Anda di halaman 1dari 30

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Desy Ria Simanjuntak


IKM FK UKI
Blok 4
Sejarah Perkembangan
Epidemiologi
• Epidemiologi dikenal sejak zaman
Hippocrates.(460-377 SM)

• Beliau melihat bahwa frekwensi penyakit


terdistribusi tidak merata berdasarkan
faktor seperti waktu,tempat,artribut orang
atau faktor lingkungan lainnya.
Batasan

Epidemiologi diartikan:
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang
distribusi penyakit pada masyarakat, dan
faktor-faktor determinan/penentu terjadinya
distribusi serta frekwensi penyakit tersebut
(pada masyarakat).
Frekwensi masalah kesehatan

Untuk mengetahui frekwensi suatu masalah


kesehatan dengan tepat ada 2 hal yang
harus diketahui terlebih dahulu, yakni
menemukan masalah kesehatan dan
melakukan pengukuran atas masalah
kesehatan tersebut.
Penyebaran masalah kesehatan

Pada Epidemiologi dikenal tiga macam


yakni:
Man, Place, time
(Orang, tempat dan waktu)
Faktor – faktor yang mempengaruhi

Faktor apa yang menyebabkan masalah


kesehatan disini
1. Merumuskan hipotesa
2. Melakukan pengujian
3. Menarik kesimpulan

Dengan diketahuinya penyebab suatu


masalah dapatlah disusun langkah
penanggulangan dari masalah tersebut baik
mencegah ataupun mengobatinya.
Epidemiologi diskriptif

Eidemiologi Diskriptif:
Hanya mempelajari frekwensi dan
penyebaran suatu masalah kesehatan saja,
tanpa memandang perlu mencarikan
jawaban terhadap faktor-faktor penyebab
yang mempengaruhi frekwensi penyebaran
dan atau munculmnya masalah kesehatan
tersebut.
Epidemiologi Deskriptif hanya menjawab
who, where dan when tidak menjawab why
atau kenapa dari masalah tersebut.
Contoh :
Ingin mengetahui fekwensi penderita TBC
Paru di suatu daerah.
Untuk itu dikumpulkan data tentang
penderita penyakit TBC Paru di daerah
tersebut, lalu disajikan menurut kelompok
umur, jenis kelamin.
Epidemiologi Analitik

Disini diharapkan dapat menjawab why atau


alasan–alasan dari faktor–faktor penyebaran
masalah kesehatan.

Contoh:
Ingin mengetahui pengaruh rokok terhadap
timbulnya kanker paru.
Ingin mengetahui penyebab timbulnya
penyakit DBD di suatu daerah.
Penelitian epid.Diskriptif Penelitian epid. Analitik

1. Hanya menjelaskan keadaan suatu 1.Menjelaskan mengapa suatu masalah


masalah kesehatan (who, when kesehatan timbul di masyarakat. (why)
where)
2. Pengumpulan, pengolahan penyajian
2. Pengumpulan, pengolahan penyajian data dan interpretasi data dilakukan
data dan interpretasi data hanya pada terhadap dua kelompok masyarakat.
satu kelompok masyarakat saja.
3. Bermaksud membuktikan hipotesa.
3. Tidak bermaksud membuktikan suatu
hipotesa.
Ruang Lingkup:

Subjek dan objek epidemiologi adalah


masalah kesehatan.

Bukan hanya penyakit namun yang lain


misalnya program KB, perbaikan lingkungan
dll.
• contoh:
Program pengadaan tenaga kesehatan
misalnya: dibahas frekwensi tenaga
kesehatan yang tersedia penyebaran
tenaga kesehatan serta faktor-faktor yang
menyebabkan penyebaran tenaga
kesehatan tidak merata.
• Masalah kesehtan bagi epidemiologi
adalah yang menyangkut masalah
sekelompok manusia atau masyarakat
sedangkan kedokteran klinik lebih
memperhatikan pada penyakit
perorangan, lalu melakukan pemeriksaan
fisik, diagnosa dan terapi.
• Epidemiologi mencari jawaban atas
penyebab penyakit dengan memanfaatkan
keterangan tentang data tentang frekwensi
dan penyebaran masalah tersebut di
masyarakat.
Manfaat:

1. Membantu pekerjaan administrasi


kesehatan
2. Dapat menerangkan penyebab
suatu masalah kesehatan
3. Dapat menerangkan
perkembangan alamiah suatu penyakit.
4. Menerangkan keadaan suatu masalah
kesehatan.

