Anda di halaman 1dari 43

CAIRAN TUBUH

Oleh : Yayuk Kustiningsih


PENDAHULUAN

Tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 42 liter atau


42 Kg air. Terbagi dalam 3 kompartemen didalam tubuh.
Sekitar 28 liter berada di dalam sel disebut Cairan dalam
sel/ intra seluler/sitoplasma, 11 liter mengisi ruang
diantara sel jaringan yaitu cairan antar sel/interstisium,
3 liter ada dalam bagian cair dari darah.
Susunan plasma darah dan cairan antarsel hampir sama ,.
ion natrium dan ion klorida adalah elektrolit utama dalam
kedua cairan tersebut. Sedangkan susunan elektrolit dalam
cairan dalam sel sangat berbeda dengan cairan luar sel.
Ion kalium (K) dan ion mono hidrogen phosphat(HPO4)
merupakan elektrolit an organik utama pada cairan dalam
sel, mencerminkan kemampuan sel mengangkut ion
kalium dan ion HPO4 dari konsentrasi rendah dalam
cairan luar sel ke konsentrasi yang lebih tinggi dalam
sitoplasma.
Sel juga mengangkut ion natrium dari konsentrasi
rendah dalam sel ke konsentrasi lebih tinggi dalam
cairan diluar sel.

Elektrolit
Elektrolit merupakan mineral dalam darah dan cairan
lainnya dalam tubuh yang membawa muatan listrik.
Muatan-muatan listrik tersebut sangat diperlukan untuk
mengatur kadar air dalam tubuh, menjaga
keseimbangan pH tubuh, dan berperan penting dalam
fungsi otot dan fungsi-fungsi lainnya dalam tubuh.
Tubuh bisa kehilangan elektrolit lewat keringat dan
urin.
Penyebab terganggunya keseimbangan elektrolit
tubuh :

 Terlalu banyak minum


Terlalu banyak minum (termasuk minum air putih)
dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
Ketika kita terlalu banyak minum (cairan yang masuk
ke dalam tubuh terlalu banyak), maka frekuensi untuk
buang air kecil akan meningkat. Saat buang air kecil,
elektrolit tubuh ikut keluar bersama urin. Bila
frekuensi buang air kecil meningkat, maka jumlah
elektrolit yang keluar bersama urin juga akan
meningkat.
Akibatnya, tubuh bisa kehilangan sejumlah elektrolit
tertentu dan keseimbangan elektrolit tubuh akan
terganggu. Inilah salah satu alasan mengapa kita
dianjurkan untuk minum air dalam jumlah yang cukup
(tidak terlalu banyak), agar keseimbangan elektrolit
tubuh dapat terjaga.

Penggunaan obat yang bersifat laksatif dan


diuretik

Obat yang bersifat laksatif (pencahar) dan diuretik


(meningkatkan sekresi urin) juga dapat mengganggu
keseimbangan elektrolit tubuh.
Obat-obat tersebut dapat meningkatkan frekuensi
buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
Semakin sering BAB dan BAK, maka akan semakin
banyak cairan elektrolit yang ikut keluar bersama
dengan tinja dan urin.

Pemakaian obat pencahar dan diuretik dalam jumlah


tak terkendali dapat menyebabkan tubuh mengalami
dehidrasi.
Saat dehidrasi, berarti sudah banyak cairan elektrolit tubuh
yang hilang dan ini berisiko tinggi menyebabkan berbagai
macam efek samping seperti pusing, kelelahan, pingsan,
gagal jantung, bahkan pada kasus yang cukup berat bisa
sampai menyebabkan kematian.

Olahraga atau aktivitas fisik yang berat

Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat juga dapat


mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Semakin berat
aktivitas, maka akan semakin banyak keringat yang keluar,
dan berarti pula akan semakin banyak elektrolit tubuh yang
keluar (hilang), karena elektrolit tubuh dapat ikut keluar
bersama dengan keringat.
Oleh karena itu, setelah melakukan olahraga atau
aktivitas fisik yang cukup berat, disarankan untuk
banyak minum cairan elektrolit, misalnya air kelapa
sebagai pengganti elektrolit tubuh yang hilang.

MACAM-MACAM ELEKTROLIT TUBUH

Elektrolit dalam tubuh dibedakan menjadi 2 yaitu


kation (elektrolit yg bermuatan positip) dan anion
(elektrolit yg bermuatan negatip)
Beberapa kation yang penting dalam tubuh yaitu
Na, K, Ca dan Mg. sedangkan anion yang penting
adalah Cl, HCO3, HPO4.

Pada cairan ekstrasel (cairan di luar sel), kation


utamanya adalah Na sedangkan anion utamanya
adalah Cl dan bikarbonat (HCO3) sedangkan di
intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah
kalium (K) dan anion utamanya ion fosfat.
Elektrolit sangat penting untuk memelihara
potensial elektrokimiawi membran sel, yang
mempengaruhi fungsi saraf dan otot, serta
aktivitas sel seperti sekresi, kontraksi dan berbagai
proses metabolik.

Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam


tubuh merupakan salah satu bagian dari fisiologis
homeostasis
Gangguan keseimbangan elektrolite diartikan
sebagai suatu keadaan dimana kadar elektrolit
di dalam darah berada dalam rentang nilai yang
tidak normal. Bisa lebih atau dibawah nilai normal.

Implikasi dari keadaan ini berpengaruh pada


keseimbangan cairan dan fungsi organ tubuh lainnya.
Perubahan cepat konsentrasi ion-ion dapat
menyebabkan kematian.
KALSIUM
Ion kalsium merupakan elektrolit yang banyak
terdapat di ekstraseluler, 99% disimpan ditulang.
Nilai normal : dewasa 9-11 mg/dL
Anak 9-11,5 mg/dL
Bayi 10-12 mg/dL
BBL 7,4-14 mg/dL
Fungsi Kalsium:
Sistem neuromuskuler (kemampuan sistem saraf
dan otot).
Konduksi saraf
Kontraksi otot
Relaksasi otot
Mineralisasi tulang
Kofaktor untuk sekresi hormon pada organ
endokrin.
Gangguan keseimbangan kalsium
a. Hipokalsemia (kadar Kalsium rendah)
adalah keadaan dimana konsentrasi kalsium
darah kurang dari 8,8 mg/dL
Penyebab:
Hipokalsemia sering terjadi pada penyakit yang
menyebabkan hilangnya kalsium dalam jangka
lama melalui air kemih/kegagalan untuk
memindahkan kalsium dari tulang.
Penyebab hipokalsemia bisa terjadi
karena :
Kadar hormon paratiroid rendah, kerusakan
ginjal, kadar Mg rendah, Malabsorbsi dan
pankreatitis.

Gejala:
Hipokalsemia bisa mempengaruhi otak dan
menyebabkan gejala-gejala neurologis, seperti:
Kehilangan ingatan(memori), kebingungan,
depresi, delirium (penurunan kesadaran),
halusinasi. Gejala-gejala ini akan hilang apabila
kadar kalsium kembali normal.

Kadar kalsium yang sangat rendah (kurang dari 7


mg/dL) dapat menyebabkan nyeri otot dan
kesemutan di bibir, lidah, jari-jari tangan dan kaki.
Kasus yang berat bisa kejang otot tenggorokan dan
tetanes (kejang otot).
b. Hiperkalsemia
adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium
dalam darah lebih dari 10,5 mg/dL darah.

Penyebab:
Hiperkalsemia bisa disebabkan oleh meningkatnya
penyerapan pada saluran pencernaan maupun
karena meningkatnya asupan kalsium.
Gejala:
Gejala paling awal dari hiperkalsemia adalah
konstipasi/sembelit, kehilangan nafsu makan,
mual muntah dan nyeri perut.
Ginjal mungkin secara abnormal akan
menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak
akibat pembentukan air kemih yang berlebih,
cairan tubuh akan berkurang dan akan terjadi
gejala dehidrasi.
NATRIUM
Adalah salah satu mineral yang banyak terdapat pada
cairan elektrolit ekstraseluler (diluar sel), berfungsi
untuk mempertahankan cairan tubuh.
Kadar normal didalam tubuh :
dewasa 135-145
anak 135-145
Bayi 134-150
a.Hiponatremia
Adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari
136mEq/ L.

Penyebab :
Konsentrasi natrium darah menurun bisa terjadi pada
orang yang minum air sangat banyak. Dapat juga
terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati.
Gejala:
Gejalanya ditentukan oleh kecepatan menurunnya
kadar natrium darah.
Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi
natrium darah. Oleh karena itu gejala awal
hiponatremi adalah “letargi”(kesadaran yang menurun
seperti tidur lelap, dpt dibangunkan sebentar, tetapi
segera tertidur kembali). Hiponatremia yang berat
menyebabkan otot-otot kaku dan terjadi kejang. Pada
kasus yang sangat berat akan timbul stupor
(penurunan kesadaran sebagian) dan koma.
HIPERNATREMIA
adalah suatu keadaan dimana kadar natrium
dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.

Penyebab :

Tubuh mengandung terlalu sedikit air


dibandingkan dengan jumlah natrium.
lanjutan

Penyebab utamanya adalah :


 Pengguna obat
 Kehilangan cairan yang berlebihan (diare,
muntah, demam, keringat berlebihan)
 Penyakit sel sabit
 Diabetes insipidus
Hipernatremia terjadi pada :
-Fungsi ginjal yang abnormal
-diare
-muntah
-demam
-keringat yang berlebihan.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia


lanjut.
Pada usia lanjut biasanya rasa haus lebih lambat
terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan
dengan anak muda.

Kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih


mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan
air dengan baik.
Gejala
Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat
dari kerusakan otak.
Hipernatremia yang berat bisa menyebabkan:
-kebingungan
-kejang otot
-kejang seluruh tubuh
-koma
-kematian
Manfaat Pemeriksaan:

Pemeriksaan natrium ini untuk mengetahui


keseimbangan cairan dalam tubuh (cairan dalam
dan luar sel tubuh)
Mengontrol tekanan darah
Fungsi kerja saraf dan otot.
Kalium
Merupakan elektrolit tubuh yang terdapat pada
cairan vaskuler (pembuluh darah)
90 % dikeluarkan melalui urin

Nilai normal:
Dewasa :3,5 – 5,0 mEq/L
Anak dan bayi :3,6 – 5,8 mEq/L
Hiperkalemia
Adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium
darah lebih dari 5 mEq/L darah.
Penyebab :
Terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium degan
baik, penyakit addison (kelenjar adrenal tidak dapat
menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan
kalium oleh ginjal.
Oleh karena itu orang dengan fungsi ginjal yang buruk
harus menghindari makanan kaya kalium.
Gejala
Irama jantung tidak teratur (jantung berdebar
keras)
Sesak nafas

Hipokalemia
Adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium
dalam darah kurang dari 3,8 mEq/L darah
Gejala
Hipokalemia ringan tidak menyebabkan gejala
sama sekali.
Hipokalemia yang berat (kurang dari 3 mEq/L)
menyebabkan kelemahan otot, kejang otot,
kelumpuhan.
Klorida
Klorida merupakan elektrolit bermuatan negatip, banyak
terdapat pada cairan ekstra seluler (di luar sel).

Manfaat: berperan penting dalam keseimbangan cairan tubuh,


dan keseimbangan asam basa tubuh.

Nilai normal:
Dewasa :95-105 mEq/L
Anak : 98-110 mEq/L
Bayi : 95-110 mEq/L
Penurunan Klorida :
Penderita Muntah, bilas lambung, diare, diet rendah
garam, infeksi akut, luka bakar, terlalu banyak
keringat, gagal jantung kronis, obat diuretik.

Peningkatan Klorida:
Penderita Dehidrasi, cedera kepala, peningkatan
natrium, gangguan ginjal, penggunaan obat kortison.
Klor merupakan anion utama cairan ekstraseluler.
Dalam cairan serebrospinal seperti otak dan sumsum
tulang belakang, konsentrasi klor sangat tinggi. Selain
itu klor juga terdapat dalam lambung dan pankreas.
Absorbsi klor paling banyak terjadi di usus halus dan
diekskresi melalui urin dan keringat.

Hipokloremia ditandai dengan kadar klorida serum


< 100 mEq/L
Hiperkloremia ditandai dengan kadar klorida serum
< 106 mEq/L
Fungsi Klorida :
Klor berperan dalam memelihara keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Dalam lambung klor merupakan bagian dari asam
klorida (HCl) yang diperlukan untuk memelihara
suasana asam di dalam lambung.
Bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
seperti phospor atau sulfur sebagai anion clor
membantu pemeliharaan keseimbangan asam basa.
Clor yang bebas keluar masuk sel darah merah dan
masuk ke plasma darah membantu mengikat CO2 ke
paru-paru dan keluar tubuh.

Sumber Klor:
Klor biasanya terdapat dalam garam dapur bersama
natrium, sayuran dan buah-buahan.
Magnesium
Adalah kation keempat terbanyak di dalam tubuh dan
kation ekstraseluler kedua terbanyak.
Konsentrasi magnesium plasma 0,7-1,2 mmol/L atau 1,5-
1,9 mEq/L.
Sekitar 60-65 % magnesium tubuh disimpan di tulang
dan selebihnya di dalam sel.
Fungsi Magnesium
1. Sebagai katalisator, sebagian besar reaksi terjadi
dalam mitokondria.
2. Transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan
darah.
3. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara
menahan kalsium didalam email gigi.
4. Bersama kalsium membantu kontraksi otot, fungsi
syaraf, aktivitas enzim, pertumbuhan tulang.
Sumber magnesium
Sayuran hijau, biji-bijian , kacang-kacangan, daging,
susu dan olahannya dan cokelat.

Kelebihan Magnesium
Orang yang mempunyai penyakit gagal ginjal.

Kekurangan magnesium
Bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi sebagai
komplikasi penyakit.
Akibat Kekurangan Mg berat :
Kurang nafsu makan
Gangguan pertumbuhan
Mudah tersinggung
Gugup
Kejang
Gangguan sistem saraf pusat
Halusinasi
Koma
Gagal Jantung.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai