Anda di halaman 1dari 20

BAKTERIOLOGI II (P)

HAIs (Healthcare Associated


Infections)

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Eka Soraya Agustina
2. Gina Fujiana Hayati Nufus
3. Nurotuljanah
4. Rizky Saputra

POLITEKKES KEMENKES
BANTEN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2017
Mengapa Infeksi Nosokomial diubah
menjadi HAIs ?

• Dahulu infeksi nosokomial diartikan sebagai infeksi yang


menyerang pasien dirumah sakit.

• Perkembangan infeksi nosokomial dari tahun ketahun tidak


hanya menyerang pasien yang dirawat di rumah sakit tetapi
berkembang di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

• Oleh karena itu diubah menjadi HAIs yang memiliki pengertian


yang lebih luas tidak hanyadirumah sakit tetapi di fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
Apa itu HAIs?

 Healthcare Associated Infections merupakan infeksi yang


didapat pasien selama menjalani prosedur perawatan dan
tindakan medis dipelayanan kesehatan setelah >48 jam dan
setelah >30 hari setelah keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan
(WHO, 2011)

 Infeksi ini baru timbul sekurang-kurangnya dalam waktu 3 x24


jam sejak mulai dirawat, dan bukan infeksi kelanjutan
perawatan sebelumnya.
Proses Penularan HAIs (Healthcare Associated
Infections )

Langsung Tidak langsung

Antara pasien dan personel yang • Obyek tidak bersemangat atau


merawat atau menjaga pasien kondisi lemah
• Lingkungan menjadi kontaminasi
dan tidak didesinfeksi atau
sterilkan (sebagai contoh
perawatan luka pasca operasi)
• Penularan cara droplet infection
di mana kuman dapat mencapai
ke udara (air borne)
• Penularan melalui vektor, yaitu
penularan melalui hewan atau
serangga yang membawa kuman
Peranan sumber infeksi di rumah sakit
1. Manusia bisa berperan sebagai sumber, sebagai hospes perantara.
a. Penderita yang dirawat, sebagai sumber infeksi bagi penderita lain,
dirinya sendiri.
b. Petugas RS
c. Pengunjung RS

2. Benda, bahan, alat medis. alat lainnya dapat berperan sebagai sumber infeksi
atau juga sebagai perantara.
Pencegahan HAIs (Healthcare Associated Infections)

1. Penerapan standar precaution meliputi :


• Mencuci tangan
• Menggunakan alat pelindung diri.
Contohnya sarung tangan, masker
wajah, baju pelindung dan pelindung
mata.
2. Kewaspadaan isolasi,
3. Pembersih, desinfeksi dan sterilisasi
4. Antiseptik dan aseptik
Macam-macam HAIs (Healthcare Associated
Infections )

1. Infeksi Saluran Kemih


2. Infeksi Saluran Cerna
3. Infeksi Saluran Pernafasan
4. Infeksi Plebitis
5. Infeksi Luka Operasi (ILO)
6. Dekubitus
7. Infeksi Jarum Infus (Intravenous Cabule
Infection Rate)
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

 Infeksi saluran kemih sering terjadi sesudah instrumentasi, terutama


oleh kateterisasi.

Manifestasi klinisnya :
 nyeri suprasimfiser
 nyeri pinggang
 disuria
 serta urine yang keruh (piuria)

Penyebab Bakteri : Pseudomonas aeruginosa, Escherechia coli.


Escherechia coli
Ciri – ciri :

Sifat : gram-negatif
Bentuk : batang pendek
Diameter : 0,4-0,7mm x 1,4mm
Pergerakan : bergerak positif
Spora : (-)
Identifikasi Laboratorium :
 Diagnosis : kultur
 Sampel : Urine
 Media : Mac Conkey Agar (MCA)

Kultur
 Sampel ditanam pada media MCA
 Amati koloni yang tumbuh pada media
tersebut
 Pada medium ini bakteri yang
memfermentasi laktose akan
menghasilkan asam sehingga koloni bakteri
akan berwarna merah.

Pengobatan : Pemberian antibiotic (


fluoroquinolone, nitrofurantion)
Infeksi Saluran Cerna

Penyebab Bakteri : salmonella thypi, vibrio cholera.


Manifestasi Klinis :
 Adanya nyeri perut secara mendadak, kadang-kadang
disertai nyeri kepala
 Nausea dan muntah-muntah yang diikuti dengan diare
Vibrio cholerae

Ciri – ciri :
Bakteri gram negatif
Batang lurus dan agak lengkung
Tidak berkapsul
Tidak membentuk spora
Motil
Aerobik, anaerobik fakultatif
Identifikasi Laboratorium :
 Diagnosis : kultur, isolasi, dan pemeriksaan
mikroskopik
 Sampel : feses atau usap rektum
 Media yang digunakan : Media TCBS, Media
Blood Agar Plate, dan Media TSIA (Triple
Sugar Iron)

Kultur Vibrio cholera :


 Sampel ditanam pada media TCBS
 Amati koloni yang tumbuh pada media
tersebut
 Pada media TCBS mempunyai ciri – ciri yaitu
berwarna kuning, datar, diameter 2-3 mm,
warna media berubah menjadi kuning.
 Dilakukan pewarnaan Gram

Pengobatan : Antibiotik (Tetrasiklin dan


Doksisiklin)
Infeksi Saluran Nafas Bawah

Penyebab Bakteri : Mycobacterium tuberculosis, streptococcus


pneumonia.

Manifestasi Klinis :
 Batuk
 Berat badan turun
 Tidak nafsu makan
 Demam
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Lemah
Mycobacterium tuberculosis

Ciri – ciri :
 Berbentuk batang halus
 Bersifat tahan asam
 Non motil
 Tidak berspora
 Bersifat aerobic

Penyebab penyakit : TBC


Identifikasi Laboratorium :
 Diagnosis : kultur, isolasi, dan pemeriksaan
mikroskopik
 Sampel : sputum
 Media : Media LJ (Lowenstein Jensen)

Pewarnaan Ziehl Neelsen


• Menggunakan Pewarnaan :
o Carbol Fuchsin
o Asam Alkohol
o Methylen Blue
Kultur Mycobacterium tuberculosis :
 Sampel ditanam pada media LJ, dibiakkan dalam
suasana aerob selama 3-8 minggu
 Amati koloni yang tumbuh pada media tersebut
 Morfologi koloni Mycobacterium tuberculosis
pada media Loewenstein Jensen adalah sebagai
berikut : Kasar, kering, rapuh,putih krem,
granular seperti bunga kol. Tidak berpigmen baik
pada tempat yang terang maupun gelap (buff)

Pengobatan : pemberian Obat Anti Tuberculosis


(OAT)
Daftar Pustaka
Taek, F ance. ( 2010). Surveilans pidemiologi. Jurna l Kesehatan Volume 1 Tahun 2010.
Poltekes Kemenkes Kupang.
Kasmad., Sujianto, Untung., dan Hidayati, Wahyu. (2007). Hubungan antara Kualitas
Perawatan Kateter dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemih, Jurnal
Keperawatan UNDIP Volume 1, No . 1 Tahun 2007. Semarang : FK Undip.
WHO.,2011. HAIs Surveliance.
http://www.who.int/bulletin/volumes/89/10/11-088179/en/ (diakses pada
tanggal 09 Oktober 2017)
TERIMAKASIH
Siklus Penularan

Anda mungkin juga menyukai