Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5:

1. Berliana Ariane
2. Dina Amalia
3. Megawati Zakaria

PUSAT TANGGUNG JAWAB-


PUSAT PENDAPATAN
PUSAT TANGGUNG JAWAB
 Pusat tanggung jawab diartikan sebagai setiap unit kerja
dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan dalam unit
kerjanya.
 Pusat pertangggungjawaban pada dasarnya dibentuk untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Sasaran umum organisasi
biasanya diputuskan dalam suatu proses perencanaan
strategis yang dalam hal ini diasumsikan telah ditetapkan
sebelum awal proses pengendalian manajemen dimulai.
MANFAAT PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
 Sistem Pengendalian Manajemen harus didukung dengan
struktur organisasi yang baik. Organisasi merupakan kumpulan
dari berbagai pusat pertanggungjawaban dengan tujuan:
1. Menyusun perencanaan, proses pelaksanaan, alat
pengendalian, dan penilaian kinerja perusahaa.
2. Menyusun tugas dan tanggung jawab yang jelas antara
karyawan dan departemen dalam perusahaan.
3. Mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang kepada
karyawan dan departemen yang memiliki keahlian dalam
kompetensi.
4. Memudahkan untuk mencapai sasaran organisasi.
5. Menumbuhkan motivasi terhadap unit bisnis untuk
meningkatkan kreativitas dan inovatif.
6. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan strategi manajemen
secara efektif.
Elemen diagram sistematis terkait dengan pusat pertanggung
jawaban dapat digambarkan sebagai berikut:
Input Output
sumber daya: upah, bahan Proses Produk
baku, ...
Hubungan Input dan Output

Gambar diatas menunjukkan fungsi dari setiap pusat tanggung


jawab. Setiap pusat tanggung jawab menjaga supaya setiap
kegiatan mencapai hasil yang optimal.
Hubungan input dan output beberapa ada yang timbal balik dan
langsung, misalnya bahan baku menjadi bahan jadi. Untuk
memastikan optimalnya input dan output merupakan tanggung
jawab manajemen. Pengendalian input disesuaikan dengan
spesifikasi, standard mutu, tepat waktu dan sesuai dengan
jumlah yang telah diminta. Dalam sejumlah situasi, input tidak
secara langsung dapat dikaitkan dengan hasilnya, terdapat
faktor atau biaya lain yang mempengaruhi output.
MENGUKUR PRODUKTIVITAS
 Produktivitas dapat diukur dengan rumus:

 Untuk meningkatkan produktivitas maka dapat dilakukan dengan:


1. Meningkatkan jumlah unit output dengan mengurangi jumlah unit
input.
2. Meningkatkan jumlah unit output yang melebihi peningkatan jumlah
unit input.
3. Menurunkan jumlah unit output yang lebih kecil dari penurunan
jumlah unit input.
4. Jumlah unit output dalah tetap tetapi jumlah unit input yang
menurun.
5. Jumlah unit output meningkat dan jumlah unit input yang tetap.
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
 Efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan atau
jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu unit input yang dipergunakan.
Pengukuran efisiensi dapat dikembangkan dengan cara membandingkan
antara kenyataan biaya yang dipergunakan dengan standar pembiayaan yang
telah ditetapkan, yaitu gambaran tentang tingkat biaya tertentu yang dapat
mengungkapkan berapa besar biaya yang diperlukan untuk dapat
menghasilkan sejumlah output tertentu.
Namun pengukuran tersebut belum dapat dikatakan sempurna karena:
1. Catatan besarnya biaya tidak mencerminkan suatu pengukuran yang
akurat mengenai besarnya input yang dipergunakan
2. Standar biaya hanyalah suatu nilai perkiraan yang terbaik yang dapat
menggambarkan seberapa besar jumlah sumber daya yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu tingkat keluaran tertentu pada situasi atau
kondisi lingkungan tertentu.
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
 Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat
pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya.
Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan
terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat
dikatakan semakin efektif pula unit tersebut.
 Efisiensi sering dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu
dengan benar (doing the things right) sedangkan efektif
adalah melakukan hal yang benar (doing the right things)
sehingga produktivitas adalah mengerjakan hal yang benar
dengan benar (doing the right things right).
Seorang controller dapat menjadi produktif jika:
1. Menyusun Rencana
Jika seorang controller bekerja tanpa ada perencanaan
apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya, maka controller akan menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk bertanya “apa yang harus
dikerjakan? Bagaimana mengerjakannya?”. Perencanaan
dibuat untuk membantu memilih alternatif yang paling
baik dan paling efisien. Secara prinsip, perencanaan
dilakukan agar setiap kegiatan memiliki tujuan yang jelas
dan ada metode yang paling efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tersebut.
Dengan menyusun perencanaan akan diperoleh banyak
manfaat seperti berikut:

