Oleh:
Faiza Risty Aryanti Septarini
Apakah Diabetes Itu ?
• Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena
ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat
kurangnya jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi sempurna
glukosa
Energi
Pendahuluan
90% penderita diabetes pada anak dan remaja adalah DM tipe-1,
dhg puncak insidensi usia 5-6 th dan 11 th
Tipe 1A Tipe 1B
Gejala klinis diabetes melitus disertai kadar glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL
(11,1 mmol/L)
• sewaktu, berarti tanpa memperhatikan jarak waktu dengan makan terakhir
• gejala klasik DM: poliuria, polidipsia, nokturia, dan penurunan berat badan
tanpa sebab yang tidak jelas
Pada penderita yang asimtomatis dengan peningkatan kadar glukosa plasma sewaktu
(>200 mg/dL) harus dikonfirmasi dengan kadar glukosa plasma puasa atau dengan tes
toleransi glukosa oral yang terganggu.
Diagnosis tidak ditegakkan berdasarkan satu kali pemeriksaan
Penilaian glukosa plasma Penilaian tes toleransi
puasa glukosa oral
• Normal : < 100 mg/dL (5.6 mmol/L) • Normal : <140 mg/dL (7.8 mmol/L)
• Gangguan glukosa plasma puasa • Gangguan glukosa toleransi
(Impaired fasting glucose = (Impaired glucose tolerance =IGT) :
• IFG): 100–125 mg/dL (5.6–6.9 • 140–200 mg/dL (7.8–<11.1 mmol/L)
mmol/L) • Diabetes : ≥ 200 mg/dL (11.1
• Diabetes : ≥126 mg/dL (7.0 mmol/L) mmol/L)
Karakteristik klinis DM tipe-1 Saat Diagnosis
Ditegakkan
Tidak terdapat kegawatan Terdapat kegawatan (Ketoasidosis diabetik
atau hiperglikemia
hiperosmolar)
• Enuresis (mengompol) pada anak • Dehidrasi sedang sampai berat.
yang sudah tidak mengompol • Muntah berulang dan pada beberapa
• Kandidiasis vaginal kasus nyeri perut
• Tetap terjadi poliuri meskipun
• Penurunan berat badan kronis
dehidrasi.
atau gagal tumbuh.
• Kehilangan berat badan oleh karena
• Iritabilitas dan penurunan prestasi kehilangan cairan dan otot serta
di sekolah. lemak.
• Infeksi kulit berulang. • Pipi kemerahan karena ketoasidosis.
• Bau pernapasan aseton.
• Hiperventilasi pada ketoasidosis
diabetik (pernapasan Kussmaul).
• Gangguan sensorik (disorientasi,
apatis sampai dengan koma)
Diabetes memang tidak dapat
disembuhkan, tapi DAPAT
DIKENDALIKAN. Edukasi
Kadar
Kendalikan
glukosa
penyakit
darah
Komorbid
normal
Manajemen
DM tipe 2
Aktivitas
BB ideal
fisik
Tatalaksana DM-tipe 2
Tujuan manajemen DM tipe-2 :
• Edukasi manajemen diabetes mandiri
• Kadar glukosa darah normal
• Menurunkan BB (penderita DM tipe-2 biasanya obese)
• Menurunkan asupan karbohidrat dan kalori
• Meningkatkan kapasitas aktivitas fisik
• Mengendalikan penyakit komorbid : hipertensi, dislipidemia,
nefropati, gangguan tidur, perlemakan hati, dll
Edukasi
• Mulai Metformin dengan dosis 500 • Insulin basal : mulai dengan dosis
mg/ 24 jam, yang dapat diberikan 0,25 -0,5 unit/ kg/ 24 jam
dengan dosis terbagi 250 mg/ 12 • Perpindahan dari kombinasi insulin
jam, selama 7 hari dan metformin ke metformin saja
• Bila tidak ada efek samping, dosis dapat dilakukan dalam waktu 2-6
bisa dinaikkan 500 mg per minggu minggu, dengan menurunkan
selama 3-4 minggu sampai bertahap dosis insulin 30-50%
mencapai dosis 1000 mg/ 12 jam, sambil menaikkan dosis metformin
atau menggunakan metformin
lepas lambat 2000 mg/ 24 jam
olahraga
Home makanan
monitoring
edukasi
Tatalaksana DM-tipe 1
Target dari kontrol metabolik anak DM tipe-1 : 2
• Tumbuh kembang optimal
• HbA1c : <7,5%
• Kontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemia berat
dan ketoasidosis tidak didapatkan
• Gula darah pre prandial : 70-150 mg/dL
• Gula darah post prandial : <180 sampai dengan 200 mg/dL
• Terhindar dari kompikasi
edukasi
• Diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan
dalam kontrol metabolik
Edukasi Awal :
pengetahuan dasar DM tipe 1, pengaturen makan, tentang insulin , dan
pertolongan pertama pada kedaruratan medik akibat DM tipe 1
(hipoglikemia), pemberian insulin pada saat sakit
Edukasi Selanjutnya :
Selamiiia konsultasi di poliklinik
Pemberian Insulin
• Kerja Insulin : ultra pendek, pendek, menengah,
Jenis panjang dan mix
• Insulin bolus, basal, premix
Kapan pemberian
• subkutan di paha depan / samping, lengan
Cara Penyuntikan samping atas, sekitar umbilikus, bokong secara
bergantian
• Petunjuk umum:
• Kontrol metabolik sebelum olah raga.
• Hindari olah raga jika gula darah > 250 mg/dl + ketonemia/uria
• Hati-hati jika gula darah > 300 tanpa ketonemia/uria
• Tambah makanan berkabohidrat jika gula darah < 100 mg/dl
• Monitor gula darah sebelum dan sesudah olah raga:
• Identifikasi perubahan insulin dan makanan.
• Pelajari respons glikemik pada berbagai jenis olah raga.
• Makanan tambahan:
• Berikan karbohidrat seperlunya untuk menghindari hipoglikemi.
• Makanan berkabohidrat seharusnya tersedia sebelum dan sesudah olah raga.
Home Monitoring
• Pemeriksaan glukosa darah secara langsung lebih tepat
• Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara teratur pada saat awal perjalanan
penyakit, pada setiap penggantian dosis insulin atau pada saat sakit.
• Pemeriksaan glukosa darah sebaiknya dilakukan 4 kali sehari (30 menit
sebelum makan pagi, siang dan sore serta saat akan malam), pemeriksaan
HbA1c tiap 3 bulan.
• Target kadar HbA1C berdasarkan ISPAD dan IDF
Kronik:
- Komplikasi makrovaskular :
- Aterosklerosis.
- Penyakit serebrovaskular.
- Penyakit jantung iskemik.
- Iskemik pada kaki bawah (gangren, dan lain-lain).
- Komplikasi mikrovaskular.
- Neuropati perifer (dengan / tanpa ulserasi tropik).
- Retinopati diabetes, katarak, glaukoma.
- Nefropati diabetes.
- Komplikasi miselanous.
- Infeksi kulit, lipoidika nekrobiosis.
Terimakasih