Anda di halaman 1dari 17

K E P E R AW ATA N M AT E R N I TA S

TUGAS SKENARIO HIV AIDS

KELOMPOK 6
KELAS A
PUTRI RAHMANIA A. NIM
162310101003
N U R ’ A I N I E L I TA P U T R I NIM 162310101008
FITRI NUR AINY NIM 162310101039
K ASUS IBU HAMIL DENGAN HIV AIDS

SKENARIO: “SAYA HAMIL ANAK KEDUA DAN DIDIAGNOSA HIV+, APAK AH


JANIN SAYA AK AN TERTUL AR? DAN BAGAIMANA PERAWATAN UNTUK
JANIN SAYA?”

Seorang ibu berusia 35 tahun datang ke poli hamil untuk pemeriksaan rutin. Saat ini sedang
menjalani kehamilan yang kedua, sedangkan anak pertamanya berusia 15 tahun. Ibu datang tanpa
ditemani suaminya karena suaminya sedang bekerja dipasar, dari hasil wawancara menunjukkan
suaminya saat ini adalah suami kedua, karena suami pertamanya meninggal 5 tahun yang lalu
karena diare selama 3 bulan tidak sembuh-sembuh. Hari pertama haid terakhir 10 minggu yang
lalu, ibu merasakan mual dan muntah disertai pusing. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan TD
110/70 mmHg, Nadi 85x/menit, RR 20x/menit dan suhu badan 370C. Hasil pemeriksaan
penunjang ibu HIV +.
1. APA SAJA KONDISI YANG TIDAK NORMAL
PADA KASUS DIATAS?

1. Hari pertama haid terakhir 10 minggu yang lalu.


2. Ibu merasakan mual dan muntah disertai pusing.
3. Hasil pemeriksaan penunjang ibu HIV +.
2. ANALISIS PENYEBAB KONDISI TIDAK NORMAL
PADA KASUS DIATAS?

a. Ibu diduga terinfeksi HIV AIDS akibat tertular virus HIV dari suami pertamanya yang telah
meninggal 5 tahun yang lalu karena diare selama 3 bulan tidak sembuh-sembuh.
b. Faktor kehamilan menyebabkan ibu mengalami mual muntah karena :
1. Peningkatan hormon HCG.
2. Peningkatan hormon estrogen.
3. Peningkatan sensitivitas terhadap aroma tertentu.
4. Perut lebih sensitif.
3.
ANALISIS KONSEP TERKAIT KONDISI RESIKO
KEHAMILAN YANG TERJADI PADA PASIEN TSB ?
JELASKAN DEFINISI, PENYEBAB, FAKTORRESIKO, TANDA DAN
GEJALA, PATOFISIOLOGI, PENCEGAHAN DAN PENATAL AKSANAAN
A. DEFINISI

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV (Human
Immunodeficiency virus) adalah jenis virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh (BKKBN, 2007).
Menurut Depkes RI (2008) menyatakan bahwa HIV adalah sejenis retrovirus-RNA yang menerang
sistem kekebalan tubuh manusia.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome suatu kumpulan gejala
penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.
Acquired immune defficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala atau penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi Human Immmunodeficiency Virus (HIV).
AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV (Saktina dan Satriyasa, 2014).
B. ETIOLOGI
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Etiologi HIV-AIDS adalah Human Immunodefisiensi virus (HIV) yang
merupakan virus sitopatik yang diklasifikasikan dalam famili retroviridae, subfamili lentiviridae, genus
lentivirus. Berdasarkan strukturnya HIV termasuk famili retrovirus yang merupakan kelompok virus RNA
yang mempunyai berat molekul 0,7 kb (kilobase). Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-
masing grup mempunyai berbagai subtipe. Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak menimbulkan
kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 (United States Preventive Services Task Force,
2011).

Next >>>
C. FAKTOR RESIKO
Faktor risiko penularan HIV dari ibu ke anak diantaranya :
• Jumlah virus selama hamil,
• Status imunitas ibu hamil,
• Riwayat infeksi pada genetalia ibu,
• Gaya hidup dan faktor perilaku,
• Faktor obstetri seperti cara melahirkan bayi dan proses persalinan bayi,
• dan pemberian ASI kepada bayi sesudah lahir (Damania et al., 2010).
Cont’ >>>
Cara penularan HIV:
• Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah satu–satunya cara
dimana penularan HIV dapat dicegah.
• Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau
pengunaan jarum suntik yang tidak steril.
• Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi.
• Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui
menyusui.

Penularan secara perinatal


• Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya.
• Penularan dari ibu terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak secara lansung
antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari ibu dapat menular pada bayi.
• Bayi juga dapat tertular virus HIV dari ibu sewktu berada dalam kandungan atau juga melalui ASI
• Ibu dengan HIV dianjurkan untuk PASI
D. TANDA DAN GEJALA
Gejala mayor Gejala minor
• BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan • Batuk menetap lebih dari 1 bulan
• Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 • Dermatitis generalist
bulan • Adanya herpes zoster yang berulang
• Penurunan kesadaran dan adanya gangguan • Kandidiasis orofaringeal
neurologis • Herpes simplex kronik progresif
• Demensia / HIV Ensefalopati • Limfadenopati generalist
• Infeksi jamur berulang pada kelamin wanita
• Retinitis Cytomegalovirus
E. PATOFISIOLOGI
• HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya pada protein CD4. Sekali ia berada di dalam,
materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita) turunan yang disebut RNA (ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA
(deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA
manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus–virus HI.
• Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–virus baru tersebut keluar dari
sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit
demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh infeksi
dan penyakit–penyakit yang lain. Dibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang ke orang.
• Respons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan sel–sel yang terinfeksi dan mengantikan sel–sel
yang telah hilang. Respons tersebut mendorong virus untuk menghasilkan kembali dirinya.
• Jumlah normal dari sel–sel CD4+T pada seseorang yang sehat adalah 800–1200 sel/ml kubik darah. Ketika seorang pengidap
HIV yang sel–sel CD4+ T–nya terhitung dibawah 200, dia menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi–infeksi oportunistik.
• Infeksi–infeksi oportunistik adalah infeksi–infeksi yang timbul ketika sistem kekebalan tertekan. Pada seseorang dengan sistem
kekebalan yang sehat infeksi–infeksi tersebut tidak biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi seorang pengidap HIV hal
tersebut dapat menjadi fatal.
F. PENCEGAHAN

Upaya mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke anak, dilaksanakan program
pencegahan secara komprehensif meliputi empat strategi yaitu :

1. Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi,


2. Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan HIV positif,
3. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya,
4. Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak dan
keluarganya (Mofenson, 2010)
G. PENATALAKSANAAN
1. Konseling dengan dokter sebelum konsepsi.
2. Terapi HAART.
3. Memberi bayi susu formula.
4. Dianjurkan persalinan sectio caesaria.
5. Bayi penerimaan imunoglobulin pada bayi.
6. Persalinan harus dilaksanakan sebelum 38 minggu.
7. Terapi anti diare.
4. ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN
A . APA ANALISIS YANG MENUNJANG DIAGNOSA KEPERAWATAN ?
No. Data Etiologi Masalah

1. DO : - Kehamilan Mual

DS :
 Pasien merasakan mual dan muntah disertai pusing

2. DO : - Kurang sumber pengetahuan Defisiensi Pengetahuan

DS :
 Pasien mengatakan “ saya hamil anak kedua, dan
didiagnosa HIV, apakah janin saya akan tertular, dan
bagaimana perawatan pada janin saya ?
B. APA SA JA DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL , APA DIAGNOSA
UTAMA ?

1. Mual b.d Kehamilan d.d Pasien merasakan mual dan muntah disertai pusing
2. Defisiensi Pengetahuan b.d Kurang sumber pengetahuan d.d pasien mengatakan “ saya hamil
anak kedua, dan didiagnosa HIV, apakah janin saya akan tertular, dan bagaimana perawatan
pada janin saya
C. APA INTERVENSI YANG BISA DIL AKUK AN OLEH PERAWAT (NIC NOC) ?
NO NO Diagnosa Tindakan Intervensi Nama &
Dx. TTD
1. Dx. 1 Mual b.d Kehamilan d.d Pasien Setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam maka diharapkan Risiko 1. Monitor TTV pasien
merasakan mual dan muntah disertai ketidakseimbangan elektrolit pasien dapat teratasi dengan KH :
pusing 1. Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau
1. Frekuensi mual muntah dipertahankan pada skala 3 (sedang) ditingkatkan berkontribusi terhadap mual
pada skala 5 (tidak ada)
1. Berikan informasi mengenai mual seperti penyebab mual,
1. Intensitas mual muntah dipertahankan pada skala 3 (sedang) ditingkatkan dan berapa lama itu berlangsung
pada skala 5 (tidak ada)
1. Dorong istirahat monitor keseimbangan cairan dan
1. Keseimbangan intek dan output dalam 24 jam dipertahankan pada skala 2 elektrolit
(cukup terganggu) ditingkatkan pada skala 5 (tidak terganggu)

2. Dx. 2 Defisiensi Pengetahuan b.d Kurang Setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam maka diharapkan Risiko 1. Berikan privasi dan kerahasiaan pasien
sumber pengetahuan d.d pasien ketidakseimbangan elektrolit dapat teratasi dengan KH :
mengatakan “ saya hamil anak kedua, 1. Tentukan tujuan pasien, sasaran, dan agenda untuk
dan didiagnosa HIV, apakah janin saya 1. Cara penularan dipertahankan 1 (tidak ada pengetahuan) ditngkatkan dilakukan nya sesi konseling genetik
akan tertular, dan bagaimana ke 5 (pengetahuan sangat banyak)
perawatan pada janin saya 1. Berikan perkiraan risiko pasien berdasar fenotipe atau
1. Tanda dan gejala infeksi 1 (tidak ada pengetahuan) ditngkatkan ke 5 karakteristik pasien, riwayat keluarga atau analisis
(pengetahuan sangat banyak) silsila,perhitungan informasi risiko, atau genotipe/hasil tes
genetik
1. Strategi mengelola stress 1 (tidak ada pengetahuan) ditngkatkan ke 5 2. Berikan informasi tentang risiko, manfaat, dan keterbatasan
(pengetahuan sangat banyak) pilihan pengobatan/manajemen serta pilihan untuk
menangani risiko kekambuhan dengan cara persuasif
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta 2013.
Mofenson LM. 2010 Prevention in Neglected Subpopulations : Prevention of Mother to Child
Transmission of HIV Infection. Clinical Infetious. Disease. 50(3) 130-148
Saktina, P. U. Dan Satriyasa B. K. 2017. Karakteristik penderita aids dan infeksi oportunistik di rumah
sakit umum pusat sanglah denpasar periode juli 2013 sampai juni 2014. E-Jurnal Medika. 6(3).
Hal 2303-1395
Valerian C. M, Kemara K. P, Megadhana I. W, Tatalaksana Infeksi HIV dalam Kehamilan.. SMF FK
Universitas Udayana Denpasar.
Bag/SMF Ilmu Kesehtan Kuliit dan Kelamin FK UNAIR/RSU Dr.Soetomo Surabaya. 2007. Atlas Penyakit
Kulit dan kelamin Surabaya : Airlangga University press.

Anda mungkin juga menyukai