Anda di halaman 1dari 40

chorioamnionitis

Indyas paramesvari
1310211077
• Adalah inflamasi akut pada membran chorion
pada plasenta, disebabkan oleh infeksi bakteri
polimikrobial ascending
• Chorioamnionitis bisa terjadi pada membran
yang intak dan biasanya disebabkan oleh
mycoplasma seperti ureaplasma Sp. Dan
Mycoplasma hominis
Epidemiologi
• Pada negara underdeveloped, ruptur membran
prematur memiliki asosiasi kuat dengan
chorioamnionitis, dan chorioamnionitis pada
keadaan spt ini bisa menyebabkan kelahiran
prematur dengan tingkat mortalitas yang tinggi
FAKTOR RESIKO
CHORIOAMNIONITIS
Manifestasi klinis
• Demam (an intrapartum temperature >100.4ºF or
>37.8ºC)
• Takikardi maternal signifikan (>120 beats per
minute [bpm])
• Fetal takikardi (>160-180 bpm)
• Discharge purulen, atau cairan amnion yang berbau
busuk atau adanya discharge pada vagina
• Nyeri pada uterine
• Leukositosis maternal (total blood leukocyte count
>15,000-18,000 cells/μL)
Maternal
chorioamnionitis terjadi,
apabila defense
mechanism tubuh
terutama pada vagina
gagal untuk menahan
peningkatan kadar
bakteri pathogen,
sehingga terjadi infeksi
ascending yang
menyebabkan masuknya
bakteri ke vagina,
uterus, hingga ke cairan
amnion
PATOGENESIS
Penegakkan diagnosa chorioamnionitis
Tata laksana
• AB yang optimal untuk menangani kasus ini sampai
sekarang belum dipelajari dengan baik, namun tata
laksana dari pengobatan chorioamnionitis biasanya
dilakukan berdasarkan konsensus.
• AMPISILIN IV, tiap 6 jam dan gentamisin tiap 8-24
jam hingga melahirkan adalah regimen yang sering
digunakan
• Kalau pasien akan melakukan caesar, biasanya akan
diberkan clindamycin tiap 8-24 jam hingga
melahirkan.
• Untuk hasil yang optimal, disarankan untuk
pemberian AB secara IV
Definisi
• TORCH adalah singkatan dari toxoplasma,
rubella, citomegalovirus, dan herpes, yaitu
penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa
atau parasit darah dan virus. Penyebab utama
penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar
kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung, tikus,
kambing, sapi dan lainnya.
Cara penularan
• Cara penularannya kepada manusia melalui dua
cara, yaitu aktif (didapat) dan pasif (bawaan).
Penularan secara aktif terjadi bila menelan
oosista dan sista, sedangkan penularan secara
pasif terjadi melalui plasenta dari ibu ke anak.
Penularan secara aktif antara lain, makan daging
setengah matang yang berasal dari hewan yang
terinfeksi (mengandung sista) misalnya daging
sapi, kambing, domba, kerbau, babi, ayam,
kelinci dan lainnya.
sitomegalovirus
• Merupakan virus herpes DNA, menyebabkan
pembengkakan pada pada sel (sitomegali) dan
tampak sbg penampakan mata burung hantu
• Di AS, mrp penyebab infeksi perinatal pertama

Penularan citomegalovirus:
HORIZONTAL: droplet infection, kontak dgn air seni
VERTIKAL : dari maternal ke janin
SEKSUAL
Epidemiologi
• Pada negara maju mrp penyebab utama infeksi
kongenital dengan prevalensi 0,3-2% dari
kelahiran hidup
Manifestasi klinis pada janin
• 10-15% simptomatis  ggn neurogenik krn virus
menyerang SSP
• 20 -30 % menimbulkan kematian
• 30% cacat neurologik dan ggn organ spt:
hepatomegali, mikrosefali, retardasi mental, ggn
psikomotor, ikterus, ptechiae, korioretinitis,
kalsifikasi serebral
• 10-15% bayi yang “nampak” normal, akan
menimbulkan gejala 1-2 tahun kemudian
Penegakkan diagnosa
• Metode serologik: adanya perubahan seronegatif
jadi seropositif  ditemukan adanya IgM jadi
IgG anti CMV dgn interval px selama 3 mgg
• Harus dilaksanakan saat usia kehamilan 20
minggu karena pada usia ini dapat
menunjukkan janin yang dapat diselamatkan
dan janin yang harus di terminasi kehamilan
Diagnosa pranatal
• Dilakukan pd usia 21-23 mgg karena:
▫ Mencegah negatif palsu sebab diuresis janin blm
sempurna sblm usia 20 mgg
▫ Butuh waktu 6-9 mgg untuk infeksi maternal agar
virus dpt ditemukan dlm cairan ketuban
▫ Infeksi berat CMV biasanya disebabkan adanya
infeksi pada mgg ke 12
Terapi dan konseling
• Tidak ada terapi memuaskan yg dapat dilakukan
• Ganciclovir, foscarnet, cidofivir, dan valaciclovir
TOKSOPLASMOSIS
• Toksoplasmosis adalah penyakit parasit
zoonosis lazim seluruh dunia dan agen penyebab
adalah intra seluler protozoa, yang disebut
Toxoplasma gondii
• Toxoplasmosis adalah salah satu penyakit
zoonosis yang paling penting yang ditransfer
oleh daging mentah atau setengah matang
Manifestasi klinis
• Penyakit toksoplasmosis merupakan penyakit infeksi
maternal terberat pada awal kehamilan.
• 15-55% janin tidak ada tanda-tanda dari toksoplasmosis
gondii
• Retinochoroiditis terjadi pada 15% pasien, intrakranial
kalsifikasi terjadi pada 10% pasien, serebrospinal fluid
pleositosis dan peningkatan kadar protein terjadi pada
20% pasien
• Bayi yang baru lahir biasanya mengalami anemia,
trombositopenia dan kuning (jaundice) saat lahir
• Ada bbrp kasus yang sampai terjadi mikrosefali
• Bayi yg selamat dari toksoplasmosis memiliki probabilitas
mengalami retardasi mental, kejang, defek visual spasitas,
penurunan pendengaran dan ggn saraf yg berat
Tata laksana

