Anda di halaman 1dari 65

METABOLISME

PROTEIN

Oleh :
Gusliani Eka Putri, M.Si
STRUKTUR ASAM AMINO
Macam –Macam Protein
 Peptida :terdiri dari 2-10 asam amino
 Polipeptida : terdiri dari 10-100 asam
amino
 Protein :tediri dari > 100 asam amino
 Antara asam amino saling berikatan
dengan ikatan peptida
 Glikoprotein : Gabungan Glukosa
dengan protein
 Lipoprotein : Gabungan protein dengan
lemak
PROTEIN :
 Setengah zat padat tubuh terdiri dari
protein.
 Protein merupakan rangkaian asam
amino dengan ikatan peptida
 BB 70 kg butuh 50 gr protein yg bermutu
per hari
 Banyak protein dapat disintesis tubuh,
beberapa harus tersedia dlm juml cukup
FUNGSI PROTEIN

 Struktural
 Katalitik
 Transport
 Keseimbangan asam basa cairan tubuh
 Sistem pertahanan tubuh
 Pengendalian metabolisme (hormon)
Transport Protein

 Protein diadsorbsi di usus halus dalam


bentuk asam amino.
 Dalam darah asam amino disebar
kkeseluh sel untuk disimpan
 Dalam sel asam amino disimpan dalam
bentuk protein (dengan menggunakan
enzim)
 Hati merupakan jaringan utama untuk
menyimpan dan mengelolah protein
 Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari
senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap.
Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang
digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya
ataupun energi kimia.
 Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat
senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang
diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam
bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.
 Jalur katabolisme adalah proses penguraian
molekul kompleks menjadi senyawa sederhana.
Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi
asam amino.
 Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh
tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau
terjadi kekurangan sumber energi lain
(karbohidrat dan protein), tubuh akan
menggunakan asam amino sebagai sumber
energi.
 Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino
memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus
amin ini kemudian dibuang karena bersifat
toksik bagi tubuh.
METABOLISME
ASAM AMINO
METABOLISME PROTEIN
METABOLISME ASAM
AMINO
 Metabolisme Asam Amino
 Katabolisme Asam Amino
 Katabolisme Atom N
 Transaminasi
 Deaminasi Oksidatif
 Pembentukan & Transport NH3
 Siklus Urea & Gangguannya
 Katabolisme Atom C
 Biosintesis Asam Amino
 Produk Khusus
METABOLISME ASAM
AMINO
KATABOLISME ASAM AMINO
KATABOLISME ATOM N

 Transaminasi
 Deaminasi oksidatif
 Produksi dan transport amonia (NH3)
 Siklus urea
TRANSAMINASI
Asam amino alfa ketoglutarat NH3 CO2

Asam alfaketo L-Glutamat Urea


O O
C- NH2 C - OH
CH2 CH2
CH2 CH2
H -C- NH2 H - C- NH2
COOH COOH
Glutamin Glutamat
Transaminasi
Deaminasi Oksidatif
 Katabolisme asam amino protein menghasilkan
limbah nitrogen berupa amonia. Senyawa ini bersifat
racun bagi organisme tertentu. Agar tidak beracun
biasanya gugus amino diekskresi dari tubuh dalam
bentuk urea, yaitu suatu senyawa yang larut dalam air
bersifat nontoksik sebagai bentuk ekskresi nitrogen.
Urea disintesis pada daur urea
SINTESIS UREA
1. Pembentukan Karbamoil fosfat
Disintesis dalam mitokondria dengan enzim
sintetase kabamoil fosfat (irreversible)
Hiperamonemia kongenital tipe I
(kerusakan enzim diatas) timbul gejala :
muntah dan keterlambatan psikomotor dan
kadar glutamin meningkat
2. Pembentukan Sitrulin
Dalam mitokondria dengan enzim
transkarbamoilase ornitin (irreversble)
Kerusakan enzim ini menimbulkan penyakit
Hiperamonemia kongenital tipe II, dengan gejala
seperti diatas dan ditemukannya metabolit
pirimidin dalam urine.
3. Pembentukan Arginosuksinat
Diperlukan enzim sintetase arginosuksinat
Kerusakan enzim ini menimbulkan sitrulinuria
4. Pembentukan Arginin
Bantuan enzim argino-suksinase
Kerusakan enzim menimbulkan
Arginonosuksinat asidemia
5. Pembentukan Urea
Dibantu oleh enzim arginase

