Anda di halaman 1dari 24

Vaksin kombinasi

• Lebih praktis
• Meningkatkan kepatuhan • Terjadi incompatibility
kimiawi maupun fisis
• Mengurangi frekuensi
• Sulit dihindari terjadinya
kunjungan
perubahan imunogenitas
• Mengurangi biaya pengadaan
• Membingungkan untuk
vaksin
menyusun jadwal
• Untuk mengejar imunisasi yang
terlambat
• Biaya keseluruhan lebih murah
Jenis vaksin kombinasi
• DTwP
• MMR
• DTaP atau Hep B
• LAINNYA
Jadwal Imunisasi Tidak
Teratur
• Bukan suatu hambatan
• Harus segera dilengkapi
• Kadar AB di bawah level proteksi namun ada
sel memori -> vaksin selanjutnya -> antibodi
terbentuk
Belum pernah mendapat
imunisasi
• Segera lakukan catch up imunisasi dgn interval
minimal

Yg tidak perlu :
• Scr epidemiologi, penyakit tsb tidak lagi
berbahaya pada usianya
• Anak usia >15 minggu -> tidak perlu vaksin
rotavirus dosis pertama, dosis ke-2 >24
minggu, dan dosis ke-3 usia 8 bulan
Stasus imunisasi tidak
diketahui atau meragukan
• Keadaan ini dianggap rentan dan harus
diberikan imunisasi yang belum didapat
• Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa
pemberian vaksin MMR, varisela, Hib, Hep B,
campak, DTP, atau polio yang berlebih akan
merugikan penerima yang sudah imun
Jadwal catch up
Vaksin
immunization
Keterangan
Hep B Belum divaksinasi : 3 dosis, dengan
jarak interval dosis 1-2 minimal 4
minggu, 2-3 minimal 8 minggu, dan
antara 1 dan 3 minimal 16 minggu dan
dosis ke 3 minimal 6 bulan
Rotavirus Usia maks untuk pemberian dosis 1 :
14 minggu 6 hari
Usia maks untuk pemberian terakhir 8
bulan 0 hari
DTP Jarak 1-2 minimal 4 minggu
2-3 minimal 4 minggu
3-4 minimal 6 bulan
4-5 minimal 6 bulan
Bila dosis ke-4 diberikan usia >4 tahun,
dosis 5 tidak perlu
Tdap/Td Usia 7 tahun/> berikan vaksin Tdap 1
dosis serial catch up, apabila butuh
tambahan berikan Td (10 tahun
setelahnya)
Hep A Minimal jarak pemberian 2 dosis
adalah 6 bulan
Hib Jika vaksinasi pertama diberikan usia
7-11 bulan, pemberian dosis kedua
min 4 minggu sesudahnya, dan
vaksinasi ke-3 usia 12-15 bulan dan
minimal 8 minggu sesudah yg kedua.
Apabila diberikan pertama usia 12-14
bulan, beri 2 dosis dgn interval min 8
minggu.
Untuk anak 15 bulan/> yang belum,
berikan 1 dosis
MMR Diberikan 2 dosis pada anak usia
sekolah dan remaja, interval min 4
minggu
HPV Diberikan pada anak perempuan dan
laki-laki usia 13-18 tahun (perempuan
HBV Bivalen atau Quadrivalen, laki-laki
HPV Quadrivalen) yang sebelumnya
belum divaksinasi
Varicella Usia 7-18 tahun yang belum
diimunisasi, berikan 2 dosis. Interval
min 4 minggu
IPV 6 bulan pertama, direkomendasikan
untuk individu yang rentan
Apabila 4 atau lebih dosis diberikan
sebelum 4 tahun, dosis tambahan
sebaiknya diberikan usia 4-6 tahun
dan min 6 bulan setelah yang
sebelumnya.
OPV maupun IPV diberikan satu serial,
total 4 dosis tanpa perduli usianya.
Tata cara pemberian
imunisasi
• The right patient
• The right vaccine or diluent
• The right time
• The right dosage
• The right route, needle length, and technique
• The right site
• The right documentation
Yang harus diperhatikan
• Tanyakan riwayat vaksinasi sebelumnya
• Apakah layak divaksin, adakah KI
• Berikan penjelasan pada orang tua
Persiapan sebelum
vaksinasi
• Kit anafilaksis, adrenalin 1:1000 dan spuit 1 cc dengan jarum
25 mm (IM)
• Cold chain (suhu antara 2 C – 8 C)
• Baca kembali leaflet vaksin, tinjau adakah KI
• Periksa penerima vaksin, bila perlu antipiretik
• Periksa jenis vaksin dan kelayakan
• Cairan pelarut harus diberikan perlahan
• Periksa apakah vaksin sesuai jadwal
• Berikan vaksin dengan teknik yang benar
• Catat rekam medis, nomer batch, jenis, merk dagang vaksin
Penyimpanan vaksin
• Harus disimpan pada suhu 2-8 C, tetapi tidak
membeku (DTP, Hib, Hep B, Hep A)
• Vaksin yang dapat disimpan di tempat beku : OPV,
yellow fever

Pengenceran vaksin
• Jarum ukuran 21 steril dianjurkan untuk
mengencerkan dan jarum ukuran 23 dengan panjang
25 mm untuk ambil vaksin
Cara pemberian vaksin
Pembersihan kulit
• Cuci tangan
• Desinfeksi dengan isopropil alkohol, tunggu
mengering

Pemberian suntikan
• Sesuai dengan jenis vaksin, kecuali OPV (oral)
Penyuntikan IM
• Otot vastus lateralis (anterolateral paha)
• Otot deltoid
Arah jarum 60-90°
Umur Tempat Ukuran jarum
Bayi (0-12 bulan) Vastus lat 22-25 (16-25
mm)
1-3 tahun Vastus lat atau 22-25 (16-32
deltoid mm)
> 3 tahun Deltoid 22-25 (25-32
mm)
Posisi anak dan lokasi suntik
(vastus lat)
• Letakkan bayi diatas tempat tidur atau meja,
telentang
• Tungkai bawah sedikit ditekuk, fleksi di lutut
• Cari trochanter mayor femur dan condylus lat,
lalu tarik garis yang menghubungkan keduanya
 lokasi suntik di batas 1/3 bagian atas dan
tengah garis
• Supaya masuk otot  suntikan 1 jari di atas
batas 1/3 atas dan tengah
Posisi anak dan lokasi suntik
(deltoid)
• Duduk di atas pangkuan ibu atau pengasuhnya
• Lengan yang akan disuntik dipegang
menempel pada tubuh bayi, lengan lainnya
dibelakang tubuh orang tua atau pengasuh
• Lokasi terbaik di separuh antara akromion dan
insersi pada tengah humerus (sudut 60-90°)
Penyuntikan subkutan
• Arah jarum 45° terhadap kulit
• Cubit tebal pada lokasi suntik
• Aspirasi sebelum disuntikkan
Pemberian 2 atau lebih
vaksin di hari yang sama
• Dapat diberi pada lokasi berbeda saat
kunjungan yang sama.
• Lebih dari satu vaksin hidup dapat diberi pada
hari yang sama, jika tidak, pemberian yang
kedua tidak boleh diberi dalam waktu <2
minggu dari yang pertama
Sisa vaksin
• BCG yang sudah dilarutkan bisa dipakai dalam
3 jam
• Campak dan meningokokus ACYW135 setelah
dilarutkan bisa dipakai dalam 8 jam
• Polio dapat dipakai dalam 2 minggu
• DPT,DT,TT,hep B,DPT/HB, bisa dipakai dalam 4
minggu.
Sisa vaksin yang sudah dibuka/dilarutkan harus
dimusnahkan saat itu juga. Masih bisa dipakai
dengan syarat :
• Belum kadaluwarsa
• Disimpan di suhu 2-8 C
• VVM warna segi empat lebih muda (kondisi
VVM A atau B)
• Tidak pernah terendam air
• Sterilitas terjaga
Rantai Vaksin
• Rangkaian proses penyimpanan dan transport
sejak dari pabrik hingga diberikan pada pasien.
• Suhu optimum 2-8 ° C

Anda mungkin juga menyukai