• Jika dilihat dari sudut frekwensi dan


penyebaran penyakit maka ada 4 keadaan
masalah kesehatan yakni:
• Epidemi:
adalah: keadaan dimana frekwensi
penyakit melebihi frekwensi biasa,atau
dalam waktu yang singkat terdapat
penyakit yang berlebih.
contoh : kasus minamata di Jepang tahun
1950

Konsep ini berlku untuk penyakit menular


dan penyakit tidak menular.
• Pandemi:
Keadaan dimana masalah kesehatan
(umumnya penyakit) frekwensinya dalam
waktu singkat meningkat yang amat tinggi
serta penyebarannya mencakup suatu
wilayah yang amat luas.

atau Epidemi yang melanda hampir


semua populasi atau semua daerah.
• Endemi:
adalah suatu kaeadan yang biasa normal
atau frekwensi penyakit tertentu berada
dalam keadaan normal.
jadi, misalnya Indonesia itu
endemiskholera, maka diartikan bahwa
Indonesia secara normal mempunyai
penyakit kholera yang jumlahnya dalam
batas Xr+2SD
• Sporadik:
adalah: Suatu keadaan dimana masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yang ada
di suatu wilayah tertentu frekwensinya
berubah-ubah menurut perubahan waktu.
Rumusan baru tentang wabah dalam UU
No. 4 tahun 1984 disebutkan:
Wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit (menular) dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari
keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
KLB

• Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya


atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat
menjerumus pada terjadinya wabah. (PP
40,1991 Bab 1, pasal 1 ayat 7).
• Penanggung jawab oprasional KLB adalah
Bupati/Walikota, jika lebih dari satu
wilayah atau kota dikoordinasikan oleh
Gubernur.
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
• Penyakit adalah suatu keadaan di mana
terdapat gangguan terhadap bentuk dan
fungsi tubuh sehingga berada dalam
keadaan tidak normal.
• Faktor yang mempengaruhinya menurut
Gordon dan Le Richt 1950:
1. Pejamu (host)
2. Bibit penyakit (agent)
3. Lingkungan (environtment)
Host

Environment
agent

Gambar 1. Interaksi pejamu, lingkungan dan agen penyakit .


Kutipan Theodore and Elena. The New Public Health 2000.

25
MULTIPLE CAUSATION OF DISEASE
• Artinya penyebab timbulnya suatu penyakit
tidak bersifat tunggal melainkan bersifat
majemuk.
• Contoh: Kurang Gizi
- Kemiskinan
- Pendidikan rendah
- Produksi bahan makanan rendah
- Daya beli rendah
- Fasilitas kesehatan kurang

1/17/2019
PERJALANAN PENYAKIT
(natural history of disease)
1. Tahap pre-patogenesa
Pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi
antara pejamu dengan bibit penyakit, namun masih
di luar tubuh, penyakit belum masuk ke dalam tubuh
pejamu. Seseorang disebut berada dalam keadaan
sehat.

2. Tahap inkubasi
Bibit penyakit telah masuk ke dalam pejamu,
tetapigejala penyakit belum tampak. Masa inkubasi
suatu penyakit berbeda dengan penyakit lainnya.

1/17/2019
PERJALANAN PENYAKIT
(natural history of disease)
3. Tahap penyakit dini
Tahapan ini dihitung dari mulai munculnya gejala
penyakit, tapi sifatnya masih ringan.

4. Tahap penyakit lanjut


Apabila penyakit makin bertambah hebat dan
memerlukan perawatan.

5. Tahap akhir penyakit


Sembuh sempurna, sembuh dengan cacat,
karier, kronis, meninggal dunia.
Periods of Pre-pathogenesis Periods of Pathogenesis

HEALTH PROMOTION
SPECIFIC PROTECTION

EARLY DIAGNOSIS AND


PROMT TREATMENT
DISABILITY LIMITATION
REHABILITATION

Tertiary Prevention
Primary Prevention Secondary Prevention

Anda mungkin juga menyukai