KEWASPADAAN ISOLASI
Pedoman PPI
◼ Pedoman PPITB untuk Rutan Lapas 2012 • Pedoman Lab deteksi infeksi di faskes 2016
Tujuan pembelajaran umum
■ Kategori I B :
Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan telah ditinjau efektif oleh para ahli di lapangan.
Dan berdasar kesepakatan HICPAC (Hospital Infection Control Advisory Committee) sesuai dengan bukti rasional
walaupun mungkin belum dilaksanakan suatu studi scientifik.
■ Kategori II :
Dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah sakit. Anjuran didukung studi klinis dan epidemiologik, teori rasional yang
kuat, studi dilaksanakan di beberapa rumah sakit.
■ Tidak direkomendasi :
Masalah yang belum ada penyelesaiannnya.
Belum ada bukti ilmiah yang memadai atau belum ada kesepakatan mengenai efikasinya.
Tahun Teknik Isolasi
1985 Universal Precaution Darah , cairan tubuh sumber HIV,HVB, waspada
terhadap darah , cairan tubuh (semen ,
vagina,peritonial,perikardial sinovial,
amniotic,cerebrospinal), bukan feces, urine,
muntah,sputum,sekret hidung keringat, kecuali kena
darah
Setelah melepas sarung tangan harus cuci tangan
HAIs ◻Jerman
◻Perancis
3,6 %
4,4 %
◻Negara berkembang 5,7 -19,1 %
Clippers –
Hair Removal: If hair must be removed from
the surgical site, clippers are the best option.
Never use a razor.
Temperature - Normothermia:
Colorectal surgery patients should be
normothermic (96.8-100.4°F) within the first hour of
surgery.
Pasien Pasien
Lingkungan
Pengunjung Petugas
2.Penerapan Kewaspadaan Isolasi
2 lapis
□ Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
gabungan dari UP dan BSI
diterapkan terhadap semua pasien , setiap waktu dan di
semua fasyankes
2-21
SIAPA YANG MELAKSANAKAN
KEWASPADAAN ISOLASI ?
Semua individu
di RS dan
Fasyankes
Penempatan pasien
HH Pemrosesan peralatan pasien
APD Penanganan linen
Lingkungan Semua Perlindungan kesehatan
Etika batuk individu Karyawan
Limbah Penyuntikan yang aman
alkohol handrub 3%
chlorhexidin 6%
100
100 ml
ml alkohol
alkohol 70%
70% ++
1-2
1-2 ml
ml gliserin
gliserin 10%
10%
2-27
Multi Mulai dari rumah,jadikan
perilaku-kebiasaan,tertanam
dalam diri
Modal
Strategy
Healthcare
environment
Zona pasien ATAU
gelembung kehidupan The Five Moments
pasien ?
Menyentuh 2 handle
Menyentuh handle pintu
Pintu berurutan Kemudian kontak pasien
#4 #1
Setelah kontak pasien Sebelum kontak pasien
#4 #1 Sebelum kontak
Setelah kontak pasien pasien
2.Alat APD
Pelindung Diri
0 Cara transmisi
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara
APD sesuai cara transmisi infeksi
Respirator partikulat
Dekontaminasi
3 tahap
1.Pencucian & Pembersihan ( Cleaning )...petugas dengan
APD lengkap
2. Disinfeksi
tidak semua mikroba mati (endospora)
3. Sterilisasi
eliminasi semua mikroba termasuk endospora
4. Pengendalian lingkungan
Disinfektan untuk pembersihan harus standar
1. Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa
karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara
teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh,termasuk
keyboard komputer
2. Pembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran
3. Dry mist dengan H2O2 bila diperlukan pd kasus tertentu
2-45
Pathogens survival on surfaces
Organism Survival period
Clostridium difficile 35- >200 days.2,7,8
Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) 14- >300 days.1,5,10
Vancomycin-resistant enterococcus (VRE) 58- >200 days.2,3,4
Escherichia coli >150- 480 days.7,9
Acinetobacter 150- >300 days.7,11
Klebsiella >10- 900 days.6,7
Salmonella typhimurium 10 days- 4.2 years.7
Mycobacterium tuberculosis 120 days.7
Candida albicans 120 days.7
Most viruses from the respiratory tract (eg: corona, coxsackie, influenza, Few days.7
SARS, rhino virus)
Viruses from the gastrointestinal tract (eg: astrovirus, HAV, polio- 60- 90 days.7
or rota virus)
Commode:
Meja samping TT:
C. Difficile 41%
MRSA 40%
VRE 20%
Gaun pasien
MRSA 51%
Bedrail:
MRSA 29% lantai
VRE 28% MRSA 55%
C. Difficile 19% C difficile 48%
Sprei
MRSA 53%
Tiap anda mendapatkan teman sekamar → peningkatan risiko untuk mendapat
VRE 40%
HAIs 3-10% .
