Anda di halaman 1dari 11

BHD Kecelakaan didarat

Kelompok 4
• Animatur Rosyi
• Afiana Syarifah
• Anisa Ulya
• Mutia Fitri
• Nur Hayati
• Syahliya Fitriyani
• Nur rahmawati santi
• Wahyu astir P
• Moh. Noor Aufal M
• Devith Ayunda S.C
• Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support, disingkat BLS) adalah suatu
tindakan penanganan yang dilakukan dengan sesegera mungkin dan
bertujuan untuk menghentikan proses yang menuju kematian.
• Sering kita jumpai kecelakaan dalam keseharian kita, mulai dari kecelakaan
lalulintas hingga kegiatan – kegiatan outdoor (olahraga adventure). Bila kita
menemui ada orang yang tidak sadarkan diri setelah jatuh/kecelakaan/tiba-
tiba tidak sadarkan diri. Pada kondisi kita akan memberikan pertolongan
pertama/ bantuan hidup dasar hingga pihak layanan kesehatan datang ke
lokasi korban untuk memberikan bantuan hidup lanjutan. Apa hal yang mesti
kita lakukan?
Berikut hal-hal yang perlu kita lakukan:
1. Amankan lokasi korban dan diri anda dari situasi yang mungkin membahayakan. Contohnya : Meminta orang sekitar
lokasi untuk mengatur lalu lintas di sekitar korban dan anda, selama memberikan pertolongan.
2. Periksa kondisi korban.
 Coba untuk membangunkan korban dengan memanggil dengan suara lantang dan mengguncangkannya seperti
membangunkan orang dari tidur.
 Bila tidak bangun, lakukan perangsangan rasa nyeri pada korban dengan cara menekan dada antara kedua puting susu
dengan jari (jangan terlalu keras). Selain itu bisa juga dengan menekan bagian kuku ibu jari korban.
 Bila tidak ada respon, periksa pernafasan dan denyut nadi korban, serta pstikan tidak ada sumbatan benda bada mulut/jalan
nafas korban. Caranya, buka pakaian atas korban. Tempelkan telinga pada mulut korban (untuk mendengarkan suara nafas)
dengan mata menghadap ke arah dada korban untuk melihat pergerakan dinding dada. Tangan memegang arteri karotis
(leher) untuk memeriksa denyut nadi korban.
Lanjutan..

 Bila tidak ada tanda-tanda


adanya nafas dan nadi korban,
segera berikan bantuan hidup
dasar (BHD)/RJP dan
memanggil bantuan layanan
kesehatan.

Gambar 1a & 1b : Periksa ABC (Airways (jalur nafas), Breathing (Pernfasan) dan Circulation (denyut nadi).
3. Panggil bantuan
Tunjuk seseorang dan pastikan dia memanggil bantuan seprti ambulans. Contoh :
“Bapak yang pakai baju biru kotak-kotak, segera telepon ambulans!”
4. Berikan Bantuan Hidup Dasar, dalam hal ini RJP sambil menunggu bantuan
datang.
• RJP dilakukan dengan cara melakukan kompresi/memompa jantung dari luar
dengan setiap siklusnya berupa melakukan penekanan pada dada sebanyak 30 kali
(kecepatan 2x/detik) dan memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut sebanyak 2
kali. Lakukan ini sebanyak 5 siklus atau hingga 30 menit atau hingga penolong tidak
sanggup.
Langkah-langkah dalam melakukan kompresi jantung
• Kompresi dada, letakkan tangan seperti gambar dengan posisi tegak lurus antara dada, tangan dan bahu. Kemudian
lakukan penekanan agak dalam sekitar 2/3 dengan menggunakan bahu, sehingga saat menekan siku tetap lurus.
Lakukan sebanyak 30 kali dengan kecepatan 2x/detik (100x/menit).
• Ekstensi kan leher dan angkat dagu (dorong ke arah kepala), sehangga kondisi korban seperti menengadah. Hal ini
agar jalur nafas pasien terbuka.
• Buka mulut dengan menarik dagu kebawah, kemudian tarik dagu kebawahn sehingga mulut terbuka. Segera berikan
nafas buatan dengan meniupkan sekuat tenaga hingga dada mengembang. Lakukan sebanyak 2 kali.
• Nilai kembali pernafasan dan denyut nadi arteri karotis, untuk memastikan pasien sudah bernfas dan berdetak
kembali jantungnya.
• Dari 30 kompresi dan 2 nafas buatan disebut satu siklus. Biasanya dilakukan hingga 5 siklus atau 30 menit/ hingga
penolong sudah tidak mampu lagi/pasien sudah kembali bernafas spontan.
• Apabila korban telah bernafas spontan, posisikan korban dalam posisi mantap
Posisi untuk kompresi jantung luar
Berikut langkah memposisikan posisi mantap atau recovery pada korban
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai