Anda di halaman 1dari 39

Case Report

Faringitis Akut
Disusun oleh:
Himawan Widyatmiko, S.Ked
1765050050

Pembimbing:
dr. Lina Marlina, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 10 DESEMBER 2018 - 19 JANUARI 2019
JAKARTA
2019 1
Laporan Kasus

2
Identitas Pasien
• Nama : Ny. DH
• Umur : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu tumah tangga
• Alamat : Cipinang
• Agama : Islam
• Pendidikan terakhir : SMA
• Suku : Batak

3
Anamnesis
• Keluhan utama
• Sakit tenggorokan
• Keluhan tambahan
• Sulit menelan

4
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke poli THT RSU UKI dengan keluhan sakit tenggorokan sejak 3
hari yang lalu. Sakit tersebut dirasakan terus menerus dan dirasakan mengganggu
aktivitas sehari-hari terutama saat makan atau minum. Awalnya pasien
mengatakan bahwa pasien mengkonsumsi gorengan yang berlebihan 5 hari yang
lalu, setelah itu pasien mulai mengeluh rasa tidak nyaman di tenggorok dan batuk.
Batuk yang dirasakan tidak berdahak dan terus menerus sehingga membuat
tenggorok pasien terasa sakit.
• Sakit tenggorokan membuat pasien menjadi sulit menelan makanan dan minuman.
Pasien sudah mencoba minum OBH untuk mengurangi keluhan. Keluhan batuk
sudah tidak dirasakan, namun rasa sakit di tenggorok masih tetap ada.
• Keluhan lain seperti demam, rasa terbakar di ulu hati, mual muntah, suara serak,
sesak nafas dan sendawa disangkal. Pasien tidak memiliki keluhan pada hidung
dan telinga.
5
• Riwayat penyakit dahulu :
• Maag disangkal
• Riwayat penyakit keluarga :
• disangkal
• Riwayat Alergi :
• disangkal
• Riwayat kebiasaan pribadi :
• Pasien tidak merokok
• Sering makan goreng-gorengan
6
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis
• Tanda-tanda vital :
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• RR : 20x/menit
• Nadi : 92x/menit
• Suhu : 36,7oC

7
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis Telinga)
Telinga Luar
  Kanan Kiri
Normotia, Fistula (-), Hematoma (-), Normotia, Fistula (-), Hematoma (-),
Aurikulare
Nyeri Tarik (-) Nyeri Tarik (-)

Normal; Fistel (-); Arikularis acc (-), Normal; Fistel (-); Arikularis acc (-),
Preaurikuler
Sikatriks (-); Nyeri tekan tragus(-) Sikatriks (-); Nyeri tekan tragus (-)

Normal; Nyeri tekan (-), Normal; Nyeri tekan (-),


Infraaurikuler
pembengkakan (-) pembengkakan (-)

Normal; Bengkak (-); Sikatriks (-); Normal; Bengkak (-); Sikatriks (-);
Retroaurikuler
Hematoma (-); Nyeri Tekan (-) Hematoma (-); Nyeri Tekan (-)
8
  Kanan Kiri
Liang Telinga Lapang Lapang
Warna Epidermis Merah Muda Merah Muda
Sekret - -
Serumen - -
Kelainan Lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan

Membran Timpani Kanan Kiri


Intak + +
Putih keabu-abuan seperti mutiara Putih keabu-abuan seperti
Warna
mutiara
Refleks Cahaya + +
Perforasi - -
Kelainan Lain Tidak ditemukan kelainan Tidak ditemukan kelainan
9
Uji Pendengaran

  Kanan Kiri
Rinne Positif Positif
Weber Tidak ada lateralisasi
Swabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Audiogram
Kanan Kiri

Normal Normal

Uji Keseimbangan
Tidak ada gangguan keseimbangan
10
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis Hidung)
Luar
  Kanan Kiri
Normal; Simetris, deviasi (-). Normal; Simetris, deviasi (-).
Bentuk Luar
Saddle nose (-) Saddle nose (-)
Deformitas Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Nyeri Tekan:    
• Dahi Tidak ada Tidak ada
• Pipi Tidak ada Tidak ada
Krepitasi Tidak ditemukan Tidak ditemukan
11
Dalam (Rinoskopi Anterior)
  Kanan Kiri

Vestibulum Nasi furunkel (-) furunkel (-)

Kavum Nasi Lapang Lapang

Mukosa Merah muda Merah muda

Konka Media-Konka Eutrofi; Licin Eutrofi; Licin


Inferior Eutrofi; Licin Eutrofi; Licin

Meatus Nasi Sekret (-) Sekret (-)

Septum Deviasi Tidak ada Tidak ada

Sekret Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Kelainan lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan


12
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis Mulut,
Tenggorok dan Leher)
Mulut Hasil Pemeriksaan
Gigi Molar III kanan-kiri bawah dicabut;
Gigi Karies (-)

