Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis Ker.
C. edulis umum
dikenal dengan nama
ganyong. Selain
disebut ganyong,
tanaman ini memiliki
beberapa nama
daerah yaitu ubi pikul
(Sumatra Utara),
ganyong (Sunda),
senitra (Jawa), banyur
(Madura)
Ganyong (Canna edulis Ker.) merupakan
tanaman herba yang berasal dari Amerika
Selatan.
Rimpang ganyong bila sudah dewasa dapat
dimakan dengan mengolahnya terlebih
dahulu, atau untuk diambil patinya sebagai
bahan baku tepung sebagai alternatif
pengganti terigu
Ganyong cukup berpotensi sebagai sumber
hidrat arang. Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(2009) menyebutkan bahwa kandungan gizi
ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri
dari air 79,9 g; energi 77 kkal; protein 0,6 g;
lemak 0,2 g; karbohidrat 18,4 g; serat 0,8 g;
abu 0,9 g; kalsium 15 mg; fosfor 67 mg; besi
1,0 mg; vitamin C 9 mg; dan tiamin 0,10 mg.
Kandungan pati dan gula
yang cukup tinggi pada
rimpang ganyong
memiliki potensi sebagai
bahan bioetanol
Selain itu, tanaman ini
mudah tumbuh, toleran
pada naungan, dan
punya potensi yang
cukup tinggi untuk
dibudidayakan
Kegunaan Ganyong
• Pati ganyong ini dapat digunakan
dalam pembuatan berbagai jenis
makanan, soun, lem, dll.
• Kegunaan lainnya adalah : (a)
tanaman muda dimakan sebagai
sayuran hijau; (b) daunnya
digunakan pembungkus atau alas
makan; (c) daun dan umbinya bisa
digunakan sebagai pakan ternak
(sapi); (d) tanaman dan bunganya
dapat dijadikan sebagai tanaman
hias; (e) bijinya yang hitam dan
berkulit keras digunakan sebagai
kalung atau tasbeh; dan (f)
sebagai tanaman obat.
Deskripsi Ganyong
Ganyong merupakan terna berimpang, tegak,
berbatang yang rapuh dan tidak tahan
terhadap serangan angin.
Pada daerah berangin kuat, tanaman ini
sangat memerlukan lajurlajur pelindung
untuk mempertahankan hidupnya.
Rimpang bercabang horizontal, panjangnya
dapat mencapai 60 cm, dengan buku-buku
yang berdaging menyerupai umbi, tertutup
dengan sisik daun, dan serabut akar yang
tebal (Flach dan Rumawas, 1996).
Batang berdaging, muncul dari
rimpang, seringkali berwarna ungu.
Tanaman ganyong berdaun lebar
dengan bentuk elips memanjang dan
bagian pangkal dan ujung runcing.
Panjang daun 40 - 70 cm, sedangkan
lebarnya 20 - 40 cm. Warna daun
beragam dari hijau muda sampai hijau
tua. Kadang-kadang bergaris ungu
atau keseluruhannya ungu. Demikian
juga dengan pelepahnya ada yang
berwarna ungu dan hijau
Perbungaan di ujung ranting,
tandan, biasanya sederhana
tetapi kadang-kadang bercabang,
muncul tunggal atau
berpasangan, tidak teratur,
bunga biseksual.
Kelopak bulat telur, mahkota
berbentuk pita, berwarna merah
pucat sampai kuning, bibir bunga
lonjong - bulat telur sempit,
berbintik kuning dengan merah
Buah kotak kerapkali tidak
tumbuh sempurna, bulat
memanjang lebar, panjang
kurang lebih 3 cm, tertutup
papila. Biji 5 atau kurang per
ruangnya
Kultivar Ganyong
Di Indonesia dikenal dua macam
ganyong, yaitu ganyong merah
dan ganyong putih.
Ganyong merah ditandai dengan
warna batang, daun dan pelepah
yang berwarna merah atau ungu.
Ganyong merah memiliki batang
lebih besar, agak tahan terkena
sinar matahari dan tahan
kekeringan.
Biji yang dihasilkan biasanya sulit
berkecambah, hasil umbi basah
lebih besar tapi kadar patinya
rendah.
Rimpang biasanya dimakan segar
atau direbus.
• Sedang yang warna batang,
daun dan pelepahnya hijau dan
sisik umbinya kecoklatan adalah
ganyong putih
• Ganyong putih lebih kecil dan
pendek, kurang tahan kena
sinar tetapi tahan kekeringan.
• Menghasilkan biji yang bisa
diperbanyak menjadi anakan
tanaman.
• Hasil rimpang basah lebih kecil,
tapi kadar patinya tinggi, umum
diambil patinya
SENTRA PRODUKSI
50 cm
• Pada saat meratakan tanah dapat diberikan pupuk dasar
berupa kandang atau kompos sebanyak 25 sampai 30 ton
tiap hektar
• Penanaman ganyong biasanya dilakukan saat awal musim
hujan, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember.
• Jarak tanam 75 x 75 cm, 100 x 75 cm, 90 x 90 cm, 100 x
135 cm tergantung kesuburan tanah.
• Pada tanah liat dianjurkan menggunakan jarak tanam 90 x
90 cm
Persiapan Bibit
Tanaman ganyong dapat
diperbanyak secara generatif
dan vegetatif.
Secara generatif yaitu dengan
menggunakan bijinya, namun
sangat jarang dilakukan petani
kecuali oleh peneliti, dimana
jumlah bijinya relatif sedikit dan
umur lebih lama.
Perbanyakan yang dilakukan
petani adalah dengan vegetatif
yang menggunakan umbi
berukuran sedang dengan
tunas 1-2 buah.
• Umbi yang masih muda digunakan untuk perbanyakan
vegetatif, bukan yang bagian coklat tua.
• Umbi mempunyai paling sedikit dua mata yang sehat
• Bibit diambil dari rumpun induk yang cukup tua 10-15 bulan;
tumbuh
• sehat, subur, normal dan telah membentuk akar tongkat
(bongkol).
• Kebutuhan bibit per hektarnya + 2 ton. Untuk mencegah
kerusakan bibit akibat penyakit busuk umbi sebelum ditanam
dapat dilakukan pencelupan bibit pada larutan CuSO4 10 %.
PENANAMAN
Hama
Ulat Daun dan Belalang : Serangan ulat
daun dan belalang menyebabkan daun
rusak, bolong-bolong tidak teratur.
Kutu Daun : Menyerang dengan mengisap
cairan tanaman, terutama pucuk daun atau
daun-daun muda. Serangan kutu daun
menyebabkan daun atau pucuk kerdil
Cara pengendalian untuk serangan hama
dengan cara mekanis yaitu memangkas
bagian tanaman yang terserang berat
Karat Daun : Gejala serangan permukaan daun
sebelah atas berbintik-bintik merah atau kecoklatan
seperti karat, terjadi pada daun-daun tua. Pengendalian
untuk serangan ringan dengan cara mekanis
memangkas bagian tanaman, serangan berat dengan
memusnahkan tanaman.
Layu Sclerotium : Gejala pangkal batang dekat
permukaan tanah layu dan busuk kadang-kadang
akhirnya tanaman mati. Pengendalian dengan sanitasi
kebun, perbaikan drainase dan pemangkasan tanaman
yang terserang berat atau pencabutan
Bercak Daun : Menyerang daun-daun tua, daun
bercak-bercak kuning atau coklat sampai kehitam-
hitaman tidak teratur dan pada serangan berat daun
menjadi kering. Pengendalian dengan cara sanitasi
kebun, penjarangan anakan dan memangkas tanaman
yang terserang berat.
PANEN DAN PASCAPANEN