TUMOR TIROID
DIYAH S KURNIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2019
PENDAHULUAN
• Kelenjar tiroid merupakan organ berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di anterior dari
trakea pada cincin trakea kedua sampai ketiga. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus yang
dihubungkan oleh isthmus di bagian tengahnya. Setiap lobus berukuran panjang 3-4 cm, lebar
2 cm dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Isthmus tingginya 12-15 mm.
• Karsinoma tiroid adalah yang paling umum dari keganasan endokrin (95% dari semua
keganasan endokrin). Terhitung sekitar 2% dari semua kanker yang didiagnosa di seluruh
dunia.
• Puncak kejadian diagnosis kanker tiroid adalah 45-49 tahun pada wanita dan 65-69 tahun
pada laki-laki, meskipun kanker ini juga mempengaruhi orang-orang muda. Kanker tiroid
menyumbang sekitar 10% dari keganasan yang didiagnosis pada individu berusia 15-29
tahun. Karsinoma tiroid dapat timbul baik dari sel folikel atau sel tiroid non-folikular.gnosis
kanker tiroid adalah 45-49 tahun pada wanita dan Kanker folikuler termasuk kanker papiler
tiroid (PTC) dan kanker tiroid folikuler (FTC), kanker sel Hürtle atau kanker oncocytic
(HCC), dan kanker tiroid anaplastik (ATC).
• Definisi
TINJAUAN PUSTAKA
Tumor merupakan suatu benjolan yang
disebabkan neoplasma
• Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa iodida. Pompa ini
dapat memekatkan iodida kira-kira 30 kali konsentrasinya di dalam darah;
• Proses pembentukan tiroglobulin. Tiroglobulin adalah glikoprotein besar
yang nantinya akan mensekresi hormon tiroid;
• Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses ini dibantu oleh
enzim peroksidase dan hidrogen peroksidase.
• Proses iodinasi asam amino tirosin. Pada proses ini iodium (I) akan
menggantikan hidrogen (H) pada cincin benzena tirosin. Hal ini dapat
terjadi karena afinitas iodium terhadap oksigen (O) pada cincin benzena
lebih besar daripada hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzim iodinase agar
lebih cepat.
• Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini tirosin yang sudah teriodinasi
(jika teriodinasi oleh satu unsur I dinamakan monoiodotirosin dan jika dua
unsur I menjadi diiodotirosin)
ETIOLOGI
• M (Metastasis jauh)
• Mx metastasis tidak dapat dinilai
• M0 tidak terdapat metastasis jauh
• M1 terdapat metastasis jauh
DIAGNOSIS
Anamnesa :
• Pengaruh usia dan jenis kelamin
• Apabila nodul tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun mempunyai resiko malignansi
lebih tinggi
• Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala
• Radiasi masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi pada tiroid ± 33-37 %
• Kecepatan tumbuh tumor
• Nodul jinak membesar dalam waktu yang tidak terlalu cepat
• Nodul ganas membesar dalam waktu yang cepat
• Nodul anaplastik membesar dengan sangat cepat
• Kista dapat membesar dengan cepat
• Riwayat gangguan mekanik di daerah leher
• Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara dan nyeri (dysfagia) dapat terjadi akibat
desakan dan/atau infiltrasi tumor.
• Riwayat penyakit serupa pada keluarga (karsinoma tiroid atau panyakit yang tergolong pada multipel
endokrin neoplasma II (phaeochromocitoma,mucosal neuroma dan ganglioneuromatosis, paratiroid
hiperplasia)
PEMERIKSAAN FISIK :
Inspeksi:
Adanya benjolan di leher depan atau lateral
Bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan pada trakea
Palpasi:
Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut ke atas.
Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi
bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis patologi anatominya tetapi
biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma berukuran > 4 cm dengan konsistensi keras
dan tidak bisa digerakkan dari dasarnya.
Bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala sesak napas, kita bisa tetap curiga ada
tidaknya penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan lobus lateral kelenjar maka akan
timbul stridor akibat penekanan pada trakea.
Ada tidaknya pembesaran KGB regional secara lengkap.
Ada tidaknya benjolan pada tulang belakang, clavicula, sternum serta tempat metastase jauh
lainnya di paru, hati, ginjal dan otak.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM