang terdapat di dalam darah berada pada jumlah yang lebih
rendah dari 3.8 mEq/L darah. Hipokalemia merupakan tanda
dari kekurangan kalium tubuh. Kalium merupakan salah satu
dari sejumlah elektrolit penting yang diperlukan oleh tubuh.
LANJUTAN..

 Kalium adalah ion bermuatan positif yang paling penting bagi tubuh. Nomralnya,
kadar kalium darah adalah 3,6-5,2 milimol per liter (mmol / L) darah, kalium yang
lebih rendah dari nilai normal disebut hipokalemia sedangkan jika lebih tinggi disebut
hiperkalemia.
 Hipokalemia ringan biasanya tidak menunjukkan gejala sama sekali, namun
hipokalemia yang lebih berat dengan kadar kalium darah kurang dari 3 mEq/L darah
dapat menyebabkan gejala terkait penyakit hipokalemia.Kadar kalium yang sangat
rendah (kurang dari 2,5 mmol / L)
Sebagian besar makanan yang kita makan sebenarnya mengandung kalium, jadi
bukan suatu alasan jika tubuh kita kekurangan kalium. Sumber terbaik kalium adalah
dari buah-buahan dan sayuran segar. Pilihan terbaik antara lain adalah: kentang, jeruk,
wortel, kubis, dan bawang . Sumber kalium terbesar lainnya adalah biji-bijian,
seperti kacang-kacangan, gandum, salmon, sarden, bawang putih dan peterseli. Dan
makanan paling tinggi kalium adalah buah pisang
PENGARUH KEKURANGAN KALIUM

Penyimpangan fungsi hati umumnya dianggap Stres dapat menyebabkan peningkatan natrium dalam
sebagai tanda klasik dari kekurangan kalium. tubuh. Hormon-hormon adrenal memproduksi
Magnesium dan kalium sangat penting bagi aldosteron dan kortisol, yang merupakan dua hormon
berfungsinya seluruh sistem kardiovaskular, dan utama yang mengatur natrium dan kadar kalium.
hal ini akan mencegah penyakit jantung dan Perbandingan Natrium-kalium dapat
stroke. Rasio natrium > kalium tinggi dalam digunakan sebagai indikator kasar sekresi aldosteron
tubuh juga bisa menjadi indikasi akibat keracunan dalam kaitannya dengan kortisol. Dan keseimbangan
logam. Mineral seperti tembaga, kadmium, ini sangat penting untuk kesehatan yang lebih
merkuri, nikel dan aluminium akan meningkatkan optimal. Ketika tubuh Anda menjadi lelah, adrenal
kadar natrium, sehingga kalium akan menekan dan tiroid akan menurunkan aktivitas kelenjar, ini
peningkatan ini, akibatnya rasio natrium> kalium menyebabkan respon stres akut yang juga
menyebabkan perbandingan natrium-kalium yang
tinggi.
1. Kelemahan otot
2. kram otot
3. kejang otot
4. kelumpuhan otot termasuk otot bantu pernapasan
5. detak jantung abnormal
6. Tubuh menjadi lebih lemah
7. Tubuh terasa sangat lelah dan tidak bertenaga
8. Sembelit berkepanjangan
9. Perasaan kram otot
10. Detak jantung yang tidak normal
11. Tekanan darah rendah
12. Buang air kecil terus menerus
13. Rasa haus yang berlebihan
14. Gangguan pencernaan seperti mual dan muntah
15. Tidak nafsu makan.
Penyebab
1. Masalah saluran pencernaan
2. Asidosis tubular ginjal : menyebabkan ginjal tidak berfungsi secara
normal sehingga ginjal tidak dapat menahan kalium dengan baik malah
mengeluarkan kalium terlalu banyak.
3. Penggunaan diuretik
4. Penyakit hormon endokrin
5. Asupan kalium rendah : merupakan penyebab hipokalemia yang paling
jarang karena sumber kalium banyak sekali ditemukan dalam makanan
sehari-hari.
PENGOBATAN

1. Pemberian diet (makanan) yang mengandung Kalium sebanyak rata-rata 50-


100 mEq per hari. Makanan yang tinggi kalium antara lain pisang, alpukat,
kacang-kacangan, dan kentang.
2. Pemberian suplemen Kalium oral sebanyak 40-80 mEq per hari.
3. Pemberian suplemen Kalium intravena KCl sebanyak 20 meq dalam 100 cc
NaCl isotonik dapat dilakukan melalui vena besar dengan kecepatan 10-20
mEq/jam
LANJUTAN

4. Pemberian suplemen Kalium intravena KCl pada keadan aritmia atau kelumpuhan
otot pernapasan dapat dilakukan melalui vena sentral dengan kecepatan 40-100
mEq/jam.
5. Monitor kadar kalium setiap 2-4 jam dianjurkan pada pemberian suplemen Kalium
intravena untuk menghindari hiperkalemia.
6. Monitor EKG dan observasi ketat dianjurkan pada keadaan aritma atau kelumpuhan
otot pernapasan.
REFERENSI
 zwanger m. hypokalemia. emedicine.com/emerg/topic273.html

 cohn jn, kowey pr, whelton pk, prisant lm. new guidelines for potassium replacement in clinical practice. arch intern med 2000;160:2429-2436.

 gennari f.j. hypokalemia: current concept. the new england journal of medicine 1998 aug 13;339(7): 451-458

 tannen r.l. potassium disorders. in kokko & tannen. fluid and electrolytes. wb saunders company 3rd ed., p.123

 halperin ml, goldstein mb. fluid electrolyte and acid-base physiology. a problem-based approach. wb saunders co. 2nd ed., p 358

 sunil gomber and viresh mahajan. clinico-biochemical spectrum of hypokalemia. indian pediatrics 1999;36:1144-1146

 aj nicholls & ih wilson. perioperative medicine : managing surgical patients with medical problems. oxford university press; 2000.

 salah e. gariballa, thompson g. robinson and martin d. fotherby. hypokalemia and potassium excretion in stroke patients. journal of the american
geriatrics society 1997;45(12)
 http://kliksma.com/2015/04/fungsi-kalsium-bagi-ibu-hamil.html
 http://www.tipscaramanfaat.com/akibat-jika-tubuh-kekurangan-kalium-301.html

Anda mungkin juga menyukai