Kelima reaksi diatas terjadi dalam suatu siklus urea


dan kemudian urea dikeluarkan dari tubuh
melalui ginjal.
Kegagalan ginjal akan menimbulkan suatu keadaan
yang disebut dengan Uremia
 mual, muntah, koma (koma uremik) dan dapat
menimbulkan kematian.
 Terapi dengan alat Hemodialisa.
PEMBENTUKAN UREA
KETERKAITAN PROSES KATABOLISME DAN
ANABOLISME
As.Amino dlm Sel
Protein
makanan

Asam Senyawa lain yang


Protein
amino mengandung nitrogen
tubuh

NH4+
Senyawa
kerangka Urea
karbon
Asam piruvat Disekresi
Aseti co-A atau intermediet kan
siklus Krebs

Glukosa
Produksi ATP
Gangguan Metabolisme A A
Nama Penyakit Gangguan
 Glisinuria glisin
Hiperoksaluria primer
 Fenilketonuria fenilalanin
 Tirosinosis,Tirosinemia, tirosin
Alkaptonuria
 Histidinemia,Imidazol- histidin
aminoaciduria
 Prolinemia,Hidroksiprolin- prolin,hip
emia
Nama Penyakit Gangguan
 Hiperlisinemia,Hiper- lisin
lisinemia persisten
 Sistinuria,Sistinosis, sistein, metionin
Homosistinuria
 Hipervalinemia,Maple leusin,valin,
syrup urine disease, isoleusin
Intermitent branched
chain ketonuria,Isovale-
ricacidemia
Nama Penyakit Gangguan

 Hartnup`s disease triptofan


BIOSINTESIS ASAM AMINO
BIOSINTESIS ASAM AMINO
PRODUK KHUSUS DARI
ASAM AMINO
SINTESIS PROTEIN
METABOLISME PROTEIN

 SINTESIS PROTEIN
 Proses Transkripsi
 Proses Translasi
ASAM NUKLEAT :

 Polimer nukleotida
 Komponen : gula
basa nitrogen
gugusan fosfat
D-ribosa D-2-deoxyribosa
BASA NITROGEN :
PURIN PIRIMIDIN
CINCIN PURIN :
STRUKTUR PIRIMIDIN :
CYTOSINE URACIL THYMINE
KOMPOSISI DNA :

 Purines:
Adenine A Guanine G

 Pyrimidines:
Thymine T Cytosine C
KOMPOSISI RNA :

 Purines:
Adenine A Guanine G

 Pyrimidines:
Uracil U Cytosine C
BEDA KOMPOSISI DNA-RNA
:
STRUKTUR NUKLEOTIDA :
STRUKTUR POLINUKLEOTIDA :
SINTESIS PROTEIN

Gene expression : information coded in a gene is used to


synthesize a product—a protein or a molecule of RNA. 6-18
Tahap Inisiasi
Kodon Inisiasi
Kodon Terminasi
Kode Genetik
Gangguan Metabolisme
Protein
MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN.
1. Hipoproteinemia
 Sebab :
 Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
 Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
 Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus,
juga pada penyakit ginjal

Hipo dan Agammaglubulinemia


Ada 3 jenis :
1. Hipoagammaglobulinemia kongenital
 Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
 Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
 Plasma darah tidak mengandung gamma protein
 Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn
tubuh tidak dapat membentuk Ig
2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat
 Pada pria dan wanita pada semua usia
 Penderita mudah terkena infeksi
 Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum →
mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali

3. Hipoagammaglobulinemia sementara
 Hanya ditemukan pada bayi
 Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin
yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk
gamma globulin sendiri
2. Asam Urat (Gout/Pirai)
 Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam
nukleat (RNA dan DNA) yaitu purin dan pirimidin.
 Asam urat ini merupakan hasil akhir dari pada
metabolisme purin. Sebagian asam urat ini dioksidasi
menjadi ureum dan diekskresi
 Kadar asam urat normal dalam darah adalah 4 mg/dL
(0,24 mmol/L). Di ginjal asam urat difiltrasi, kemudian
98% direabsorpsi dan sisanya 2% diekskresikan.
Penimbunan asam urat di persendian, ginjal, dan atau
jaringan lainnya akan menimbulkan nyeri sendi atau
disebut gout. Persendian yang biasanya terkena adalah
metatarsophalangeal (ibu jari kaki).
Ada 2 jenis gout yaitu
 Gout primer terjadi karena abnormalitas
enzim yang menyebabkan produksi
asam urat meningkat.
 Gout sekunder karena penurunan
ekskresi asam urat atau kenaikan
produksi asam urat karena
meningkatnya penghancuran sel darah
putih yang banyak mengandung asam
urat seperti penyakit ginjal, leukemia,
dan pneumonia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai