Anda di halaman 1dari 58

TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


(RPJMD)
SESUAI PERMENDAGRI 86 Tahun 2017

Ir. SUPRAYITNO, MA
Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I
Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah

Disampaikan dalam acara:


SOSIALISASI PERMENDAGRI 86

Tarakan , 21 November 2017


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1
TAHUN 2017
KEDUDUKAN, PERAN DAN FUNGSI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Substansial

RPJMD merupakan penjabaran secara konkrit dari visi, misi dan Prog. KDH serta seluruh aktivitas
Pemda dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam Pemb. daerah.

Pasal 263 ayat (3) UU 23 Tahun 2014 Formal


Tentang Pemda
“Merupakan penjabaran dari visi, misi, RPJMD menjadi landasan penyusunan RKPD dan Renstra yang disusun oleh Kepala PD sebagai
dan program KDH” penjabaran Prog. dalam RPJMD kedalam kegiatan-kegiatan strategis yang menunjang visi dan misi
Gubernur. Hal tersebut sesuai dengan amanat Pasal 263 ayat (4) dan Pasal 272 UU No 23 Tahun 2014.
Memuat
Tujuan, sasaran, strategi, arah Operasional
Kebij, Pemb. Daerah & Keuda, serta
program PD dan lintas PD yang
disertai dengan kerangka pendanaan RPJMD memuat arah kebijakan untuk peningkatan kinerja pelayanan Pemda yg menjadi tg jawab KDH
bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 dan PD dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing dalam merespon pemenuhan kebutuhan
(lima) tahun yang disusun dengan pembangunan untuk peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses
berpedoman pada RPJPD dan dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
RPJMN.
(Psl 12, 86/2017 juga berpedoman
pada RTRW) Faktual

RPJMD menjadi instrumen untuk menilai keberhasilan unsur penyelenggara Pemda dalam menjalankan
roda pemerintahan. Hal ini mengingat keberhasilan penyelenggaraan Pemda dinilai dengan cara
membandingkan antara realisasi capaian kinerja penyelenggaraan Pemda dengan target kinerja, pagu
indikatif, yang direncanakan dalam RPJMD dan dijabarkan lebih lanjut ke dalam kelompok sasaran
penerima manfaat dan lokasi kegiatan Renstra PD.
2
HUBUNGAN RPJMD DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN
PENGANGGARAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN

DIJABARKAN PEDOMAN
RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
PEDOMAN

DISERASIKAN
DIACU DAN
RENSTRA PEDOMAN RENJA
K/L K/L
PEDOMAN
RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD
PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI

DISERASIKAN
DIACU DAN
RENSTRA PEDOMAN RENJA
SKPD PROV SKPD PROV

PEDOMAN
RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD
K/K K/K K/K K/K
PEDOMAN DIACU

RENSTRA PEDOMAN RENJA


SKPD K/K SKPD K/K
3
KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN
(RPJPD VS RPJMD)

VISI & MISI 20TH

ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH


Arah Arah Arah Arah
Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV

Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok


5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV

4
KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN RPJMD DAN RKPD

VISI & MISI 5 TH

T U J U A N & S A S A R A N 5 TH
Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran
Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

Penyelenggaraan Strategi & Arah Strategi & Arah Strategi & Arah Strategi & Arah Strategi & Arah
Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebjakan
Urusan

Indikator Program Program Program Program Program


Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Kinerja Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah

5
RPJMD
( Pasal 263 & Pasal 264)

Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang memuat
Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Pembangunan Daerah dan
Keuangan Daerah, serta Program Perangkat Daerah dan lintas Ditetapkan dengan PERDA paling
lama 6 (enam) bulan setelah Kepala
Perangkat Daerah yang disertai dengan Kerangka Pendanaan
Daerah terpilih dilantik
Bersifat Indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.

Apabila penyelenggara Pemerintahan


Daerah tidak menetapkan Perda tentang
RPJPD dan RPJMD anggota DPRD dan
kepala daerah dikenai sanksi
sebagai instrumen evaluasi
administratif berupa tidak dibayarkan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
hak-hak keuangan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-
undangan selama 3 (tiga) bulan.
6
NILAI STRATEGIS DAN POLITIS RPJMD

1. Media untuk mengimplementasikan janji Kepala Daerah terpilih yang telah disampaikan pada saat kampanye
kepada seluruh masyarakat.
2. Pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun.
3. Pedoman penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD).
4. Alat atau instrumen pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan Bappeda.
5. Instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD selama 5 tahun.
6. Pedoman bagi Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPJMD (Perda kab/kota tidak boleh bertentangan dengan
Perda Provinsi).
7. Pedoman penilaian keberhasilan Pemerintahan daerah sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
8. Merupakan ruang politis bagi kepala daerah terpilih dan DPRD, yang akan berdampak tidak baik apabila tidak
dapat tercapai. 7
PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAM PENYUSUNAN RPJMD

PERDA
Kesepakatan RPJMD
KDH dgn DPRD

Fungsi
Legislasi, Budget Pembahasan
& Pengawasan Dengan DPRD
EVALUASI MDN

Rumusan program
Rumusan Strategi Rancangan
Konsultasi
pembangunan
Visi & Misi dan Arah Daerah 5 thn Awal RPJMD Ranwal dg MDN
Kebijakan

Pembahasan RANPERDA
Rumusan MUSRENBANG RPJMD
Tujuan RPJMD
Dengan DPRD
Program perangkat
Sasaran daerah

Program/ REVIU
Indikator Program/ Rancangan
Pagu Per-program Rancangan APIP
Setiap SKPD 5 Thn RPJMD Akhir
RPJMD

Indikator
Kinerja Daerah
Thn 1 s.d Thn 5
8
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan 1 PENYUSUNAN RANCANGAN 2
Penyusunan TEKNOKRATIK RPJMD
RPJMD Rancangan
Awal Pembahasan
RPJMD dengan DPRD
(Nota
Perumusan Strategi, Kesepakatan)
Penelaahan arah kebijakan
RPJPD dan program
pembangunan daerah
Pengolahan
data & KONSULTASI KE
informasi VISI, MISI Kerangka 3 MENTERI
dan Program pendanaan dan Rancangan
KDH program PD
RPJMD
Perumusan Kinerja 4 SE Kepala
Hasil Penelaahan Penjelasan Musrenbang Daerah
evaluasi RTRW RTRW Penyelenggaraan
capaian daerah Penelaahan visi dan misi Pemda RPJMD kepada Ka PD
RPJMD lainnya RPJMN/ RPJMD serta
Provinsi Tujuan dan Rancangan 5
Sasaran Pelaksanaan
Forum Konsultasi Akhir RPJMD
Publik
Analisis isu-
Analisis isu strategis
Pembahasan dan
Gambaran
persetujuan bersama
umum
kondisi RANPERDA RPJMD
daerah &
Perumusan Perumusan
gambaran Permasalahan
Pembangunan Evaluasi
keuangan RANPERDA
daerah Daerah
RPJMD
KLHS 6
Penetapan
9
Point Penting Perbedaan RPJMD versi 54/2010 dan 86/2017

• Penyusunan RPJMD dimulai lebih awal, bukan setelah pelantikan kepala daerah namun setelah
terpilihnya kepala daerah
Hal ini bertujuan agar daerah dalam menyusun dokumen perencanaan 5 Tahun tidak tergesa-gesa
dan dapat menjalankan semua tahapan secara baik.
• Penyederhanaan BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah,
yang semula mencantumkan dan menganalisis seluruh capaian urusan pemerintahan daerah,
menjadi lebih ringkas, data-data yang ditampilkan hanya yang berkaitan dengan kebijakan strategis
• Penyempurnaan BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Pada RPJMD kedepan harus mampu menjabarkan target indikator sasaran selama 5 (lima) Tahun dan
menjadi indikator Kinerja Utama Daerah
• Penggabungan dan Penyederhanaan BAB VI dan VII
Pada Permen 54 2010, terdapat arahan sesuai dengan PP 8/2008 yang menganatkan adanya
kebijakan umum, namun dalam pelaksanaannya, hal ini membuat dokumen perencanaan menjadi
makin rumit, oleh karena itu kebijakan umum dihilangkan

10
Lanjutan………..

• Penyempurnaan BAB VIII RPJMD 54/2010


Dalam pengaplikasiaanya di daerah, terdapat beberapa hal yang disalahartikan, dengan
tidak menyertakan seluruh program dalam BAB ini, akhirnya pedoman dalam
penyusunan renstra menjadi tidak lengkap.
• Penegasan perbedaan antara program BAB VII dan BAB VIII Permen 54/2010 tidak
sama jumlahnya
Program pada BAB VII merupakan program yang langsung bertanggung jawab terhadap
pencapaian visi dan misi kepala daerah sedangkan program bab VIII merupakan
program yang dijalankan oleh pemerintah daerah baik untuk mencapai visi dan misi
kepala daerah atau penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

11
TAHAPAN PENYUSUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

• PERSIAPAN PENYUSUNAN
1
• PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
2
• PENYUSUNAN RANCANGAN
3
4 • PELAKSANAAN MUSRENBANG

• PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR


5
• PENETAPAN
6
12
TAHAP I
PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD
Pasal 41

• penyusunan rancangan keputusan kepala Daerah tentang


pembentukan tim penyusun RPJMD;
• orientasi mengenai RPJMD;
• penyusunan agenda kerja tim penyusun RPJMD;
• penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan
Daerah berdasarkan SIPD; dan
• penyusunan rancangan teknokratik RPJMD.
13
TIM PENYUSUN RPJMD
Susunan keanggotaan tim sekurang-kurangnya sebagai berikut:

• Penanggungjawab : Sekretaris Daerah


• Ketua Tim : Kepala Bappeda
• Wakil Ketua : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
• Sekretaris : Sekretaris Bappeda
• Kelompok Kerja : Kepala SKPD sesuai dengan kebutuhan dan
unsur lain yang kompeten.

Tim Penyusun dipersiapkan oleh Bappeda dan diusulkan kepada Kepala Daerah
untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah
14
DATA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

1. Data 5 Tahun Terakhir atau sekurang-kurangnya 3 Tahun


terakhir
2. Data dan informasi sekurang-kurangnya mencakup data
dan informasi pada Lampiran I Permendagri Nomor 86
Tahun 2017
3. Data dan informasi bersumber dari:
1. Sistem Informasi Pembangunan Daerah
2. Badan dan instansi yang berwenang
3. Hasil evaluasi RPJMD dan Renstra SKPD periode sebelumnya
15
Rancangan Teknokratik RPJMD

 Penyusunan rancangan teknokratik RPJMD diselesaikan paling lambat


sebelum penetapan kepala Daerah dan wakil kepala Daerah terpilih;

 Hasil rancangan teknokratik RPJMD, disajikan dengan sistematika paling


sedikit memuat:
a. pendahuluan;
b. gambaran umum kondisi Daerah;
c. gambaran keuangan Daerah; dan
d. permasalahan dan isu-isu strategis Daerah.
16
PERSIAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMD

a. pembentukan tim a. analisis gambaran umum


a. pendahuluan;
penyusun RPJMD; kondisi Daerah;
b. gambaran umum kondisi
b. orientasi; b. gambaran keuangan
Daerah;
c. Agenda kerja Daerah;
c. gambaran keuangan
d. penyiapan data dan c. permasalahan
Daerah; dan
informasi; pembangunan Daerah;
d. Permasalahan dan isu
e. rancangan d. penelaahan dokumen
strategis Daerah.
teknokratik RPJMD. perencanaan lainnya; isu
strategis Daerah.

a. pendahuluan;
b. gambaran umum kondisi f. strategi, arah kebijakan dan disempurnakan
Daerah; program pembangunan berpedoman
c. gambaran keuangan Daerah; pada visi, misi, &
Daerah; g. kerangka pendanaan program Kepala
d. permasalahan dan isu pembangunan dan program Daerah terpilih.
strategis Daerah; Perangkat Daerah;
e. visi, misi, tujuan dan h. kinerja penyelenggaraan
sasaran; pemerintahan Daerah; dan 17
SISTEMATIKA DOKUMEN RPJMD
(Pasal 47)
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III : GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU SRATEGIS DAERAH
BAB V : VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI : STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
BAB VII : KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
BAB VIII : KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IX : PENUTUP 18
KETERKAITAN PENYAJIAN MATERI ANTARBAB

BAB I PENDAHULUAN BAB V


VISI, MISI, TUJUAN,
DAN SASARAN
BAB II
BAB VI
GAMBARAN UMUM KONDISI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, &
DAERAH PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

BAB IV BAB VII


KERANGKA PENDANAAN
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

BAB III
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IX
PENUTUP 19
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang, sekurang-kurangnya memuat :
a. Definisi RPJMD
b. Amanat regulasi penyusunan RPJMD
c. Nilai strategis RPJMD
d. Tanggal pelantikan dan masa bakti/periodesasi KDH
2. Dasar Hukum Penyusunan, sekurang-kurangnya memuat:
a. Undang-undang Pembentukan Daerah
b. Undang-undang , PP, dan Peraturan perundang-undangan terkait lainnya
c. Perda terkait
3. Hubungan Antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen perencanaan pembangunan dan
penganggaran daerah serta dokumen rencana pembangunan Prov/Kab/Kota dan daerah
lainnya
4. Maksud dan Tujuan, menjelaskan tentang maksud dan tujuan penyusunan RPJMD
5. Sistematika penulisan, memuat penjelasan ringkas dari masing-masing BAB dalam RPJMD
20
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini memuat antara lain:


1. kondisi geografi dan demografi
2. Indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, mencakup: a) aspek kesejahteraan
masyarakat; b) aspek pelayanan umum dan c) aspek daya saing daerah yang ditinjau
dari 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan kewenangan daerah.
3. Capaian SPM dan indikator-indikator lainnya yang relevan selama 5 (lima) tahun
4. Basis data provinsi mencakup data Kab/Kota sewilayah provinsi, basis data
kabupaten/kota mencakup kecamatan dan desa/kelurahan (antisipasi UU Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa)
5. Data dan informasi dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar serta
mencantumkan sumber dan tahun data untuk validasi keabsahannya
6. Analisis/interpretasikan data dan informasi untuk mengidentifikasi
gejala/permasalahan daerah dengan membandingkan pada standar lokal, nasional,
regional dan internasional.
21
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG HARUS DISAJIKAN PADA
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

ASPEK ASPEK ASPEK


ASPEK DAYA
GEOGRAFI DAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN
SAING DAERAH
DEMOGRAFI MASYARAKAT UMUM

Karakteristik lokasi Kemampuan Ekonomi


dan Wilayah Kesejahteraan dan Daerah
Pemerataan Ekonomi
Pelayanan Dasar
Potensi
Fasilitas
Pengembangan
Wilayah/Infrastruktur
Wilayah
Kesejahteraan sosial
Wilayah rawan
Iklim Berinvestasi
Bencana
Pelayanan Penunjang
Seni Budaya dan
Demografi Olahraga Sumber Daya Manusia

22
CONTOH Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Capaian inerja Interpretasi


Aspek/Fokus/Bidang belum tercapai
No Standar
Urusan/Indikator (<) sesuai (*)
2012 2013 2014 2015 2016
Kinerja Pembangunan Daerah melampaui (>)
I KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
A Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1. Pertumbuhan PDRB 5,61 5,14 5,84 6,01 6,34 6,52 <
1.2. Laju Inflasi 9,55 3,32 6,88 2,68 4,24 8,51 <
1.3. Indeks Gini 0,335 0,33 0,322 0,312 0,308
1.4. Persentase penduduk miskin 8,3 8,23 8,01 7,97 7,95
1.5. Tingkat pengangguran 9,3 9,1 8,7 8,5 8,26
B Kesejahteraan Sosial
1.
Pendidikan
1.1.
Angka Partisipasi Kasar
- APK SD/MI (%) 106,79 107,31 108,00 114,93 114,98 NA
- APK SMP/MTS (%) 92,62 96,93 99,40 99,72 100,50 98 >
- APK SMA/SMK/MA (%) 53,51 54,87 64,62 64,93 67,00 70 <

Dst...
23
CONTOH PENYAJIAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI
DATA DAN INFORMASI
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi xyz Tahun 2011 - 2015 (Juta orang)

No Bidang Urusan/Indikator Tahun


2012 2013 2014 2015 2016
1 Pertanian 5,70 5,86 5,62 5,38 5,06
2 Industri 2,70 2,66 2,81 3,05 3,30
3 Perdagangan 3,25 3,46 3,39 3,40 3,45
4 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 1,76 1,84 1,96 2,06 2,17
5 Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas dan Air,
Konstruksi, Transportasi, Pergudangan dan 2,05 2,02 2,03 2,03 2,16
Komunikasi, Lembaga Keuangan, Real Estate dan
Usaha Persewaan)

)* Uraikan hasil Analisis dan Interpretasi data dan informasi yang disajikan
24
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang realisasi dan proyeksi pengelolaan keuangan daerah,


dalam 5 tahun anggaran atau sekurang-kurangnya 3 tahun dan proyeksi
kemampuan pendanaan program jangka menengah untuk mencapai visi, misi
dan program kepala daerah.
Cakupan:
pendapatan daerah, pajak, retribusi daerah, dana perimbangan dan sumber
pendapatan daerah lainnya.
belanja daerah, baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung
pembiayaan daerah, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah, antara
lain SILPA, pinjaman daerah dan investasi serta penyertaan modal daerah.
neraca daerah mengungkapkan tentang kekayaan/aset daerah, kewajiban dan
ekuitas daerah.
kebijakan pengelolaan keuangan daerah.
Data dan informasi yang digunakan sebaiknya adalah data-data yang telah
diaudit oleh BPK
25
CONTOH PENCANTUMAN TABEL
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012 - 2016
Provinsi xyz
Jumlah (juta Rp)
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 r (%)
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 3.698.843 4.000.736 4.785.133 5.564.233 6.629.308 15,8
1.1 Pajak Daerah 3.068.130 3.236.777 3.893.700 4.599.047 5.590.597 16,37
1.2 Retribusi Daerah 321.963 127.406 127.651 64.549 68.250 -25,98
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
1.3
Dipisahkan 131.313 153.848 195.632 211.976 238.232 16,27

1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 177.437 482.705 568.150 688.661 732.229 54,32
2 DANA PERIMBANGAN 1.504.184 1.691.853 1.811.658 1.950.189 2.318.806 11,53
Dana Bagi Hasil 0 0 0 0 0
2.1 Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 450.692 557.673 614.566 622.219 751.283 13,98
2.2 Dana Alokasi Umum 1.053.492 1.130.743 1.168.788 1.276.180 1.516.893 9,69
2.3 Dana Alokasi Khusus 0 3.437 28.304 51.790 50.630
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 387 4.071 29.526 33.247 2.746.366 2.437,50
3.1 Dana Penyesuaian 230 3.438 2.067 1.741 2.694.197 39.002,90
3.2 Dana Insentif Daerah 0 0 24.590 27.210 16.372
3.3 Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga 0 0 0 0 35.125
JUMLAH PENDAPATAN 5.203.415 5.696.660 6.626.317 7.547.670 11.694.480 23,66 26
KAPASITAS RIIL KEUANGAN DAERAH

Kapasitas Riil
Total Belanja Tidak Pengeluaran
Keuangan
Penerimaan Langsung wajib Pembiayaan
Daerah

Prioritas I
Dialokasikan untuk membiayai belanja langsung wajib dan mengikat serta
pemenuhan penerapan pelayanan dasar

Kapasitas Riil Prioritas II

Keuangan Dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan misi Kepala
Daerah Daerah

Prioritas III

Dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan urusan


pemerintahan lainnya dan belanja tidak langsung lainnya
27
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota.......*)

Proyeksi
No. Uraian Tahun n+1 Tahun n+2 Tahun n+3 Tahun n+4 Tahun n+5
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Pendapatan
2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran
Total penerimaan
Dikurangi:
4. Belanja Tidak Langsung wajib
5. Pengeluaran Pembiayaan
Kapasitas riil kemampuan keuangan

28
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota.....*)

Proyeksi
Uraian Tahun n+1 Tahun n+2 Tahun n+3 Tahun n+4 Tahun n+5
No
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kapasitas riil kemampuan keuangan

Prioritas I
Prioritas II
Prioritas III

29
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
• Dalam BAB ini diuraikan 2 Hal :
1. Permasalahan Pembangunan Daerah
2. Isu – Isu Strategis
• Permasalahan pembangunan daerah adalah “gap expectation”antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang
ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat:
1. Terkait dengan BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah, hasil analisis dan
interpretasi dari data dan informasi setiap urusan penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang disajikan.
2. Permasalahan harus diuraikan secara kuantitatif/kualitatif dan dibandingkan dengan
Standar/Indikator nasional, regional maupun internasional.
 Isu strategis adalah Pernyataan mengenai suatu kondisi atau hal yang harus
diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang untuk memecahkan
permasalahan pembangunan daerah selama 5 tahun. 30
ISU-ISU STRATEGIS
KRITERIA PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
1. Identifikasi permasalahan pembangunan daerah dikelompokan menjadi satu kesatuan, jika
ditangani/dipecahkan secara simultan hasilnya saling mempengaruhi untuk menyelesaikan
permasalahan, sebagai dasar perumusan pernyataan isu strategis;
2. Pernyataan isu memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional;
3. Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah (kewenangan);
4. Luasnya dampak yang ditimbulkannya utk memecahkan permasalahan pembangunan guna
meningkatkan pemb daerah;
5. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah;
6. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
7. Prioritas utk memenuhi janji politik KDH yang perlu diwujudkan.
METODE PENENTUAN ISU STRATEGIS :
• Focussed group discussion
• Menggunakan metode analisis yang sesuai dengan kebutuhan
Isu Strategis harus dapat menggambarkan dinamika lingkungan eksternal baik skala regional,
nasional, maupun internasional yang berpotensi memberi dampak terhadap Daerah dalam kurun
waktu jangka menengah maupun jangka panjang 31
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
 Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi, misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih, sebagai landasan perumusan tujuan dan sasaran dari setiap
misi dengan memperhatikan program kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih, yang tertuju pada arah kebijakan pembangunan dan sasaran pokok
pembangunan jangka panjang daerah pada periode berkenaan yang ditetapkan
dalam RPJPD.
 Visi sesuai dengan visi kepala daerah terpilih saat kampanye
 Penguraian misi sebaiknya diselaraskan dengan isu-isu strategis
 Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka 5
(lima) tahun.
 Perumusan setiap sasaran yang akan dicapai agar diikuti dengan indikator dan
target capaian yang terukur setiap tahun untuk mencapai target yang
diinginkan pada akhir masa jabatan kepala daerah.
32
KRITERIA TUJUAN

Dapat dijabarkan lebih


operasional  menjadi sasaran Satu atau beberapa Tujuan, dapat
strategis, dengan memperhatikan dimanfaatkan untuk mewujudkan
Misi pembangunan daerah yang satu Misi.
telah ditetapkan.

Rumusan Tujuan disusun dengan Rumusannya menggunakan


memperhatikan isu-isu strategik bahasa yang jelas dan mudah
yang ditemukan. dipahami.

33
KRITERIA SASARAN

• Ditetapkan untuk mewujudkan Tujuan;


• Upaya mewujudkan satu Tujuan dapat dilakukan melalui beberapa sasaran;
• Memenuhi kriteria SMART yaitu:
Specific : sasaran dapat diidentifikasi dengan jelas
Measurable : sasaran memiliki ukuran yang jelas dan terukur.
Achievable : sasaran dapat dicapai sesuai dengan kapasitas dan
sumber daya yang ada.
Relevant : ada keterkaitan (relevan) antara target dengan tujuan.
Time Bond : ada jadwal waktu/periode pencapaian sasaran.

34
CATATAN PENTING DALAM MENJELASKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI :
• Makna Visi supaya dijelaskan secara rinci, dan dikaitkan dengan Arah Kebijakan
dan Sasaran Pokok dalam RPJPD pada periode berkenaan .
• Setiap kata yang tercantum dalam kalimat visi supaya dijelaskan makna/artinya,
sehingga mudah dipahami oleh setiap orang, apa yang sesungguhnya ingin dicapai
pada akhir periode RPJMD
MISI :
• Misi, supaya diuraikan makna dan tujuan dari Misi tersebut.
• Misi harus menggambarkan secara keseluruhan mulai dari analisa Isu Strategis dan
Visi yang telah ditetapkan, sebagai penyempurnaan dari Misi yang dibuat oleh
Kepala Daerah pada Saat Kampanye yang perlu disempurnakan berdasarkan
kondisi umum daerah, gambaran pengelolaan daerah dan visi kepala daerah.
TUJUAN DAN SASARAN :
• Setiap pernyataan sasaran dari setiap tujuan yang dirumuskan, supaya memuat
indikator kinerja yang terukur secara kuantitatif.
• Sasaran harus sesuai sebagai sasaran RPJMD/sasaran daerah, karena pencapiannya
35
dapat dilakukan oleh lebih satu SKPD.
Visi Misi Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah
Provinsi/Kabupaten/Kota .....
VISI: ..............
Kondisi
Target Capaian
Awal
Kondisi
No Misi Tujuan Sasaran Indikator
akhir
(n-2) (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4)

36
CONTOH RUMUSAN TUJUAN SASARAN DAN INDIKATOR

Kondisi Kondisi
Indikator awal Akhir
No Tujuan Sasaran 2018 2019 2020 2021 2022
Tujuan/Sasaran RPJMD RPJMD
(2016) (2022)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Meningkatkan
Peringkat daya
Daya Saing 41 36 31 28 26 25 25
saing Daerah
Daerah

Menurunnya
Tingkat
tingkat 8,26%* 7,94% 7,60% 7,49% 7,00% 6,89% 6,89%
pengangguran
pengangguran

Menurunnya
1.
tingkat Tingkat Kemiskinan 7,95%* 7,54% 7,33% 7,23% 6,81% 6,61% 6,61%
kemiskinan

Terkendalinya
Tingkat Inflasi 10,35%** 8,54% 7,93% 7,18% 6,57% 6,27% 6,27%
tingkat inflasi 37
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN & PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
 Bab ini menjelaskan tentang rumusan perencanaan komprehensif tentang pemerintah
daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
 STRATEGI merupakan langkah-langkah yang berisikan program–program indikatif
yang mewujudkan visi dan misi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan.
 ARAH KEBIJAKAN merupakan komponen/bagian yang diperlukan dalam mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah, sebagai dasar perumusan
program menurut bidang/sub-bidang/sub-sub-bidang urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah selama 5 tahun.
 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana Pemerintah Daerah MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
dengan efektif dan efisien.
 PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH merupakan kumpulan program yang
berhubungan langsung dengan pencapaian SASARAN termasuk program kepala
daerah terpilih yang akan didanai melalui belanja langsung dan belanja tidak langsung
38
serta pengeluaran pembiayaan,
KETERKAITAN SASARAN DENGAN STRATEGI

Sasaran 1 Strategi 1 Sasaran 1

Atau Sasaran 2 Strategi 1

Sasaran 2 Strategi 2
Sasaran 3

39
Arah Kebijakan Pembangunan
Provinsi/Kabupaten/Kota …..

Arah Kebijakan
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

40
Contoh Hubungan Strategi Dengan Kebijakan

Arah kebijakan
Tahun • Menjaga stabilitas harga-harga;
2016 • Peningkatan pengembangan destinasi dan
pemasaran;
• Penciptaan Iklim Investasi Yang Kondusif;
• Peningkatan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
usaha unggulan daerah;
• Peningkatan infrastruktur dalam mendukung
perekonomian daerah;
• Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
• Penyediaan pemenuhan kebutuhan air bersih; dan
• Pencegahan dan pengendalian kerusakan
lingkungan hidup.

Tahun • Peningkatan insfrastruktur dalam mendukung


2017 perekonomian daerah;
• Penyediaan pemenuhan kebutuhan gas;
• Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
• Penyediaan pemenuhan kebutuhan air bersih; dan
• Pencegahan dan pengendalian kerusakan
lingkungan hidup.

... • ....
41
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Provinsi/Kabupaten/Kota …..
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Kondisi
Indikator Kinerja Perangkat
Misi/Tujuan/Sasaran/ Kinerja
Kode Kinerja Awal Daerah
Program Pembangunan Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 pada akhir
(tujuan/impact/ RPJMD Penanggung
Daerah periode
outcome) (Tahun Jawab
RPJMD
0)
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Misi
Tujuan
Sasaran 1.1
Program A
Program B
Sasaran 1.2
Program C
Sasaran dst
Misi
Tujuan
Sasaran 2.1
Program C
Sasaran 2.2
Program D
Sasaran dst

42
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN
DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Bab ini menguraikan berbagai program, indikator kinerja dan


target kinerja outcome seluruh perangkat daerah untuk
melaksanakan arah kebijakan setiap tahun yang telah
dirumuskan pada bab sebelumnya dalam rangka
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran.

43
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Tahun ….. - …..
Provinsi/Kabupaten/Kota ….. *)
Kode Proyeksi
Kapasitas Riil / Belanja
Tahun n Tahun n+1 Tahun n+2 Tahun n+3 Tahun n+4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
KAPASITAS RIIL KEUANGAN
BELANJA
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Modal
44
Belanja Barang dan Jasa
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Bidang Urusan Indikator Perangkat
Kinerja Kondisi Kinerja
Kode Pemerintahan Kinerja Daerah
Awal Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 pada akhir
dan Program Prioritas Program Penanggung
RPJMD periode RPJMD
Pembangunan (outcome) Jawab
(Tahun 0)
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

Urusan Wajib

Terkait Pelayanan Dasar

Pendidikan

Program.........

Program.........

Dst .....

Tidak Terkait Pelayaan


Dasar

Tenaga Kerja

Program.........

Dst .....

Dst .......

Urusan Pilihan

Pertanian

Program.........

Program.........

Dst .....

Dst .......

Fungsi Penunjang Urusan

Perencanaan

Program……

Program……

TOTAL

45
Penentuan Indikator Kinerja dan Target Kinerja

• Tentukan realisasi capaian kinerja hingga tahun berjalan yang


dibandingkan dengan standar yang ditetapkan untuk merumuskan
target setiap tahun yang akan dicapai sampai dengan akhir periode
RPJMD.
• Kriteria:
• kinerja : Menurunkan, Meningkatkan,
Mengurangi, Mempertahankan
• Indikator Kinerja : APM, APK, Rasio guru dan murid, Indeks
Pembangunan Manusia
• Satuan : Persen, Ton, Km, kali, orang, Kg, m3, dsb
• Standar : SPM, SDG’s, IKK, IPM, dsb
46
• Bab ini menguraikan program pada setiap bidang urusan pemerintahan daerah disertai
dengan indikator kinerja program (outcome), Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD, target dan
pagu indikatif setiap tahun selama lima tahun, Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
dan PD penanggung jawabnya.
• Persyaratan
a) Program yang dicantumkan dalam tabel mencakup program yang didanai dari Belanja
langsung, Belanja Tidak Langsung, dan Pengeluaran Pembiayaan
b) Setiap program harus mencantumkan indikator dan target kinerja yang terukur (Hindari
pencantuman paket, 100 %, dan bulan)
c) Jumlah seluruh Pagu Indikatif Program pada bab VII harus sama dengan Jumlah total
kemampuan keuangan daerah pada Bab III (setiap tahun dan selama lima tahun)
d) Pagu indikatif seluruh program pada setiap bidang urusan pemerintahan daerah supaya
dijumlahkan untuk menggambarkan proporsi pagu indikatif pada setiap bidang urusan
pemerintahan daerah

47
PAGU INDIKATIF PROGRAM
• Tatacara Perumusan Pagu Indikatif Program:
• Setiap perangkat daerah merumuskan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya
dalam rangka mencapai indikator outcome program.
• Untuk penghitungan tersebut tim penyusun RPJMD menyepakati pagu sementara
setiap program yang disampaikan kepada kepala PD sebagai bahan exercise tim
penyusun Renstra PD pada PD masing-masing.
• Tim penyusun Renstra PD dalam merumuskan kegiatan memperhatikan permasalahan
pembangunan daerah terkait dengan tugas dan fungsi PD yang dikemukakan dalam Bab
II Gambaran Umum Kondisi Daerah dan Bab IV Isu-isu Strategis sehingga dapat
dirumuskan lokasi dan kelompok sasaran penerima manfaat langsung dari output
kegiatan.
• Penghitungan pagu sementara program PD mencakup program belanja langsung,
belanja tidak langsung, dan/atau pengeluaran pembiayaan.
• Penghitungan pagu indikatif kegiatan berpedoman pada Standar Satuan Harga
Setempat, SPM, SDG’s, dsb.
• Hasil penghitungan dipaparkan kepala PD kepada tim penyusun RPJMD. 48
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
 Bab ini memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan.

 Pencantuman Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan


Pemerintahan mencakup 3 (tiga) aspek yaitu : aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan
umum dan aspek daya saing daerah. Ketiga aspek tersebut merupakan indikator penilaian
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana di tetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008.

 Pencantuman setiap capaian indikator dimulai dari indikator kinerja kondisi awal, indikator kinerja
tahunan, dan indikator kinerja kondisi akhir periode RPJMD, harus konsisten indikator yang
dicantumkan dalam BAB V s.d BAB VII dan indikator lainnya yang tercantum sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
49
Penetapan Indikator Kinerja Utama
Provinsi/Kabupaten/Kota….*)

Target Tahun ke
No Indikator
1 2 3 4 5

50
CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi


Kondisi
Kinerja
Kinerja pada
FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA pada akhir
No. awal periode
PEMBANGUNAN DAERAH periode
RPJMD Tahun Tahun Tahun
Tahun 2019 Tahun 2019 RPJMD
2016 2018 2021 2022
2022
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1 Pertumbuhan PDRB 6,82 6,99 7,08 7,16 7,22 7,28 7,28
1.2. Laju Inflasi 10,35* 7,93 7,18 6,57 6,27 6,07 6,07
1.3. Indeks Gini 0,308 0,2617 0,2463 0,2309 0,2154 0,2000 0,2000
1.4. Persentase penduduk miskin 7,95 7,33 7,23 6,81 6,61 6,50 6,50
1.5. Tingkat pengangguran 8,26 7,60 7,49 7,00 6,89 6,78 6,78
Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
1.1. Angka melek huruf (%) 98,89 99 99 99,5 99,5 100 100
1.2. Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,99 7,99 8,99 9,99 10,99 12,00 12,00
2. Kesehatan
2.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi 993 995 996 997 997 998 998
2.2. Angka Usia Harapan Hidup (tahun) 68,31 68,40 68,50 68,60 68,70 68,75 68,75
2.3. Persentase Balita Gizi Buruk (%) 0,73 0,50 0,35 0,20 0,15 0,10 0,10
3. Ketenagakerjaan
3.1 Persentase Penduduk yang Bekerja (%) 59% 62% 65% 68% 71% 74% 74%
Seni Budaya dan Olahraga
2.2 Jumlah gedung olahraga - - 10 11 12 14 14 51
TAHAP III
Penyusunan Rancangan RPJMD

 Bappeda menyampaikan rancangan awal RPJMD kepada kepala SKPD sebagai


pedoman penyusunan rancangan Renstra SKPD dengan Surat Edaran Kepala
Daerah
 Program pembangunan jangka menengah daerah serta indikasi rencana
program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan yang telah disepakati
kepala daerah dan pimpinan DPRD menjadi acuan kepala SKPD merumuskan
kegiatan dalam rancangan renstra SKPD
 Penyampaian rancangan renstra SKPD kepada kepala Bappeda paling lambat
14 (empat belas) hari sejak surat edaran kepala daerah diterima;
 Bappeda melakukan verifikasi terhadap rancangan renstra SKPD untuk
mengintegrasikan dan menjamin kesesuaian dengan rancangan awal RPJMD 52
TAHAP IV
MUSRENBANG RPJMD

• Musrenbang RPJMD merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan


untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD
• Rancangan RPJMD yang dibahas, yaitu untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan
kesepakatan mencakup :
a. Sasaran pembangunan jangka menengah daerah;
b. Strategi dan sinkronisasi arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah dengan
pendekatan atas bawah dan bawah atas sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
c. Kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan visi, misi
dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah;
d. Indikasi rencana program prioritas pembangunan jangka menengah daerah yang
disesuaikan dengan kemampuan pendanaan;
e. Capaian indikator kinerja daerah pada kondisi saat ini dan pada akhir periode RPJMD;
f. Komitmen bersama antara pemangku kepentingan untuk mempedomani RPJMD dalam
melaksanakan pembangunan daerah.
g. Sinergi dengan RPJMN dan RPJMD daerah lainnya serta RPJMDes bagi RPJMD Kab/Kota
53
TAHAP V
PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RPJMD
 Hasil Musrenbang merupakan bahan masukan untuk merumuskan rancangan akhir
RPJMD;
 Rancangan akhir RPJMD dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk memastikan bahwa
program jangka menengah terkait dengan tugas dan fungsi SKPD yang disepakati dalam
musrenbang telah ditampung dalam rancangan akhir RPJMD;
 Pembahasan rancangan akhir RPJMD paling lambat 4 (empat) bulan setelah kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih;
 Ranperda RPJMD Provinsi sebelum disampaikan kepada MDN untuk dievaluasi terlebih
dahulu disampaikan kpd DPRD untuk memperoleh kesepakatan;
 Dalam surat permohonan evaluasi kpd MDN dengan dilampiri :
a) Kesepakatan Legislatif dan Eksekutif;
b) Berita Acara Musrenbang;
c) Hasil Pengendalian Kebijakan RPJMD;
d) Dokumen KLHS
e) Review APIP
f) Rankhir RPJMD 54
MEKANISME EVALUASI RANCANGAN PERDA TENTANG RPJPD
DAN RPJMD
KEWENANGAN PEMDA KEWENANGAN KEMENDAGRI
Merumuskan Kembali
PEMBATALAN
PERDA

RAPERDA Tdk Prov mll


Disempurnakan Menteri
RPJPD/RPJMD Tdk
Sesuai K/K mll
MA
Tdk
Melewati Sesuai
DPRD Batas WKT Dgn UU Penyempurnaan
3 4
KDH
Evaluasi Oleh
menetapkan
Permendagri No. 80
Tahun 2016
gub/bup/wal Klarifikasi
Noreg PERDA RPJPD/
(7 Hari) MDN/GUB
RPJMD

1 2
Hasil
Kesepakatan MDN/GUB 1. Pengajuan paling lama 30 (tiga
Evaluasi Verifikasi
puluh) hari sejak disetujui
GUBERNUR dengan DPRD (15 hari) Penyempurnaan
oleh Dirjen bersama oleh DPRD dan DILAKSA
Bangda/Bapped KDH. Sesuai
(3 hari) a Prov; dan -NAKAN
2. Permintaan
• Gubernur kpd Noreg kpd Dirjen
Otda/Biro
MDN Hukum.
Penyampaian RANPERDA
• Bupati/Walikot
RPJPD/RPJMD Dilampiri:
1). Kesepakatan Legislatif dan a kpd 7 hari
Eksekutif; Gubernur Sesuai
Noreg
2). Berita Acara Musrenbang; dgn UU
3). Hasil Pengendalian Kebijakan
RPJMD;
4). Dokumen KLHS
5) Review APIP
6) Rankhir RPJMD CATATAN : 1. GUBERNUR menyampaikanm rancangan perda ke DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama
2. Ranperda yang sudah disetujui bersama, disampaikan kepada MDN/Gub untuk dievaluasi
3. Kepala daerah menetapkan Perda yang telah dievaluasi dan/atau telah disempurnakan
4. MDN Mengkaji Perda RPJPD, RPJPD yang telah ditetapkan.
55
PERUBAHAN RPJMD

 Perubahan
. RPJMD hanya dapat dilakukan apabila
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan
tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur dalam Peraturan
Menteri ini;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai
dengan Peraturan Menteri ini; dan/atau
c. terjadi perubahan yang mendasar.
 Perubahan yang mendasar mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik,
krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan
kebijakan nasional.
 Dalam rangka efektivitas, perubahan RPJMD pada huruf a dan b tidak dapat dilakukan apabila:
a. sisa masa berlaku RPJPD kurang dari 7 (tujuh) tahun; dan
b. sisa masa berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun.
 RPJMD Perubahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah
56
ILUSTRASI PERUBAHAN RPJMD

Dalam rangka efektivitas, perubahan RPJPD dan RPJMD tidak dapat dilakukan
apabila:
• sisa masa berlaku RPJPD kurang dari 7 (tujuh) tahun
• sisa masa berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun

RPJMD 2016-2021

2017 2018 2019 2020 2021

boleh tidak boleh

Penyusunan RKPD Tahun 2021 (Mei)


Perubahan RPJMD sebagai dasar RKPD yang mana?

Karena, ketika perubahan dilakukan kurang dari sisa tiga tahun perencanaan, maka perubahan
rpjmd ini tidak menjadi dasar penyusunan RKPD tahun perencanaan, namun hanya sebagai
pembenaran penyimpangan capaian kinerja pemerintahan daerah
57
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

58

Anda mungkin juga menyukai