Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana

• Jika suatu fistula preaurikular menjadi menimbulkan suatu gejala


maka dibutuhkan tindakan pembedahan dengan cara eksisi .
• Indikasi dilakukannya tindakan pembedahan pada fistula preaurikular
adalah sebagai berikut :
• Adanya sekret yang mengalir pada fistula
• Adanya episode infeksi berulang dan terbentuknya abses
• Adanya bukti rekurensi setelah tindakan operatif
Evaluasi preoperative
• Jika terjadi inflamasi akut  terapi antibiotik harus diberikan yaitu
dengan kombinasi amoxicillin dan asam klavulanat.
• Jika terjadinya abses preaurikular, antibiotik diberikan secara
intravena dan abses harus dilakukan drainase
• Keadaan fistula preaurikular dihubungkan dengan kejadian anomali
pada ginjal dan telinga pada bagian dalam, sehingga harus dilakukan
suatu evaluasi untuk sindroma ini.
• Pemeriksaan terhadap pinna (perichondritis), canal auditorius
eksternal (otitis eksterna) dan membran timpani harus dilakukan
terlebih dahulu.
Empat macam Teknik pembedahan
• Sinektomi simpel ---> tindakan bedah standar , insisi elips sekitar muara
fistula dilanjutkan diseksi ramifikasi pada jaringan subkutan dengan guiding
pandangan mata atau palpasi.
• Eksisi lokal luas : Teknik ini digunakan untuk fistula preaurikular yang tidak
disertai dengan adanya fistula.
• Eksisi luas : Teknik ini dapat digunakan pada fistula preaurikular dengan
infeksi berat dan juga pada yang terbentuk fistula, yaitu fistula preaurikular
dengan dua lubang, lubang muara sinus dan lubang pada kulit akibat
terjadinya abses. Teknik eksisi luas yang dapat dipakai adalah dengan
teknik insisi angka 8.
• Teknik inside-out : Tindakan pembedahan dikerjakan dengan bantuan kaca
pembesar atau mikroskop.
Tatalaksana postoperatif
• dibalut dengan tekanan selama 48 jam setelah operasi dan
dipertahankan dalam keadaan kering.
• Jika bahan pada penjahitan digunakan bahan non-absorbable maka
disarankan untuk dilepas dalam waktu lima hari untuk mencegah agar
tidak terjadi reaksi alergi pada jaringan.
Komplikasi

Intraoperatif Postoperatif

Perdarahan Hematoma Infeksi/perichondritis

Rekurensi Keloid
• Ekslplorasi, aff heacting, drainase dan
Hematoma ligasi a.Temporal superfisial

• Kultur, antibiotik dan balutan luka


Infeksi

• Re-surgery
Rekurensi

• Re-surgery
Keloid
prognosis

• Dengan teknik dan eksisi yang tepat maka prognosis pasien yang
sudah dilakukan tindakan operatif baik. Eksisi yang tidak komplit akan
mengakibatkan rekurensi dari fistula preaurikular.
Kesimpulan
• Fistula preaurikular kongenital adalah kelainan akibat tidak
sempurnanya perkembangan arkus brankial pertama dan kedua yang
membentuk telinga luar dan telinga tengah, berupa fistula atau fistula
yang terjadi pada jaringan lunak preaurikular. Kelainan ini disebut juga
dengan pit preaurikular, fistula preaurikular atau fistula preaurikular.
• Fistula preaurikular memiliki insidensi sebanyak 15,5-43,7 per 10.000
kelahiran hidup. muncul secara spontan atau diturunkan. Kelainan ini
dapat terjadi secara bilateral pada 25-50% kasus dan fistula preaurikular
bilateral mempunyai kecenderungan herediter.
• Fistula preaurikular memiliki gejala klinis yang berupa simptomatik
maupun asimptomatik.
• Terapi fistula preauriular dapat diberikan secara medikamentosan
maupun non-medikamentosa sesuai dengan dengan keadaan klinis
pasien.

Anda mungkin juga menyukai