1. Mempermudah untuk beradaptasi dengan perubahan-


perubahan lingkungan (change management).
2. Mempermudah dalam melakukan koordinasi dalam
departemen organisasi.
3. Memperjelas tujuan sehingga lebih mjudah dipahami.
4. Meminimisasikan kegiatan yang tidak memiliki nilai
tambah (not value added activities).
5. Menghemat sumber daya, seperti: waktu, tenaga, dan
dana.
Ada pepatah yang mengatakan “if you fail to
plan, you plan to fail”
2. Nilai Tambah (value added)
Didalam melakukan pekerjaan seorang controller harus fokus
tidak mengerjakan sesuatu yang tidak menambah nilai untuk
organisasi. Dan jika terdapat banyak pekerjaan, maka
controller harus dapat memprioritaskan mana yang harus
diselesaikan terlebih dahulu (first thing first), jangan melakukan
lebih dari satu pekerjaan pada saat yang sama. Karena
melakukan lebih dari satu pekerjaan pada saat yang sama
justru akan menurunkan kinerja yang mengakibatkan kinerja
organisasi yang buruk.
Pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi:
1) pusat pendapatan (revenue center)
2) pusat pembiayaan (cost center)
3) pusat laba (profit center) dan
4) pusat investasi (investment center)
Pusat Pendapatan (Revenue Center)
 Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan
dari kegiatannya, yang utamanya dari penjualan produk dan/atau
jasa kepada pelanggan. Bagi penanam saham (shareholder), laba
atau keuntungan lebih penting dibanding pendapatan. laba
adalah jumlah uang yang diterima dari pendapatan atau
penjualan setelah dikurangi pengeluaran/biaya.
 Pada pusat pendapatan selalu dikaitkan dengan upaya
departemen penjualan dan departemen pemasaran untuk
mencapai target pendapatan/penjualan perusahaan. Dalam
pusat pendapatan, yaitu departemen penjualan/departemen
pemasaran juga terdapat pusat pembiayaan (cost center), tetapi
ukuran (dalam hal ini ditunjukkan dalam satuan moneter) pada
pusat pendapatanlebih besar daripada pusat pembiayaan.
sehingga pusat pertanggungjawaban pendapatan ini tidak dapat
dianggap sebagai pusat laba (profit center) karena belum
diperhitungkan biaya-biaya secara keseluruhan.
DEPARTEMEN PENJUALAN DAN
DEPARTEMEN PEMASARAN
1. Departemen Penjualan
Yang menjadi tangggung jawab dari departemen
penjualan adalah mencapai target penjualan perusahaan
baik total nilai rupiah dan jumlah unit yang dijual per sku
(stock keeping unit). Sebagai contoh: perusahaan PQR
adalah sebuah perusahaan distributor makanan ringan.
Produk perusahaan PQR adalah roti kering, yang
dimisalkan hanya mendistribusi produk roti kering
dengan tiga rasa yang berbeda yang masing-masing
memiliki 3 kemasan yang berbeda. Jadi roti kering
tersebut memiliki 3 rasa yaitu: keju, coklat, dan susu.
Selanjutnya kemasan dari roti adalah 150 gr, 300 gr, dan
750 gr.
2. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan alat dan peta untuk
mencapai angka penjualan yang sudah ditargetkan dan
disepakati oleh organisasi. Seorang controller berperan
untuk mengevaluasi hasil penjualan yang dicapai oleh
departemen penjualan dengan membandingkan hasil
penjualan dan/atau pendapatan dengan anggaran
penjualan dan hasil penjualan yang dicapai pada tahun
lalu atau bulan lalu. Oleh karena itu, penyusunan
anggaran penjualan harus memberi tantangan untuk
departemen penjualan yang artinya anggaran penjualan
yang tidak konservatif atau anggaran penjualan yang
sangat optimis sehingga susah dicapai.

Anda mungkin juga menyukai