N E GA R A ( BM N )
BARANG MILIK
BMN pada dasarnya digunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
kementerian negara/lembaga dalam rangka Menjamin Tertib dalam Peggunaan.
Dasar
Hukum
PMK Nomor 246/PMK. 06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaa BMN
PMK Nomor 87/PMK. 06/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor 246/PMK.
06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaa BMN
2. Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya kepada Pengelola Barang.
Penetapan status penggunaan BMN dilakukan karena adanya Pengadaan barang dan jasa.
1. PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN OLEH PENGELOLA BARANG
Tahapan :
• Permohonan
• Penelitian
• Penetapan
• Pendaftaran
A. Permohonan
●
Fotokopi dokumen kepemilikan
●
Fotokopi IMB ●
Fotokopi dokumen kepemilikan
berupa Sertifikat
●
Fotokopi Dokumen tanah berupa Sertifikat
●
Untuk BMN yang belum Perolehan ●
Fotokopi IMB
memiliki sertipikat, dapat ●
Fotokopi dokumen lainnya ●
Fotokopi Dokumen Perolehan
diganti dengan: seperti Berita Acara Serah ●
Fotokopi dokumen lainnya
●
Fotokopi AJB,Girik, Letter C, Terima (BAST) perolehan seperti Berita Acara Serah
BAST terkait perolehan barang, Terima (BAST) perolehan
barang
ledger jalan barang
●
SPTJM yang menyatakan BMN
●
Dalam hal IMB, dokumen ●
Untuk BMN yang belum memiliki
digunakan dalam perolehan dan BAST tidak sertipikat, IMB, dokumen
penyelenggaraan tusi. dimiliki, dapat diganti perolehan dan BAST tidak
●
Surat keterangan dari dengan SPTJM yang dimiliki, dapat diganti dengan:
lurah/camat; jika ada menyatakan BMN ●
SPTJM yang menyatakan BMN
●
Surat permohonan pendaftaran digunakan dalam digunakan dalam
hak atas tanah; jika ada penyelenggaraan tusi
penyelenggaraan tusi.
10
Selain Tanah dan/atau Penyertaan Modal
Bangunan Pemerintah Pusat (PMPP)
berupa tanah;
lain yang setara dengan bukti kepemilikan. ●
fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (1MB), untuk BMN berupa
●
fotokopi dokumen lainnya, seperti Surat bangunan;
●
fotokopi dokumen perolehan bangunan, untuk BMN berupa
Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atau Berita bangunan;
Acara Serah Terima (BAST) terkait ●
fotokopi dokumen lainnya, seperti Berita Acara Serah Terima
perolehan barang; (BAST) perolehan barang;
●
fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST) pengelolaan
●
Dalam hal dokumen tidak dimiliki, dengan sementara BMN, dalam hal BMN sudah tidak berada dalam
nilai perolehan diatas Rp100.000.000 yakni penguasaan Pengguna Barang
BMN yang belum memiliki sertipikat, IMB, dokumen
fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST)
●
11
B. Penelitian
(1) Pengelola Barang melakukan penelitian atas kelengkapan dan kesesuaian dokumen yang
dipersyaratkan.
(2) Dalam hal hasil penelitian belum mencukupi, Pengelola Barang dapat:
a. meminta keterangan atau data tambahan kepada Pengguna Barang yang mengajukan
permohonan penetapan status Penggunaan BMN;
b. meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada instansi terkait; dan/ atau
c. melakukan pengecekan lapangan.
C. Penetapan
(1) Penetapan status Penggunaan BMN dilakukan melalui keputusan Pengelola Barang.
(2) Keputusan Pengelola Barang sekurang-kurangnya memuat: a. pertimbangan
penetapan status Penggunaan; b. BMN yang ditetapkan statusnya;
c. Pengguna Barang;
(3) d. tindak lanjut penetapan status Penggunaan BMN.
(4) Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui permohonan Pengguna Barang, Pengelola Barang
memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Barang yang mengajukan permohonan
disertai dengan alasannya.
D. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan bagi pengguna barang baru yang belum mendaftarkan barang dan jasa yang
digunakannya.
2. PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN OLEH PENGELOLA BARANG TANPA
DIDAHULUI USULAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN DARI PENGGUNA BARANG
●
Pengelola Barang dapat menetapkan status penggunaan BMN pada Pengguna Barang tanpa
didahului usulan dalam Kondisi :
●
Adanya sengketa di Pengadilan;
●
Adanya sengketa pertanahan di Badan Pertanahan Nasional;
●
Penetapan BMN yang berasal dari perolehan lainnya yang sah; atau
●
Penetapan BMN yang berasal dari pengalihan status Penggunaan BMN.
Tanpa Permohonan
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN
UNTUK DIOPERASIKAN OLEH PIHAK LAIN
1) Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dilakukan dalam rangka menjalankan
2) Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh
3) Pihak lain yang mengoperasikan BMN dilarang melakukan pengalihan atas pengoperasian BMN
4) Dalam hal pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi biaya operasional menghasilkan
keuntungan bagi pihak lain yang mengoperasikan BMN, keuntungan tersebut disetor
seluruhnya ke rekening Kas Umum Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak.
5) Penyetoran keuntungan dituangkan dalam perjanjian antara Pengguna Barang dan pihak lain
dapat diperpanjang
Proses Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain
●
Permohonan diajukan oleh pengguna barang
●
Dokumen kelengkapan
Permohonan
PENGGUNAAN SEMENTARA BMN
1. BMN yang telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna Barang dapat digunakan sementara oleh
Pengguna Barang lainnya tanpa harus mengubah kepemilikan dan status Penggunaan BMN.
2. Penggunaan sementara BMN dilakukan antar Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang.
3. Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu Penggunaan sementara BMN dibebankan kepada
4. Penggunaan sementara BMN dituangkan dalam perjanjian antara Pengguna Barang dengan Pengguna Barang
5. Jangka waktu Penggunaan sementara BMN: a. paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang, untuk BMN
berupa tanah dan/atau bangunan; b. paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang, untuk BMN selain
tanah dan/atau bangunan. Dalam hal Penggunaan sementara BMN dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 6
(enam) bulan, maka: tidak memerlukan persetujuan dari Pengelola Barang; dan pembebanan biaya
pemeliharaan selama jangka waktu Penggunaan sementara BMN dilakukan sesuai dengan perjanjian.
6. Pada saat jangka waktu Penggunaan sementara BMN telah habis, BMN yang digunakan sementara tersebut
dikembalikan kepada Pengguna Barang; atau dialihkan status Penggunaannya kepada Pengguna Barang yang
●
Permohonan diajukan secara tertulis oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang
●
Dokumen kelengkapan
Permohonan
PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN BMN
1. BMN dapat dialihkan status penggunaannya dari Pengguna Barang kepada Pengguna Barang
lainnya untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi berdasarkan persetujuan Pengelola Barang.
2. Pengalihan status Penggunaan BMN dilakukan antar Pengguna Barang setelah terdapat
permohonan dari Pengguna Barang lama dan disetujui oleh Pengelola Barang.
3. Pengalihan status Penggunaan BMN dapat pula dilakukan berdasarkan inisiatif dari Pengelola
Barang dengan terlebih dahulu memberitahukan maksudnya tersebut kepada Pengguna Barang.
4. Pengalihan status Penggunaan BMN dilakukan terhadap BMN yang masih berada dalam
penguasaan Pengguna Barang yang tidak digunakan lagi oleh Pengguna Barang bersangkutan.
5. Pengalihan status Penggunaan BMN dilakukan tanpa kompensasi dan tidak diikuti dengan
6. BMN yang dialihkan status penggunaannya dilakukan penatausahaan dan pemeliharaan oleh
●
Permohonan diajukan secara tertulis oleh Pengguna Barang
kepada Pengelola Barang ●
Berdasarkan keputusan Pengelola
●
Dokumen kelengkapan Barang
Permohonan
Penetapan
Soal dan Jawaban
Mega : Pasal-pasal mana saja yang mengalami perubahan dari PMK Nomor 246/PMK. 06/2014 ke PMK
Nomor 87/PMK. 06/2016 ?
Jawab : Perubahan yang terjadi dapat di lihat di PMK perubahan yaitu PMK Nomor 87/PMK. 06/2016 .
3. Barang tersebut tidak lagi digunakan oleh kementrian / lembaga yang bersangkutan.
Desi : Apa beda proses penggunaan sementara dengan pengalihan status penggunaan BMN ?
Jawab : Kalau penggunaan sementara BMN hanya ada tahap permohonan, penelitian, dan persetujuan dan
juga tanpa harus merubah kepemilikan dan status penggunaan. Sedangkan pengalihan status
penggunaan BMN terdapat tahap permohonan, penelitian, persetujuan, penetapan, dan pendaftaran,
serta kepemilikan dan status penggunaan harus berubah kepada pemilik barang yang baru.
TERIMA K A SI H
ARMAW AN, L A ISA JU L IA NTI
WID YA STU TI, KE VIN D WI DH
BY : AMALIA