Gusi Merah muda; berdarah (-)

Lidah Coated tongue (-);

Kelainan Lain Tidak ditemukan

14
Faring Hasil Pemeriksaan
Uvula Ditengah; Merah muda
Arkus Faring Simetris; Merah muda
Mukosa Hiperemis
Dinding Faring Granul (-)

Tonsil Hasil Pemeriksaan


Ukuran T1-T1
Mukosa Merah muda
Kripta Tidak melebar
Detritus, Perlekatan Tidak ada

15
Status Lokalis Kelenjar Getah Bening
  Hasil Pemeriksaan

Submentalis Tidak teraba pembesaran

Submandibularis Tidak teraba pembesaran

Colli Anterior Tidak teraba pembesaran

Colli Posterior Tidak teraba pembesaran

Supraclavicula Tidak teraba pembesaran

Infraclavicula Tidak teraba pembesaran


16
Resume
• Ny. DH usia 58 tahun datang ke poli THT RSU UKI dengan keluhan sakit
tenggorokan sejak 3 hari yang lalu. Sakit tersebut dirasakan terus menerus dan
dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari terutama saat makan atau minum.
Keluhan disertai dengan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Riwayat batuk (+)
perbaikan. Riwayat makan gorengan (+).
• Pada pemeriksaan tenggorok didapatkan mukosa faring hiperemis.

17
Diagnosis Kerja Diagnosis Banding

• Faringitis Akut et • Faringitis Bakterial


causa viral • Faringitis Jamur

18
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa Medikamentosa
• Istirahat yang cukup. • Analgetik
• Makan makanan yang lunak, dan
perbanyak minum minuman
yang hangat.
• Mengurangi konsumsi goreng-
gorengan

19
Prognosis

Ad Vitam • Bonam
Ad Functionam • Bonam
Ad Sanationam • Bonam
20
TINJAUAN PUSTAKA

21
Anatomi Faring

Head and neck cancer. Remedy’s health communities. Updated September 7 th 2011. 22
Available at: www.oncologychannel.com/headneck/anatomy.shtml. Accessed on Dec 27th 2018.
Otot-otot Faring
• Otot-otot yang sirkular
• m.konstriktor faring
superior, media, dan
inferior
• Otot-otot yang
longitudinal
• m.stilofaring dan
m.palatofaring

Head and neck cancer. Remedy’s health communities. Updated September 7 th 2011. 23
Available at: www.oncologychannel.com/headneck/anatomy.shtml. Accessed on Dec 27th 2018.
Persarafan Faring

24
Snell, Richard. Anatomi Klinik. EGC. Jakarta : 2000
Definisi Faringitis
• Faringitis adalah peradangan dinding faring yang dapat disebabkan
oleh infeksi maupun non-infeksi.

Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan 25
kepala leher. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004.p.217-9.
Klasifikasi Faringitis
Faringitis

Akut Kronik

Viral Bakterial Hiperplastik Atrofi

Fungal
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan
kepala leher. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004.p.217-9. 26
Etiologi Faringitis
Viral Bakterial Fungal
Rhinovirus, Corona virus, S.pyogens, Group A Clamidya psittaci,
Influenza virus, Betahemoliticus Clamidya pneumoniae
Parainfluenza virus, Streptococcus (GABHS),
adenovirus, Herpes Neissseria gonorrhoe,
simplex virus type 1&2, Corynebacterium
Coxasckie virus, diphteriae,
cytomegalovirus, dan Corynebacterium ulcerans,
Epstein-Barr virus (EBV). Yersini enterolitica,
Mycobacterium
tuberculosis, dan
Treponema pallidum.

Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan 27
kepala leher. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004.p.217-9.
Patofisiologi
Faringitis

28
Diagnosis Faringitis
KLASIFIKASI ETIOLOGI GEJALA TANDA
Faringitis Viral Rinovirus • Demam • Faring dan tonsil hiperemis
• Rinorea
• Mual
• Nyeri tenggorokan
• Sulit Menelan
Virus influenza, coxsachievirus, • Makulopapular rash
cytomegalovirus
Adenovirus • Gejala konjungtivitis
terutama pada anak
Epstein Barr Virus (EBV) • Produksi eksudat faring
yang banyak
• Pembesaran kelenjar limfa
HIV- 1 • Nyeri tenggorok • Faring hiperemis
• Nyeri menelan • Terdapat eksudat
• Mual • Limfadenopati akut
• Demam
Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6. 29
Diagnosis Faringitis
KLASIFIKASI ETIOLOGI GEJALA TANDA
Faringitis Bakteri Infeksi Grup A • Nyeri kepala hebat • Tosil membesar
Streptokokus ß • Muntah • Faring dan tosil
Hemolitikus • Demam hiperemis dan terdapat
• Jarang disertai batuk eksudat
• Beberapa hari timbul
petechiae pada palatum
dan faring
• Kelenjar limfa leher
anterior membesar,
kenyal, dan nyeri
penekanan

Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
30
Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6.
Diagnosis Faringitis
KLASIFIKASI ETIOLOGI GEJALA TANDA
Faringitis Candida • Nyeri tenggorokan • Tampak plak putih pada
Fungal • Nyeri menelan orofaring
• Mukosa faring
hiperemis
Faringitis Rhinitis kronik, • Nyeri dan gatal pada • Mukosa faring
Kronik sinusitis, iritasi tenggorokan posterior tidak rata,
Hiperplastik kronik karena rokok, • Batuk berdahak bergranular
debu. • Kelenjar limfa dibawah
mukosa faring
hiperplasi
Faringitis Timbul bersamaan • Tenggorokan kering • Mukosa ditutupi lendir
Kronik Atrofi dengan rhinitis atrofi • Mulut berbau kental
Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
31
Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6.
Centor Criteria

32
Alberta medical association. Guideline for the diagnosis and management of acute pharyngitis. Updated 2008.
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN TIPE PEMERIKSAAN SENSITIVITAS DAN
PENUNJANG SPESIFITAS
Darah Lengkap Dapat ditemukan adanya peningkatan leukosit.
Kultur tenggorok Spesimen diambil dari swab di daerah posterior Sensitivitas 97%
tonsilopharyngeal dan dibiakan didalam agar Spesifitas 99%
darah, hasilnya 24 -48 jam kemudian
Rapid Antigen Detection Mendeteksi keberadaan karbohidrat dari group A Sensitivitas 85-97 %
Test (RADT) Streptococcus. Hasilnya dalam hitungan menit Spesifitas >95%
Enzyme linked
Sensitivitas 86%
immunoabdorbent assay
(ELISA) Spesifitas 99%

Murphy TP, Harrison RV, Hammoud AJ, Yen G, Klein KC. Pharyngitis. Faculty group practice quality management program university of Michigan. Taubman Medical Library. May, 2013.
Lieu TA, Fleisher GR, Schwartz JS. Clinical evaluation of a latex agglutination test for streptococcal pharyngitis: performance and impact on treatment rates. Pediatr Infect Dis J 1988;7:847– 54. 33
Hayes CS, Williamson JR. Management of group A beta-hemolytic streptococcal pharyngitis. American Family Physician. 2001;63 (8):1557–1564
Penatalaksanaan
FARINGITIS VIRAL FARINGITIS BAKTERIAL FARINGITIS FUNGAL

• Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis


• Istirahat dan minum
dibagi 3 kali/ hari selama 10
yang cukup. hari dan pada dewasa 3 x 500 • Nystasin 100.000 -
• Berkumur dengan air
mg selama 6-10 hari. 400.000 IU 2 kali/hari.
hangat. • Cephalexin 25-50 mg/kgBB • Analgetika.
• Analgetika.
atau 500 mg
• Analgetik
• Antipiretik
• Berkumur air hangat atau
antiseptik

Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6. 34
Penatalaksanaan
FARINGITIS KRONIK FARINGITIS KRONIK
HIPERPLATIK ATROFI

• Kaustik faring
menggunakan zat kimia
larutan nitras argenti atau
• Pengobatan rhinitis atrofi
dengan listrik (elektro
• Obat kumur
kauter).
• Pengobatan simtomatis
diberikan obat kumur.

Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6. 35
Komplikasi
SUPURATIF NON SUPURATIF

• Abses peritonsilar
• Abses retrofaringeal • Demam reumatik akut
• Otitis media • Glomerulonephritis akut
• Mastoiditis post streptococcal
• Sinusitis

Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6. 36
Prognosis
• Umumnya baik  Pasien dengan faringitis biasanya sembuh dalam
waktu 1 – 2 minggu.

Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6. 37
KESIMPULAN

38
Kesimpulan
• Faringitis  peradangan pada mukosa dinding faring dan / atau tonsil dan struktur
yang menyusun tenggorokan yang dapat disebabkan oleh infeksi maupun non-
infeksi.
• Faringitis yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah faringitis viral
dan pada faringits bacterial yang perlu diwaspadai adalah Streptoccocus β
haemoliticus Group A.
• Untuk kecurigaan terhadap faringitis GABHS, dapat menggunakan kriteria Centor 
kultur swab tenggorok, RADTs, dan ELISA
• Faringitis viral istirahat, minum yang cukup, dan berkumur dengan air yang
hangat, analgetika jika perlu.
• Faringitis bakterial penicillin V, cefadroxil, dan amoxicillin. Untuk alergi penicillin
dapat diberikan klindamisin, amoxiclav, dan eritromisin.
Soepardi E.A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R.D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 7.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. 1953-6. 39
Alberta medical association. Guideline for the diagnosis and management of acute pharyngitis. Updated 2008.
TERIMA KASIH

40

Anda mungkin juga menyukai