Huang SS, Datta R, Platt R. Risk of acquiring antibiotic-resistant bacteria from prior room occupants. Arch Intern Med.
2006 Oct 9;166(18):1945-51
Boyce J.M. et al.: Environmental contamination due to methicillin-resistant Staphylococcus aureus: Possible infection control implications. Infect Control Hosp Epidemiol
18:622-627, Sep. 1997.
Slaughter S., et al.: A comparison of the effect of universal use of gloves and gowns with that of glove use alone on acquisition of vancomycin-resistant enterococci in a
medical intensive care unit. Ann Intern Med 125: 448-456, Sep 15, 1996.
Samore M.H., et al.: Clinical and molecular epidemiology of sporadic and clustered cases of nosocomial Clostridium difficile diarrhea. Am J Med 100:32-40, Jan. 1996.
microfiber
Hati2
Hidrogen peroksida/HPV
Disadvantages
Only done at terminal disinfection (not daily cleaning)
Rapid recontamination of the environment
All patients must be removed from the area
Decontamination takes approx 3-5 hours (bed turnover time-72m)
Cost
Does not remove dust and stains which are important to
patients/visitors
Sensitive parameters-for example, gas 280ppm, temp 26-28C, RH 48-
57%
Long-term use exposure damage from microcondensation (sensitive
electronics)?
Hidrogen peroksida/HPV
0 “Microcondensation”-one system forms condensation
(from a gas to a liquid phase) that is often invisible to the naked
eye. Use 30-35% hydrogen peroxide to generateparticles <1 μ.
0 “Dry mist”-system produces an aerosol composed of particles <10
μ containing 5% hydrogen peroxide, <50 ppm phosphoric acid
(stabilizer) and <50 ppm silver cations.
5. Penatalaksanaan Linen
2-52
Luka tusuk jarum
• 300 luka tusuk/100 TT/tahun
21.5% selama tindakan
78.5% setelah tindakan
Recapping
Melepas jarum / scalpel
Yunihastuti, et al. Health Care Workers’ Behaviour during HIV Occupational Exposure Reported to Pokdisus AIDS Jakarta
2004-2006
Risiko untuk setiap Needle Stick Injury
(Guidance Note on Health Care Safety from HIV and other Blood
Borne Viruses, 2002)
HCV-PCR positif 10 %
2-56
Bahaya limbah
◼Limbah non infeksi mencakup 85%; limbah infeksi 15%
◼Produksi limbah 0,5kg/TT/hari di negara maju,0,2 kg/TT/Hari
di negara berkembang
◼Limbah yang dibakar dg incenerator dapat menimbulkan
polusi udara ,produk emisi dioksin dan furan( bila yg dibakar
mengandung klorin) →karsinogenik
◼Incenerator yg modern:850-1500 oC dilengkapi dengan
peralatan yg dapat membersihkan gas seperti dioksin dan
furan yg memenuhi Standard emisi
Dioxin dan furan
■ Bentuknya beragam:
2-59
7.Penempatan pasien
◻ Pasien infeksius di ruang terpisah,beri jarak >1-1,8 m
◻ Dapat ditempatkan Kohorting kewaspadaan sesuai cara
transmisi penyebab infeksi ( kontak,droplet,airborne)
2-60
8.Higiene sal nafas/Etika batuk
Usus besar 1011/gr Bbrp spesies Gram pos dan neg 99%
clostridium,bacteroides,Streptococ
cus
Urogenital,vagina 108/gr Strep,coliform,diphteroid→lactobacilli,c Strep,bacteroides
andida,trikhominas
Kewaspadaan berbasis transmisi
◼Kontak
◼Droplet
◼Airborne
Transmisi kontak
terbanyak,
tangan petugas,
peralatan pasien,
mainan anak,
Kontak langsung
◻ APD
masker bedah/medik
sarung tangan
gaun
◻ Batasi gerak pasien keluar R rawat
◻ Ruang terpisah,TT berjarak > 1m atau
kohorting
◼ B.pertussis,meningococcus,Avian
Influenza, Streptococcus grup A
,Adenovirus ,H1N1,M
pneumoniae,Rubella, Scarlet
fever,Mumps
• Partikel kecil < 5 μm mengandung mikroba
melayang/menetap di udara beberapa jam, ditransfer
sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan
Mycobacterium /jarak lebih jauh dari 2 m
tuberculosis ?
• APD
Kewaspadaan
masker bedah ( pasien )
transmisi
airborne respirator partikulat (N95,petugas )
sarung tangan
gaun