HEMATOLOGI
(CONTOH KASUS
LEUKEMIA)
Kelompok 6
1. Nur Ainah Abni Abdullah
2. Fina ekawati
3. Aryanti
4. Sri Windayanti
5. Arfiah Akram
6. Nurul Atikah Ilyas
Leukemia adalah poliferasi sel leukosit yang abnormal,
ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain, dari
pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
menyebababkan anemia, trombostipeni di akhiri
dengan kematian.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih
tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan.
Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol
(abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat
ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi.
Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila
berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel
lainnya. Leukemia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
Leukemia Akut dan Leukemia Kronik.
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat
faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya
leukemia, yaitu :
Faktor genetik : Virus tertentu menyebabkan terjadinya
perubahan struktur gen (Tcell Leukimia – Lhymphoma
Virus/HLTV).
Radiasi.
Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti
diethylstilbestrol.
Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.
Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom
Leukemia disebabkan akibat dari adanya mutasi pada DNA
somatik. Mutasi tersebut disebabkan oleh terjadinya aktivasi
onkogen atau deaktivasi gen tumor supresor dan
terganggunya pengaturan program kematian sel (apoptosis).
Mutasi tersebut bisa terjadi secara spontan atau karena
pengaruh radiasi atau pemaparan substansi karsinogen dan
erat hubungannya dengan faktor genetik. Beberapa penderita
disebabkan oleh pengaruh radiasi ion, pemaparan bahan
kimia, karakteristik kelahiran anak, kondisi reproduktif orang
tua, pengaruh kondisi lingkungan, faktor immunologi tubuh
seseorang dan kebiasaan perilaku yang tidak sehat seperti
merokok. Beberapa faktor tersebut selanjutnya
mempengaruhi tubuh untuk melakukan mutasi DNA somatik.
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara
penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut :
Demam
sakit kepala
Berat badan menurun
Anemia
Pendarahan
Terserang infeksi
Nyeri sendi dan tulang
Nyeri perut
Pembengkakan kelenjar limpha
Kesulitan bernapas.
Darah tepi : adanya pensitopnia, limfositosis yang kadang-
kadang menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat
sel blast, yang merupakan gejala patogonomik untuk
leukemia.
Sum-sum tulang : Dari pemeriksaan tulang akan ditemukan
gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel
limfopoetik patologis sedangkan system lain terdesak
(apabila sekunder).
Pemeriksaan lain : Biopsi limpa, Kimia darah, Cairan
cerebrospinal dan Sitogenik.
Kemoterapi (Kemoterapi pada penderita LLA, Kemoterapi
pada penderita LMA, Kemoterapi pada penderita LLK,
Kemoterapi pada penderita LGK/LMK.
Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel leukemia.
Transplantasi Sumsum Tulang.
Terapi Supportif.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
perubahan proliferative gastrointensitinal dan efek
tonksikobat kemoterapi.
Resiko pendarahan b.d penuruna jumlah trombosit.
Resiko infeksi b.d menurunnya system pertahanan tubuh.
Nyeri akut b.d ifiltrasi leukosit jaringan sistemik.
Hambatan mobilitas fisik b.d kontraktur, kerusakan integritas
struktur tulang, penurunaan kekuatan otot (depresi sumsum
tulang).
DISCHARGE PLANNING
(Perencanaan Pulang)