INVASIF
Sunanto
Jantung adalah salah satu organ tubuh vital kita
dan tentunya kita akan senantiasa
menginginkan keadaan sehat bagi tubuh kita
termasuk organ vital yang satu ini. Agar kita
terjaga kesehatan jantungnya, maka kita perlu
untuk melakukan pemeriksaan jantung lengkap
ini dengan beberapa bagian dari check up
jantung
PEMERIKSAAN JANTUNG NON
INVASIF
1. EKG ini adalah salah satu jenis pemeriksaan
kesehatan jantung, karena dengan gambaran
yang dihasilkan dari listrik jantung bisa kita
lihat kemungkinan adanya gangguan jantung.
eberapa jenis penyakit yang bisa dideteksi
dengan EKG ini diantaranya yaitu penyakit
jantung koroner, infark miokard akut,
hipertensi
2. Ekhokardiografi Dopller. Merupakan
pemeriksaan Ekhokardiografi dengan
menggunakan teknik Doppler. Ekhokardiografi
Doppler ini digunakan untuk menilai aliran
darah dalam jantung maupun pembuluh darah
sehingga dapat mendeteksi adanya penyakit
jantung, seperti : stenosis (penyempitan) katup ,
regurgitasi (kebocoran) katup , kelainan jantung
bawaan.
2. Ekhokardiografi.
Pemeriksaan kesehatan jantung ini adalah
sebuah pemeriksaan yang menggunakan prinsip
gelombang suara ultra (ultra sound) untuk
melihat anatomi jantung saat bergerak
(berdenyut), sehingga dapat diketahui adanya
gangguan dalam gerakan otot jantung,
kebocoran sekat jantung, penyempitan /
kebocoran katub jantung, ukuran ruang jantung,
maupun adanya cairan serta tumor pada rongga
jantung. Pemeriksaan ekhokardiografi ini juga
bisa digunakan untuk mengevaluasi hasil
operasi jantung maupun hasil terapi medis.
3. Ekhokardiografi Dopller. Merupakan
pemeriksaan Ekhokardiografi dengan
menggunakan teknik Doppler. Ekhokardiografi
Doppler ini digunakan untuk menilai aliran
darah dalam jantung maupun pembuluh darah
sehingga dapat mendeteksi adanya penyakit
jantung, seperti : stenosis (penyempitan)
katup , regurgitasi (kebocoran) katup ,
kelainan jantung bawaan.
4. Dobutamine Stress Echocardiography (DSE).
Adalah pemeriksaan ekokardiografi dengan
menggunakan infus Dobutamine pada pasien
pasien yang dicurigai memiliki penyakit
jantung koroner namun tidak dapat dengan
alat Treadmill. Selain untuk mendeteksi ada
tidaknya penyempitan pembuluh koroner,
pemeriksaan DSE juga dapat digunakan untuk
mengetahui viabilitas otot jantung dengan
memantau gangguan gerakan otot jantung.
5. Uji Latih Jantung Beban (Treadmill). Pemeriksaan
kesehatan jantung ini menggunakan alat yang
untuk merekam perubahan EKG, tekanan darah
dan frekuensi denyut jantung serta mengetahui
kapasitas fungsi jantung pada waktu beraktivitas.
Pemeriksaan ini penting dan seringkali digunakan
untuk memeriksa orangorang yang mengalami :
keluhan (angina pektoris) nyeri dada (EKG tidak
khas) lakilaki >40 tahun atau wanita setelah
monopouse yang disertai faktor resiko penyakit
jantung koroner (PJK) seperti merokok,
kegemukan, kurang aktivitas,kencing manis (DM),
pasca rawat dengan angina pektoris tak stabil,
pasca serangan jantung, dan sebagainya.
6. Cardio Pulmonary Exercise Test. Merupakan
suatu tes terhadap fungsi jantung dan paru
(kardiorespirasi) dengan menggunakan
peralatan khusus. Prosedur yang dilaksanakan
hampir sama dengan Treadmill tes, bedanya
disini pernafasan pasien saat menghirup
maupun mengeluarkan nafas dilakukan hanya
boleh melalui alat khusus yang dipasangkan
pada mulut saja.
7. Holter dan Blood Pressure Monitoring.
Pemantauan terhadap aktivitas listrik jantung
selama 24 jam terus menerus dengan
menggunakan peralatan Holter, sehingga
gangguan irama yang timbul sewaktuwaktu
dapat terekam didalam alat ini. Selain
memantau aktivitas listrik jantung, sarana
Holter juga dilengkapi dengan pencatatan
tekanan darah.
Setelah pemasangan, pasien dipersilakan untuk
pulang dan mencatat semua kegiatan maupun
keluhannya sepanjang hari. Pasien diharuskan
kembali ke rumah sakit keesokan harinya pada
waktu yang telah ditentukan untuk
mengevaluasi hasil pemantauan.
PEMERIKSAAN JANTUNG INVASIF
TERSEBUT DIANTARANYA YAITU
1. Kateterisasi Jantung (Angiografi Koroner)..
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan
diagnostik dengan cara memasukkan kateter
yang dibuat dari bahan plastik khusus
berdiameter ± 2mm, yang didesain khusus
untuk pemeriksaan jantung dan pembuluh
darah. Pemeriksaan ini dilakukan melalui
suatu sayatan kecil dikulit daerah lipat paha
atau lengan, dengan bius lokal, lalu kateter
dimasukkan melalui jalur pembuluh darah
sampai ke dalam pembuluh darah koroner
jantung.
Vidio Coronari Angiografi
Dengan bantuan zat kontras yang disuntikkan
dapat diketahui adanya kelainan anatomi
jantung, penyempitan / sumbatan dari pembuluh
koroner, gangguan fungsi pompa jantung, dan
sebagainya. Pemeriksaan ini juga merupakan hal
terpenting untuk deteksi penyakit jantung
koroner serta untuk tindakan lebih lanjut seperti
balonisasi koroner baik dengan maupun tanpa
stent, atau operasi bedah pintas koroner.
Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk
mendeteksi penyakit kutub jantung dan kelainan
jantung bawaan
2. BMV (Balon Mitral Valvuloplasty). Jenis
pemeriksaan ini yaitu pemasangan balon
jantung ini merupakan tindakan intervensi non
bedah pada penyempitan katub mitral (stenosis
mitral) dengan menggunakan balon khusus,
dengan tindakan yang menyerupai kateterisasi
jantung. Kelainan stenosis mitral umumnya
terjadi akibat demam rematik yang terjadi
pada usia anakanak / remaja. Pasien biasanya
mengeluh lekas capek, sesak nafas dan berat
badan sulit bertambah (cenderung kurus).
Vidio BMV
3. Percutaneus Coronary Intervention (PCI). Jenis
pemeriksaan termasuk dalam tindakan intervensi
yang dilakukan setelah diketahui adanya
penyempitan pembuluh darah koroner dari
pemeriksaan angiografi koroner (kateterisasi
jantung). Tindakan PCI ini juga sudah merupakan
tindakan intervensi non bedah dengan kateter
khusus melalui sayatan 2 mm di kulit (seperti
kateterisasi jantung) untuk memasukkan ballon
(bisa juga dengan stent : semacam cincin kecil
yang mirip "per" ballpen), pada pembuluh darah
koroner yang menyempit agar dapat dilebarkan /
dibuka untuk melancarkan kembali aliran darah.
4. Pemasangan Pacu Jantung Sementara maupun
Pemasangan Pacu Jantung Permanen.
Tindakan ini dilakukan apabila terjadi
gangguan / blok pada sistem listrik jantung
yang diketahui dengan pemeriksaan EKG
dimana frekuensi denyut jantung menjadi
sangat lambat sehingga menimbulkan keluhan
atau dapat menimbulkan bahaya pada pasien
tersebut. Pacu jantung sementara dapat dilepas
setelah irama jantung menjadi normal, tetapi
bila tidak ada perubahan, maka tindakan
selanjutnya adalah dengan memasang pacu
jantung permanen.
5. Operasi Bedah Pintas Koroner (CABG) atau Ganti Katub
Jantung. Atau sering disebut dengan operasi bedah
jantung Operasi ini dilakukan bila terdapat penyempitan
pembuluh darah koroner yang cukup berat yang tidak
ideal untuk dilakukan balonisasi koroner (PCI). Pada
operasi ini pembuluh darah yang menyempit / tersumbat
akan diberi aliran pengganti dari pembuluh darah kaki
(bisa juga pembuluh darah dada atau lengan) yang
disambungkan langsung dari Aorta (arteri besar)
dialirkan melampaui (memby pass) penyempitan arteri
koroner, sehingga aliran koroner menjadi lancar kembali.
Sedangkan operasi ganti katub jantung dilakukan apabila
terdapat penyempitan atau kebocoran katub kaki kanan /
kiri berat yang tidak cukup lagi diatasi dengan obat
obatan dan sulit diatasi dengan tindakan lain.
Terima Kasih