Anda di halaman 1dari 12

Kondisi permasalahan yang dihadapi adalah sebuah perusahaan mempunyai beberapa

pabrik, gudang, dan tempat pemasaran. Biaya pengiriman barang antara pabrik dan
gudang atau tempat pemasaran berbeda – beda, sedangkan tujuan yang hendak
dicapai adalah memilih rencana distribusi yang menimbulkan total biaya trasportir.

Pabrik = Supply
A1 A2 An

Tempat = Demand
Pemasaran B1 B2 Bm
TEORI PENGAMBIL
KEPUTUSAN PASTI,
RISIKO, DAN TIDAK
PASTI
PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI

• Pengambil keputusan dalam kondisi pasti menyiratkan


bahwa hasil dari setiap alternatif tindakan dapat
ditentukan dengan pasti.
Contohnya pengambilan keputusan dengan kondisi pasti, yaitu
suatu model linear programing yang bertujuan
memaksimalkan laba. Karena tujuannya jelas, yaitu
memaksimalkan laba dan kondisi pasti maka alternatif
investasi atau produk yang memberikan laba terbesar yang
akan di pilih.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI RISIKO
• Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah suatu kejadian atau
keadaan dimana terjadi dua kemungkinan hasil (berhasil/gagal) yang akan
terjadi jika mengambil suatu keputusan dalam suatu peristiwa.
• Cara menentukan pengambil keputuasan dalam kondisi resiko dapat
dirumuskan sebagai berikut :
PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK
PASTI
• Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti menyiratkan bahwa
pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya
berbagai kondisi atau outcomes.
• Untuk menyelesaikan permasalah dibawah kondisi tidak pasti ini,
digunakan pendekatan sebagai berikut :

1.Kriteria Laplace
2.Kriteria Maximin
3.Kriteria Maximax
4.Kriteria Minimax Regret

Anda mungkin juga menyukai