Kehamilan dengan infeksi akut


Spiramisin: ab macrolide,2-4 Toksoplasmosis kongenital:
g/hari/oral terbagi 4 dosis untuk 3 sulfadiazin dgn dosis 50-100
mgg diulangi setelah 2 mgg kg/kg/hari dan piremitamin 0,5-1
sampai kehamian aterm mg / kgbb tiap 2-4 hari selama 20
Piremitamin mrp antimalaria, hari, ditambah injeksi asam folinik
tp bisa jg untuk toksoplamosis. 5 mg tiap 2-4 hari untuk
Waktu paruh 100 jam diberikan mencegah efek toksik piremitamin
tiap 3-4 hari. Berkhasiat 8x lebih thd multiplikas sel
baik thd toksoplasma  hambat
stadium takizoit parasit
Rubella
• Rubela adalah penyakit yg bersifat akut dan
menular
• Rubella dapat menyebabkan infeksi serius pada
ibu hamil yang dapat menyebabkan kematian
pada janin atau defek pada janin yg dikenal sbg
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
• Rubella ditularkan mll airborne droplets saat
seseorang bersin atau batuk
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
Tatalaksana
• Vaksinasi rubella
Herpes simpleks virus congenital
• Adalah penyakit kongenital yang ditularkan dari
ibu ke bayi saat melahirkan
Tatalaksana
Tatalaksana
• caesar
Malaria kongenital
• Malaria kongenital adalah adanya parasit
malaria yang terdeteksi pada pemeriksaan
perifer pada bayi baru lahir usia 24 jam hingga 7
hari masa kehidupan
• 80% pasien datang dengan keluhan demam,
anemia, dan spenomegali
• Gejala lainnya antara lain hepatomegali, kuning,
regurgitasi, ggn BAB, nafsu makan turun
• Keluhan lain yang dikeluhkan pasien biasanya
rasa lelah, sianosis.
HOW?
Virus hepatitis
Indyas paramesvari
1310211077
Virus hepatitis
• Di Indonesia berkisar antara 1-5% tergantung
pada prevalensi HBV di populasi
• Kalau pasien mengidap HBV sedang hamil 
dapat meningkatkan possibility mortalitas pada
ibu dan janin
• Bisa menyebabkan abortus, dan perdarahan
pasca persalinan  karena gangguan
pembekuan darah krn ggn fungsi hati
Faktor predisposisi
• Kandungan titer DNA-HBV pada ibu yg tinggi 
semakin tinggi titer,semakin tinggi possibility
janin terkena HBV
• Terjadinya infeksi akut pada kehamilan
trimester ke tiga
• Kegagalan vaksin
• Ibu bekerja di RS  tertusuk jarum dengan hbv
 terinfeksi
Penanganan kehamilan dan persalinan
• Saat persalinan usahakan dengan sayatan sedikit
mungkin, rawat bersama Sp.PD, subspesialis
hepatologi
• Bila pd ibu hamil dengan viral load yang tinggi
berikan lamivudin 1-2 bulan sblm persalinan, tp ada
bbrp suber mengatakan lamivudin dpt mybabkan
teratogenik pd janin
• Persalinan jangan dibiarkan berlangsung lama krn
semakin lama, akan meningkatkan kmugkinan bayi
terkena HBV intrauterine
• Menyusui bayi tidak masalah
ISK
• ISK (uretra dan kandung kemih)dialami 10%
sampai 20% perempuan dewasa tiap tahunnya.
• Perempuan lebih mudah terkena karena saluran
uretra lebih pendek dan kolonisasi bakteri di
bagian distal uretra dari vestibulum vulva
• UTI (isk) ditandai dengan:
▫ Disuria
▫ Sering berkemih
▫ Dorongan untuk berkemih
▫ Sistitis bakterial akut dengan MO > 10^5 per ml
Penegakkan diagnosa
• Biakan dan uji sensitivitas spesimen urine yang
bersih, aliran tengah ( harus dibiakkan atau
dimasukkan lemari pendingin dalam waktu 2
jam)
• Ditemukan adanya organisme lebih dari 10^5
per ml, ttp jml organisme serendah 10^2 per ml
dapat menegakkan diagnosa sititis
Tata laksana
• Terapi dosis tunggal: sulfametoksasol dan
trimetroprim kekuatan ganda ( 160 mg / 800
mg)
• Terapi 3 hari: sulfametoksasol dan trimetroprim
kekuatan ganda (160/800mg) 2x sehari,
nitrofurantoin 100 mg tiap 6 jam, siprofloksasin
250 mg 2x sehari
• Terapi 7-14 hari dgn antibiotik spt diatas pada
pasien ibu hamil, immunosupresi, DM, ggn
anatomi dan gagal pada terapi sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai