Anda di halaman 1dari 19

ANGINA PECTORIS

DEFINISI
 Angina pectoris adalah Nyeri dada yang
ditimbulkan karena iskemik miokard dan
bersifat sementara atau reversibel.

 Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada


sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa
adnya infark

 Sebagai gejala awal dari infark miokard akut


(IMA)
PENYEBAB
 Ateriosklerosis
 Spasme arteri koroner
 Anemia berat
 Artritis
 Aorta Insufisiensi
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi
 Obesitas
 Hipertensi
 Merokok
 Emosi
 DM
 Hipoaktifitas
 Pemakaian kontrasepsi oral
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
 Usia
 Ras
 Herediter/genetik
 Jenis kelamin
 Kepribadian tipe A
Faktor Pencetus
 Emosi
 Stress
 Kerja fisik terlalu berat
 Hawa terlalu panas dan lembab
 Terlalu kenyang
 Banyak merokok
GAMBARAN KLINIS
1. Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar
ke leher, tenggorokan daerah inter skapula atau
lengan kiri
2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat,
seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang
hanya perasaan tidak enak di dada (chest
discomfort)
Gambaran klinis
3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak
lebih dari 30 menit.
4. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau
pemberian nitrogliserin.
5. Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah,
kadang muncul keringat dingin, palpitasi,
dizzines.
6. Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat
gelombang T terbalik.
7. Gambaran EKG seringkali normal pada waktu
tidak timbul seran
TIPE SERANGAN
1. Angina Pektoris Stabil
 Awitan secara klasik berkaitan dgn latihan atau
aktifitas yang meningkatkan kebutuhan o2
 Nyeri segera hilang dengan istirahat atau
penghentian aktifitas.
 Durasi nyeri 3 – 15 menit.
2. Angina Pektoris Tidak Stabil
 Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat
mirip dengan angina pektoris stabil.
 Durasi serangan dapat timbul lebih lama dari
angina pektoris stabil.
3. Angina Prinzmental (Angina Varian).
 Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu
istirahat, seringkali pagi hari.
 Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh
koroneraterosklerotik.
 EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.
 Cenderung berkembang menjadi infaark
miokard akut.
 Dapat terjadi aritmia.
PATOFISIOLOGI
» Mekanisme timbulnya didasarkan pada
ketidakadekuatan suplai oksigen ke sel-sel
miokardium yang diakibatkan karena kekakuan
arteri dan penyempitan lumen arteri koroner
(ateriosklerosis koroner).
» Tidak diketahui secara pasti apa penyebab
ateriosklerosis, Ateriosklerosis merupakan
penyakir arteri koroner yang paling sering
ditemukan
Patofisiologi
» Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat,
maka kebutuhan oksigen juga meningkat
» Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang
sehat maka artei koroner berdilatasi dan
mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot
jantung.
» Namun apabila arteri koroner mengalami kekakuan
atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak
dapat berdilatasi sebagai respon terhadap
peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi
iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium
ASUHAN KEPERAWATAN
ANGINA PECTORIS
PENGKAJIAN PRIMER
1. Airways 3. Circulation
 Sumbatan atau • Nadi lemah ,
penumpukan secret tidak teratur
 Wheezing atau krekles • Takikardi
2. Breathing • TD meningkat /
menurun
 Sesak dengan aktifitas
ringan atau istirahat • Edema
 RR > 24 kali/menit, irama • Gelisah
ireguler dangkal • Akral dingin
 Ronchi, krekles • Kulit pucat,
 Ekspansi dada tidak penuh
sianosis
• Output urine
 Penggunaan otot bantu
menurun
nafas
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Aktifitas
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Makanan dan cairan
6. Hygiene
7. Neurosensori
8. Nyeri dan ketidaknyamanan
9. Pernafasan
10. Interkasi sosial
MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL PD ANGINA PECTORIS
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik
miokard.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan berkurangnya
curah jantung.
3. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman
kematian yang tiba-tiba.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai
kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
 RENCANA KEPERAWATAN
 EVALUASI
 FORMATIF/RESPON PASIEN
 SUMATIF

Anda mungkin juga menyukai