DALAM PENGANGGARAN
TAHUN 2018
PROGRAM
RPJMD RENSTRA
RPJPD
RPJPN RPJMN PROV. DINAS KEGIATAN
PROV.
PROGRAM PROVINSI /
(SEMANGAT ANGGUR
MERAH)
program provinsi harus didukung dalam
renstra dan terlihat dalam program kegiatan
sub kegiatan untuk mencapai target provinsi
2. DASAR PENETAPAN SEKTOR PRIORITAS,
DAN INDIKATOR KINERJA 1). Air Minum Regional, 2). Air limbah
Regional, 3) Persampahan Regional, 4).
Drainase ke sungai/kali kota, 5)
1
KEWENA
SUB URUSAN
BIDANG CIPTA
KARYA = 7 SUB
Penataan Bangunan Gedung dan
Lingkungan, 6) Permukiman,
Bangunan Gedung
7).
URUSAN
NGAN 1). Perumahan yang layak pasca
URUSAN bencana dan pasca relokasi, 2).
UU NO 23 SUB URUSAN Prasarana Sarana Utilitas (PSU)
THN 2014 BIDANG permukiman, 3), Kawasan Permukiman
TTG PERUMAHAN Kumuh 10-15 ha, 4).
PEMERIN PERMUKIMAN = 4 Sertifikasi/Registrasi Badan Hukum
SUB URUSAN Perumahan Tingkat Menengah,
TAH
DAERAH 1). Ijin Lokasi Lintas daerah,
2).Pengadaan Tanah Kepentingan
=18 Sub SUB URUSAN Provinsi, 3)Sengketa Tanah Garapan
Urusan PERTANAHAN = 7 lintas kab/kot, 4).Ganti rugi akibat
SUB URUSAN kebijak pemprov, 5)subyek obyek
retribusi tanah lintas daerah,
6)penetapan tanah ulayat lintas kab/kot,
7). Masalah tanah kosong lintas
kab/kota
3. Kondisi Kekinian Perumahan di NTT
1. Angka kekurangan rumah / back log dan jumlah rumah tidak layak
huni (RTLH) nasional masih sangat tinggi.
Angka back log dan RTLH yang masih sangat tinggi tersebut
membuat pemerintah pusat bergegas segera menangani agar :
• tidak menimbulkan dampak timbulnya kawasan kumuh baru,
• Meningginya angka kejahatan dan
• munculnya wabah penyakit
Semua akibat yang ditimbulkan ini akan berdampak pada
rendahnya kesejahteraan masyarakat.
huni (RTLH) provinsi NTT masih sangat tinggi.
Angka back log dibedakan atas : back log kepemilikan yaitu jumlah
kekurangan rumah yang merupakan milik sendiri, dan back log
kepenghunian yaitu jumlah kekurangan rumah bagi kepala
keluarga yang menumpang huni.
3. UU No. 23/ 2014 tentang 1. Urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman
Pemerintah Daerah merupakan urusan konkuren bersifat wajib sebagai
pelayanan dasar.
2. Kewenangan pemerintah provinsi dalam menangani sub
urusan perumahan, meliputi :
• Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana
provinsi.
• Fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang
terkena relokasi program pemerintah daerah provinsi.
• Sertifikasi dan registrasi bagi orang atau badan hukum
yang melaksanakan perancangan dan perencanaan
rumah serta perencanaan PSU tingkat kemampuan
menengah.
3. Oleh karena sub urusan perumahan merupakan
pelayanan dasar yang sifatnya wajib, sebagai
layanan dasar dan bersifat multi sektoral maka sub
urusan perumahan menjadi urusan bersama
pemerintah dan berbagai stake holder
4. UU no. 20 Tahun 2011 Pemerintah provinsi dalam melaksanakan pembinaan
tentang Rumah Susun Pasal penyelenggaraan rumah susun mempunyai tugas:
81 : Tugas Provinsi
No. Landasan Hukum Amanat
a. merumuskan kebijakan dan strategi di bidang rumah susun
pada tingkat provinsi dengan berpedoman pada kebijakan
dan strategi nasional;
b. menyusun rencana dan program pembangunan dan
pengembangan rumah susun pada tingkat provinsi dengan
berpedoman pada perencanaan nasional;
c. melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan
perundang-undangan serta kebijakan dan strategi
penyelenggaraan rumah susun pada tingkat provinsi;
d. melaksanakan fungsi operasionalisasi kebijakan
penyediaan rumah susun dan mengembangkan lingkungan
hunian rumah susun sebagai bagian dari kawasan
permukiman pada tingkat provinsi;
e. memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang
rumah susun pada tingkat provinsi;
f. melaksanakan standar pelayanan minimal rumah susun;
g. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan dan
penyediaan basis data rumah susun di kabupaten/kota pada
wilayah provinsi;
h. mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk
mendukung terwujudnya rumah susun umum, rumah susun
khusus, dan rumah susun negara;
h. mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk
mendukung terwujudnya rumah susun umum, rumah
susun khusus, dan rumah susun negara;
i. memfasilitasi penyediaan rumah susun bagi asyarakat,
terutama bagi MBR;
j. memfasilitasi penyediaan prasarana, sarana & utilitas
umum bagi rumah susun yang disediakan untuk MBR;
k. melaksanakan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan
dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi di bidang
rumah susun dengan berpedoman pada kebijakan
nasional; dan
l. melakukan pencadangan atau pengadaan tanah untuk
rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah
susun negara yang sesuai dengan peruntukan lokasi
pembangunan rumah susun.
Pasal 84 Wewenang Provinsi Pemerintah provinsi dalam melaksanakan pembinaan
penyelenggaraan rumah susun mempunyai wewenang:
a. menetapkan kebijakan dan strategi di bidang rumah
susun pada tingkat provinsi dengan berpedoman pada
kebijakan dan strategi nasional;
b. menyusun dan menyempurnakan peraturan
perundang-undangan di bidang rumah susun pada
tingkat provinsi dengan berpedoman pada norma,
standar, prosedur, dan kriteria nasional;
No. Landasan Hukum Amanat
c. menyusun petunjuk pelaksanaan norma, standar,
prosedur dan kriteria di bidang rumah susun yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
operasionalisasi kebijakan dan strategi di bidang
rumah susun pada tingkat provinsi;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan peraturan perundang-undangan,
kebijakan, strategi, serta program di bidang rumah
susun pada tingkat provinsi;
f. memfasilitasi pengelolaan bagian bersama dan benda
bersama rumah susun umum, rumah susun khusus, dan
rumah susun negara pada tingkat provinsi;
g. memfasilitasi kerja sama pada tingkat provinsi, antara
pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan badan
hukum dalam penyelenggaraan rumah susun;
h. melaksanakan pemanfaatan teknologi dan rancang
bangun yang ramah lingkungan serta pemanfaatan
industri bahan bangunan yang mengutamakan sumber
daya dalam negeri dan kearifan lokal yang aman bagi
kesehatan;
No. Landasan Hukum Amanat
i. melaksanakan pengawasan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan di bidang rumah susun; dan
j. memfasilitasi peningkatan kualitas rumah susun
umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara
pada tingkat provinsi.
5. BELANJA
DAERAH