GMT11
GMT11
PENGUJIAN DENGAN
TEGANGAN TINGGI IMPULS
Keperluan dan Fungsi Pengujian
dt 2
p
2L 2L LC
• Maka didapatkan penyelesaian umum : di
L V
i A1e1t A2e 2t dt
di V
• Dimana A1 dan A2 adalah konstanta dt L
integral yang dapat ditentukan dari V
kondisi permulaan pada saat t=0 A1 (1 )e 1t A2 ( 2 )e 2t
L
maka akan didapat : V
– i=0 A1 (1 )e 1 ( 0 ) A2 ( 2 )e 2 ( 0 )
L
– L di/dt=V V
1 A1 ( 2 ) A2
L
i0 V
1t 2t 1 A1 ( 2 )( A1 )
i A1e A2e L
1 ( 0 ) 2 ( 0 ) V
0 A1e A2 e 1 A1 2 A1
L
0 A1 A2 V
A1 (1 2 )
A1 A2 L
V 1 V 1
A1
L (1 2 ) L ( 2 1 )
• Karena: 2
R R 1
1
2L 2 L LC
2
R R 1
2
2L 2 L LC
2 2
R R 1 R R 1
1 2
2L
2 L LC 2 L
2 L LC
R R R
1 2
2L 2L L
R
L
1 2
• Maka : V 1
A1
L ( 2 1 )
V 1
A1
R ( 2 1 )
( 2 1 )
V ( 2 1 )
A1
R ( 2 1 )
V 1 V ( 2 1 ) jika
A1 A2
L ( 2 1 ) R ( 2 1 ) 2 1
A Ro
karena : R
maka
i A1e 1t A2 e 2t
maka : v V
A
2 1
e 1t e 2t
V ( 2 1 ) 1t V ( 2 1 ) 2t jika
i e e
R ( 2 1 ) R ( 2 1 ) A
K V
V ( 2 1 ) 1t 2 1
i (e e 2t )
R ( 2 1 ) maka
Tegangan Impuls:
v K e 1t e 2t
maka
v iRo A 1 Ro
K V 2 V
2 1 2 1 R
V 2 1 1t 2t
v
e e
R 2 1
Ro
1 dan 2 adalah positip dan riil.
Ro
( 2 1 )
v V
R
2 1
e 1t e 2t
Analisa Persamaan Impuls RLC
• Dalam praktek harga yang harus
ditentukan adalah panjangnya:
– Muka Gelombang
– Ekor Gelombang
• Maka yang harus dicari adalah harga :
– 1 dan 2
– L dan R
– L dan C
– R dan C
• Untuk menentukan 1 dan 2 diperlukan 2 Persamaan:
– Yang menyatakanTf adalah titik maksimum, yaitu pada waktu dv/dt=0.
V K (e 1t e 2t )
karena
dv
0
dt
maka
V K (e 1t e 2t )
dv
K ( 1e 1t 2 e 2t )
dt
0 K ( 1e 1t 2 e 2t )
1e t 2 e t
1 2
1
ln • Apabila ketelitian yang lebih tinggi
2T f dikehendaki, maka dipakai cara
dan analitis sebagai berikut :
2
e 1Tt e 2Tt
2
1kT f 2 kT f
e e
( ) kT f ( ) kT f
( 1) e e
( 1) ( 1)
1
1
(e 1Tt e 2Tt ) 1 (e
2
1T f
e
2T f
) 1
( )( k 1)T f ln 1 e f
2
2T
karena
1 1 e 2T f
e 2Tt 0 ( ) ln
(k 1)T f 2
maka
1 2
T
e 1Tt 1 (e 1 f e 2 f )
T
( ) ln 2T f
2 (k 1)T f 1 e
( ) kT f ( )T f ( ) T f
e 1 (e e ) jika
2
2T f
dibagi 2T f 4 e 0.01832
( )T f
e 1 0.693
( ) ln 2
maka (k 1)T f (k 1)T f
( ) kT f ( )T f ( )T f ( )T f ( )T f ( )T f
e 1 (e e ) •Kesalahan kira-kira 2%.
2
( )( k 1)T f 2T f •Dengan trial and error maka
e 1 (1 e )
2 dan dapat dicari.
•Dan dengan cara yang sama
pula 1 dan 2 dapat ditentukan.
Beberapa harga untuk beberapa macam bentuk gelombang
Bentuk Gelombang 2 - 2 LC RC
1 x 40 2.768 2.75 0.1 21.7 54.5
1 x 50 3.044 3.029 0.0862 11.6 70.6
1.5 x 40 1.766 1.757 0.0642 15.6 55.4
1
2 2
2
R R 1
1 2 LC
2L 2L LC
1 2
1
L
C 2 2
R
L
1
2L
2
2
C 2
R 1 1 dan
2
2L LC LC R
lalu 2L
2
1 R 2L
2
LC C 2
2
1 L=µH
2 2 C= µF
LC
R=
Effesiensi Tegangan
• Karena ada jatuh Tegangan (Voltage Drop) maka tegangan impuls
yang sampai ke spesimen yang diuji akan lebih rendah
• Maka dapat didefinisikan effesiensi tegangan :
Vmax
V
V
• Effesiensi Tegangan ini sering disebut juga sebagai “Utilization ratio”
• Untuk Sirkuit RLC : 1 2
1 Ro 2
2
V 2
2 1 2 1
2 1 R 1
1
khusus
T f Tt 1 40
maka
Ro
V 0.972
Ro Rs
Persoalan Pengaturan Bentuk
Gelombang
• Dalam praktek setiap spesimen yang diuji
mempunyai ciri khas, karena sedikit banyak ada
induktansi, kapasitansi atau “mutual coupling”
yang tidak diinginkan (stray parameter).
• Contohnya :
– Transformator kapasitas besar sukar diatur Tt-nya
– Bushing tegangan tinggi sukar mencapai toleransi
50%
Sirkuit RLC Praktis
Cara memberi muatan
Diameter Bola (D) Jarak dari (A) Jarak dari (B) S= jarak antara
dalam cm (maks) (min) (minimum) elektroda bola
10 s/d 15 8D 6D 12S A=jarak antara titik
25 7D 5D 10S P dengan tanah
50 6D 4D 8S B=jari-jari dalam
ruangdiameter
100 5D 3.5D 7S
elektroda yang
150 4D 4D 6S bebas dari benda
200 4D 3D 6S atau bangunan lain
Ketepatan Nilai Tabel dan
Pengaruh Udara Sekitar
• Untuk pengujian AC dan Impuls sampai 0.5D
dengan kesalahan 3%.
• Untuk jarak diatas 0.7D nilai ditabel kurang tepat
maka diberi tanda kurung.
• Kesalahan mencapai 5% bila jarak 0.4D
• Nilai tegangan yang terdapat ditabel hanya
berlaku untuk
– Suhu sekitar 20C
– Tekanan udara 1013 mbar atau 760 mm Hg atau 1
Torr
Sela Bola Dengan Salah Satu Dari Bola Disambung ke Tanah (Untuk : AC, Negative Impuls, Negative Switching)
Sphere gap Spacing (mm) Voltage Sphere 6.25 kV Peak diameter (cm) 12.5 25
5 17.2 16.8
10 31.9 31.7
15 45.5 45.5
20 58.5 59.0
25 69.5 72.5 72.5
30 79.5 85.0 86.0
35 (87.5) 97.0 99.0
40 (95.0) 103.0 112.0
45 (101.0) 119 125
50 (107.0) 129 137
55 (112) 138 149
60 (116) 146 161
65 154 173
70 (161) 184
80 (174) 205
90 (185) 226
100 (195) 244
110 (203) 261
120 (212) 275
125 (214) 282
150 (314)
175 (342)
200 (366)
225 (385)
250 (400)
Sela Bola Dengan Salah Satu Dari Bola Disambung ke Tanah
(Untuk Positip impuls, positip switching)
Sphere gap Spacing Voltage Sphere kV Peak diameter (cm) 25
(mm) 6.25 12.5
5 17.2 16.6
70 (173) 187
80 (189) 211
90 (203) 233
150 (337)
• Untuk menetapkan 50% SOV dapat ditentukan
dengan 2 cara :
– Interpolasi
– Cara naik dan turun (Up-and-Down Method), lebih
umum digunakan. Prosesnya yaitu:
• Cara naik dan turun (Up-and-Down Method).
Mula-mula tegangan puncak dari percikan minimum
diterapkan pada sela.
• Apabila percikan terjadi, maka tegangan di turunkan
setingkat (besar tingkatan ditentukan dari pengalaman)
• Tegangan ini diterapkan lagi, kalau masih ada percikan
tegangan diturunkan lagi. Apabila tidak tegangan dinaikkan
• Prosedure ini diulang sampai 30 – 50 kali
• Besarnya 50% SOV adalah :
Vs=Vminimum+(Vi-Vi-1)(A/N + ½)
• Dimana :
– Vminimum= tegangan yang terjadi pada tanda X yang terendah
– Vi =tegangan pada tingkat I (tertinggi)
• Dari tabel didapat
Vs=28+(32-31)(29/20 + ½)= 29.95 kV
• Bila tanda “O”, maka rumus yang dipakai berubah menjadi
V*s =V* minimum+(Vi-Vi-1)(A/N - ½)
• Jika titik yang diambil cukup banyak maka Vs= V*s
Cara Mengukur Tegangan Impuls
Dengan Menggunakan CRO
VN=nVQ
dimana n= jumlah tahap
VQ=Tegangan pemuat maksimum